Anda di halaman 1dari 2

DEWI NUR AZIZAH

1102011077

1. Pasien dengan batu ureter kanan yang masih berukuran kecil umumnya tidak
menunjukkan gejala yang signifikan, namun perlahan seiring berjalannya waktu dan
perkembangan di saluran kemih akan menimbulkan gejala seperti rasa nyeri (kolik
renalis) di punggung, atau perut bagian bawah (kolik renalis). Pada pria rasa sakit akan
menjalar ke testis bila batu ureter proksimal atau vulva pada wanita dan ke skrotum pada
pria bila lokasi batu di ureter bagian distal.1
Hal ini disebabkan karena sumbatan atau spasme otot polos pada saluran ginjal atau
saluran kencing (ureter).2
Serat nyeri, ginjal diransang oleh ketegangan (distensi) dalam kapsul ginjal, system
pengumpulan ginjal atau ureter. Iritasi mukosalangsung pada saluran kemih bagian atas
juga dapat merangsang nociceptors. Sinyal berjalan pada saraf simpatis preganglion
mencapai medula spinalis setinggi T11-L2 melalui nervus dorsalis.2

2. Posisi appendiks adalah retrocaecal (di belakang sekum), pelvic (panggul), subcaecal (di
bawah sekum), preileal (di depan usus halus), dan postileal (di belakang usus halus).
Nyeri pada Appendix yang berlokasi di retrocaecal dapat timbul di punggung atau
pinggang.
Appendix yang berlokasi di pelvis, yang terletak dekat ureter atau pembuluh darah testis
dapat menyebabkan peningkatan frekuensi BAK, nyeri pada testis, atau keduanya.
Inflamasi ureter atau Vesica urinaria akibat penyebaran infeksi Apendisitis dapat
menyebabkan nyeri saat berkemih, atau nyeri seperti terjadi retensi urine. Jika apendiks
intrapelvinal maka massa dapat diraba pada RT (Rectal Touche) sebagai massa yang
hangat.
Pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam untuk menentukan
adanya rasa nyeri.
Rovsing’s sign: dikatakan positif jika tekanan yang diberikan pada perut kuadran kiri
abdomen menghasilkan sakit disebelah kanan, menggambarkan iritasi peritoneum. Sering
positif tapi tidak spesifik.
Psoas sign: dilakukan dengan posisi pasien berbaring pada sisi sebelah kiri sendi pangkal
kanan diekstensikan. Nyeri pada cara ini menggambarkan iritasi pada otot psoas kanan
dan indikasi iritasi retrocaecal dan retroperitoneal dari phlegmon atau abses.
Obturator sign: dilakukan dengan posisi pasien terlentang, kemudian digerakan
endorotasi tungkai kanan dari lateral ke medial. Nyeri pada caraini menunjukan
peradangan pada M. obturatorius di rongga pelvis.
Nyeri pada daerah cavum Douglas bila ada abscess di rongga abdomen atau Appendix
letak pelvis.3
3. Insisi : Irisan atau luka yang dihasilkan oleh pengirisan dengan alat tajam, atau tindakan
mengiris. Abses merupakan kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi
disebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi atau karena adanya benda asing.
Pada abses dilakukan drainase, yaitu proses pembuatan sayatan kecil pada abses untuk
memungkinkan nanah atau cairan mengalir, yang secara signifikan dapat mengurangi
rasa sakit.4
Eksisi : Mengeluarkan atau menghilangkan, seperti pada organ tubuh, dengan memotong.
Disebut juga reseksi dan ektomi. 4
Ekstirpasi : Pengeluaran atau pembuangan seluruh jaringan atau organ beserta kapsulnya,
contohnya pada kista aterom. 4
Enukleasi : Pengangkatan atau pengeluaran organ, tumor, atau bagian tubuh lainnya
sedemikan rupa sehingga bagian itu keluar seutuhnya. Contohnya pengeluaran bola mata,
otot-otot mata dan nerves optikus. 4

DAFTAR PUSTAKA
1. Skandalakis, John E., Panajiotis N. Skandalakis, Lee John Skandalakis, and
SpringerLink (Online service). 1995. Surgical Anatomy and Technique: A Pocket
Manual. New York, NY: Springer US.
2. Dave C. 2017. Nephrolithiasis. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/
437096-overview. Dec 12. 2017. Diakses 18 Desember 2019.
3. Sjamsuhidajat S, de Jong W. 2003. Buku ajar ilmu bedah. Ed.2; Jakarta: EGC.
4. Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus Kedoteran Dorland; Edisi 28. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai