KONSTRUKSI PEMBANGUNAN
GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK 2
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Dosen Pembimbing
Rahmat Kurniawan, S.T.,M.T.
Adalah benar hasil penelitian dan analisis yang kami lakukan sendiri selama 40 hari
jam kerja di Proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA dengan
kontraktor pelaksana adalah PT. Kembar Jaya Abadi. Seluruh pendapat, materi dan
sumber yang dikutip sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku.
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan dalam
lembar pernyataan ini di kemudian hari diketahui keliru, saya bersedia menerima
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
Oleh
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktik ini dengan judul Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2
Institut Teknologi Sumatera. Penyusunan laporan kerja praktik ini dibuat untuk
melaporkan hasil pembelajaran dan pengalaman dalam kerja praktik untuk
memenuhi syarat salah satu mata kuliah Kerja Praktik pada program studi Teknik
Sipil dengan bobot 2 sks.
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat melaksanakan kerja praktik dengan lancar.
2. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah mendukung dan memberikan doa.
3. Rahmat Kurniawan, S.T.,M.T selaku dosen pemimbing mata kuliah kerja
praktik SI-4001, terima kasih atas semua bimbingan, saran dan nasihat yang
telah diberikan.
4. Bapak M. Ali Husni, S.T., selaku Project Manager yang telah
mengizinkan tim penulis melaksanakan kerja praktik di Proyek
Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatera.
5. Bapak Heri Surya S., S.T., selaku Site Manager yang telah memberikan
bimbingan kepada tim penulis dalam melaksanakan kerja praktik di Proyek
Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatera.
6. Bapak Sigit Prasetyo, S.T., selaku Precast Supervisor yang selalu
memberikan bimbingan dan penjelasan kepada penulis dalam melaksanakan
kerja praktik di Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2
Institut Teknologi Sumatera.
7. Bapak Bowo, Bapak Sukur, Bapak Iwan, Mas Eko, Bang Febri dan Bang
Wira yang telah banyak membantu menjawab pertanyaan dan membimbing
selama melaksanakan kerja praktik.
8. Seluruh staf dan karyawan PT. Kembar Jaya Abadi yang telah membantu
penulis selama kerja praktik.
iii
9. Teman-teman Program Studi Teknik Sipil angkatan 2016, terkhusus untuk
Zulia Saputri Aryani, Deri Bagusta, Novita sari, Risma Purwanti, Rina Safitri
dan Deni Fahrul Rifai yang telah berbagi ilmu selama melaksanakan kerja
praktik.
Penyusunan laporan kerja praktik Teknik Sipil 2019 ini belum sempurna,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
Pekerjaan Bore Pile ......................................................... 42
Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam ................................... 47
Pekerjaan Sloof ................................................................ 56
Pekerjaan Struktur Atas ............................................................ 60
Pekerjaan Kolom ............................................................. 61
Pekerjaan Balok ............................................................... 65
Pekerjaan Pelat Lantai ..................................................... 69
Manajemen Konstruksi Gedung Laboratorium Teknik 2
ITERA ....................................................................................... 73
Manajemen Waktu .......................................................... 74
Manajemen Biaya ............................................................ 74
Manajemen Mutu ............................................................ 76
Manajemen Komunikasi ................................................. 76
Pemeriksaan Bahan Bangunan .................................................. 78
Pemeriksaan Kekentalan Adukan Beton ......................... 78
Pemeriksaan Kuat Tekan Beton ...................................... 80
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................... 81
vi
Saran ....................................................................................... 142
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3.35. Penuangan Ready Mix dihentikan ............................................. 47
Gambar 3.36. Marking Dan Setting Out Titik galian posisi Pile Cap ............. 48
Gambar 3.37. Penggalian tanah menggunakan excavator ............................... 48
Gambar 3.38. Pembobokan tiang bored pile ................................................... 48
Gambar 3.39. Hasil Pembobokan tiang bored pile .......................................... 49
Gambar 3.40. Pekerjaan urugan pasir dan pekerjaan lantai kerja.................... 49
Gambar 3.41. Lantai kerja pada Pile Cap ....................................................... 49
Gambar 3.42. Pemotongan besi tulangan ........................................................ 50
Gambar 3.43. Pembengkokan tulangan ........................................................... 50
Gambar 3.44. Merangkai besi tulangan ........................................................... 50
Gambar 3.45. Mobilisasi tulangan yang sudah dipabrikasi ............................. 51
Gambar 3.46. Pemotongan papan kayu dan perakitan bekisting ..................... 51
Gambar 3.47. Pemindahan Tulangan Pile Cap kedalam Bekisting ................ 51
Gambar 3.48. Menyetel selimut beton dengan menggunkan beton ................ 52
Gambar 3.49. Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan Utama dan
Sengkang Tie Beam .................................................................. 52
Gambar 3.50. Pengukuran dan Penandaan Letak Tulangan ............................ 53
Gambar 3.51. Merangkai Tulangan Tie Beam ................................................. 53
Gambar 3.52. Pengelasan Tulangan Tie Beam ke Tulangan Pile Cap ............ 53
Gambar 3.53. Pengelasan Tulangan Tie Beam ke Tulangan Pile Cap ............ 54
Gambar 3.54. Mengatur penuangan Ready mix ke dalam cetakan Pile Cap ... 54
Gambar 3.55. Menggunakan vibrator untuk meratakan beton ........................ 54
Gambar 3.56. Menghentikan pengecoran dan meratakan beton ..................... 55
Gambar 3.57. Pembongkaran Bekisting Pile Cap dan Tie Beam .................... 55
Gambar 3.58. Pembongkaran Bekisting Pile Cap dan Tie Beam .................... 55
Gambar 3.59. Pembuatan lantai kerja .............................................................. 56
Gambar 3.60. Pemotongan papan kayu dan perakitan bekisting ..................... 56
Gambar 3.61. Menyetel selimut beton dengan menggunkan beton tahu......... 57
Gambar 3.62. Pemotongan besi tulangan ........................................................ 57
Gambar 3.63. Pembengkokan tulangan ........................................................... 57
Gambar 3.64. Merangkai besi tulangan ........................................................... 58
Gambar 3.65. Pemasang bekisting sloof .......................................................... 58
Gambar 3.66. Pemasangan beton tahu............................................................. 58
Gambar 3.67. Mengatur penuangan Ready mix ke dalam cetakan Sloof ......... 59
Gambar 3.68. Meggunakan vibrator untuk meratakan beton .......................... 59
Gambar 3.69. Menghentikan pengecoran dan meratakan beton ..................... 60
Gambar 3.70. Pembongkaran Bekisting Sloof ................................................. 60
Gambar 3.71. Membuat Bekisting Kolom....................................................... 61
Gambar 3.72. Memotong Material Tulangan .................................................. 61
Gambar 3.73. Merakit Tulangan Kolom ......................................................... 62
Gambar 3.74. Memasang Tulangan ke dalam Bekisting ................................. 62
Gambar 3.75. Melakukan Pengujian Slump Test ............................................. 62
Gambar 3.76. Mengambil Sampel untuk Uji Laboratorium ............................ 63
Gambar 3.77. Mengecor Kolom ...................................................................... 63
Gambar 3.78. Melepas Pipa Pada Cetakan Kolom .......................................... 63
ix
Gambar 3.79. Melepas Kolom Precast pada Bekisting................................... 64
Gambar 3.80. Meluruskan Tulangan-Tulangan ............................................... 64
Gambar 3.81. Memasang Kolom ..................................................................... 64
Gambar 3.82. Menambal Bawah Kolom ......................................................... 65
Gambar 3.83. Melakukan Grouting ................................................................. 65
Gambar 3.84. Membuat Bekisting Balok ........................................................ 66
Gambar 3.85. Memotong Material Tulangan .................................................. 66
Gambar 3.86. Merakit Tulangan Balok ........................................................... 66
Gambar 3.87. Memasang Tulangan ke dalam Bekisting ................................. 67
Gambar 3.88. Melakukan Pengujian Slump Test ............................................. 67
Gambar 3.89. Mengambil Sampel untuk Uji Laboratorium ............................ 67
Gambar 3.90. Mengecor Balok ........................................................................ 68
Gambar 3.91. Mengecor dan Memadatkan Balok ........................................... 68
Gambar 3.92. Melepas Balok Precast pada Bekisting .................................... 68
Gambar 3.93. Melepas Balok Precast pada Bekisting .................................... 69
Gambar 3.94. Memasang scaffolding .............................................................. 69
Gambar 3.95. Membuat Bekisting Pelat .......................................................... 70
Gambar 3.96. Memotong Material .................................................................. 70
Gambar 3.97. Merakit atau Pabrikasi Tulangan .............................................. 70
Gambar 3.98. Memasang Tulangan ke dalam Bekisting ................................. 71
Gambar 3.99. Melakukan Pengujian Slump Test ............................................. 71
Gambar 3.100. Mengambil Sampel untuk Uji Laboratorium ............................ 71
Gambar 3.101. Mengecor Pelat Lantai .............................................................. 72
Gambar 3.102. Meratakan Beton dengan Vibrator ............................................ 72
Gambar 3.103. Melepas Pelat Lantai Precast pada Bekisting .......................... 72
Gambar 3.104. Memindahkan Pelat Lantai ....................................................... 73
Gambar 3.105. Memasang Pelat Lantai ............................................................. 73
Gambar 3.106. Memasang Tulangan Wiremesh ................................................ 73
Gambar 3.107. Pengujian Slump di Lapangan .................................................. 79
Gambar 3.108. Pengujian Kuat Tekan Beton .................................................... 81
Gambar 3.109. Poster K3 Sebelum Kerja.......................................................... 82
Gambar 3.110. Poster Alat Pelindung Diri (APD) ............................................ 82
Gambar 3.111. Poster Penggunaan APD ........................................................... 82
Gambar 3.112. Bendera ..................................................................................... 83
Gambar 3.113. Sepatu Safety Lapangan ............................................................ 83
Gambar 3.114. Helm .......................................................................................... 83
Gambar 3.115. Sarumg Tangan ......................................................................... 84
Gambar 3.116. Masker ...................................................................................... 84
Gambar 4.1. Tulangan Bore Pile 1 ................................................................ 88
Gambar 4.2. Tulangan Bore Pile 2 ................................................................ 92
Gambar 4.3. Tulangan Pile Cap 1 ................................................................. 96
Gambar 4.4. Tulangan Pile cap Type 2 ......................................................... 99
Gambar 4.5. Tulangan Sloof ........................................................................ 101
Gambar 4.6. Balok Tipe 1 ........................................................................... 115
Gambar 4.7. Kolom Tipe 1 .......................................................................... 116
x
Gambar 4.8. Pelat Lantai Tipe 1 .................................................................. 117
Gambar 4.9. Detail Penulangan Balok ........................................................ 118
Gambar 4.10. Detail Penulangan Kolom ....................................................... 121
Gambar 4.11. Detail Penulangan Pelat Tipe 1............................................... 123
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pehitungan Berat Tulangan Sengkang Bored Pile Type 1 ............. 106
Tabel 4.2 Pehitungan Berat Tulangan Sengkang Bored Pile Type 2 ............. 106
Tabel 4.3 Pehitungan Berat Tulangan Pokok Bored Pile Type 1 .................. 106
Tabel 4.4 Pehitungan Berat Tulangan Pokok Bored Pile Type 2 .................. 106
Tabel 4.5 Pehitungan Volume Pengecoran Bored Pile Type 1 ...................... 106
Tabel 4.6 Pehitungan Volume Pengecoran Bored Pile Type 2 ...................... 107
Tabel 4.7 Pehitungan Berat Tulangan Pile cap Type 1 .................................. 107
Tabel 4.8 Pehitungan Berat Tulangan Pile cap Type 2 .................................. 107
Tabel 4.9 Pehitungan Volume Pengecoran Pile cap ...................................... 107
Tabel 4.10 Pehitungan Volume Bekisting Pile cap ......................................... 107
Tabel 4.11 Pehitungan Volume Galian Pile cap .............................................. 107
Tabel 4.12 Pehitungan Volume Timbunan Pile cap ........................................ 107
Tabel 4.13 Pehitungan Volume Lantai Kerja Pile cap .................................... 108
Tabel 4.14 Pehitungan Berat Tulangan Sloof Memanjang ............................ 108
Tabel 4.15 Pehitungan Berat Tulangan Sloof Melintang ............................... 108
Tabel 4.16 Pehitungan Volume Pengecoran Sloof ........................................... 108
Tabel 4.17 Pehitungan Volume Bekisting Sloof .............................................. 108
Tabel 4.18 Pehitungan Volume Lantai Kerja Sloof ......................................... 108
Tabel 4.19 Pehitungan Volume Timbunan Sloof ............................................. 108
Tabel 4.20 Harga Satuan Pekerjaan Tanah ...................................................... 109
Tabel 4.21 Harga Satuan Pekerjaan Borepile .................................................. 110
Tabel 4.22 Harga Satuan Pekerjaan Pile Cap .................................................. 111
Tabel 4.23 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Struktur Bawah .................... 112
Tabel 4.24 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Struktur Bawah Menurut
Kurva S .......................................................................................... 113
Tabel 4.25 Perhitungan Volume Beton pada Balok......................................... 115
Tabel 4.26 Perhitungan Volume Beton pada Balok......................................... 117
Tabel 4.27 Perhitungan Volume Beton pada Pelat .......................................... 118
Tabel 4.28 Perhitungan Berat Tulangan Pada Balok ....................................... 119
Tabel 4.29 Perhitungan Berat Tulangan Pada Kolom ..................................... 122
Tabel 4.30 Perhitungan Berat Tulangan Pada Kolom ..................................... 124
Tabel 4.31 Volume Beton Tiap Elemen Precast .............................................. 124
Tabel 4.32 Berat Tulangan Tiap Elemen Precast ............................................. 125
Tabel 4.33 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 1 ............................................ 126
Tabel 4.34 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 1.1 ......................................... 127
Tabel 4.35 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 2 ............................................ 128
Tabel 4.36 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 2.1 ......................................... 129
Tabel 4.37 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 1 .............................................. 130
Tabel 4.38 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 1.1 ........................................... 131
Tabel 4.39 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 2 .............................................. 132
Tabel 4.40 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 3 .............................................. 133
Tabel 4.41 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 3.1 ........................................... 134
xii
Tabel 4.42 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 1 ................................................. 135
Tabel 4.43 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 2 ................................................. 136
Tabel 4.44 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 3 ................................................. 137
Tabel 4.45 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 4 ................................................. 138
Tabel 4.46 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 5 .............................................. 139
Tabel 4.47 Rekapitulasi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Elemen Precast .... 140
xiii
1 BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1
Tujuan
Ruang lingkup kerja praktik demi penyusunan laporan kerja praktik ini yaitu
perencanaan konstruksi Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA PT.
Kembar Jaya Abadi. Adapun ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi:
Kerja praktik dilaksanakan selama 40 (empat puluh) hari, mulai dari tanggal
24 Juni 2019 – 8 Agustus 2019, yang bertempat di proyek konstruksi
Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA Jalan Ryacudu, desa Way Hui,
kecamatan Jati Agung, kabupaten Lampung Selatan.
2
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dan penyajian bentuk laporan kerja praktik ini adalah
melalui gambaran kerja yang dituangkan dalam membagi beberapa bagian
yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I menguraikan uraian latar belakang kerja praktikum, rumusan
masalah, tujuan, ruang lingkup, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktik
dan sistematika penulisan laporan ini disusun.
3
2 BAB II
INFORMASI DATA PROYEK
Kontraktor PT. Kembar Jaya Abadi adalah salah satu badan usaha yang
bergerak di bidang konstruksi yang beralamatkan di JL. Untung Suropati
Komplek GTL Blok BB – 14, Samarinda, Kalimantan Timur. PT. Kembar
Jaya Abadi memulai bidang jasa konstruksi sejak tahun 1994, dengan tujuan
memajukan provinsi kalimantan timur dan terutama seluruh indonesia.
Adapun visi dan misi dari PT. Kembar Jaya Abadi sebagai berikut:
VISI:
MISI:
4
ITERA bekerja sama dengan Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mengadakan pekerjaan pembangunan
Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA melalui sumber dana Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2019. Pelaksanaan
pekerjaan konstruksi tersebut harus sesuai dengan rencana baik dari segi
waktu, mutu dan biaya pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan yang sesuai dengan
yang direncanakan maka diperlukan adanya pekerjaan jasa pelaksana
konstruksi dan supervisi Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA yang
bertugas sebagai pelaksana pembangunan dan pengawas.
Gambaran Umum
Lokasi Proyek
5
Lingkup Pekerjaan Proyek
Pekerjaan persiapan
Administrasi dan dokumentasi
Pengukuran kembali site
Pengukuran, pematokan jalan dan saluran
Pekerjaan bouwplank
Papan nama proyek
Pelat papan nama informasi proyek
Plat papan nama informasi bangunan
Penyediaan air dan listrik kerja
Akomodasi rapar lapangan
Biaya pembuatan dokumen kontrak
Foto kemajuan pekerjaan
Gambar terlaksana (As built Drawing)
Gambar pelaksana (shop drawing)
Kantor pemborongan di lapangan
Penyediaan gudang sementara
Penyediaan pagar sementara
Pekerjaan struktur
Pekerjaan tanah
Galian tanah
Perataan lokasi proyek
Pekerjaan beton
Pile cap dan tie beam
sloof
Balok, dan plat lantai
Kolom
Tangga
Pekerjaan plumbing
6
Pekerjaan peralatan utama
Instalasi pipa air bersih
Instalasi pipa air recycling
Instalasi pipa air kotor
Instalasi pipa air hujan
Pekerjaan lain – lain.
Pekerjaan arsitektur
pekerjaan yang termasuk pekerjaan arsitektur adalah pekerjaan
pemasangan bagian eksterior dan interior gedung.
Pekerjaan yang kami dapat lihat pada saat kerja praktik di Proyek
Pembangunan Laboratorium Teknik 2 ITERA meliputi:
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Pengeboran pondasi
Pekerjaan Bored Pile
Pekerjaan Pile Cap
Pekerjaan Sloof
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Precast Kolom lantai 2
Pekerjaan Precast Balok Lantai 2
Pekerjaan Precast Plat Lantai Lantai 2
7
Alamat : Jalan Terusan Ryacudu, Lampung Selatan
Jenis Kontrak : Kontrak gabungan lump sum dan fixed
unit price
Pemilik Proyek : Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
Konsultan MK : CV. Anugrah Karya Mandiri
Kontraktor Pelaksana : PT. Kembar Jaya Abadi
Kontrak awal
Nomor Kontrak : 0166/IT9.KPA/KS/SP/2019
Tanggal : 28 Februari 2019
Sebelum addendum : Rp 38.262.013.000,- (sesudai PPN)
Sesudah addendum : Rp 42.087.990.000,- (sesudai PPN)
Sumber dana : SBSN
Proses Pelaksanaan : Design and build
Tingkat Pekerjaan : Gedung 4 Lantai
Fungsi Bangunan : Gedung laboratorium
Jenis Pembayaran : Termin (bertahap)
Sifat Tender : Lelang terbuka (LPSE)
Uang Muka : 20 %
Jaminan Pemeliharaan :5 %
Waktu Pelaksanaan : 28 Februari 2019 – 15 November 2019
Waktu Pemeliharaan : 180 hari kalender
8
a. Tipe pondasi : Pondasi bore pile (D13, D16)
(Jumlah bore pile yang dibutuhkan
sebanyak 87 titik tipe 2 dan 116 tipe 1)
b. Pile Cap : Beton bertulang (D13, D16, D19)
5. Struktur atas
a. Sloof : Beton bertulang (D16, D19)
b. Kolom : Beton bertulang (D16, D19)
c. Balok : Beton bertulang (D16)
d. Pelat : Beton bertulang (D10, D13)
6. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan berdasarkan sumber Peraturan Beton
Indonesia (PBI) :
a. Bore pile : K-350
b. Pile Cap : K-350
c. Sloof : K-350
d. Kolom : K-350
e. Balok : K-350
f. Pelat : K-350
Fasilitas Proyek
Kantor Proyek
Kantor proyek merupakan bangunan kantor yang dibangun di lokasi
proyek yang berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan
tempat untuk mengevaluasi hasil kerja di lapangan.
Berikut merupakan kantor proyek yang terdapat pada lokasi proyek
pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi
Sumatera yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
9
Gambar 2.2. Kantor Proyek Semi Permanen
Gudang Peralatan Tukang
Gudang adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
berbagai macam material dan peralatan kerja. Gudang ini dibangun
semi permanen di lokasi proyek. Gambar 2.3. memperlihatkan gudang
material dan peralatan yang digunakan pada pelaksanaan proyek
pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi
Sumatera.
10
Gambar 2.4. Barak Pekerja
Alat Transportasi
Pada suatu pelaksanaan proyek konstruksi, mobilitas merupakan salah
satu kebutuhan yang harus diprioritaskan demi kelancaran proses
pembangunan. Alat transportasi yang digunakan pada pelaksanaan
proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut
Teknologi Sumatera yaitu seperti mobil kantor dan sepeda motor.
Kendaraan tersebut digunakan sebagai moda untuk kepentingan
pembelian dalam skala kecil, pemesanan material, keperluan
administrasi, keperluan yang mendadak jika sewaktu-waktu terdapat
pekerjaan yang perlu penanganan cepat apabila terjadi kecelakaan di
lokasi proyek dan dapat digunakan untuk mencapai segala kondisi
medan yang tidak dapat dijangkau atau dilalui oleh kendaraan lainnya.
Berikut Gambar 2.5. memperlihatkan alat transportasi yang terdapat di
lokasi proyek.
11
Rambu dan spanduk pada proyek bertujuan untuk memberikan
informasi petunjuk, peringatan, larangan serta perintah untuk keamanan
dan keselamatan selama berlangsungnya kegiatan konstruksi. Berikut
Gambar 2.6. memperlihatkan rambu dan spanduk proyek yang terdapat
di lokasi proyek.
Jaringan listrik
Toilet
Musholla
Air bersih
Persediaan air
Tempat parkir
Pos satpam
Kantin
P3K
Sistem Pelelangan
12
dengan cara mengadakan biaya penawaran mengenai pekerjaan tersebut
secara tertulis. Tujuan pelelangan adalah menyeleksi dan memilih
kontraktor dengan pertimbangan dari segi kemampuan teknis, administrasi,
serta kualitas pekerjaan-pekerjaan sebeumnya sesuai dengan persyaratan
dokumen pelelangan yang ditentukan dengan harga paling ekonomis dan
termasuk dalam Daftar Rekaan Terseleksi (DRT).
Pelelangan Umum/Terbuka
Pelelangan umum merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa
yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui
media massa dan papan pengumuman resmi sehingga masyarakat luas
dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya. Sifat pelelangan ini tidak terbatas, artinya memberikan
kesempatan kepada kontraktor untuk melakukan penawaran jika
mampu melaksanakan proyek tersebut. Penentuan pemenang lelang
berdasarkan kualifikasi dan persyaratan teknis kontraktor dan
penawaran yang realitas. Umumnya kontraktor diundang melalui iklan
surat kabar atau media lainnya.
Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas merupakan bentuk pelelangan dimana jumlah
undangan peserta penawaran berdasarkan hasil perseleksi, terdiri dari
sekurang-kurangnya 5 (lima) rekanan yang terdaftar dalam DRT.
Tujuan pelelangan ini adalah untuk didasarkan kepada syarat-syarat
yang terdapat dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu
pekerjaan bangunan atau proyek.
Pelaksanaan Sendiri (Swakelola)
Swakelola adalah pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh pemilik proyek
atau pemberi tugas (owner) sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain dan/atau kelompok.
13
Pemilihan Langsung
Cara ini digunakan apabila pemilik proyek menyerahkan pelaksanaan
pekerjaan secara langsung, baik dalam hal penyediaan material yang
akan digunakan ataupun tenaga kerja yang diperlukan pada suatu
kontrak yang telah ditunjuk sebelumnya. Hal ini dilakukan apabila
besarnya biaya proyek yang bersangkutan berada dibawah biaya
standar yang telah ditetapkan pemerintah.
Penunjukan Langsung
Pelelangan ini melalui proses penunjukan langsung terhadap beberapa
kontraktor pelaksana oleh pemilik proyek (owner) untuk mengerjakan
proyek konstruksi tersebut.
Ada beberapa hal yang menyebabkan diadakan sistem pelelangan secara
langsung, antara lain:
Sistem Kontrak
14
Harga satuan pasti tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu.
Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat
penandatanganan kontrak.
Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia barang atau jasa.
Dimungkinkan adanya pekerjaan yang bertambah ataupun
berkurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan
yang diperlukan.
Kontrak sistem harga satuan, resiko fluktuasi biaya di proyek
ditanggung bersama secara proporsional oleh pemilik proyek dan
kontraktor. Fluktuasi biaya akibat penambahan volume pekerjaan
menjadi tanggung jawab pemilik proyek sedangkan fluktuasi biaya
akibat kenaikan harga bahan, upah kerja dan biaya peralatan menjadi
resiko kontraktor.
Kontrak Lump Sum
Kontrak Lump Sum merupakan kontrak pengadaan barang atau jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam kontrak dengan ketentuan bahwa, jumlah
harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga,
semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang atau jasa,
sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran output based, total harga
penawaran bersifat mengikat. Pemilik proyek tidak mengakui adanya
fluktuasi biaya konstruksi proyek. Fluktuasi biaya yang terjadi selama
proses konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor
sehingga kontraktor harus bisa bekerja dengan mengendalikan biaya
dan waktu pelaksanaan secara efisien.
Kontrak Persentase
Kontrak Persentase merupakan kontrak pengadaan jasa konsultasi atau
jasa lainnya dengan ketentuan bahwa, penyediaan jasa konsultasi dan
jasa lainnya menerimaa imbalan berdasarkan persentase dari nilai
15
pekerjaan tertentu, pembayarannya didasarkan pada tahapan produk
atau keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.
Kontrak Terima Jadi (Turnkey)
Pada kontrak jenis ini segala kebutuhan dalam pelaksanaan proyek dan
penyediaan dananya diatur oleh kontraktor. Pemilik akan membayar
semua biaya pembangunan proyek kepada kontraktor sesuai dengan
perjanjian yang terdapat setelah proyek selesai ditambah dengan masa
pemeliharaan. Jika pihak pemilik proyek melakukan perubahan
terhadap bangunan maka biaya yang berhubungan dengan hal tersebut
diperhitungkan sebagai biaya tambah-kurang.
Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan (Fixed Unit Price)
Kontrak gabungan antara kontrak lump sum dengan kontrak satuan dan
digunakan dalam satu pekerjaan yang telah disepakati.
Kontrak Addendum
Kontrak addendum adalah penambahan atau perubahan dokumen pada
saat lelang atau sebelum kontrak ditandatangani. Pada Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 87 Ayat 1 tentang perubahan
kontrak menyatakan sebagai berikut:
Jika terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
kontrak, dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi:
Menambah atau mengurangi volume dan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak.
Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan atau mengubah jadwal pelaksanaan.
Penambahan atau pengurangan kontrak addendum dilakukan dengan
maksimal 10% dari nilai kontrak.
Pada proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut
Teknologi Sumatera Sistem Kontrak yang digunakan adalah kontrak
gabungan Lump Sum dan Fixed Unit Price dengan terdapat addendum
antara lain:
16
a. Addendum I, pada tanggal 25 Juni 2019 yang membahas tentang
perubahan penggunaan material yang sebelumnya menggunakan
baja diubah menjadi beton pre cast.
b. Adddendum II, pada tanggal 27 Juli 2019 yang membahas tentang
perubahan harga dan waktu pelaksanaan proyek.
Sistem Pembayaran
Pendanaan Proyek
17
Laboratorium Teknik 2 ITERA terjadi perubahan material dari baja menjadi
Beton Precast dan volume perubahan ini disebut dengan (addendum)
sehingga terjadi perubahan nilai kontrak sebesar Rp. 42.087.990.000,-
(Empat Puluh Dua Miliar Delapan Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus
Sembilan Ribu Rupiah). Dana tersebut digunakan untuk membangun
Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA.
18
Di dalam organisasi kontraktor terdapat bagian-bagian yang mempunyai
tugas dan wewenang masing-masing. Dengan adanya susunan organisasi
dan manajemen yang baik dan teratur, maka dapat menjamin kualitas kerja
dan sekaligus mempertahankan nama baik perusahaan. Gambar 2.7. dan
Gambar 2.8. menjelaskan mengenai uraian tugas dan tanggung jawab dari
unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi pihak kontraktor adalah sebagai
berikut:
19
tujuan proyek yaitu penyelesaian proyek pada waktunya dengan
kualitas atau mutu yang memenuhi persyaratan serta membantu kepala
divisi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
program kerja bidang produksi (pelaksanaan kontrak konstruksi)
sebagai bagian dari program kerja divisi, untuk menghasilkan
pelaksanaan kontrak konstruksi secara efektif dan efisien, memenuhi
batas-batasan perencanaan dalam aspek sumber saya, biaya, mutu dan
waktu serta memberikan kepuasan kepada pihak pengguna jasa.
Tanggung jawab kepala proyek adalah sebagai berikut:
1) Menjamin hasil proyek sesuai dengan rencana.
2) Memastikan seluruh kebutuhan di proyek bisa didapatkan.
3) Memastikan kelancaran operasional pelaksanaan proyek.
4) Menjamin kecepatan kerja dan biaya yang efisien guna
mencapai mutu yang disyaratkan.
5) Menjamin hal-hal yang direncanakan dapat berjalan sesuai
rencana.
6) Menjaga nama baik perusahaan dan kepuasan pelanggan.
7) Mengetahui tugas-tugas dan tanggung jawab kontraktor sesuai
dengan kontrak.
8) Menjamin tersedianya sumber daya yang diperlukan proyek
secara tepat waktu.
9) Mendapatkan harga yang kompetitif dan mutu kerja yang baik
dan subkon dan supplier.
10) Menjamin situasi kerja yang harmonis dan kompetitif untuk
mencapai produktivitas pegawai yang optimal.
11) Menjamin terselenggaranya kebijakan dan program K3 di
lingkungan proyek.
12) Menjamin pelaksanaan program AMDAL di lingkungan
proyek.
13) Menjamin pembuangan limbah B3 dari proyek, tidak merusak
lingkungan dan dibuang ke tempat yang tepat.
Wewenang kepala proyek adalah sebagai berikut:
20
1) Menetapkan:
a) Pengaturan tenaga kerja
b) Metode kerja
c) Harga satuan alat
d) Harga upah borong
2) Menandatangani berita acara klaim tagihan.
3) Melakukan negosiasi dengan owner untuk pekerjaan tambah
atau kurang.
4) Mengambil keputusan untuk memilih subkontraktor atau
supplier yang akan dipakai.
5) Menyelesaikan permasalahan internal dan eksternal proyek.
Kepala Lapangan
Kepala lapangan adalah orang yang menyusun perencanaan bersama
engineer untuk mengkoordinir penyediaan mandor dan tenaga kerja
lainnya di proyek, menjaga kualitas pekerjaan sesuai kontrak dan
menjalankan tugas kepala proyek bila kepala proyek tidak berada di
tempat.
Tanggung jawab kepala lapangan adalah sebagai berikut:
1) Menjamin hasil akhir proyek sesuai dengan mutu yang
disyaratkan.
2) Menjamin ketertiban, kebersihan dan keselamatan pekerja
selama proyek berlangsung.
3) Menjamin kecepatan dan ketepatan pelaksanaan serta efisiensi
penggunaan.
4) Menjamin akurasi rencana kerja yang dibuat.
5) Menjamin tambahan kontribusi proyek dari yang
direncanakan.
6) Menjamin semua kegiatan dapat terkontrol dengan baik.
7) Menjamin semua kerja yang harmonis kompetitif untuk
mencapai produktivitas pegawai yang optimal.
8) Memastikan setiap pekerjaan atau bahan tidak mencemari
lingkungan melampaui batas yang optimal.
21
9) Menjamin tidak ada resiko bagi pekerja dan lingkungan atas
paparan limbah yang terjadi.
Wewenang kepala proyek adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan:
a) Koordinasi dan rapat rutin pekerjaan.
b) Persetujuan permintaan barang yang diperlukan.
c) Mengkoordinir dan mengevaluasi sumber daya di bawah
koordinasinya.
d) Evaluasi harga upah borong.
e) Evaluasi jadwal pelaksanaan.
f) Pembaguan tugas pelaksanaan.
g) Target pelaksanaan.
2) Menentukan cara kerja yang dapat meminimalisir terjadinya
kerusakan lingkungan.
3) Merekomendasikan jam kerja daya di bawah koordinasinya.
22
prinsip K3L dan melaksanakan pembuangan limbah proyek sesuai
dengan prosedur pengelolaan limbah B3.
Tanggung jawab kepala teknik adalah sebagai berikut:
1) Menjamin ketepatan waktu penyelesaian proyek.
2) Memastikan volume pekerjaan yang ada terselesaikan
dengan tepat waktu, kualitas, dan biaya.
3) Menjamin semua kegiatan proyek dapat terkontrol dengan baik.
4) Menjamin kecepatan kerja dan biaya yang efisien guna
mencapai mutu yang disyaratkan.
5) Menjamin efektivitas, efisiensi, dan keamanan metode kerja
yang digunakan dan mengetahui tugas-tugas dan tanggung
jawab kontraktor.
6) Menjamin gambar yang dipergunakan benar dan akurat.
7) Menjamin hasil pekerjaan memenuhi standar mutur yang
ditetapkan.
8) Menjaga kelancaran cash flow proyek.
9) Menjamin agar hak proyek daoat ditagihkan dengan baik.
10) Menjamin kemajuan sistem teknologi yang lebih efektif dan
efisien.
11) Menjamin kelancaran operasional pelaksanaan proyek
12) Menjamin ketepatan waktu penyelesaian proyek.
13) Memudahkan pelacakan data yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek.
14) Merinci jadwal mingguan dan bulanan menjadi rencana
bobot mingguan dan bulanan.
15) Menjamin tersedianya data-data yang diperlukan MK sehingga
tercipta komunikasi yang tepat.
16) Memastikan alat-alat yang dipakai pada tingkat
Zresisi yang dikehendaki.
17) Menjamin tidak adanya risiko akibat paparan limbah yang
terjadi secara terukur
Wewenang kepala teknik adalah sebagai berikut:
23
1) Bersama quality coordinator menetapkan:
a) Standar mutu pekerjaan
b) Standar pelaksanaan
c) Asumsi-asumsi pelaksanaan pekerjaan
2) Melalui kepala operasi menghentikan pekerjaan sementara
waktu bila terjadi penyimpangan terhadap mutu, K3 dan
lingkungan.
3) Melakukan koordinasi dengan konsultan dan pengawas
bidang engineering.
Quality Surveyor
Quality surveyor bertugas untuk membuat analisa harga satuan
pekerjaan dan melaksanakan perhitungan volume pekerjaan tambah
atau kurang, menghitung kemajuan proses pelaksanaan pekerjaan dan
bersama kepala teknik melaksanakan klaim tagihan.
Tanggung jawab quality surveyor adalah sebagai berikut:
1) Memastikan volume hasil perhitungan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
2) Menjamin dan menjaga kontribusi yang baik dengan
perhitungan kuantitas yang baik dan benar.
3) Memastikan data yang diberikan seakurat mungkin.
Wewenang quality surveyor adalah sebagai berikut:
1) Meminta kepada konsultan atau pengawas lapangan untuk
melakukan perhitungan di lapangan.
2) Meminta data-data yang dibutuhkan dalam rangka analisa harga
satuan pekerjaan.
3) Meminta data kemajuan dari bagian monitoring untuk diproses
pada permintaan tagihan.
4) Melakukan asistensi kepada konsultan atau owner dalam hal
permintaan tagihan.
24
Quality Control
Quality control adalah bagian yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan
dan mengaplikasikan standar mutu yang telah ditetapkan oleh quality
coordinator di lapangan baik dari segi mutu bahan yang digunakan
maupun metode kerja.
Tanggung jawab quality control adalah sebagai berikut:
1) Menguji dan memastikan metode kerja yang diusulkan
memungkinkan untuk dilaksanakan di lapangan.
2) Memastikan hasil pekerjaan di lapangan memenuhi standar
mutu yang ditetapkan.
3) Memastikan bahwa bahan-bahan yang dipakai di lapangan
maupun metode kerja yang dilaksanakan memenuhi persyaratan
hingga didapat hasil yang memenuhi syarat.
Wewenang quality control adalah menghentikan sementara
pekerjaan di lapangan bila bahan yang digunakan dan metode yang
digunakan dipandang tidak dapat direkomendasikan untuk mencapai
standar mutu yang disyaratkan setelah berkoordinasi dengan petugas
laboratorium.
Drafter
Drafter adalah pihak yang membantu site engineer untuk membuat
gambar pelaksanaan yang mengacu pada gambar yang dibuat oleh
konsultan perencana.
Tugas dan tanggung jawab drafter adalah sebagai berikut:
1) Menyusun construction method.
2) Menyiapkan as built drawing.
3) Menyiapkan shop drawing.
4) Desain ulang jika diperlukan.
Wewenang drafter adalah sebagai berikut:
1) Memberi masukan kepada site engineer untuk penyajian
gambar yang baik dan informatif.
2) Menentukan penyajian gambar dan notasi yang digunakan
dengan persetujuan construction manager.
25
Logistik
Logistik adalah orang yang bertugas untuk mengatur mobilisasi alat dan
material yang akan dipakai dalam proyek serta mengatur penerimaan
dan pengeluaran bahan.
Tugas dan tanggung jawab logistik adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab penuh atas jumlah barang yang diterima
sesuai surat pesanan, melaksanakan administrasi pemesanan
dan pengiriman bahan.
2) Bertanggung jawab dalam mengendalikan pengeluaran,
pemasukan barang atau material yang harus mengikuti prosedur
dan melakukan survei serta memberikan informasi kepada
proyek tentang sumber, harga bahan dan sewa alat.
3) Mengawasi material yang akan masuk ke lapangan agar sesuai
dengan jumlah, spesifikasi yang diterima dan
menyelenggarakan pembelian bahan yang telah diputuskan oleh
kepala proyek sesuai dengan jadwal pengadaan bahan dan
prosedur pembelian.
4) Melaksanakan jadwal material yang dibuat oleh kepala proyek
dan mengawasi agar tidak terjadi penumpukan material di
lapangan dan membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan
proyek.
5) Memilih lokasi dan mengatur penyimpanan material atau
bahan-bahan, sehingga mutunya tetap terjaga dan
menyelenggarakan administrasi pengundangan tentang
penerimaan, penyimpanan dan penggunaan bahan.
Wewenangnya adalah sebagai berikut:
1) Bertindak untuk memberikan laporan mengenai pemeriksaan
berkala, melarang penggunaan material berkategori rusak atau
penurunan mutu dan melakukan pemisahan lokasi.
2) Bertindak untuk memberikan laporan klarifikasi kepada
pemasok untuk kemudian menerima atau menolak pasokan
26
material yang tidak memenuhi persyaratan kualitas dan
kuantitas
Monitoring
Monitoring adalah bagian yang memonitor progress proyek dan
mempersiapkan checklist pekerjaan di lapangan.
Tanggung jawab monitoring adalah sebagai berikut:
1) Memastikan data yang diberikan seakurat mungkin.
2) Memastikan volume hasil perhitungan sesuai dengan kenyataan
lapangan.
3) Menjamin harga satuan yang dibuat dapat dilaksanakan di lapangan.
4) Menjamin dan menjaga kontribusi yang baik dengan perhitungan-
perhitungan yang baik dan benar.
Wewenang monitoring adalah sebagai berikut:
1) Menerima data-data yang dibutuhkan dalam rangka analisa
harga satuan pekerjaan.
2) Meminta data-data kemajuan yang dibutuhkan untuk progress
klaim tagihan.
3) Meminta kepada konsultan pengawas untuk melakukan
perhitungan di lapangan.
4) Melakukan asistensi kepada konsultan atau owner dalam klaim
tagihan.
27
dan pengelolahan ketertiban serta kebersihan proyek (house keeping)
dengan target “Zero accident”.
Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 konstruksi adalah sebagai
berikut:
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 konstruksi.
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksana konstruksi.
Merencanakan dan menyusun program K3.
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3.
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan intruksi kerja K3.
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan.
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
Meningkatkan kepada pekerja untuk selalu menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri).
28
29
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Lapangan
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Lapangan
Sumber: Data Proyek
3 BAB III
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI
Material
Agregat
Agregat merupakan butiran alami atau material granular yang
difungsikan sebagai bahan pengisi dalam campuran adukan beton yang
terdiri dari kerikil (agregat kasar), pasir (agregat halus), semen dan air.
Walaupun agregat hanya berfungsi sebagai bahan pengisi, akan tetapi
agregat dapat mempengaruhi sifat-sifat dari beton yang dihasilkan,
sehingga pemilihan agregat merupakan bagian penting dalam
pembuatan beton. Berdasarkan ukurannya agregat dibagi menjadi 2
(dua) jenis yaitu:
Agregat Kasar (Kerikil)
Agregat kasar yaitu berupa kerikil yang dihasilkan dari disintegrasi
alami dari batu-batuan atau batu pecah. Agregat kasar diperoleh dari
pemecahan batu keras yang kuat, bebas dari lumpur dan tanah
liat, serta bahan-bahan organik yang telah diuji di laboratorium
bahan. Berikut merupakan agregat kasar yang digunakan pada
pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi
Sumatera dapat dilihat pada Gambar 3.1.
30
Gambar 3.1. Agregat Kasar (Kerikil)
Agregat Halus (Pasir)
Agregat halus yang digunakan berupa butir-butir keras, tajam dan
bebas dari lumpur, kotoran (sampah), bahan-bahan organik serta
memiliki komposisi ukuran butir yang beragam, sehingga agregat
halus (pasir) yang digunakan baik untuk dijadikan bahan campuran
beton yang akan direncanakan. Agregat halus ini harus lolos
saringan 4,75 mm yang terdiri dari pasir alam atau pasir pecah dan
partikel- partikel mineral yang halus. Selain itu, agregat halus juga
diharuskan bergradasi merata dan memenuhi ketentuan gradasi yang
telah ditetapkan. Berikut merupakan agregat halus yang digunakan
pada pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut
Teknologi Sumatera dapat dilihat pada Gambar 3.2.
31
Air
Air merupakan material terpenting dalam proses pembuatan beton. Air
berfungsi sebagai pemicu proses kimiawi semen. Selain itu, air juga
difungsikan untuk membasahi agregat, perawatan beton, pembersihan
alat pasca penggunaan dan untuk keperluan sanitasi. Air yang digunakan
dalam pembuatan beton tidak boleh mengandung senyawa yang
berbahaya, tercemar minyak, tercemar garam berlebihan, gula ataupun
bahan kimia lain. Air yang digunakan pada proyek pembangunan
Gedung Laboratorium Teknik 2 adalah air yang diambil dari sumur
yang terletak di lokasi proyek dan ditampung dengan menggunakan tank
air.
32
Urugan Pilihan
Urugan pilihan merupakan urugan yang digunakan untuk elevasi
akhir subgrade, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi
bawah dan memperkecil gaya lateral tekanan tanah.
Berdasarkan hasil pengujian tanah menggunakan uji Sondir didapatkan
hasil pada kedalaman 6 m di titik 1 dan 7 m di titik 2 dan 8 m di titik 3
dari permukaan tanah terdapat tanah keras. Berikut merupakan tanah
yang digunakan dalam pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2
Institut Teknologi Sumatera dapat dilihat pada Gambar 3.4.
33
Gambar 3.5. Semen Portland
Baja Tulangan
Baja tulangan digunakan sebagai tulangan pada pondasi bore pile, Pile
Cap, kolom, balok dan pelat serta keperluan lain yang membutuhkan
penulangan. Baja yang digunakan sebagai tulangan dalam
pembangunan gedung harus memenuhi syarat terhadap metode
pengujian dan pemeriksaan mutu baja berdasarkan batas leleh, kuat
tarik dan modulus elastisitas. Baja tulangan harus disimpan di tempat
kering untuk menghindari terjadinya karat dan disusun berdasarkan
diameter untuk memudahkan pekerjaan. Pada proyek pembangunan
Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatera, tulangan
yang digunakan adalah:
Tulangan Baja Ulir
Tulangan baja ulir adalah tulangan longitudinal atau tulangan
memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 400 MPa.
Diameter tulangan ulir yang digunakan adalah 10 mm, 13 mm, 16
mm dan 19 mm.
Tulangan Baja Polos
Tulangan baja polos memiliki tegangan leleh (fy) minimal sebesar
240 Mpa. Pada proyek ini tulangan baja polos yang digunakan
adalah Ø8 dan Ø10 (dengan Ø menyatakan simbol diameter polos).
34
Gambar 3.6. Tulangan
Kawat Baja
Kawat baja digunakan untuk mengikat sambungan antar persilangan
atau pertemuan baja tulangan dalam rangkaian tulangan pelat lantai,
kolom dan balok. Mengunci posisi antar tulangan agar tidak terlepas
dan bergeser, serta menjaga posisi tulangan menjadi lebih kokoh.
Berikut merupakan kawat baja yang digunakan pada proyek
pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi
Sumatera dapat dilihat pada Gambar 3.7.
35
dengan menggunakan silinder atau balok. Beton ready mix digunakan
karena:
Hemat dalam waktu pengecoran.
Pemakaian beton ready mix dapat mengontrol dengan baik
kualitas ready mix beton karena dengan pemakaian mixer truck
dapat menghindarkan segregasi dan mempertahankan sifat
kelecakan beton. Berikut merupakan beton ready mix yang
digunakan pada proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik
2 Institut Teknologi Sumatera dapat dilihat pada Gambar 3.8.
36
Peralatan Proyek
37
Gambar 3.12. Truk Concrete Pump
Vibrator
Vibrator adalah salah satu peralatan yang digunakan saat pengecoran
dimana alat ini berfungsi untuk pemadatan beton yang dituangkan
dalam bekisting, dimana dalam hal ini ditunjukan untuk mengeluarkan
kandungan udara yang terjebak dalam air campuran beton selain itu
juga untuk menghindari adanya keropos.
38
Gambar 3.14. Bar Bender
Bar cutter
Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong baja tulangan
agar mendapatkan ukuran yang sesuai dengan gambar.
39
Alat survei yaitu total station dan waterpass
Total station adalah alat yang digunakan dalam pemetaan dan
konstruksi bangunan. Untuk membaca jarak dan kemiringan dari
instrument ke titik tertentu. Waterpass adalah alat yang digunakan
untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi
rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal.
40
Gambar 3.19. Excavator
Compactor
Compactor adalah alat berat yang berfungsi untuk pemadatan tanah.
41
Pekerjaan Struktur Bawah
42
Gambar 3.22. Marking Dan Setting Out Titik Bored pile
Penyetelan alat bored pile mini crane pada posisi pre boring;
Pekerjaan Boring
Prosedur pekerjaan boring, yaitu:
Mobilisasi alat bor pada titik yang akan di bor;
Penyetelan alat pada titik bored pile sesuai dengan shop drawing;
43
Pengeboran dan pembuangan tanah dari mata bor. Proses bor selesai
jika mata bor mencapai kedalaman pada tanah keras dan disetujui
konsultan pengawas;
Gambar 3.25. Proses Pengeboran dan Pembuangan tanah dari mata bor
Pengecekan kedalaman dasar pengeboran
44
Gambar 3.28. Pemotongan besi tulangan
Pembengkokan tulangan sesuai dengan gambar rencana;
45
Gambar 3.31. Mobilisasi tulangan
Posisi tulangan berada di dalam lubang bor
46
Gambar 3.34. Penuangan ready mix ke dalam lubang bor
Penuangan dihentikan jika ready mix sudah satu meter diatas cut off
level.
47
Gambar 3.36. Marking Dan Setting Out Titik galian posisi Pile Cap
b. Penggalian tanah menggunakan excavator sampai mencapai elevasi
yang ditentukan;
48
Gambar 3.39. Hasil Pembobokan tiang bored pile
Melakukan pekerjaan urugan pasir setebal 5 cm dilanjutkan dengan
pekerjaan lantai kerja setebal 10 cm.
49
Gambar 3.42. Pemotongan besi tulangan
a. Pembengkokan tulangan sesuai dengan gambar rencana;
50
Gambar 3.45. Mobilisasi tulangan yang sudah dipabrikasi
Pekerkerjaan Bekisting
Proses bekisting dibuat menggunakan rangkaian kayu dan triplek, yaitu:
a. Mengadakan pengukuran dan penandaan (marking) posisi bekisting
pada tiap tiap tipe ukuran Pile Cap;
b. Pemotongan papan kayu dan perakitan bekisting sesuai dengan
ukuran masing – masing Pile Cap menggunakan kayu dan triplex;
51
d. Menyetel selimut beton dengan menggunkan beton tahu pada bagian
pinggir dari Pile Cap;
52
Gambar 3.50. Pengukuran dan Penandaan Letak Tulangan
c. Merangkai tulangan utama dan sengkang tie beam dengan mengikat
tulangan utama pada struktur Pile Cap menggunakan kawat.
53
Gambar 3.53. Pengelasan Tulangan Tie Beam ke Tulangan Pile Cap
Pekerjaan Pengecoran Pile Cap
a. Membersihan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang
menggenang;
b. Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi
kesulitan pada saat pembongkaran;
c. Mengatur dan mengarahkan penuangan Ready mix ke dalam cetakan
Pile Cap;
Gambar 3.54. Mengatur penuangan Ready mix ke dalam cetakan Pile Cap
d. Agar semua adonan beton dapat masuk ke dalam tulangan pile Cap
maka akan digunakan vibrator untuk meratakannya serta ditekan
dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat memadat;
54
e. Menghentikan pengecoran dan meratakan serta meghaluskan
permukaan beton dengan menggunakan alat pertukangan
manual/plester;
55
Pekerjaan Sloof
Pekerkerjaan Bekisting
Proses bekisting dibuat menggunakan rangkaian kayu dan triplek, yaitu:
a. Mengadakan pengukuran dan penandaan (marking) posisi bekisting
pada tiap tiap Tipe ukuran Sloof;
b. Pembuatan lantai kerja setinggi 5 cm menggunakan adukan beton;
56
Gambar 3.61. Menyetel selimut beton dengan menggunkan beton tahu
e. Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi
kesulitan pada saat pembongkaran;
Pekerjaan Pabrikasi tulangan Sloof
Prosedur pabrikasi penulangan, yaitu:
a. Pemotongan besi tulangan sesuai dengan jumlah dan panjang
gambar rencana;
57
Gambar 3.64. Merangkai besi tulangan
d. Pemasang bekisting sesuai dengan ukuran sloof setelah tulangan
sloof terpasang.
58
Pekerjaan Pengecoran Sloof
a. Membersihan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang
menggenang;
b. Mengatur dan mengarahkan penuangan Ready mix ke dalam cetakan
Sloof;
59
Gambar 3.69. Menghentikan pengecoran dan meratakan beton
Pembongkaran Bekisting Sloof
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 1 - 2 hari setelah
pengecoran.
60
Pekerjaan Kolom
61
Merakit atau pabrikasi tulangan kolom yang telah ditentukan.
62
Gambar 3.76. Mengambil Sampel untuk Uji Laboratorium
Mengecor kolom beton ke dalam cetakan kolom dan dilakukan perataan
dengan alat vibrator agar beton merata.
63
Gambar 3.79. Melepas Kolom Precast pada Bekisting
Melakukan persiapan dengan meluruskan dan mengukur tulangan-
tulangan yang tertanam pada pilecap supaya presisi untuk letak kolom.
64
Gambar 3.82. Menambal Bawah Kolom
Memasukkan campuran sika pada kolom yang telah tepasang atau
disebut grouting.
65
Gambar 3.84. Membuat Bekisting Balok
Memotong material besi sebagai tulangan balok dengan ukuran yang
telah ditentukan.
66
Gambar 3.87. Memasang Tulangan ke dalam Bekisting
Melakukan pengujian slump test sebelum beton yang dipesan
dimasukkan kedalam cetakan balok.
67
Gambar 3.90. Mengecor Balok
Mengecor balok beton ke dalam cetakan balok dan dilakukan
pemadatan dengan alat vibrator agar beton merata.
68
Gambar 3.93. Melepas Balok Precast pada Bekisting
Memasang scaffolding pada balok sebagai penyangga.
69
Gambar 3.95. Membuat Bekisting Pelat
Memotong material besi dengan ukuran yang telah ditentukan.
70
Gambar 3.98. Memasang Tulangan ke dalam Bekisting
Melakukan pengujian slump test sebelum beton yang dipesan di
masukan ke dalam cetakan pelat lantai.
71
Gambar 3.101. Mengecor Pelat Lantai
Memasukkan beton ke dalam cetakan pelat lantai dan dilakukan
perataan dengan alat vibrator agar beton merata.
72
Gambar 3.104. Memindahkan Pelat Lantai
Setelah pemasangan kolom dan balok selesai kemudian dilakukan
pemasangan pelat lantai precast.
73
Manajemen Waktu
Manajemen Biaya
74
proyek. Manajemen biaya yang digunakan dalam suatu proyek dituangkan
dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. RAB adalah pedoman yang
dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar kontrak kerja konstruksi
dalam pengadaan suatu proyek. RAB harus dibuat untuk setiap item kerja
yang diselenggarakan oleh kontraktor. RAB merupakan rahasia suatu
perusahaan, namun biasanya real cost yang dikeluarkan harus mempunyai
selisih yang lebih kecil jika dibandingkan dengan dana RAB. Namun selisih
yang didapat dari nilai real cost tersebut tidak boleh mengurangi mutu kerja
yang dihasilkan.
Untuk menekan biaya proyek harus dibuat suatu sistem kerja dimana setiap
komponen yang terkait dapat memberi hasil yang optimal. Tujuan dari
Manajemen biaya adalah agar pengaturan dana dapat lebih efisien dan
sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan atas berbagai
alternatif penyelesaian teknis yang berkaitan dengan biaya. Manajemen
biaya juga dapat dilakukan dengan cara membuat Bar Bending Schedule
(BBS) atau yang biasa dikenal dengan bestek. BBS dibuat agar dapat
mengurangi kerugian akibat material tulangan baja yang tersisa serta
memberikan gambaran akan jadwal pelaksanaan fabrikasi yaitu potong,
bengkok, perakitan dan instalasi pada besi.
75
Manajemen Mutu
Pekerjaan yang baik dan sesuai dengan prosedur akan menghasilkan sesuatu
yang baik. Manajemen atau pengendalian mutu pekerjaan dapat dilakukan
dengan pengawasan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dan dapat
dipertanggung jawabkan. Pengawasan dilakukan oleh tim pengawas yaitu
MK. Dalam proses perijinan pelaksanaan tim, menejemen konstruksi akan
melakukan pengecekan pekerjaan dengan menggunakan ceklist lembar
sirkulasi. Jika memenuhi semua yang telah disyaratkan maka tim
menejemen konstruksi akan mengeluarkan lembar sirkulasi perijinan
pekerjaan dan jika tidak memenuhi persyaratan maka tim menejemen
konstruksi berhak menolak dan akan mengeluarkan site memo serta site
instruction sehingga pelaksana dapat melengkapi persyaratan. Pengendalian
mutu pekerjaan juga dapat dilakukan dengan pengadaan rapat mingguan dan
bulanan untuk mengetahui progres dan kendala serta penyelesaian di
lapangan. Pengendalian mutu pekerjaan juga dapat diamati langsung pada
setiap laporan. Pengendalian mutu pekerjaan dilihat dari segi ketepatan
dimensi pekerjaan, kerapian, kekuatan dan jumlah material yang digunakan.
Manajemen Komunikasi
Seperti pada saat penyerahan lahan proyek yang dilakukan oleh owner
kepada kontraktor dengan pengawasan yang dilakukan oleh konsultan
manajemen konstruksi (MK). Pada proyek ini setiap pekerjaan yang telah
dilakukan oleh kontraktor harus dilaporkan kepada owner yaitu Institut
Teknologi Sumatera melalui laporan harian dan laporan mingguan dan
bulanan. Laporan bulanan merupakan laporan perkembangan pekerjaan
yang telah dilakukan. Laporan ini dibuat oleh pihak kontraktor yang di
76
laporkan kepada owner melalui perwakilan owner dilapangan yaitu pihak
MK.
77
Pemeriksaan Bahan Bangunan
Sebaliknya bila campuran airnya terlalu banyak, maka beton lebih mudah
dikerjakan tetapi hasilnya kurang padat dan kurang kuat. Maka perlu
diambil suatu takaran kekentalan adukan yang tertentu yang disebut
nilai slump. Nilai slump yang terlalu besar menghasilkan beton yang kurang
baik dan nilai slump yang terlalu kecil menghasilkan beton yang sukar
dikerjakan.
78
denganmenggunakan kerucut abrams. Pengujian ini dilakukan secara
bergantian pada semua kendaraan beton ready mixed. Kerucut abrams ini
berupa kerucut terpancung dengan tinggi 30,5 cm diameter atas 10,2 cm
diameter bawah 20,3 cm, dan tebal dinding kerucut 1,6 mm.
79
Manfaat pemeriksaan nilai slump campuran adukan beton adalah untuk
mempertahankan keseragaman dalam pembuatan campuran adukan beton
sehingga dapat dihasilkan beton dengan kualitas baik.
Untuk menguji mutu beton maka dilakukan pengujian kuat tekan beton di
laboratorium. Pada proyek ini pengujiannya dilakukan di Laboratorium
Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung dan PT. SCG Readymix.
80
Gambar 3.108. Pengujian Kuat Tekan Beton
Manfaat pemeriksaan nilai kuat tekan beton adalah untuk menghindari
kegagalan struktur pada bangunan gedung. Uji kuat tekan beton harus sesuai
dengan kuat tekan yang direncanakan atau bahkan lebih tinggi. Agar
kekuatan beton lebih kuat dan tahan terhadap gaya tekan yang direncanakan.
81
Adapun perlengkapan dan peralatan penunjang Program K3 yaitu:
82
Gambar 3.112. Bendera
Adapun perlengkapan yang melekat pada tenaga kerja yaitu :
83
Sarung tangan.
84
4 BAB IV
TUGAS KHUSUS
Latar Belakang
85
Analisa Harga Satuan (AHS) yang akan menjadi acuan adalah AHS SNI
Daftar Satuan Harga dan Bahan update priode 2017 - 2018. Dalam AHS
SNI koefisian kebutuhan tenaga kerja, alat & material telah ditentukan
sesuai dengan penelitian dan riset yang telah ditentukan berdasarkan
wilayah regional 1 sampai regional 4 yang menjadi acuan sebagai suatu
dasar untuk menyusun perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan
Harga Perkiraan Perencana (HPP) sehingga estimator sering melakukan
penambahan dan pengurangan koefisien analisa satuan pekerjaan dengan
tujuan mendapatkan harga penawaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Teori Dasar
86
kerja masing-masing pekerjaan. Analisis harga satuan yang terdapat
dalam metode SNI antara lain :
Analisis Harga Satuan Bahan adalah koefisien dalam analisis SNI
yang menyatakan kebutuhan material serta besarnya biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek. Analisis
harga satuan bahan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Ʃ Bahan = Harga Satuan Bahan x Koefisien Analisis Bahan
Analisis Harga Satuan Upah Adalah koefisien dalam analisis SNI
yang menunjukkan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dan
biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Analisis harga satuan
upah dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ʃ Upah = Harga Satuan Upah x Koefisien Analisis Upah Kerja
Volume Pekerjaan Perhitungan volume setiap pekerjaan sangat
diperlukan dalam perencanaan anggaran biaya untuk
memperkirakan dan menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan
untuk membangun suatu bangunan atau proyek secara keseluruhan
mulai dari tahap persiapan hingga terselesaikannya proyek tersebut.
Koefisien Analisis SNI
Koefisien analisis SNI adalah besaran angka yang menyatakan jumlah
kebutuhan bahan atau tenaga kerja untuk menyelesaikan tiap-tiap
pekerjaan proyek secara keseluruhan yang didefinisikan dalam satuan
tertentu. Anga-angka yang terdapat dalam koefisien SNI digunakan
untuk melakukan analisis biaya pada perencanakan dan perhitungan
RAB (rencana anggaran biaya) suatu proyek konstruksi. Sebagai
contoh, berikut koefisien analisis SNI 2018 untuk pekerjaan
pemasangan 1m2 dinding bata merah dengan perbandingan campuran.
87
Pembahasan
88
Penyelesaian :
89
Perhitungan berat tulangan pokok
Pondasi bore pile yang digunakan berbentuk silinder jadi untuk
menentukan volume tulangan pokok yang diperlukan dengan rumus:
Panjang tulangan per pile = [ panjang tulangan x jumlah tulangan
x jumlah pondasi]
Berat Tulangan = Panjang tulangan x berat jenis tul.
