Anda di halaman 1dari 12

Mengenal PSAK 112, Standar Akuntansi Keuangan Pengelolaan Wakaf di

Indonesia

14 Oktober 2019 Oleh Wadiyo, SE

Daftar isi

Bagaimana perlakuan akuntansi wakaf?

Pencatatan akuntansi wakaf perlu dilakukan saat pengakuan, pengukuran,


penyajian, dan pengungkapan transaksi wakaf.

Oleh karena itu perlu ditetapkan sebuah standar yang mengatur pengelolaan
wakaf tersebut, maka dikeluarkanlah PSAK 112 tentang akuntansi wakaf.

Dan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syari’ah Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAS-IAI) pada tanggal 7 November 2018.

PSAK 112 berlaku efektif pada 1 Januari 2021, dengan opsi untuk penerapan
lebih awal (penerapan dini).

Dan pada kesempatan ini blog manajemen keuangan akan membahas


tentang pengelolaan wakaf, let’s do this…

 1. Pengertian Wakaf menurut DE PSAK 112


 2. Unsur-unsur Wakaf
 3. Tujuan, Fungsi, Peruntukan wakaf
 4. Format Laporan Keuangan Wakaf

o a. Laporan Posisi Keuangan


o b. Laporan Rincian Aset Wakaf
o c. Laporan Aktivitas
o d. Laporan Arus Kas
o e. Catatan atas Laporan Keuangan

01. Pengertian Wakaf menurut PSAK 112

5 contoh wakaf yang sudah tidak asing lagi antara lain: wakaf Quran
Braille, wakaf masjid, wakaf mushola, wakaf tanah, wakaf ilmu.
Selain contoh wakaf tersebut, masih ada ada yang lain, dalam sejarah, ada
wakaf yang diperuntukkan untuk merawat kuda-kuda perang yang sudah tidak
digunakan lagi.

Ada juga wakaf yang diperuntukkan untuk menggaji orang-orang yang


berbagi cerita, mendengarkan, dan menghibur pasien-pasien di rumah sakit.

Lalu apa itu wakaf?

Saya tidak akan men jelaskan arti wakaf menurut bahasa dan istilah atau
wakaf menurut Islam atau yang lain.

Sebagai praktisi bidang manajemen dan akuntansi keuangan, maka saya


akan membahas dari sisi bidang tersebut bukan dari yang lain

“ntar malah ngga bener, kalau saya bahas dari sisi yang bukan kompetensi
saya”.

Dalam PSAK 112 menyebutkan yang di maksud wakaf adalah adalah


perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian
harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya.

Atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna


keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Dalam PSAK 112 dijelaskan tentang pengelolaan transaksi wakaf yang


dilakukan oleh nazhir dan wakif berbentuk organisasi dan badan hukum. Jadi
tidak berlaku pada nazhir dan wakif perseorangan.

Siapa Nazhir?

Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk
dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.

Sedangkan WAKIF adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.

Melengkapi penjelasan tentang pengertian wakaf menurut Islam, dapat


disaksikan dari video berikut ini:

02. Unsur-unsur Wakaf

Unsur wakaf adalah wakif, nazhir, aset wakaf, ikrar wakaf, peruntukan aset
wakaf, dan jangka waktu wakaf.
Wakif dan nazhir meliputi wakif dan nazhir perseorangan, organisasi, dan
badan hukum.

Syarat harta yang diwakafkan antara lain:

 Harta atau aset yang diwakafkan melalui ikrar wakaf yang akan
dituangkan dalam akta ikrar wakaf tidak dapat dibatalkan.
 Aset yang diwakafkan dapat diklasifikasikan menjadi:
 Aset tidak bergerak, seperti hak atas tanah, bangunan atau bagian
bangunan di atas tanah, tanaman dan benda lain terkait tanah, hak
milik satuan rumah susun, dan lainnya.
 Aset bergerak, contoh wakaf benda bergerak seperti uang, logam mulia,
surat berharga, kendaraan, hak kekayaan intelektual, hak sewa, dan
lainnya.
 Aset wakaf harus dikelola dan dikembangkan oleh nazhir sesuai
dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya.
 Aset wakaf tidak dapat dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual,
diwariskan, ditukar,atau dialihkan melalui pengalihan hak lainnya,
kecuali digunakan untuk kepentingan sesuai rencana umum tata ruang

03. Tujuan, Fungsi dan Peruntukan wakaf

Sebelumnya saya sudah sedikit menyinggung bahwa ada berbagai jenis


wakaf yang pernah eksis di masa lalu. Catat, pernah eksis ya, bukan
angan-angan atau wacana

Sekarang kita lihat apa sih tujuan wakaf?

Karena banyaknya aset yang bisa di-wakafkan, maka tujuan wakaf adalah
untuk memanfaatkan aset wakaf sesuai dengan fungsinya.

Tentang aset, sudah saya bahas di artikel Inilah Pengertian Aktiva dan
Jenis-jenisnya

Sedangkan fungsi wakaf adalah untuk mewujudkan potensi dan manfaat


ekonomis aset tersebut untuk kepentingan ibadah dan memajukan
kesejahteraan umum.

