Anda di halaman 1dari 6

Selasa, 20 April 2010

POSTURAL DRAINAGE

Postural Drainage (PD) merupakan


cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan mempergunakan
gaya berat dari sekretnya itu sendiri . Tahun 1953 Palmer dan. Sellick telah
menunjukkan manfaat PD yang disertai dengan perkusi dada untuk
mencegah terjadinya atelektasis paru setelah pembedahan . Sejak itu pula
PD telah diterapkan secara intensif pada perawatan penderita-penderita
penyakit paru akut maupun kronik .
Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD
dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya.
Dengan PD dapat dilakukan pencegahan terkumpulnya sekret dalam
saluran nafas terutama pada mereka yang tergolong "high risk" , disamping
untuk mempercepat pengeluaran cairan patologik lainnya yang berasal dari
saluran nafas maupun perenkhim paru yang viskositasnya kental
Keberhasilan dari PD sering segera dapat dirasakan oleh penderitanya,
yaitu dengan adanya perbaikan ventilasi.

PATOFISIOLOGI
Pada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian rupa sehingga dari
lokasi kelainan paru terjadi pengeluaran secret dengan bantuan gaya
beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian, juga dilakukan perkusi
dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan energi gelombang mekanik
yang diterapkan pada dinding dada dan diteruskan kedalam paru. Dengan
gelombang energi mekanik tersebut sekret akan bergetar dan turun.
Dengan demikian diharapkan bertambahnya pembersihan sputum dari
saluran nafas oleh pengaruh gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan
vibrasi. Setelah dilakukan PD, dalam jangka pendek diharapkan sputum
bertambah banyak "expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah,
tahanan aluran nafas berkurang, kapasitas vital bertambah serta terjadi
perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang diharapkan pula
perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat, adanya
perbaikan faal paru dan pertukaran gas pada alveoli. Namun Peterson dkk
dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-kasus seperti pneumonia atau
eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya perbaikan hal-hal tersebut
diatas tidak selalu terjadi. Dari penyelidikan mereka pada kasus-kasus
seperti diatas ternyata tidak terjadi kenaikan volume sputum, maupun hal-
hal seperti pertambahan "flow rate" , resolusi yang bertambah cepat pada
foto toraks, perbaikan faal paru dan pertukaran gas.
Para sarjana mengemukakan bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-
kasus penyakit paru akut maupun kronik perlu dijelaskan lebih dahulu,
sebab volume, viskositas dan karakteristik dari sputum merupakan faktor
yang sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak saja bisa
dilakukan pada mereka yang produksi sputumnya banyak tetapi juga pada
penderita yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya akumulasi sekret agar tidak terjadi atelektasis. Dan pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila
disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Maka dari itu PD sebagai bentuk
pengobatan mempunyai tujuan mencegah akumulasi sekret dan
mengeluarkan sekret/cairan patologik yang tertampung.

GAMBAR LOBUS DAN SEGMEN

CARA MELAKUKAN POSTURAL DRAINAGE

Untuk melakukan PD, tidak ada persiapan khusus dari penderita. Yang
penting adalah perlu diketahui lokasi kelainan pada paru serta keadaan
umum penderita. Untuk mengetahui dengan cepat perubahan klinik
penderita yang mungkin terjadi selama dilakukan PD maka sebaiknya kita
yang mengerjakan PD berada di muka penderita. PD dilakukan dengan
mengatur penderita pada posisi tertentu yaitu pada posisi supaya terjadi
pengeluaran (drainage) sputum yang cepat karena pengaruh gaya beratnya
disertai pengaruh perkusi dan vibrasi dada . Posisi penderita yang
diharapkan terjadi drainage sesuai dengan lokasi kelainan paru adalah
sebagai berikut :
1. Tidur dengan beberapa bantal, kepala letak tinggi untuk drainage kedua
lobus atas dari segmen apikal.
2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut
untuk drainage lobus atas kanan segmen anterior, dan beberapa bantal
tanpa bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kiri segmen anterior.
3. Tidur menelungkup pada bantal untuk drainage lobus atas segmen
posterior.
4. Tidur pada sisi kiri dengan 3/bagian badan tidur, untuk drainage lobus
tengah kanan dan lobus bawah kanan segmen anterior. Kepala lebih bawah
dari bagian tubuh lainnya.
5. Tidur pada sisi kanan dengan ¾ bagian badan tidur, untuk drainage
lingula dan lobus bawah kiri segmen anterior. Letak kepala sama seperti
No. 4.
6. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut
dengan letak kepala seperti no. 4, untuk drainage kedua lobus bawah
segmen anterior.
7. Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage
lobus bawah kanan segmen lateral.
8. Tidur pada sisi kanan dengan letak kepala sama seperti no. 4, untuk
drainage lobus bawah kiri segmen lateral dan lobus bawah kanan segmen
kardiak.
9. Tidur menelungkup dengan satu bantal dibawah perut dengan letak
kepala atau beberapa bantal di bawah perut untuk drainage kedua lobus
bawah.
10. Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian badan miring, letak kepala sama
seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kanan segmen posterior.

Untuk penderita dengan kelainan paru pada beberapa tempat PD dapat


dilakukan pada beberapa posisi. Setiap posisi sebaiknya dilakukan selama
5 -- 10 menit. Keadaan ini bisa diperpanjang bila penderita tahan lama,
sekret/cairan patologik jumlahnya banyak atau kental sehingga drainage
memerlukan waktu yang lebih lama. Bila PD dilakukan pada beberapa
posisi, maka seluruh waktu untuk melakukan PD sebaiknya tidak lebih dari
40 menit supaya tidak melelahkan penderita. Setiap hari dapat dilakukan
dua kali. Pada umumnya bila PD dilakukan untuk tujuan mengeluarkan
sekret yang tertampung, maka perkusi dan vibrasi dada serta latihan nafas
termasuk didalamnya (3, 10). Perkusi atau lebih cocok dengan istilah
penepukan dan vibrasi dilakukan pada dinding dada diatas daerah paru
yang diharapkan terjadi drainage yang cepat. Penepukan dikerjakan dengan
kedua telapak tangan yang dicekungkan (seperti sedang menampung air),
dilakukan bergantian kiri dan kanan, dengan kekuatan yang sama.
Kekuatan diatur supaya tidak melelahkan dan tidak menimbulkan rasa
sakit pada penderita. Vibrasi dilakukan dengan menggetarkan telapak
tangan yang diletakkan pada dinding dada, dilanjutkan dengan penekanan
sewaktu penderita mengeluarkan nafas (11).

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Untuk tujuan mencegah akumulasi sekret, PD dapat dilakukan pada


penderita-penderita berikut (3) : • yang melakukan tirah baring yang lama,
khususnya pada mereka yang tergolong "high risk" yaitu penderita
penyakit paru kronik, penderita pasca bedah yang mengalami imobilisasi
dan mereka yang telah dilakukan sayatan pada toraks dan abdomen yang
sputumnya banyak, seperti bronkhoektasis atau fibrosis.

Berikut macam-macam posisi postural drainage :


Kedua lobus atas - segmen apikal

Lobus atas kanan - segmen anterior

Lobus atas kiri - segmen anterior

Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan )

Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang

Lobus atas kiri – segmen posterior


lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )

Lobus tengah kanan


Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.

Lingula ( dipandang dari belakang )

Kedua lobus bawah – segmen anterior

Lobus bawah kanan – segmen lateral


Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen
kardiak ( medial )

Kedua lobus bawah – segmen posterior


Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal

Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk


penekanan khusus )

Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di bawah


perut )

Anda mungkin juga menyukai