Anda di halaman 1dari 5

CONTOH ANALISA SWOT

ANALISA SWOT
RUMAH BERSALIN

A. STRENGTH
Strength berarti kekuatan, apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan rumah
bersalin. Hal ini bisa berarti apa saja yang dapat memperkuat rumah bersalin yang akan
didirikan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Lokasi yang strategis
Lokasi pembangunan rumah bersalin harus dilihat dari segi kemudahan akses dan
dekat dengan masyarakat. Karena lokasi yang strategis membuat rumah bersalin lebih
mudah dijangkau masyarakat dan juga dapat mempercepat pelayanan darurat jika
sewaktu-waktu diperlukan.
2. Terdapat banyak sasaran
Rumah bersalin dengan lokasi yang strategis juga termasuk dekat dengan
masyarakat sebagai sasaran dari rumah bersalin itu sendiri. Rumah bersalin melayani ibu
hamil dan bersalin tetapi diluar itu rumah bersalin juga dapat melayani KB, bayi dan
balita, serta pasien umum karena terdapat dokter yang melayani pelayanan kesehatan di
rumah bersalin.
3. Jenis pelayanan kesehatannya bervariasi
Rumah bersalin yang dilengkapi dengan pelayanan yang bervariasi dapat
membuat masyarakat tertarik untuk memeriksakan atau mendapat pelayanan kesehatan
yang bervariasi tersebut contohnya adalah baby spa dan spa ibu nifas.
4. Biaya yang terjangkau
Pelayanan kesehatan yang bermutu dibutuhkan oleh masyarakat tetapi biaya yang
mahal akan membuat masyarakat beralih pada pelayanan kesehatan yang memiliki biaya
yang terjangkau. Selain pelayanan kesehatan yang bervariasi rumah bersalin juga
diharapkan dapat memiliki biaya yang terjangkau di kalangan masyarakat sehingga tetap
menjadi fasilitas kesehatan pilihan pertama di masyarakat.
5. 24 jam
Saat ini hampir setiap klinik atau rumah berrsalin membuka layanan 24 jam.
Pelayanan 24 jam ini dapat menjadi kelebihan tersendiri bagi rumah bersalin. Sehingga
pasien bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di jam berapapun mereka butuhkan.

B. WEAKNESS
Rumah bersalin juga dapat memiliki kelemahan seperti dibahawa ini :
1. Identik dengan ibu hamil
Dilihat dari namanya pasti masyarakat berasumsi bahwa rumah bersalin hanya
untuk ibu hami dan ibu bersalin saja karena tidak banyak masyarakat yang mengetahui
bahwa rumah bersalin juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan umum dan gigi
diluar dari pelayanan kebidanan.
Pelayanannya terbatas. Sehingga tidak sedikit masyarakat yang mengurungkan niatnya
untuk memeriksakan kesehatannya di rumah bersalin.

2. Tidak banyak bekerja sama dengan asuransi


Perusahaan asuransi juga tidak banyak yang bekerja sama dengan rumah bersalin
karena biasanya perusahaan lebih memilih untuk bekerja sama dengan rumah sakit
daerah ataupun rumah sakit swasta sehingga perlu ditingkatkan lagi untuk kerja sama
oleh para perusahaan asuransi.

C. OPPORTUNITY
Opportunity atau peluang yang dapat diambil oleh rumah bersalin didaerah tempat akan
dibangunnya rumah bersalin adalah sebagai berikut :
1. Daerah padat penduduk
Daerah yang memiliki banyak penduduk berarti membutuhkan lebih banyak sarana
atau asilitas kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat di saat fasiitas kesehatan
dari pemerintah terbatas dalam hal ruangan dan pelayanan kesehatan.
2. Banyak masalah kesehatan di masyarakat
Banyak atau tidaknya masalah kesehatan disuatu daerah sangat ditentukan oleh
kepadatan penduduk semakin padat penduduk disuatu daerah semakin kompleks
masalah kesehatan yang ditemui. Dengan demikina kehadiran asilitas kesehatan yang
lebih dekat dengan masyarakat dengan akses yang mudah dijangkau dapat menjadi
peluang yang baik.
3. Masyarakat sadar dengan kesehatan
Masyarakat modern saat ini lebih sadar pentingnya kesehatan sehingga membuat
masyarakat lebih sering memeriksakan kesehatannya. Apalagi yang berhubungan dengan
pemeriksaan ibu hami. Masyarakat sudah lebih sadar dan peduli dengan kesehatan dan
kesejahteraan janin dan ibunya.
D. THREAT
Threat adalah ancaman yang didapatkan oleh rumah bersalin seperti dijelaskan dibawah
ini :
1. Dekat dengan rumah sakit lainnya
Rumah bersalin yang dekat dengan pelayanan kesehatan lainnya membuat
masyarakat memiliki banyak pilihan sarana kesehatan yang akan mereka percaya untuk
memeriksakan kesehatanya. Hal ini membuat persaingan antar fasilitas kesehatan untuk
berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik dengan harga atau biaya yang bersaing
dengan rumah sakit lainnya.