Jadi wakaf diperuntukan antara lain untuk:

 Sarana dan kegiatan ibadah


 Sarana dan kegiatan pendidikan dan kesehatan
 Bantuan kepada fakir miskin, anak telantar, yatim piatu, dan beasiswa
 Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat
 Kemajuan kesejahteraan umum lain.
Keren banget kan tujuan, fungsi, dan peruntukan wakaf?

Pas banget untuk semua kalangan dan semua generasi, dari generasi old
sampai generasi milenial.

Dan bukan hanya untuk golongan tertentu, namun untuk kebaikan semua
manusia.

So, agar tujuan, fungsi, dan peruntukan wakaf tersebut bisa berjalan baik
sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Maka perlu sistem pengelolaan yang baik, berstandar dan dapat


dipertanggungjawabkan.

Dan inilah ruh yang melandasi diterbitkannya PSAK 112.

Bagaimana pengelolaan akuntansi wakaf sesuai dengan PSAK 112?

Yuk dilanjutkan pembahasannya ya…. Jangan berpindah web dulu ya J

04. Format Laporan Keuangan Pengelolaan Wakaf

Di bagian ini saya hanya mem-fokuskan pada format Laporan Keuangan untuk
lembaga pengelola wakaf (nazhir)

Dana wakaf berupa aset wakaf dan liabilitas terkait yang dikelola dan
dikembangkan oleh nazhir merupakan suatu entitas pelaporan.

Entitas pelaporan dana wakaf (nazhir) menyajikan laporan keuangan


tersendiri yang tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan organisasi
atau badan hukum dari nazhir.

Laporan keuangan nazhir yang lengkap meliputi:

 Laporan posisi keuangan;


 Laporan rincian aset wakaf;
 Laporan aktivitas;
 Laporan arus kas;
 Catatan atas laporan keuangan.

Yuk dibahas secara detil satu per satu…

A. Laporan Posisi Keuangan/ Neraca

Contoh format Laporan Posisi Keuangan Lembaga Pengelola Wakaf:


Format
Laporan Keuangan Wakaf

Penjelasan elemen-elemen Laporan Posisi Keuangan di atas:

Aset diklasifkasikan menjadi aset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas
diklasifkasikan menjadi liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
Khusus untuk nazhir yang merupakan entitas keuangan, aset dan liabilitas
tidak diklasifkasikan seperti yang dijelaskan di paragraf

Nazhir mengakui aset wakaf dalam laporan keuangan ketika memiliki kendali
secara hukum dan fsik atas aset wakaf tersebut.

Nazhir mengakui aset wakaf dengan jangka waktu tertentu (aset wakaf
temporer) diakui sebagai liabilitas.

Aset wakaf temporer adalah aset wakaf dalam bentuk kas yang diserahkan
oleh wakif kepada nazhir untuk dikelola dan dikembangkan dalam jangka
waktu tertentu.

Hasil pengelolaan dan pengembangan dari aset wakaf temporer selama


jangka waktu tertentu akan diperuntukan untuk mauquf alaih.

Setelah jangka waktu tertentu, aset wakaf berupa kas akan dikembalikan
kepada wakif

Pada saat pengakuan awal, aset wakaf diukur sebagai berikut:

 Aset wakaf berupa uang diukur pada nilai nominal.


 Aset wakaf selain uang diukur pada nilai wajar.

Syarat pengakuan aset wakaf dalam laporan keuangan ketika terjadi


pengalihan kendali
dari wakif kepada nazhir dengan terpenuhinya kedua kondisi berikut:

 Telah terjadi pengalihan kendali atas aset wakaf secara hukum; dan
 Telah terjadi pengalihan kendali atas manfaat ekonomis dari aset
wakaf.

B. Laporan Rincian Aset Wakaf

Berikut ini contoh format Laporan Aset Wakaf:


Format
laporan keuangan wakaf

Nazhir menyajikan laporan perubahan aset wakaf yang mencakup unsur


berikut:

 Aset wakaf yang diterima dari wakif.


 Aset wakaf yang berasal dari hasil pengelolaan dan pengembangan

C. Laporan Aktivitas

Contoh Format Laporan Aktivitas:


Format
laporan keuangan wakaf

laporan
keuangan wakaf
laporan
keuangan wakaf

Nazhir menyajikan laporan aktivitas yang mencakup unsur berikut:

 Penerimaan wakaf permanen dan temporer;


 Dampak pengukuran ulang aset wakaf;
 Hasil pengelolaan dan pengembangan wakaf;
 Penyaluran wakaf.

D. Laporan Arus Kas

#1: Contoh Laporan Arus Kas metode langsung:


#2: Laporan Arus Kas metode tidak langsung:
Format
laporan keuangan wakaf

Nazhir menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus
Kas, PSAK

lain, dan ISAK yang relevan.


E. Catatan atas Laporan Keuangan

Nazhir menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK 101:
Penyajian
Laporan Keuangan Syariah, PSAK lain, dan ISAK yang relevan.

Catatan atas Laporan Keuangan umumnya disajikan dengan urutan


sebagai berikut:

1. pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi


yang diterapkan;
2. informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan
sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan
urutan penyajian komponen laporan keuangan;
3. pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen dan pengungkapan
keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non-keuangan.

Demikian pembahasan mengenai pengertian wakaf dan pengelolaannya


sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia yaitu
PSAK 112.

Semoga bermanfaat dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai