Anda di halaman 1dari 9

MODEL

DA2-KPU

PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI ATAU CATATAN KEJADIAN KHUSUS


REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DI TINGKAT KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM 2019

Kecamatan : Silungkang
Kota : Sawahlunto
Provinsi : Sumatera Barat
JenisPemilu : √ Presidendan Wakil Presiden √ DPR √ DPD
√ DPRD Provinsi √ DPRD Kota

Daerah Pemilihan : Kecamatan Silungkang

Pernyataan keberatan oleh saksi/Catatan Kejadian Khusus*) sebagai berikut:

1. Desa Taratak Bancah

TPS 001
 Pada kotak DPD TPS 001 Taratak Bancah, Suara Afrizal,SE No Urut 1
Meninggal Dunia. Suaranya di Model C1 terdapat 10 suara seharusnya
menjadi suara tidak sah. Jadi menambahkan suara tidak sah 10 dan
suara Afrizal Menjadi 0
 Jumlah suara sah partai Gerindra di TPS 001 Taratak Bancah untuk
pemilu DPRD Kota Sawahlunto Salah jumlah tertulis 16 seharusnya 10.
Hal ini telah di perbaiki
TPS 002
 Pada Kotak DPD TPS 002 Taratak Bancah a/n Afrizal, SE No urut 1
meninggal dunia dan mendapat suara 7, karena calon DPD ini meninggal
dunia, maka suaranya menjadi suara tidak sah sehingga suara tidak sah
bertambah menjadi 7

2. Desa MuaroKalaban

TPS 002
 No 21 H.Afrizal,SE Perolahan Suara Sah 5, karena yang bersangkutan
meninggal dunia maka suara dimasukkan ke suara tidak sah
TPS 003
 Atas Nama Elin Nur Aslichan,S.Pdi di Partai Kebangkitan Bangsa di C1
Hologram Nol, Pada Penggandaan C1 tertulis satu, Penulisan yang benar
sesuai dengan c1 hologram
 Salah dalam penjumlahan suara sah kota DPR, seharusnya 142 tertulis
143. Untuk memastikannya di buka kota DPR RI untuk melihat c1 Plano
atas permintaan saksi. Hasilnya suara untuk Fauzi 1 dan suara partai
untuk partai PKB 1
 No 21 H.Afrizal,SE Perolahan Suara Sah 4, karena yang bersangkutan
meninggal dunia maka suara dimasukkan ke suara tidak sah
 DPRD Provinsi caleg partai Gerindra No Urut 7 a/n Nedi Erman sah 2,
tapi yang bersangkutan meninggal dunia maka suara sah jatuh ke partai
 Jumlah pengguna hak pilih dalam DPK Model C1 hologram DPRD Kota
seharusnya jumlah pemilih perempuan 2 tertulis 0
 Pada c1 Hologram jumlah saura sah pada DPRD Kota 159 yang
sebenarnya setelah dibuka kotak DPRD Kota dan merujuk pada c1 Plano
total tetap 159 tapi kpps tetap salah jumlah, suara tidak sah yang semula
7 menjadi 6
TPS 004
 Jumlah suara yang dikembalikan oleh pemilih rusak/keliru coblos pada
pemelihan calon DPR RI pada model C1 Hologram 2 suara, tetapi pada
penggadaan 0 suara. Data yang sebenarnya sesuai dengan C1 Hologram
 Terdapat salah penulisan kolom suara tidak sah berdasarkan angka 20
Suara tapi tulisan hurufnya sembilan belas
 Pada DPD No 21 H.Afrizal,SE Perolahan Suara Sah 8 suara, karena yang
bersangkutan meninggal dunia maka suara dimasukkan ke suara tidak
sah
TPS 005
 Jumlah pemilih dalam DPT seharusnya 117 untuk laki-laki tapi dalam c1
hologram di tulis 116, sedangkan perempuan harusnya 118 tertulis di c1
hologram 117 dan jumlah 235 (untuk semua jenis pemilihan)
 Jumlah Pemilih A1+A2+A3 Laki-laki adalah 121 menjadi 122 sedangkan
perempuan 120 menjadi 121, jumlah tetap 243 (untuk semua jenis
pemilihan)
 Jumlah pengguna hak pilih pada c1 DPD dalam DPTb Laki-laki 3 dan
perempuan 1, Jumlah Seharusnya 4 tertulis 1
 Pada DPD No 21 H.Afrizal,SE Perolahan Suara Sah 8, karena yang
bersangkutan meninggal dunia maka suara dimasukkan ke suara tidak
sah
 Partai PPP salah tulis seharus ditulis dicaleg no 1 a/n H.Iradathillah, S.Pt
tapi tertulis di suara partai (DPRD Provinsi)
 DPRD Kabupaten/Kota, Jumlah Pemilih disabilitas di C1 Hologram laki-
laki 4 dan perempuan 10. Seharusnya jumlah 14 tapi ditulis 10
TPS 006
 Pengguna hak pilih yang perempuan DPR RI seharusnya 119 sedangkan
di C1 hologram 118 , sehingga jumlahnya menjadi 214.
 Salinan DPD caleg no urut 24 seharusnya ‘0’ terbuat ‘7’ dan yang
betulnya adalah ‘0’ sesuai dengan C1 hologram.Dan pada saat akan
membuka kotak DPD untuk melihat no urut 24 pada TPS 6 MKB,tetapi
terjadi kesalahan kekeliruan pembukaan kotak suara yang dibuka kotak
suara TPS 6 Desa Silungkang Tigo.
 Pada surat suara DPRD PROVINSI pada partai 12 (PAN),jumlah surat
suara sah untuk partai dan caleg tertulis 21 seharusnya 20, sehingga
mempengaruhi jumlah akhirnya yang seharusnya 194 tertulis 195.

 Pada DPRD PROVINSI pada partai Demokrat , salah jumlah seharusnya


15 suara tertulis 5.Tetapi tidak mempengaruhi hasilnya.

TPS 007
 Pada DPRD KOTA partai PKPI caleg no urut 8 seharusnya 19 tertulis 14
pada C1 Hologram.
TPS 008
 Pada surat suara PPWP di C1 Hologram :

a. Paslon 01 tertulis 42 seharusnya 43 karena bertemu di kotak DPD 1


suara yang ternyata untuk paslon 01 dan pada C1 Plano lupa dirubah
jumlah suara paslon 01.Sehingga suara PPWP surat suaranya menjadi
199,sedangkan pemilih 198 maka diambil suara tidak sah dikurangi 1
dari 5 dijadikan suara keliru coblosdan suara tidak sah jadi 4 dan
disetujui oleh saksi parpol dan panwas tps.

 Pada surat suara DPR terjadi kesalahan dalam penjumlahan pada C1


Salinan jumlah laki – laki 98 seharusnya 97, jumlah perempuan tertulis
100 seharusnya 98.

 Pada surat suara PKPI jumlah suara tidak tertulis seharusnya 3. Tapi
tidak mengurangi jumlah.

 Pada surat suara DPD no urut 21 tertulis 13 seharusnya 0 karena


meninggal dunia sehingga suara sah dikurangi 13 jadi 167-13=154,begitu
juga dengan suara tidak sah 29+13=42.

 Pada surat suara DPRD PROVINSI terjadi kesalahan pada partai PBB
pada C1 Hologram kosong, pada salinan ada 5 suara yang mana
perolehan suara itu untuk caleg :

a. No urut 4 mendapat 1 suara sah

b. No urut 10 mendapat 4 suara sah

 Data pengguna hak pilih jumlah tertulis 94 seharusnya 194 tapi tidak
mengurangi hasil akhir.

TPS 009
 Pada surat suara DPD no urut 21 tertulis 8 seharusnya 0 karena caleg
sudah meninggal dunia sehingga suara sah tertulis 126 seharusnya 118
dan suara tidak sah tertulis 29 seharusnya 37.
 Pada surat suara DPRD PROVINSI partai GERINDRA pada caleg an. Nedi
Erman suara sah 1,karena caleg sudah meninggal dunia maka suara
caleg menjadi 0 dan suara partai ditambah 1 maka suara partai dan caleg
menjadi 12.

TPS 010
 Pengguna hak pilih di C1 Hologram ditulis 100 sedangkan di salinan 99
sehingga merubah jumlah pada surat suara yang dikembalikan yang
ditulis 1 seharusnya 0 di Hologram. ( Untuk Semua Jenis surat suara).
 untuk DPD no urut 21 an.afrizal dapat suara 9 seharusnya 0 karena
meninggal dunia sehingga merubah jumlah suara tidak sah diisi 28 jadi
37 dan suara sah dari 187 jadi 178.

 Terjadi kesalahan penyalinan dari C1 PLANO pada no urut 40 yaitu


Tukiman tertulis 3 seharusnya 23.

 Data pemilih seharusnya 206 tertulis 205 pada surat suara jenis DPRD
PROVINSI.

 Pada partai gerindra di surat suara DPRD KOTA suara partai seharusnya
1 dtertulis 0.

 Pada surat suara DPRD Kota pada partai PKS ada kesalahan di :

Caleg no urut 1 tertulis 0 seharusnya 1


Caleg no urut 6 tertulis 0 seharusnya 1
Suara partai 1, sehingga jumlah suara sah menjadi 3.

 Pada surat suara DPRD KOTA pada partai PPP pada hologram

Caleg no urut 2 tertulis 0 seharusnya 1


Caleg no urut 5 tertulis 0 seharusnya 1
Sehingga jumlah suara sah menjadi 2.

 Pada surat suara DPRD KOTA suara sah tertulis 6 seharusnya 208

Suara tidak sah tertulis 208 seharusnya 6 sehingga jumlah menjadi


204

TPS 011
 Pada kolom data pemilih, kpps salah menginputangka dikarenakan kpps
hanya berpedoman pada pemilih yang menggunakan hak pilih, tidak
berpedoman pada data dasar dari KPU.Jadi, pada model DAA1-PLANO
sudah dirubah di tingkat kecamatan untuk polano 5 surat suara hal ini
tidak mempengaruhi suara yang diperoleh dan pengguna hak pilih.
 Pada surat suara DPR RI suara sah di C1 Hologram 173,seharusnya 172,
berarti salah dalam penjumlahan.

 Suara partai perindo pada surat suara DPR RI caleg no urut 5 an,iswandy
memperoleh suara sah 1.

 Pada surat suara DPD di C1 Hologram jumlah suara sah dan tidak sah
serta jumlah tidak tertulis.

 Pada surat suara DPRD PROVINSI untuk semua partai suara parpol dan
caleg di C1 Hologram jumlah suara ada tapi di C1 Copyan tidak tertulis.

 Pada surat suara DPRD KOTA jumlah surat suara sah parpol dan caleg
PDIP di C1 Hologram tertulis ada isian tapi di C1 copyan tidak ada.

 Salah teli pada caleg nasdem no urut 3 sebenarnya suara sah 2 tapi di
DAA1-PLANO tertulis x, gtapi sudah dilakukan perbaikan.

