OLEH
FitriaNingsih 1820332007
SilmiAuliaGusti 1820332008
RinaOktaviana 18420332013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa. Karenaatas berkat dan
Masa Kehamilan”. Penulisan makalah ini, dilakukan dalam rangka menambah wawasan
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan –
kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah kami. Semoga makalah ini nantinyabermanfaat bagi pengembangan ilmu. Akhir
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR ................................................................................................. i
BAB I
A. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
B. TUJUAN ....................................................................................................... 2
BAB II
BAB III...................................................................................................................... 35
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
5
kehamilan ini dan menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing. Pada
makalah ini akan dibahas. Adaptasi psikosoaial wanita pada masa kehamilan.
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Mengetahuia daptasi psikososial pada masa kehamilan.
2. TujuanKhusus
1. Mengetahui konsep adaptasi psikososial
2. Mengetahui konsep kehamilan
3. Mengetahui adaptasi psikososial pada masa kehamilan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ADAPTASI PSIKOSOSIAL
1. ADAPTASI
a. Pengertian Adaptasi
Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam
lingkungan. Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan
hakekatnya adalah suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat dasar untuk tetap
melangsungkan kehidupan.
tidak dapat begitu saja untuk melakukan tindakan yang dianggap sesuai dengan
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Dan lingkungan ini mempunyai aturan
diri dengan lingkungan sekitarnya, karena hal ini lebih banyak berhubungan
dengan diri orang tersebut. tingkah lakunya tidak saja harus menyesuaikan diri
7
b. Tahap proses adaptasi
1) Adaptif
mengatasi masalah
2) Konflik
kepuasan.
berkhayal.
anak-anak.
juga di sekolah-sekolah.
3) Maladaptif
maladaptif:
9
a) Sensitif terhadap kritik: Individu tidak bisa merespon secara positif
2. PSIKOSOSIAL
a. Pengertian
Seseorang yang sehat mentalnya akan bereaksi dengan cara yang positif dalam
banyak situasi.
b. Kebutuhan Psikososial
c. Status Emosi
tersebut tidak terpenuhi, akibatnya dapt berupa perasaan atau prilaku yang
tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti.
Kehamilan merupakan waktu transisi yaitu kehidupan ebelum memiliki anak yang
berada dalam kandungan dan kehidupan setelah anak lahir. Secara umum emosi yang
dirasakan oleh ibu hamil cukup labil, ia dapat memiliki reaksi yang ekstrim dan suasana
hati yang cepat berubah. Ibu hamil menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi
berlebihan.
Ibu hamil lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman
dengan orang lain. Wanita hamil memiliki kondisi yang sangat rapuh, sangat takut akan
1. Trimester I
ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus bahagia. Mereka cemas akan hal-
hal yang tidak dipahami karena mereka merasa tidak dapat mengendalikan
tubuhnya dan kehidupan yang mereka jalani sedang berada dalam suatu proses
yang tidak dapat berubah kembali. Hal ini membuat sebagian wanita menjadii
11
b. Sikap Ambivalen
stimulan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau kondisi
(Bobak, Lowdermilk, dan Jensen 2005).Sebagian besar wanita merasa sedih dan
suatu hal yang normal maka ia akan merasa sangat bersalah bila bayi yang
Penyebab ambivalensi pada ibu hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman
hamil yang buruk, ibu karier, tanggung jawab baru, rasa cemas atas
menerima kehamilanya.
Fokus wanita adalah dirinya sendiri. Dari fokus pada diri sendiri ini timbul
untuk menjadi ibu, masalah keuangan dan rumah tangga dan peneriman orang
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih berfokus
dengan tuntutan sosial atau tekanan psikologis agar bisa menikmati waktu
d. Perubahan Seksual
Hasrat seksual pada trimester I sangat bervariasi antar satu wanita dan
wanita lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual tetapi
secara umum trimester I merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan hal
ini merupakan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan. Banyak
wanita yang merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih
tanpa seks. Libido secara umun sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea,
e. Perubahan Emosional
sebagainya.
sedang mengandung. Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi
dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama
kehamilan.
13
Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan difasilitasi
oleh perasaan sendiri yang merasa cukup aman untuk mulai mengungkapkan
nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik dan
depresi yang ia alami pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat
tentang kehamilan.
yang telah berusaha keras untuk hamil merasa suka cita sekaligus tidak percaya
bahwa dirinya hamil, dan mencari bukti kehamilan pad setiap jengkal tubuhnya.
perubahan tubuh, yang merupakan bukti kehamilan. Bukti yang paling kuat
menjadi rahasianya sendiri yang hanya ia bagikan pada orang yang dikehendaki.
Pikiranya meliputi sebagian besar apa yang terjadi pada dirinya, tubuhnya, dan
kehidupanya. Pada saat ini bayi yang ia kandung masih dianggap sebagai
2. Trimester II
periode wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang
normal dialami saat hamil, trimester II juga merupakan fase ketika wanita
terbagi dalam dua fase yaitu : Pra Quickening (sebelum da gerakan janin yang
14
dirasakan ibu) dan pasca Quickening (setelah ada gerakan janin yang dirasakan
ibu).
Fase Quickening
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utama yaitu :
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi drinya sendiri yang berbeda dari
ibunya.
kembali semua aspek hubungan yang ia jalani dengan ibunya sendiri. Semua
Hal lain yang terdapat dalam proses ini adalah evolusi wanita tersebut mulai
dari menjadi penerima kasih sayang dan perhatian kemudian menjadi pemberi
kasih sayang dan perjatian (persiapan menjadi ibu). Ia akan mengalami konflik
berupa kompetisi dengan ibunya agar telihat sebagai ibu yang “baik”.
Penyelesaian aktual dalam konflik ini tidak berlarut-larut sampai lama setelah bayi
berkaitan dengan hal tersebut akan berakhir setelah terjadi perubahan identitas
dirinya sendiri menjadi pemberi kasih sayang, pada saat yang sama ia juga
kehamilan telah menjadi jelas dalam pikiranya. Kontak sosial berubah ia lebih
banyak bersosialisasi dengan wanita hamil dan ibu baru lainya yang minat serta
aktifitasnya berfokus pada kehamilan, cara membesarkan anak dan persiapan unuk
individu yang terpisah dari dirinya. Kesadaran baru ini memulai perubahan dalam
Pada saat ini jelas kelamin bayi bukan hal yang penting, perhatian ibu pada
Sebagian besar wanita lebih erotis selama trimester II, kurang lebih 80%
perut belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak, kecemasan
mulai mereda dan ia telah mengalami perubahan dari seorang menuntut kasih
sayang dari ibunya menjadi seorang yang mencari kasih sayang dari pasanganya
dan semua faktor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan
seksual.
3. Trimester III
periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah
Trimester III merupakan waktu perpisahan yang aktif terlihat dan memanti
kelahiran bayi dan dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
Perasaan takut akan muncul, ibu mungkin merasa cemas dengan kehidupan
bayi dan dirinya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir abnormal, terkait
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama ia hamil, perpisahan ia dengan
bayinya yang tidak dapat dihindari, persaan kehilangan uterus yang penuh secara
tiba-tiba mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi ringan merupakn
hal yang umum terjadi dan wanita menjadi lebih tergantung dan lebih menutup
sebelumnya akan menghilang karena perut yang semakin besar. Alternatif posisi
perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi dengan bidan atau dokter
penelitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin.
Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari 20, tahun dengan lebih dari
6000 responden. Dia membedakan antara konsep dari posisi yaitu suatu status
sosial yang diberikan kepada seseorang (misal guru atau ibu) dan konsep dari peran
yang dilukiskan sebagai aktivitas dan tindakan yang dilakukan oleh individu
tersebut yang menentukan bahwa dalam dia mempunyai posisi tertentu. Seseorang
mempunyai posisi berbeda dalam tahapan hidupnya yang berbeda dan juga dapat
mempunyai posisi ganda pada waktu yang bersamaan sebagai seorang anak
17
perempuan, istri dan ibu juga sebagai bidan, pelajar juga sebagai karyawan.
mampu mengambil peran seorang ibu dan hal apa saja yang dapat membantu atau
menghambat atau memberi efek negatif terhadap proses pencapaian peran tersebut.
proses belajar berupa latihan-latihan. Dalam proses ini wanita diharapkan mampu
ibu. Teori ini sangat berarti pula bagi calon ibu untuk mempelajari peran yang akan
selama 1-4 jam. Subjek penelitian di dapatkan di klinik antenatal dan postnatal.
Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran
ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas atau
latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
2) Pria juga bisa mengalami perubahan fisik dan psikososial selama pasangannya
hamil.
3) Anak yang dilahirkan merupakan gabungan dari 3 perbedaan yang ada, yaitu :
5) Tugas yang harus dilakukan seorang wanita atau pasangan dalam kehamilan :
a) Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh.
19
a. Meyakinkan adanya keamanan bagi diri dan bayinya selama kehamilan dan
persalinan.
c. Meningkatkan ikatan tarik menarik dalam kontruksi dari image dan identitas
d. Mencari kedalaman dari arti tindakan transitif dari memberi dan menerima.
Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan puerperium
b. Penerimaan sosial untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berati berarti
bagi mereka.
Dari data itu Rubin mengidentifikasikan 3 aspek yang meliputi : Reaksi umum
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
melaksanakan perannya sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan
bagian dari pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan
Tahap-tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai
perannya :
a. Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan
b. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninnya. Pada tahap
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini
sendiri.
21
d. Disengangement
dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. Dalam tahap taking on
perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat, mendengar dan
b. Taking in
meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan dimasa yang
akan datang, misalnya: akan seperti apa proses persalinannya nanti atau baju
model yang ada sesuai dengan pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi
c. Letting go
tindakannya di masa lalu dan menghilang tindakan yang dia anggap sudah
ke kondisi normal.
nutrisi.
bayinya.
c. Periode letting go
1) Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta
perhatian keluarga.
kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan
hubungan sosial.
melalui tahap :
23
1) Mimicry (peniruan). Wanita meniru perilaku wanita lain (yang pernah hamil)
2) Role play (mencoba bermain peran). Menciptakan kondisi di masa yang akan
Misalnya, akan seperti apa proses persalinannya nanti, baju apa yang akan
dengan keadaan dirinya sendiri. Dalam fase ini dapat terjadi proses penerimaan
lalu dan menghilangkan tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
persalinan. Dia adalah salah satu murid Reva Rubin yang telah menghasilkan
penelitian penting yaitu efek stress antepartum pada keluarga dan pelaksanaan ibu.
Teori Mercer lebih menekan pada stress antepartum dan mencapai peran ibu. Ia
Teori ini lebih menekankan pada stress ante partum dalam pencapaian
kondisi beresiko tingi dan peristiwa atau pengalaman atau pandangan negatif
dinamik yang meliputi subsistem-individu (bapak, ibu, janin atau bayi) dan
keseluruhan.
negatif atau positif terhadap fungsi keluarga, yang dapat diuraikan sebagai
berikut : stress dari peristiwa kehidupan yang negatif dan resiko atau
komplikasi kehamilan diprediksi harga diri dan status kesehatan. Harga diri
25
dan status kesehatan, dan support sosial diprediksi mempunyai efek positif
fungsi keluarga pada para wanita yang dirawat di RS dengan resiko atau
Stress ante partum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman
negatif dalam hidup seorang wanita. Tujuan asuhan yang di berikan adalah
a) Hubungan interpersonal
b) Peran keluarga
c) Stress antepartum
d) Dukungan sosial
26
b. Pencapaian peran ibu
Salah satu dari penekanan dari karya Mercer adalah pencapaian Peran Ibu
“menjadi seorang ibu berarti mengambil suatu identitas baru. Mengambil suatu
menurut Mencer minat peran ini adalah penting karena beberapa orang
mengalami kesulitan datang memikul peran ini dimana menurut Mencer ada
berperan dan bertindak dalam suatu peran tergantung dari reaksi dan interaksi
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
positif maupun negatif. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat
dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi rasa tidaak percaya
bayinya.
tubuhnya.
