Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

BAB IV
PINTU SORONG

A. MAKSUD
1. Mahasiswa mengerti dan mengenal alat-alat ukur debit pada bangunan-
bangunan saluran terbuka.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat pengukur debit pada saluran
terbuka.
3. Mahasiswa mengerti dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
mengukur debit pada saluran terbuka.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengukur debit saluran terbuka dengan memakai pintu
sorong.
2. Mahasiswa dapat menghitung gaya dorong pintu sorong.

C. DASAR TEORI
A. Debit Yang Mengalir di Bawah Pintu Sorong
Dalam Analisa percobaan pintu sorong ini persamaan dasar yang
digunakan adalah persamaan kontinuitas dan persamaan Bernoulli yang,
mempunyai bentuk seperti dibawah ini :
1. Persamaan kontinuitas
Q = A V = Konstan
A1 V1= A2 V2

2. Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli dapat diterapkan hanya dalam kasus
dimana kehilangan energi diabaikan dari suatu potongan ke potongan
yang lain, atau bilamana kehilangan energi sudah diketahui. Aliran di
bawah pintu sorong adalah sebuah contoh aliran konvergen, bentuk

PINTU SORONG 7
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

sebenarnya dari persamaan untuk debit diperoleh dengan


menyamakan energi di kedua penampang.

Pintu Sorong

Yo
Arah Aliran
Y1 a

Gambar Pintu sorong

Di pandang titik M dan N, maka persamaan Bernoulli :


Pm VM 2 PN V N 2
Zm    ZN  
 2g  2g
dengan:
Z = tinggi elevasi
p/𝛾 = tinggi tekanan
V2/ 2g = tinggi kecepatan
γ = berat jenis air

Dalam hal ini :

Z M  Y1 dan Z N  1 (a)
2
PM PN
 Y 0  Z N 
atm atm
 ; 
   
VM = 0 VN = V
Sehingga :
atm V2
atm
Y1   0  ZN   (Y  Z N ) 
  2g

PINTU SORONG 8
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

V2
 (Y 0  Y1) → V 2g Y 0  Y1
2g
Jadi, kecepatan aliran di lubang adalah :
V = √2g (Y0 – Y1)

Bila : A = b x a ; V  2g Y 0  Y1 dan Cd = Koefisien debit


Q=C*A*V

Q = Cd x b x a x 2gY 0  Y1 (debit pintu sorong)

B. Menghitung koefisien kontraksi Cc


Akibat penyempitan dikoreksi lagi dengan Cc dimana :
Y1 = Cc x a
dengan:
a = tinggi alat pintu sorong
y1= diukur dengan alat ukur

y1
Cc 
a

C. Menghitung besarnya koreksi akibat adanya faktor tanah kekentalan


Cv

V02 V12 Q2 Q2
y0   y1   y0   y1 
2g 2g 2 gb 2 y 02 2 gb 2 y12

Dari persamaan di atas, substitusi harga kecepatan dinyatakan dalam Q. Maka


didapat:

b. y1 . 2 g. y 0
Q
y1
y1  1

Koreksi akibat adanya tanah kekentalan antara penampang 0 dan 1

PINTU SORONG 9
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

C v .b. y1 2 g. y 0 y1
Q , sehingga Q
y1 y1  1
Cv 
y1  1 b. y1 2 g. y 0

D. Gaya Yang Bekerja Pada Pintu Sorong

Pintu Sorong

Tekanan nonHidrostatis
Yo
Tekanan Hidrostatis

Y1 Tekanan Hidrostatis a

Gambar gaya tekanan yang terjadi pada Pintu


sorong
Dalam percobaan pintu sorong, harus di perhatikan juga gaya
dorong yang terjadi. Haruslah dicatat bahwa persamaan momentum
memungkinkan menghitung besarnya resultan gaya dorong pintu (Fg),
walaupun distribusi tekanan sepanjang permukaan adalah tekanan
hidrostatik.
Hukum newton III:
F=mxa

dv Q
a   Fdt  m * dv   (v1  v0)dt
dt b

Q
F (v1  v0)
b
Q Q Q
V  v1  : v0 
bh b * y1 b * yo

F0 = Fg –F1=F

PINTU SORONG 10
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

1/2ρgyo2 – Fg- 1/2 ρgy12 = ρQ/b ( V1-V0)

Q 2  y1 
2
1 2 y
Fg = gy1 ( 0 2  1)  2 1  
2 y1 b y1  y0 
Fg =
1/2ρg ( y02-y12) - ρQ/b ( V1-V0)
= 1/2ρg ( y02-y12) - ρQ/b (Q/by1- Q/by0)
dibandingkan dengan gaya dorong hidrostatis (FH)

1
FH   .g.( y 0  a) 2 .
2

D. PERALATAN
1. Satu Set Alat Saluran Terbuka (open channel)
2. Pintu Sorong
3. Jangka Sorong/Penggaris
4. Klemp Penjepit

E. LANGKAH KERJA
1. Pasanglah pintu sorong antara rel-relnya dan jagalah agar susunan ini
tetap vertical dengan bantuan klemp penjepit;
2. Nyalakan alat hidrolika;
3. Atur ketinggian alat (𝑎);
4. Ukur lebar saluran (𝐵);
5. Ukur ketinggian permukaan air sebelum (𝑌0 ) dan sesudah (𝑌1 ) pintu
sorong;
6. Amati dan catat data-data yang diperlukan dalam praktikum ini (B, Y0
dan Y1);
7. Ulangi prosedur diatas untuk tinggi alat yang berbeda sebanyak 5 kali.

PINTU SORONG 11
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

F. GRAFIK
𝑎
- Cc vs
𝑦0
𝑎
- Cv vs
𝑦0
- Fg vs Fh
𝐹𝑔 𝑎
- vs
𝐹ℎ 𝑦0
- Fg vs a
- Fh vs a
- a vs Q
- a vs v

PINTU SORONG 12

Anda mungkin juga menyukai