TPS 012
 Pada C1 Hologram surat suara yang diterima tertulis 274 seharusnya 271
dan jumlah surat suara yang tidak digunakan tertulis 35 seharusnya 32.
 Pada surat suara DPR RI pada C1 Hologram partai berkarya suara sah
tertulis 4 seharusnya 0 seharusnya angka 4 tersebut untuk jumlah suara
partai dan suara caleg.
 Pada surat suara DPD no urut 21 mendapat suara 7 tapi karena caleg
meninggal dunia sehingga suara sah caleg menjadi 0 dan untuk suara
sah dikurangi 7 dan suara tidak sah ditambah 7.
 Pada penginputan jumlah dpt ada kesalahan dalam penulisan yang
bedrlaku untuk semua surat suara yang mana
Jumlah laki-laki 132 menjadi 126
Jumlah perempuan 125 menjadi 129
TPS 13
 Pada surat suara DPR RI pada C1 Hologram jumlah suara sah partai
Nasdem tertulis 4 seharusnya 84,tapi tidak mengurangi jumlah suara
sah.
 Pada surat suara DPD no urut 21 mendapat suara sah 7 dijadikan suara
tidak sah ditambahkan 7 dan suara tidak sah ditambahkan 7
TPS 15
 Jumlah pemilih dalam DPT untuk seluruh jenis surat suara:
a. Laki-laki tertulis 97 seharusnya 100

b. Perempuan tertulis 113 seharusnya 114

c. Jumlah pemilih 214

 Pada partai PKB pada salinan no urut partai tertulis 0 seharusnya 2

Pada caleg no urut 2 tertulis 0 seharusnya 1


 Partai GERINDRA pada salinan tertulis (DPR)
Suara partai tertulis 2 seharusnya 9
Suara caleg no urut 1 tertulis 0 seharusnya 3
Suara caleg no urut 2 tertulis 0 seharusnya 8
Suara caleg no urut 7 tertulis 0 seharusnya 2
Suara caleg no urut 8 tertulis o seharusnya 2
Jumlah seluruh suara sah partai dan caleg dari 6 menjadi 24
 Pada partai PDI PERJUANGAN pada C1 salinan (DPR)

No urut 1 tertulis 0 seharusnya 4


No urut 5 tertulis 0 seharusnya 1
Jumlah suara sah partai dan caleg tertulis 2 seharusnya 5

 Pada partai Golkar di C1 salinan (DPR)

Suara partai tertulis 1 seharusnya 4


Caleg no urut 1 tertulis 0 seharusnya 5
Caleg no urut 2 tertulis 1 seharusnya 0
Caleg no urut 3 tertulis 4 seharusnya 0
Caleg no urut 4 tertulis 0 seharusnya 2
Caleg no urut 6 tertulis 1 seharusnya 2
Jumlah tertulis 8 seharusnya 13

 Pada surat suara DPD disalinan Hologram salah dalam penginputan


angka setelah disandingkan dengan C1 PLANO
Caleg urut 28 dihologram tertulis 1 sebenarnya 21
 Pada surat suara DPRD PROVINSI :

a. Partai PDI perjuangan

Caleg urut 5 an.ERIZAL RIDWAN suara sah 14 di C1 Hologram tapi di


salinan yang sudah di perbanyak 4 setelah di lihat C1 PLANO
ternyata 14 sehingga suara sah parpol dan caleg 17.

b. Partai Golkar

Seharusnya jumlah suara partai 6 tetapi terrtulis 7 di salinan yang


diperbanyak.
c. Partai Hanura

Seharusnya partai hanura 0, tapi tertulis suara partai 3, caleg 1 (3),


caleg 5 (1), caleg 7 (2) total jumlah 9 jadi sebenarnya 0.

 Pada surat suara DPRD PROVINSI


Partai GOLKAR C1 Hologram caleg no urut 7 tertulis 0 seharusnya 1
(sesuai di C1 Plano ).
TPS 16
 Pada surat suara DPR RI PARTAI GOLKAR jumlah seluruh suara sah
parpol dan caleg seharusnya 13 tertulis 3 di C1 Hologram.
 Pada surat suara sah partai PAN di surat suara DPR RI jumlah suara sah
dan caleg seharusnya 13 tertulis 23 di C1 Hologram.

 Pada surat suara DPD suara sah untuk calon no urut 21 mendapat surat
suara 10, berhubung calon tersebut meninggal dunia malka suara sah
tersebut dijadikan suara tidak sah.