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan ke masa
a. Anticipatory
b. Formal
c. Informal
melaksanakan perannya.
d. Personal
sebagai ibu.
c) Stress sosial
e) Dukungan sosial
f) Konsep diri
g) Sifat pribadi
b. Faktor bayi
a) Temperamen
b) Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
b) Status perkawinan
c) Status ekonomi
pendukung :
dan mengerti.
sendiri.
29
c. Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan
ibu mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mencer
mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah melahirkan).
stress antepartum.
membawa akibat negatif secara langsung pada penghargaan diri dan status
nyaman.
wanita hamil lebih berfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi
30
selama kehamilan, kehidupan seksual, keluarga dan hubungan batiniah dengan
Kehamilan bagi keluarga dan khususnya seorang wanita merupakan peristiwa yang
penting, meskipun demikian kehamilan juga merupakan saat – saat krisis bagi keluarga di
mana terjadi perubahan identitas dan peran ibu, ayah, serta anggota keluarga lainnya.
1. Menerima kehamilannya
Teori Erik Erikson membahas tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori
kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa
kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori
31
tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego.Persamaan ego
adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson,
perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita
dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan
memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah
1. DukunganSuami
Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan
dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik dan
psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak cukup dari sisi finansial semata, tetapi
berkaitan dengan cinta kasih, menanamkan rasa percaya diri, komunikasi terbuka dan
jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap dan kesiapan menjadi ayah.Suami adalah pasangan
hidup istri.Suami mempunyai tanggung jawab yang besar sebagai kepala keluarga.Selain
sebagai pencari nafkah, suami juga berperan sebagai motivator dalam menghadapi
berbagai situasi dalam kehidupan rumah tangga, termasuk menjadi motivator pada saat
yang diberikan suami sangat mempengaruhi kondisi ibu dan bayi yang
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan,
a) Suami turut bahagia saat mengetahui bahwa sang istri hamil. Kebahagiaan
32
tersebut dapat ditunjukkan melalui ekspresi wajah, tindakan, sikap, perilaku
kandunganistri.
dinamakan “ngidam” yaitu suatu kondisi dimana istri meminta sesuatu yang
aneh-aneh bahkan mustahil. Oleh sebab itu, kesabaran dan sikap positif suami
d) Suami tidak membebani istri dengan pekerjaan rumah tangga yang berat,
rumah tangga tersebut sudah biasa dilakukan oleh istri, sebaiknya suami turut
menampar bahkanmenendang.
i) Membangun rasa percaya diri ibu hamil. Kendati tubuh ibu hamil mengalami
33
perubahan berat badan, timbul flek pada wajah, dan perubahan bentuk perut
menarik dancantik.
konflik atau perselisihan dengan istri. Misalnya dengan mengajak istri jalan-
2. DukunganKeluarga
dukungan dari anggota keluarga lain, seperti dukungan dari orang tua dan
dapat merasa tertekan jika kehamilannya tidak diterima oleh angota keluarga
dukungan dari suami.Yang pertama dukungan dari orang tua kandung, misalnya
ibu kandung bisa menceritakan pengalamannya pada saat hamil dan memberikan
Ayah kandung juga dapat memberikan dukungan berupa perhatian dan kasih
Yang kedua dukungan dari ayah dan ibu mertua.Bentuk dukungan yang
dukungannya dalam bentuk doa untuk keselamatan ibu dan bayi yang
dari seluruh anggota keluarga, tidak hanya dari suamis aja. Ayahdan ibu kandung
maupun mertua, juga saudara kandung maupun saudaradari suami juga perlu
bisa juga lewat sms atautelpon dapat menambah dukungan dari keluarga.
