Postural Drainage
Postural Drainage
POSTURAL DRAINAGE
PATOFISIOLOGI
Pada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian rupa sehingga dari
lokasi kelainan paru terjadi pengeluaran secret dengan bantuan gaya
beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian, juga dilakukan perkusi
dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan energi gelombang mekanik
yang diterapkan pada dinding dada dan diteruskan kedalam paru. Dengan
gelombang energi mekanik tersebut sekret akan bergetar dan turun.
Dengan demikian diharapkan bertambahnya pembersihan sputum dari
saluran nafas oleh pengaruh gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan
vibrasi. Setelah dilakukan PD, dalam jangka pendek diharapkan sputum
bertambah banyak "expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah,
tahanan aluran nafas berkurang, kapasitas vital bertambah serta terjadi
perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang diharapkan pula
perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat, adanya
perbaikan faal paru dan pertukaran gas pada alveoli. Namun Peterson dkk
dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-kasus seperti pneumonia atau
eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya perbaikan hal-hal tersebut
diatas tidak selalu terjadi. Dari penyelidikan mereka pada kasus-kasus
seperti diatas ternyata tidak terjadi kenaikan volume sputum, maupun hal-
hal seperti pertambahan "flow rate" , resolusi yang bertambah cepat pada
foto toraks, perbaikan faal paru dan pertukaran gas.
Para sarjana mengemukakan bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-
kasus penyakit paru akut maupun kronik perlu dijelaskan lebih dahulu,
sebab volume, viskositas dan karakteristik dari sputum merupakan faktor
yang sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak saja bisa
dilakukan pada mereka yang produksi sputumnya banyak tetapi juga pada
penderita yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya akumulasi sekret agar tidak terjadi atelektasis. Dan pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila
disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Maka dari itu PD sebagai bentuk
pengobatan mempunyai tujuan mencegah akumulasi sekret dan
mengeluarkan sekret/cairan patologik yang tertampung.
Untuk melakukan PD, tidak ada persiapan khusus dari penderita. Yang
penting adalah perlu diketahui lokasi kelainan pada paru serta keadaan
umum penderita. Untuk mengetahui dengan cepat perubahan klinik
penderita yang mungkin terjadi selama dilakukan PD maka sebaiknya kita
yang mengerjakan PD berada di muka penderita. PD dilakukan dengan
mengatur penderita pada posisi tertentu yaitu pada posisi supaya terjadi
pengeluaran (drainage) sputum yang cepat karena pengaruh gaya beratnya
disertai pengaruh perkusi dan vibrasi dada . Posisi penderita yang
diharapkan terjadi drainage sesuai dengan lokasi kelainan paru adalah
sebagai berikut :
1. Tidur dengan beberapa bantal, kepala letak tinggi untuk drainage kedua
lobus atas dari segmen apikal.
2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut
untuk drainage lobus atas kanan segmen anterior, dan beberapa bantal
tanpa bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kiri segmen anterior.
3. Tidur menelungkup pada bantal untuk drainage lobus atas segmen
posterior.
4. Tidur pada sisi kiri dengan 3/bagian badan tidur, untuk drainage lobus
tengah kanan dan lobus bawah kanan segmen anterior. Kepala lebih bawah
dari bagian tubuh lainnya.
5. Tidur pada sisi kanan dengan ¾ bagian badan tidur, untuk drainage
lingula dan lobus bawah kiri segmen anterior. Letak kepala sama seperti
No. 4.
6. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut
dengan letak kepala seperti no. 4, untuk drainage kedua lobus bawah
segmen anterior.
7. Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage
lobus bawah kanan segmen lateral.
8. Tidur pada sisi kanan dengan letak kepala sama seperti no. 4, untuk
drainage lobus bawah kiri segmen lateral dan lobus bawah kanan segmen
kardiak.
9. Tidur menelungkup dengan satu bantal dibawah perut dengan letak
kepala atau beberapa bantal di bawah perut untuk drainage kedua lobus
bawah.
10. Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian badan miring, letak kepala sama
seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kanan segmen posterior.