Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

KELOMPOK 7

1. YULCE MODJANGGO
2. MARIYATI
3. IRMA ARIFIN
4. NASRIA
5. ANDI ASRIANI
6. HARMISA SAKARIA
STUDI KASUS
CaseStudy atau studi kasus adalah rangkuman pengalaman pem
b e l a j a r a n ( p e n g a l a m a n m e n g a j a r ) ya n g d i t u l i s o l e h s e o r a n g pembimbin
g/dosen dalam praktik pembelajaran mereka di kelas. Pengalaman tersebut memberikan
contoh nyata tentang masalah-masalah yang dihadapioleh pembimbing pada saat mereka
melaksanakan pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang dilakukan case study :
1. Case study ditulis dalam bentuk cerita naratif yang sangat rinci dan
sangat erat kaitannya dengan pengalaman yang Anda alami.
2. Case study harus memuat unsur kemanusiaan: kemauan yang Anda
miliki, tindakan dan kesalahan Anda yang mengecewakan dan
rasakesenangan atau kekecewaan pada saat selesainya pembahasan.
3. Case study harus memiliki judul yang dapat mewakili keseluruhan isi
pengalaman pembelajaran yang dituliskan.
Manfaat case study :
a. Sebagai evaluasi diri (self evalution) bagi pembimbing/dosen untuk
dapat memperbaiki dan sekaligus dapat meningkatkanpraktik
pembelajaran mereka di kelas.
b. Sebagai pembuka wawasan mahasiswa calon dosen terhadap
pembelajaran dan penanaman konsep bagaimana
seharusnyapembelajaran itu berlangsung.
c. pembimbing/dosen dan mahasiswa calon pembimbing dapat belajar
dari kegagalan orang lain (pembimbing/dosen penuliscase study).
d. Menemukan kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran berdasarkan pengalaman penulis case study. dan
sebagainya
Metode untuk Mengembangkan Case Study :
a. Seorang pembimbing/dosen menceritakan/menulis pengalaman yang
sukses atau suatu permasalahan yang menarik yang muncul
saatpembelajaran dengan pokok bahasan atau topik tertentu.
b. Harus ditulis sesegera mungkin supaya tidak mudah terlupakan
c. Sebagai masukan dalam penulisan, penulis narasi dapat mempedomani
komentar-komentar pembimbing lain (pembimbing mitra) yangikut
mengamati proses pembelajaran
d. Persiapan pembimbing/dosen
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Perilaku mahasiswa
g. Perasaan pembimbing (keberhasilan, kegagalan, dan persepsinya terhadap
mahasiswa
Studi asuhan kebidanan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah
dimana peserta didik melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh
mengenai masalah klinik yang mendasari para perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi terhadap tindakan yangdilakukan.
a. Contoh penugasan klinik
Melakukan keterampilan psikomotor dan pengembangan keterampilan dan penyelesaian
masalah dalam pengembilan keputusanberdasarkan moral dan etik.
b. Contoh simulasi dan permainan
Menggunakan model boneka dalam melakukan keterampilan.

Metode yang kelima adalah presentasi jurnal. Langkah-langkah dalam presentasi jurnal
antara lain:
1. Menyusun skenario klinik
berdasarkan permasalahan yang telah teridentifikasi dalam asuhan
yang sedang disusun
2. M e l a k u k a n A n a l i s i s
3. P e n e l u s u r a n j u r n a l
4. M e l a k u k a n t e l a a h j u r n a l
5. P r e s e n t a s i h a s i l t e l a a h j u r n a l .

Pengalaman belajar klinik dan lapangan merupakan proses pembelaj


a r a n ya n g p e n t i n g d i b e r i k a n k e p a d a m a h a s i s w a / i u n t u k mempersiapkan
diri menjadi tenaga kesehatan profesional. Melalui pengalaman belajar klinik dan
lapangan diharapkan dapat membentuk kemampuanakademik dan profesional, mampu
mengembangkan ketrampilan dalam memberikan pelayanan atau asuhan yang sesuai
dengan standar serta dapatberorientasi dengan peran profesional.

PERAN PEMBIMBING
1. membantu peran peserta didik untuk belajar
2. mendukung dalam proses pembelajaran
3. memberikan justifikasi
4. memberikan Reinforcement
5. menilai kebenaran dari masalah dan interfensi kebidanan serta rasional tindakan
6. mengarahkan dan mengoreksi

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. PEMILIHAN KASUS : dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara
bertujuan atau (purposive) dan bukan secara rambang
2. Pengumpulan data : Teknik pengumpulan data dalam penelitian kasus adalah
observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi
3. Analisis data : setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,
mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola.
4. Perbaikan (refinement) : dilakukan penyempurnaan atau penguatan atau
(reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan
5. Penulis laporan : laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca,
dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDI KASUS


1. KELEBIHAN
a. Pendekatan studi kasus biasanya lebih fleksibel karena desainnya memang
ditujukan untuk mengeksplorasi suatu permasalahan.
b. Pembelajaran yang penekanan pada pemahaman konteks.
Luaran dari studi seperti ini adalah apa yang disebut thick description yakni
deskripsi mendalam tentang suatu persoalan atau kelompok orang dan segala
konteks terkait permasalahan atau kelompok orang tersebut.
2. KELEMAHAN
a. Pembelajaran studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo
scientific karena pengukurannya bersifat subjektif atau tidak bisa dikuantifisir.
b. Karena masalah interpretasi subjektif pada pengumpulan dan analisa data
studi kasus, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit dari penelitian
kuantitatif
c. Masalah generalisasi karena skupa penelitian baik isu maupun jumlah orang
yang menjadi target kajian studi kasus sangat kecil, kemampuan generalisasi
dari temuan pada studi kasus adalah rendah

HAMBATAN-HAMBATAN
1. Penelitian harus mengidentifikasi satu atau beberapa kasusnya dan memastikan
bahwa kasus tersebut memang wajib untuk dikaji
2. Bahwa dengan memilih suatu kasus berarti seorang peneliti harus dapat
membangun alasan yang mendasar
3. Bahwa kendala dalam hal waktu kegiatan dan proses bisa jadi suatu tantangan
dalam melakukan studi kasus

Referensi
Academia.id Macam Metode Pembelajaran Praktik Klinik. Apriyanto Rifandi
Penelitian studi kasus. Ibnu rafi

Anda mungkin juga menyukai