tersendiri bagi sebagian ibu hamil sehingga hal ini tidak boleh diabaikan
(Tyastuti, 2016).
komponen penting hubungan antara seorang wanita hamil dan ibunya: kesediaan
ibu (pada masalalu dan saat ini ) ,reaksi ibu terhadap kehamilan anaknya,
berarti ibu akan hadir dan mendukung selama anakny ahamil. Dengan ikatan
35
keibuan yang sama akan memfasilitasi perkembangan kedua individu. Sedangkan
saat masih kecil yang diasuh oleh ibunya. Begitupun dengan penghargaan
penting bagi wanita hamil biasanya adalah pasangannya atau bapak dari anaknya.
Menurut Richardson,1983, ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan oleh wanit
gejala emosi dan fisik, serta mudah melakukan penyesuaian selama nifas.
kehamilan satu sama lain dan dengan petugas kesehatan. Pasangan yang tidak
memahami perubahan fisik dan emosional yang sangat cepat selama kehamilan
dapat menjadi bingung dengan perilaku terhadap pasangannya. Oleh karena itu,
antaralain:
a) Berdoa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu-ibu pengajian,
mereka alami. Namun pengalaman dan informasi antara satu orang dengan
adat istiadat masyarakat setempat, bahkan ada yang bersifat mistis. Untuk
itu seorang ibu hamil harus bisa memilah mana informasi yang tepat dan
untukkehamilannya.
dianggap berkualitas, tentu saja rekomendasi dari satu orang dengan orang
lain dapat berbeda-beda. Hal ini pun juga sesuai dengan pengalaman dari
masing-masingindividu.
dukungan pada ibu hamil. Bidan sebagai tempat mencurahkan segala isi hati dan
37
kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Tenaga kesehatan harus
mampu mengenali keadaan yang terjadi disekitar ibu hamil. Hubungan yang baik,
dukungan :
38
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
keluarga, dari pasangan suami-istri hingga anggota keluarga yang lain. Masa kehamilan
banyak disertai tekanan dan ancaman, khususnya bagi calon ibu. Selain itu kehamilan juga
merupakan saat–saat krisis bagi keluarga dimana terjadi perubahan identitas dan peran ibu,
kelahiran bayi, dan periode pascapartum. Stres psikologis dan fisik yang terkait dengan
kehamilan atau kewajiban baru sebagai ibu dapat juga mengakibatkan krisis emosional
(affonso,1984). Perubahan yang dialami oleh ibu selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stress anterpartum sehingga bidan harus memberikan asuhank epada ibu
B. Saran
Diharapkan bidan dapat memahami berbagai perubahan psikososial yang terjadi pada
ibu hamil padatiap trimester agar asuhan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan ibu. Hal ini
diperlukan ketelitian dan kehati-hatian bidan untuk mengkaji sehingga diperoleh data yang
39
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary, et al. 2013. Obstetri Williams Edisi 23 Vol 1.Jakarta: EGC.
Ladewig,P.W.,London,M.L.,Moberly,S.M&Olds,S.B.(2002).ContemporaryMaternal-
NewbornNursing Care.New Jersey: Pearson Education,Inc.
Lowdermilk,D.Leonard,Perry,S.,Cashion,Kitty.(2013).KeperawatanMaternitasBuku1 (Felicia
Sidartha, Penerjemah.).Jakarta: SalembaMedika.
Ricci,SusanScot.(2007).EssentialsofMaternity,Newborn,andWomen’sHealthNursing.Philadel
phia:LippincotWilliam &Wilkins
Yeyeh, Ai, dkk. 2009. AsuhanKebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media
40