Anda di halaman 1dari 2

Reihan Krisnawan

2017620008

TUGAS TEKNOLOGI PANGAN

KULIAH TAMU : Teknologi proses ekstraksi dan fraksionasi serta pemurnian minyak
atsiri

Minyak atsiri merupakan minyak yang terdiri dari senyawa yang mudah menguap dan
biasanya menghasilkan aroma aromatic dan biasa digunakan untuk relaksasi. Di dalam
senyawa tersebut biasanya memiliki beberapa gugus fungsi yang membentuk senyawa yaitu
alcohol, keton , dan ester rantai pendek. Melalui proses konvensional dan non-konvesional ,
bahan baku dapat dibuat untuk menjadi minyak atsiri. Minyak atsiri tersebut dapat dibuat
menjadi sebuah produk seperti parfum, lotion, sabun, sampo, pasta gigi, dll melalui proses lebih
lanjut. Minyak atsiri sering digunakan karena memiliki keunggulan yaitu dapat menghasilkan
aroma yang khas dari suatu bahan baku, misalnya dari lemon dapat memberikan aroma lemon,
bunga lavender dapat menghasilkan aroma bunga lavender. Secara umum biasanya bahan baku
pembuatan minyak atsiri berasal dari nabati / tumbuhan hal ini dikarenakan banyak sekali
tumbuhan yang dapat menghasilkan aroma khas dan juga ramah lingkungan. Setiap tumbuhan
memiliki bagian tertentu untuk dijadikan minyak atsiri, bisa dari batang, daun, biji, kulit, atau
buah. Salah satu dari batang yaitu minyak kayu manis. Dikarenakan konsumsi produk dari
minyak atsiri semakin lama semakin meningkat dan juga ramah lingkungan, maka
dikembangkan teknologi lebih lanjut untuk memproses bahan baku menjadi minyak atsiri.
Seperti proses ekstraksi, distilasi, dan dapat melalui gelombang elektromagnetik.

Proses ekstraksi terbagi menjadi 2 yaitu ekstrasi dengan cara konvensional dan
nonkonvensional. Proses konvensional melibatkan proses ekstraksi dan distilasi dimana bahan
baku akan dilarutkan dengan pelarut dialam sokhlet lalu akan di ekstrak sari dari bahan baku
tersebut. Pelarut tersebut harus pelarut yang dapat dipisahkan dengan mudah dari bahan
bakunya sehingga dapat dipakai kembali untuk proses lain. Untuk memisahkan pelarut dari
bahan baku dapat melalui proses distilasi, dimana campuran larutan akan di panaskan,
dikarenakan perbedaan titik didih antara pelarut dan ekstrak maka salah satunya akan terlebih
dahulu menguap menjadi fasa gas. Setelah menjadi fasa gas maka akan memasuki proses
kondensasi di kondensor sehingga akan kemabali menajdi fasa cair yang sudah terpisah antara
pelarut dengan ekstrak. Proses destilasi tersebut dapat terbagi menjadi beberapa jenis seperti
destilasi fraksionasi, destilasi uap-cair, destilasi uap. Jenis tersebut disesuaikan dengan kondisi
prosesnya agar proses distilasi dapat berlangsung secara efisien. Proses non-konvensional
merupakan proses yang menggunakan gelombang elektromagnetik seperti radiasi ultasonik,
Reihan Krisnawan
2017620008

microradiasi , dll. Investasi untuk ilmu non-konvensional tersebut memang mahal, tetapi dapat
menghasilkan perolehan produk yang lebih tinggi sehingga teknologi tersebut masih
dikembangkan lebih lanjut agar dapat dipakai dengan efisien.

Anda mungkin juga menyukai