 Pada surat suara DPRD PROVINSI parpol PDI Perjuangan no urut 5 yang
di C1 Hologram benar 15 suara sah, tapi di C1 yang diperbanyak terrtulis
5 suara sah.

 Pada surat suara DPRD PROVINSI partai Nasdem caleg an.taufik syahrial
suara sah di C1 Hologram 11 tapi di C1 yang diperbanyak tertulis 1.

Pada surat suara partai PBB di C1 Hologram tertulis suara partai 1 dan
di caleg no urut 1 suara sah 1,tapi di C1 copyan tidak tertulis dan tertulis
0.

3. Desa Silungkang Oso

TPS 001
 Pemilihan DPR RI, Pada Partai Gerindra Nomor Urut 3 tertulis 0
harusnya 1
 Pemilihan DPR Provinsi terjadi salah penjumlahan pada Partai PAN
tertulis 26 harusnya 36

TPS 002
 Pemilihan DPR RI, Partai PPP suara di partai tertulis 0 seharusnya 1,
sesuai dengan jumlah di C1 Plano
TPS 004
 Pemilihan DPRD Propinsi, Partai PKB caleg No 1 tertulis 1 seharusnya 0,
caleg no 2 tertulis 0 seharusnya 1
TPS 005
 Pemilihan DPD No Urut 21 tertulis 5 seharusnya 0, karena meninggal
dunia sehingga suara tidak sah ditambah 5
 Pada pemilihan DPRD Propinsi pengguna hak pilih DPTb tertulis
perempuan 0 seharusnya 2, jadi jumlah DPTb 3
 Pada Pemilihan DPRD Propinsi Partai Nasdem, Suara partai tertulis 1
seharusnya 0, caleg 1 tertulis 0 seharusnya 1
 Pemilihan DPRD Propinsi, pada partai PPP, terjadi perbedaan antara c1
hologram dengan c salinan, pada c1 hologram caleg no urut 5 tertulis 0
dan disalinan 1, caleg no 6 tertulis 1 disalin 0, setelah dibuka c1 plano
DPRD Propinsi yang benar adalah yang di c1 hologram
 Pemilihan DPRD Kota, Partai PKB caleg no 6 tertulis 4 seharusnya 0,
sedangkan partai PSI caleg no 2 tertulis 0 seharusnya 2.

4. Silungkang Duo

TPS 001
 Pemilihan DPD RI, No urut 21 tertulis 7 seharusnya 0, dikarenakan
sudah meninggal dunia, sehingga menambah suara tidak sah sebanyak 7
suara
TPS 002
 Pemilihan DPD, No Urut 21 tertulis 6 seharusnya 0, dikarenakan sudah
meninggal dunia, sehingga menambahkan suara tidak sah sebanyak 6
suara
TPS 003
 Pemilihan DPD, No Urut 21 tertulis 9 seharusnya 0, dikarenakan sudah
meninggal dunia, sehingga menambahkan suara tidak sah sebanyak 9
suara
 Pemilihan DPRD Provinsi, Partai Gerindra caleg no 7 mendapat 1 suara
harusnya 0 suara karena caleg no 7 sudah meninggal dunia, jadi 1 suara
tersebut ditambahkan ke suara partai
TPS 004
 Partai PKS Jenis Pemilihan DPRD Provinsi caleg no 6 tertulis 0
seharusnya 1
TPS 005
 Pada Partai Golkar untuk DPRD Provinsi suara partai tertulis 0 suara
seharusnya 5 suara, caleg no 1 tertulis 0 suara seharusnya 5 suara, caleg
no 3 tertulis 0 suara seharusnya 3 suara, jadi jumlahnya 9 suara

5. Silungkang Tigo

TPS 001
 Pada Pemilihan DPRD Kota, Surat suara untuk pemilih DPTb laki-laki di
data 4 seharusnya 3 orang karena pemilih berasal dari damasraya “beda
dapil”
TPS 002
 Untuk semua pemilihan, Daftar Pemilih Tetap berjumlah Laki-laki 78 dan
perempuan 94, Tapi di c1 hologram tertulis Laki-laki 75 dan perempuan
94 karena pemilih tersebut dikurangi karena mereka masuk ke DPTb dan
meninggal dunia akan tetapi tidak mempengaruhi perolahan suara.

Untuk memastikan data pemilih DPTb maka dibuka sampul (A3+A4+c7),


maka di DA1-Plano Langsung dicoret dan diganti di DPTb dan KPU
jumlah pemilih DPTb jumlah 8, laki-laki 3 dan perempuan 5
TPS 003
 Pemilihan PPWP, Jumlah pemilih 162 sedangkan yang menggukan hak
pilih 161, hal ini dikarenakan ada 1 pemilih yang harusnya menerima 5
surat suara tapi hanya menggunakan 4 surat suara. dan satu surat
suara PPWP ditinggalkan di meja KPPS, dan KPPS baru menyadari saat
pemilih sudah pergi. Jadi surat suara yang ditinggalkan pemilih tadi
awalnya dijadikan oleh kpps menjadi surat suara tidak dipakai,
seharusnya surat suara tersebut dijadikan surat suara tidak sah
dikarenakan surat suara tidak diterima oleh pemilih tapi ditinggalkan
 Pada pemilihan DPR RI Pada Partai PBB, partai PBB celeg no 8 ada 1
suara di c1 hologram, sebenarnya kosong
 Pada pemilihan DPRD Kota c1 hologram partai Nasdem ditimpa,
seharusnya dicoret dan diparaf
TPS 004
 Sampul c1 Hologram DPRD Kota tidak ditemukan makan solusinya
membuka c1 plano DPRD Kota
 DPRD Provinsi di data penggunaan surat suara pada point jumlah surat
suara dikembalikan/keliru dicoblos sebenarnya ada 1, tapi di c1
hologram tidak tertulis, jumlah surat suara tidak digunakan harusnya 68
tapi ditulis 69
 Pemilihan DPRD Provinsi, pada Partai Gerindra a/n Nedi Erman suara
sah 1 suara harusnya 0, karena yang bersangkutan telah meninggal
dunia makan suaranya jatuh ke partai
 Terjadi kesalahan penjumlahan di c1 plano, c1 hologram dan salinan c
pada partai no 12 partai PAN seharusnya 47 ditulis 38
 Pemilihan DPRD Kota, Partai PDIP urut no 3, Eriyon Ridwan ditulis
disalinan c1 suara sah 1, sesuai c1 Plano yang sebenarnya tidak ada
 Pemilihan DPRD Kota, caleg No urut 4 a/n Lendara di c1 Plano suara sah
4 tapi di salinan tertulis 3, jadi data yang benar adalah di c1 plano
 Caleg no urut 5 a/n ja’afrizal di c1 plano suara sah 1 tapi disalinan
tertulis 2 jadi yang benar di c1 plano adalah 1 suara
 Terjadi perbedaan jumlah perolehan suara antara c1 plano dengan
salinan yang ada pada saksi seperti yang tersebut diatas maka solusinya
adalah menghitung kembali surat DPRD Kota di PPK. Hal ini sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan musyawarah antara pihak-
pihak yaitu PPK Silungkang, Panwascam Silungkang, saksim saksi partai
politik yang hadir dan pandangan dari Banwaslu Kota Sawahlunto serta
Pandangan KPU Kota Sawahlunto
TPS 005
 C1 Hologram pemilu Kabupaten/Kota tidak berada di dalam kotak
Presiden/Wakil Presiden, Maka dibuka kotak DPRD Kabupaten/Kota dan
Ternyata ada di dalamnya
 Jumlah surat suara presiden yang diterima semula tertulis 169 karena
terjadi surat suara yang dempet pada saat perhitungan awal maka
jumlah surat suara yang diterima menjadi 170
 Pemilihan DPR RI, Pada Parpol PP Jumlah Suara sah Caleg no 6 di c1
Hologram 1 suara sah, sedangkan di c1 salinan tertulis 0 suara. di c1
hologram caleg no 7 tidak mendapat suara sah tapi c1 salinan
mendapatakan 1 suara sah. Untuk memastikannya di buka kotak DPR RI
dan dilihat pada c1 Plano untuk menyesuaikan data yang benar
 Pemilihan DPD no urut 21 mendapat 5 suara harusnya 0 suara, karna
yang bersangkutan sudah meninggal dunia maka suara tidak sah
bertambah 5 suara
 Pemilihan DPRD Provinsi, Partai Gerindra caleg no 7 mendapat 1 suara
seharusnya 0 suara. berhubung yang bersangkutan sudah meninggal
dunia maka suara sah jatuh ke suara partai
TPS 006
 Pemilihan DPD, No Urut 21 tertulis 7 seharusnya 0, dikarenakan yang
bersangkutan sudah meninggal dunia, sehingga menambahkan suara
tidak sah sebanyak 7 suara
 Pemilihan DPRD Kota, Caleg Partai PAN no urut 2 Irland suara sah
tertulis 3 suara di c1 hologram 23 suara, yang benar di c1 hologram
karna sesuai dengan c1 plano DPRD Kota
TPS 007
 Pemilihan DPR RI salah jumlah di pemilih disabilitas. Pemilih disabilitas
laki-laki 1 dan perempuan 0, maka jumlah seharusnya 1 tapi ditulis 0
 Pemilihan DPD RI terjadi salah penulisan dari c1 plano ke c1 hologram
dan c1 salinan. Calon no urut 26 suara sah 12 suara, tertulis 2 di c1
hologram dan c1 Salinan yang sebenarnya di c1 Plano
TPS 008
 Untuk semua pemilihan surat suara tidak sah di input ke suara keliru
dicoblos/rusak
 Pemilihan DPR RI terjadi kesalahan penjumlahan pada suara sah 167,
suara tidak sah 25. Seharusnya suara sah 165 suara tidak sah 27
 Pemilihan DPD, Suara sah calon DPD no urut 21 mendapat 13 suara
seharusnya 0, karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia,
sehingga menambahkan suara tidak sah sebanyak 13 suara
 Pemilihan DPD RI jumlah surat suara sah seharusnya 149 ditambahkan
1 suara tidak sah, surat suara tidak sah dimasukan ke jumlah suara sah,
tapi tidak merubah perolehan suara calon seharusnya suara sah 149
terhitung menjadi 150 suara sah
 Pemilihan DPRD Provinsi suara sah caleg partai PAN no urut 5 di c1
hologram tertulis 0 di c1 plano suara sah tertulis 2, jadi data yang benar
berdasarkan c1 plano
 Pemilihan DPRD Provinsi, Partai PAN no urut 11 tertulis 13 seharusnya
12 setelah di cek c1 Plano DPRD Provinsi ternyata memang 12 dan
disetujui oleh saksi.

Silungkang, 23 April 2019

YANG MENGAJUKAN KEBERATAN PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN


SAKSI. KECAMATAN SILUNGKANG
KETUA

……………………………………… Hasnatiwi Ramadhani E, SE

Keterangan :
- Apabila terdapat kejadian khusus, dicatat dan ditandatangani oleh Ketua
PPK
- Apabila terdapat pernyataan Keberatan Saksi, Dicatat oleh Saksi dan
ditandatangani bersama oleh Saksi dan ketua PPK
- Apabila tidak terdapat Kejadian Khusus atau pernyataan keberatan Saksi,
dicatat dengan kalimat “NIHIL” dan ditandatangani oleh ketua PPK

Anda mungkin juga menyukai