FUNGSI MANAJEMEN
POAC
A. PLANNING
Dalam membuatan rumah bersalin perlu perencanaan yang matang dan
mendasar. Perencanaan memusatkan perhatian pada masa yang akan datang.
Menejemen harus mempersiapkan rumah bersalin dalam menghadapi hal-hal yang akan
datang baik sudah diramalkan maupun tidak terduga sebelumnya. Perencanaan
memprediksikan apa yang harus dicapai atau dilakukan dimasa datang dan bagaimana
hal tersebut dapat dilaksanakan. seperti hal-hal dibawah ini:
1. Sasaran rumah bersalin
Sasaran dari rumah bersalin ini tentunya adalah ibu hamil dan bersalin, PUS, bayi,
balita, KB, Lansia. Tetapi rumah bersalin juga tidak menutup kemungkinan untuk
pemeriksaan kesehatan umum karena juga terdapat dokter, bidan, dan perawat serta
dokter gigi yang memberikan layanan kesehatan di rumah bersalin tersebut.
2. strategi mencapai pasar sasaran
Rumah bersalin menjadi tempat pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat
dengan mudah dijangkau oleh masyarakat. Sehingga rumah bersalin tidak hanya menjadi
tempat ibu hamil dan bersalin memeriksakan kesehatannya tetapi seluruh anggota
keluarga juga dapat dilayani di rumah bersalin tersebut karena terdapat dokter yaitu
dokter spesialis kandungan serta dokter gigi.

3. Menetapkan standar pencapaian


Sebuah rumah bersalin atau instansi lainnya harus menentukan standar-standar yang
diperlukan guna mencapai suatu tujuan. Standar-standar tersebut berfungsi untuk
memberikan batasan-batasan untuk hal-hal tertentu. Salah satu contohnya adalah
standar operasional yang terdapat dalam setiap tempat dapat berbeda satu dengan yang
lain.
4. Menentukan sumber daya
Tenaga kesehatan yang bekerja pada rumah bersalin diharapkan adalah tenaga
kesehataan yang sudah tersertifikasi dan memenuhi syarat serta bekerja sesuai dengan
keahliannya. Sehingga dengan begitu mutu pelayanan kesehataan dapat terjaga dan juga
masyarakat dapat memepercayakan pemeriksaan kesehatannya kepada tenaga
kesehatan di rumah bersalin tersebut. Persiapan sumber daya Secara topikal rencana
sederhana dibagi dalam:
a. Perencanaan jangka pendek
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka pendek, menengah, panjang ini oleh perencanaan
tergantung pada sifat sasaran/target yang dilakukan dalam waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
a. Perencanaan jangka pendek misalnya:
1) Renovasi kamar selama satu minggu
2) Perbaikan wilayah atau tatanan sekitar Klinik
3) Pembenahan jendela kamar dan properti lainnya
b. Perencanaan jangka menegah
Pembuatan ruangan Bersalin, Periksa, Farmasi,Laboratorium, Alat rumah tangga
yang dibutuhkan
c. Perencanaan jangka panjang
1) Perluasan wilayah rumah bersalin
2) Penggadaan

B. ORGANIZING
Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur
dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat-alat, keuangan
dan fasilitas pengorganisasian seperti dibawah ini :
1. Menetapkan tugas
2. Struktur organisasi
3. Penempatan

C. ACTUATING
Pergerak (actuating), menggerakkan orang-orang agar mau / suka bekerja.
Ciptakan suasana bekerja bukan karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri,
termotifasi secara interval. Actuating/directing tidak lepas dari kemampuan
menejer/atasan untuk bisa mengarahkan staffnya ataupun bawahannya untuk
meningkatkan fungsi masing-masing dengan baik. Banyak yang harus diketahui oleh
pimpinan/manajer untuk bisa mengarahkan anak buah untuk bekerja sebaik mungkin
sehingga Klinik yang dipimpinnya berhasil dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.
Pengertian motivasi atau memotivasi merupakan suatu proses dengan apa seseorang
manajer mengayomi bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran
organisatoris, sebagai alat untuk memuaskan keinginan pribadi mereka sendiri.
D. CONTROLING
Pengendalian/pengawasan (controlliang), merupakan fungsi pengawasan agar
tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang-orangnya, cara dan
waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
Komponen pengendalian yang harus diperhatikan adalah:
1. Adanya standart penilaian
2. Adanya standart prosedur
3. Sistem informasi
4. Evaluasi dan deviasi yang terjadi
Tindakan koreksi Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan
prosedur lain.
2. Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, guna mendapatkan
gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana.
3. Melakukan kunjungan staff guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka
penncapaian tujuan.

Anda mungkin juga menyukai