Penyelesaian:
a. Untuk kedalaman 6 meter
Panjang tulangan = 6 x 6 x 100
= 3600 m
Berat tulangan yang di butuhkan
Berat tulangan = 3600 x 1,578 kg
= 5680,8 kg
b. Untuk kedalaman 7 meter
Panjang tulangan =7x6x8
= 336 m
Berat tulangan yang di butuhkan
Berat tulangan = 336 x 1,578 kg
= 530.21 kg
c. Untuk kedalaman 8 meter
Panjang tulangan =8x6x8
= 384 m
Berat tulangan yang di butuhkan
Berat tulangan = 384 x 1,578 kg
= 605,95 kg
Jadi Berat Total Tulangan Pokok Untuk Bored pile type 1 adalah:
Berat Total Tulangan Pokok = 5680,8 + 530,21 + 605,95
= 6816,96 kg
Perhitung volume cor
Pondasi bore pile yang digunakan berbentuk silinder jadi untuk
menentukan volume cor dengan rumus yang digunakan:
Volume cor = [luas alas x tinggi pondasi]
90
Volume total = volume 1 buah pondasi x jumlah pondasi
Penyelesaian:
a. Untuk kedalaman 6 meter
Volume cor 1 buah pondasi = [πr2 x 6]
= [3.14 x 0,252 x 6]
= 2,35 m2
Volume total cor = 2,35 x 100
= 235,5 m3
b. Untuk kedalaman 7 meter
Volume cor 1 buah pondasi = [πr2 x 6]
= [3.14 x 0,252 x 6]
= 2,75 m2
Volume total cor = 2,75 x 8
= 21,98 m3
c. Untuk kedalaman 8 meter
Volume cor 1 buah pondasi = [πr2 x 8]
= [3.14 x 0,252 x 8]
= 3,14 m2
Volume total cor = 3,14 x 8
= 25,12 m3
Jadi volume total pengecoran pada bored pile type 1
Jumlah volume total = 235,5 +21,98 + 25,12
= 282,6 m3
91
Tulangan Sengkang (D13-200)
92
= {1,1304 x 31}
= 35,04 m
Berat tulangan yang dibutuhkan untuk bored pile panjang 6 meter
Berat Tulangan = 75 x 35,04 x 1,042 kg
= 2738,56 kg
Penyelesaian:
a. Untuk kedalaman 6 meter
93
Panjang tulangan = 6 x 6 x 75
= 2700 m
Berat tulangan yang di butuhkan
Jadi Berat Total Tulangan Pokok Untuk Bored pile type 2 adalah:
Berat Total Tulangan Pokok = 4260,6 + 397,66 + 454,46
= 5112,72 kg
94
Volume total cor = 2,35 x 75
= 176,63 m3
b. Untuk kedalaman 7 meter
Volume cor 1 buah pondasi = [πr2 x 7]
= [3.14 x 0,252 x 7]
= 2,75 m2
Volume total cor = 2,75 x 6
= 16,49 m3
c. Untuk kedalaman 8 meter
Volume cor 1 buah pondasi = [πr2 x 8]
= [3.14 x 0,252 x 8]
= 3,14 m2
Volume total cor = 3,14 x 6
= 18,84 m3
Jadi volume total pengecoran pada bored pile type 2
Jumlah volume total = 176,63 + 16,49 + 18,84
= 211,95 m3
95
Gambar 4.3. Tulangan Pile Cap 1
Penyelesaian:
Panjang 1 buah tulangan (PC-1):
D 16 (atas) =a+b+c+d+e+f
= 0,08 + 3,86 + 0,36 + 3,86 + 0,36 + 0,08
= 8,6 m
D 16 (bawah) =a+b+c+d+e+f
= 0,08 + 0,86 + 0,36 + 0,86 + 0,36 + 0,08
= 2,6 m
96
Total Berat tulangan yang dibutuhkan pada (PC-1)
Berat Tul Atas = 8,6 x 5 x 29 x 1,578
= 1967,77 kg
Berat Tul Bawah = 2,6 x 9 x 29 x 1,578
= 1070,83 kg
Jadi total berat kebutuhan tulangan untuk (PC-1) adalah:
Jumlah total kebutuhan Tulangan = 1967,77 + 1070,83 = 3038,59 kg
Penyelesaian:
Volume bekisting 1 buah (PC-1)
Volume satuan= [(2 x panjang x tinggi) + (2 x lebar x tinggi)]
= [(2 x 4 x 0,5) + (2 x 1 x 0,5)]
= [4 + 1]
= 5 m2
Volume total bekisting
Volume Tot = vol bekisting 1 buah Pile Cap x jmh Pile Cap
= 5 x 29
= 145 m2
= 2 m3
Volume cor total = vol cor 1 buah Pile Cap x jmh Pile Cap
= 2 x 29
= 58 m3
97
Jadi kebutuhan bekisting dan cor untuk Pile Cap tipe 1 adalah:
Volume Bekisting = 75,4 m2
Volume Cor = 58 m3
b. Volume Timbunan
Vol tot timbunan = Vol tot galian - Vol tot PC
= 145 - 58
= 87 m3
98
Gambar 4.4. Tulangan Pile cap Type 2
= ϕ 16 – 150 (bawah)
Penyelesaian:
Panjang 1 buah tulangan (PC-2):
D 16 (atas) =a+b+c+d+e+f
= 0,08 + 2,86 + 0,36 + 2,86 + 0,36 + 0,08
= 6,6 m
D 16 (bawah) =a+b+c+d+e+f
= 0,08 + 0,86 + 0,36 + 0,86 + 0,36 + 0,08
= 2,6 m
Total Berat tulangan yang dibutuhkan pada (PC-1)
Berat Tul Atas = 6,6 x 5 x 58 x 1,578
99
= 3020,29 kg
Berat Tul Bawah = 2,6 x 6 x 58 x 1,578
= 1427,77 kg
Jadi total berat kebutuhan tulangan untuk (PC-2) adalah:
Jumlah total kebutuhan Tulangan = 3020,29 + 1427,77 = 4448,1 kg
100
Volume Galian dan Timbunan
a. Volume Galian
Vol sat = 3,5 x 2 x 0.5
= 3,5 m3
Volume Total Galian
Vol tot = 5 x 58
=203 m3
b. Volume Timbunan
Vol tot timbunan = Vol tot galian - Vol tot PC
= 203 – 72,5
= 130,5 m3
Data Umum:
= ϕ 10 – 150 (sengkang)
Melintang = 400 x 30 x 50
Melintang = 84 unit
101
Perhitungan Volume Tulangan Sloof
Untuk Sloof Memanjang
Panjang 1 buah tulangan;
D 16 (pokok) =a+b+c+d+e+f
= 120 + 0,10 + 1,20 + 0,10
= 121,4 m
ϕ 10 (Sengkang) =a+b+c+d+e+f
= 0,05 + 0,40 + 0,20 + 0,40 + 0,20 + 0,05
= 1,30 m
102
Jumlah total kebutuhan Tulangan = 7439,07 + 2977,39 = 10416 kg
103
Jumlah Sloof = 29 unit
Penyelesaian :
Volume bekisting 1 buah Sloof
Volume sat = [(2 x panjang x tinggi) + (2 x lebar x tinggi)]
= [(2 x 19 x 0,5) + (2 x 0,3 x 0,5)]
= [19 + 0,3]
= 19,3 m2
104
Volume total bekisting
Volume tot = vol bekisting 1 buah Pile Cap x jml Pile Cap
= 19,3 x 29
= 559,7 m2
Volume cor 1 buah Sloof = [ panjang x lebar x tinggi ]
= [19 x 0,3 x 0,5]
= 2,85 m3
Volume cor total = volume cor 1 buah Sloof x jumlah Sloof
= 2,85 x 29
= 82,65 m3
105
4.1.3.6 Rekapitulasi Volume Pekerjaan
Pada Tahap ini, volume pekerjaan Bored Pile, Pile cap dan Sloof dari
perhitungan yang dilakukan menggunakan aplikasi excel, adapun hasil
rekapitulasi perhitungan di sajikan dalam bentuk tabel seperti berikut:
Tabel
` Pengecoran Bored Pile Type 1
4.5 Pehitungan Volume Pengecoran
Diameter Luas Alas Volume satuan
Kedalaman Unit Vol Total m3
Pondasi m2 m3
Type 1
Type 1
6 0.5 0.3925 2.355 100 235.5
7 0.5 0.3925 2.7475 8 21.98
8 0.5 0.3925 3.14 8 25.12
Tabel 4.6 Pehitungan Volume Pengecoran Bored Pile Type 2
JUMLAH 282.6
Diameter Luas Alas Volume satuan
Kedalaman Unit Vol Total m3
Pondasi m2 m3
Type 2 6 0.5 0.3925 2.355 75 176.625
7 0.5 0.3925 2.7475 6 16.485
8 0.5 0.3925 3.14 6 18.84
JUMLAH 211.95
107
Tabel 4.13 Pehitungan Volume Lantai Kerja Pile cap
Lantai Kerja
Panjang Lebar Tinggi Vol Satuan Vol Total
Type Unit
(m) (m) (m) (m3) ( m3 )
1 4 1 0.1 0.4 29 11.6
2 2.5 1 0.1 0.25 58 14.5
Jumlah 26.1
108
4.1.3.7 Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Harga Satuan Pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja
berdasarkan perhitungan analisis. Harga satuan bahan dan upah yang
digunakan adalah harga satuan dilokasi pekerjaan untuk waktu tertentu.
109
Tabel 4.21 Harga Satuan Pekerjaan Borepile
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Operator 0.105 OH Rp 150,000 Rp 15,750.00
A Pembantu Operator 0.105 OH Rp 100,000 Rp 10,500.00
Pekerja 0.05 OH Rp 85,000 Rp 4,250.00
Mandor 0.01 OH Rp 125,000 Rp 1,250.00
Pengeboran
Bahan
C Bore pile D 60 cm Tanah B
(m')
Alat
C
Mini Bore Pile Machine 0.21 Jam Rp 97,950 Rp 20,569.50
D Jumlah Rp 52,319.50
E Profit Rp 5,231.95
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 57,551.45
Tenaga
A Operator 0.105 OH Rp 150,000 Rp 15,750.00
Pembantu Operator 0.105 OH Rp 100,000 Rp 10,500.00
Mandor 0.06 OH Rp 125,000 Rp 7,500.00
Beton K-350 Bahan
D Bore pile D 60 cm B
(M3) Beton Ready Mix 1 M3 Rp 1,376,195 Rp 1,376,195.33
Alat
C
Mini Bore Pile Machine 0.1063 Jam Rp 97,950 Rp 10,412.09
D Jumlah Rp 1,404,607.42
E Profit Rp 140,460.74
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,545,068.16
Tenaga
A Tukang Besi 0.07 OH Rp 85,000 Rp 5,950.00
Mandor 0.004 OH Rp 125,000 Rp 500.00
Bahan
B
Tulangan Besi 1 kg Rp 13,750 Rp 13,750.00
Penulangan
E Bore pile D 60 cm Alat
(kg)
C Bar Binder 0.06 Jam Rp 400 Rp 24.00
Bar Cutter 0.1063 Jam Rp 400 Rp 42.52
D Jumlah Rp 20,266.52
E Profit Rp 2,026.65
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 22,293.17
Tenaga
A Tukang Besi 0.51 OH Rp 85,000 Rp 43,350.00
Mandor 0.11 OH Rp 125,000 Rp 13,750.00
Pemotongan Bahan
B
F Bore pile D 60 cm Bore Pile
H : 50 cm C Alat
D Jumlah Rp 57,100.00
E Profit Rp 5,710.00
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 62,810.00
110
Tabel 4.22 Harga Satuan Pekerjaan Pile Cap
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
A Mandor 0.01 OH Rp 125,000 Rp 1,250.00
Pekerja 0.04 OH Rp 85,000 Rp 3,400.00
Bahan
B
Beton Ready Mixed K-350 1 m3 Rp 1,376,195 Rp 1,376,195.33
Beron K-350 Alat
G Pile Cap
(1 m3) Vibrator 0.005 Jam Rp 50,000 Rp 250.00
C
D Jumlah Rp 1,381,095.33
E Profit Rp 138,109.53
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,519,204.87
Tenaga
Pekerja 0.02 OH Rp 85,000 Rp 1,700.00
A
Tukang Besi 0.03 OH Rp 85,000 Rp 2,550.00
Mandor 0.004 OH Rp 125,000 Rp 500.00
Bahan
B Tulangan Besi 1 Kg Rp 13,750 Rp 13,750.00
Besi Tulangan (1
H Pile Cap Kawat 0.015 Kg Rp 7,000 Rp 105.00
kg)
Alat
C Bar Binder 1 kg Rp 200 Rp 200.00
Bar Cutter 1 kg Rp 200 Rp 200.00
D Jumlah Rp 19,005.00
E Profit Rp 1,900.50
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 20,905.50
Tenaga
Pekerja 0.21 OH Rp 85,000 Rp 17,850.00
A
Tukang kayu 0.21 OH Rp 85,000 Rp 17,850.00
Mandor 0.001 OH Rp 125,000 Rp 125.00
Bahan
Kayu kasau 0.01 m3 Rp 1,500,000.00 Rp 15,000.00
Bekisting B
I Pile Cap Paku biasa 2"- 5" 0.4 kg Rp 16,000.00 Rp 6,400.00
(1 m3)
Multiplek tebal 12 mm 0.35 lbr Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Alat
D
E Jumlah Rp 109,725.00
F Profit Rp 10,972.50
G Harga Satuan Pekerjaan Rp 120,697.50
Tenaga
Pekerja 0.2 OH Rp 85,000 Rp 17,000.00
A
Tukang Gali 0.33 OH Rp 85,000 Rp 28,050.00
Mandor 0.013 OH Rp 125,000 Rp 1,625.00
Urugan Pasir Bahan
B
J Pile Cap Bawah Pile Cap t. Pasir Urug Darat 0.7 m3 Rp 242,500.00 Rp 169,750.00
10 cm Alat
D
E Jumlah Rp 216,425.00
F Profit Rp 21,642.50
G Harga Satuan Pekerjaan Rp 238,067.50
Tenaga
Pekerja 1.2 OH Rp 85,000 Rp 102,000.00
A
Tukang Batu 0.2 OH Rp 85,000 Rp 17,000.00
Mandor 0.06 OH Rp 125,000 Rp 7,500.00
Bahan
Semen Portland 40 kg 40.000 kg Rp 1,200.00 Rp 48,000.00
Lantai Kerja B Pasir beton 0.558 m3 Rp 257,200.00 Rp 143,543.32
k Pile Cap
(1m3) Batu pecah mesin 1/2 0.541 m3 Rp 340,600.00 Rp 184,094.30
Air (biaya air tawar) 150.000 lt Rp 200.00 Rp 30,000.00
Alat
D
Mixer 0.4 m3 Rp 125,000.00 Rp 50,000.00
E Jumlah Rp 532,137.62
F Profit Rp 53,213.76
G Harga Satuan Pekerjaan Rp 585,351.38
111
4.1.3.8 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Struktur Bawah
112
Tabel 4.24 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Struktur Bawah Menurut Kurva S
ADDENDUM KONTRAK
NO. JENIS PEKERJAAN
SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
I PEKERJAAN Struktur Bawah
A PEKERJAAN TANAH
1 Pek. Galian Tanah Pile Cap 1 m3 153.12 Rp 84,892.50 Rp 12,998,739.60
2 Pek. Galian Tanah Pile Cap 2 m3 176.61 Rp 84,892.50 Rp 14,992,864.43
3 Pek. Urugan Tanah Kembali Pile Cap 1 m3 51.04 Rp 29,425.55 Rp 1,501,880.07
4 Pek. Urugan Tanah Kembali Pile Cap 2 m3 58.87 Rp 29,425.55 Rp 1,732,282.13
113
Menghitung Kebutuhan Material dan Analisis Harga Satuan Pada
Struktur Atas (Pre Cast) Pembangunan Laboratorium Teknik II
ITERA
Latar Belakang
Teori Dasar
Balok
Balok merupakan struktur atau beton melintang yang utamanya berguna
sebagai pemikul beban lateral. Balok pada struktur dijabarkan dengan
balok arah x dan balok arah y dengan dua jenis balok, balok induk dan
balok anak. Detail penulangan tiap letak baloknya yang akan dijabarkan
pada sub bab selanjutnya.
Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan
pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yangbersangkutan dan juga runtuh total
(total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-
1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral
terkecil.
Pelat
Pelat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada
suatu bangunan, baik itu High rise Building maupun rumah tinggal
biasa dan juga menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya,
pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar
utamanya. Pelat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima
beban, baik itu beban mati maupun beban hidup yang kemudian
menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain. Pelat pada Proyek
114
Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatra adalah
Pelat dengan beton bertulang.
Pembahasan
Balok
Pada Proyek Gedung Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi
Sumatera, digunakan beberapa macam Tipe balok dengan dimensi yang
membedakan tiap lantainya, dalam perhitungan kebutuhan Volume
beton yang digunakan dihitung perkalian tinggi balok dengan lebar
balok dan dikalikan panjang balok yang dibutuhkan.
Berikut Contoh Perhitungan Volume Beton untuk Balok tipe 1
Data:
B = 0,35 m
H = 0,75 m
Panjang = 9,5 m
Volume Beton = B x H x Panjang
= 0,35 m x 0,75 m x 9,5m
= 2,49375 m3
115
Kolom
Pada Proyek Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatera,
digunakan berbagai macam tipe kolom dengan dimensi yang berbeda-
beda, dalam perhitungan kebutuhan volume beton yang digunakan
dihitung perkalian tinggi kolom dengan lebar kolom dan dikalikan
panjang kolom yang dibutuhkan.
Berikut Contoh Perhitungan Volume Beton untuk Kolom tipe 1.
Diketahui :
B = 0,4m
H = 0,4 m
Tinggi = 4,15m
Volume Beton = B x H x tinggi
= 0,4m x 0,4m x 4,15 m
= 0,664 m3
116
Tabel 4.26 Perhitungan Volume Beton pada Balok
No. Kolom Tinggi B H Volume
1 Kolom 1 4.15 0.4 0.4 0.664
2 Kolom 1.1 4.15 0.35 0.2 0.2905
3 Kolom 2 3.25 0.4 0.4 0.52
4 Kolom 2.1 3.25 0.35 0.2 0.2275
Pelat
Pada Proyek Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatera,
digunakan berbagai macam tipe pelat dengan dimensi yang berbeda-
beda, dalam perhitungan kebutuhan volume beton yang digunakan
dihitung perkalian lebar arah x dengan lebar arah y dan dikalikan tebal
pelat yang dibutuhkan.
Berikut Contoh Perhitungan Volume Beton untuk Pelat tipe 1.
Diketahui
Lx = 3,69m
Ly = 0,765m
Tebal = 0,08 m
Volume Beton = Lx x Ly x Tebal
= 3,69x0,765x0,08
= 0,2258 m3
117
Tabel 4.27 Perhitungan Volume Beton pada Pelat
No. Pelat Lx Ly Tebal Volume
1 Plat 1 3.69 0.765 0.08 0.2258
2 Plat 2 3.69 1.54 0.08 0,4546
3 Plat 3 3.69 0.575 0.08 0.1697
4 Plat 4 3.69 0.71 0.08 0.2096
5 Plat 5 4.51 0.845 0.08 0.3052
Balok
Penulangan pada balok memerlukan beberapa jenis diameter tulangan
sesuai dengan fungsinya, baik itu tulangan utama maupun sengkang.
Untuk menghitung berat tulangan dilakukan perkalian panjang tulangan
yang dibutuhkan dan jumlah tulangan yang dibutuhkan kemudian
dikalikan dengan berat tulangan per meter
Berikut contoh pehitungan berat tulangan balok tipe 1.
Diketahui:
Panjang tulangan : D19 = 9,64 m
D19 = 10,05 m
D16 = 9,64 m
D16 = 4,45 m
D16 = 9,99 m
D16 = 3,8m
D16 =3m
D13 = 7,6 m
D13 = 1,15 m
∅10 = 2,1m
∅10 = 0,4 m
118
Jumlah tulangan : D19 =2
D19 =2
D16 =2
D16 =3
D16 =2
D16 =3
D16 =3
D13 =3
D13 =3
∅10 = 57
∅10 = 27
∅10 =2
Berat Tulangan: D19 = 2,225 kg/m
D16 = 1,578 kg/m
D13 = 1,042 kg/m
∅10 = 0,62 kg/m
Jumlah Berat : D19 = 9,64 m x 2 x 2,225 kg/m = 42,8980 kg
D19 = 10,05 m x 2 x 2,225 kg/m = 44,7225 kg
D16 = 9,64 m x 2 x 1,578 kg/m = 30,4238 kg
D16 = 4,45 m x 3 x 1,578 kg/m = 21,0663 kg
D16 = 9,99 m x 2 x 1,578 kg/m = 31,5284 kg
D16 = 3,8 m x 3 x 1,578 kg/m = 17,9892 kg
D16 = 3,00 m x 3 x 1,578 kg/m = 14,202 kg
D13 = 7,60 m x 3 x 1,042 kg/m = 23,7576 kg
D13 = 1,15 m x 3 x 1,042 kg/m = 3,5949 kg
∅10 = 2,1 m x 57 x 0,62 kg/m = 74,214 kg
∅10 = 0,4 m x 27 x 0,62 kg/m = 6,696 kg
∅10 = 1,27 m x 2 x 0,62 kg/m = 1,5748 kg
119
Panjang Panjang Berat Jumlah
Tipe Jenis Jumlah
No Tulangan Total Jenis Berat
Balok Tulangan Tulangan
(m) (m) (kg/m) (kg)
D 19 9.64 2 19.28 2.225 42.898
D 19 10.05 2 20.1 2.225 44.7225
D 16 9.64 2 19.28 1.578 30.4238
D 16 4.45 3 13.35 1.578 21.0663
D 16 9.99 2 19.98 1.578 31.5284
Balok D 16 3.8 3 11.4 1.578 17.9892
1
1 D 16 3 3 9 1.578 14.202
D 13 7.6 3 22.8 1.042 23.7576
D 13 1.15 3 3.45 1.042 3.5949
Ø 10 2.1 57 119.7 0.62 74.214
Ø 10 0.4 27 10.8 0.62 6.696
Ø 10 1.27 2 2.54 0.62 1.5748
D 19 8.34 2 16.68 2.225 37.113
D 19 8.75 2 17.5 2.225 38.9375
D 16 8.34 2 16.68 1.578 26.3210
D 16 4.45 3 13.35 1.578 21.0663
D 16 8.69 2 17.38 1.578 27.4256
Balok D 16 2.5 3 7.5 1.578 11.835
2
1.1 D 16 3 3 9 1.578 14.202
D 13 7.6 3 22.8 1.042 23.7576
D 13 1.15 3 3.45 1.042 3.5949
Ø 10 2.1 45 94.5 0.62 58.59
Ø 10 0.4 27 10.8 0.62 6.696
Ø 10 1.27 2 2.54 0.62 1.5748
D 16 4.34 4 17.36 1.578 27.3941
D 16 5.28 4 21.12 1.578 33.3274
Balok D 13 3.6 3 10.8 1.042 11.2536
3
2 Ø 10 2.1 22 46.2 0.62 28.644
Ø 10 0.4 12 4.8 0.62 2.976
Ø 10 1.27 2 2.54 0.62 1.5748
D 16 3.34 4 13.36 1.578 21.0821
D 16 4.28 4 17.12 1.578 27.0154
Balok D 13 2.6 3 7.8 1.042 8.1276
4
3 Ø 10 2.1 16 33.6 0.62 20.832
Ø 10 0.4 9 3.6 0.62 2.232
Ø 10 1.27 2 2.54 0.62 1.5748
120
D 16 3.34 4 13.36 1.578 21.0821
D 16 4.28 4 17.12 1.578 27.0154
D 13 2.6 3 7.8 1.042 8.1276
Ø 10 2.1 16 33.6 0.62 20.832
Balok Ø 10 0.4 9 3.6 0.62 2.232
5
3.1 Ø 10 0.9 6 5.4 0.62 3.348
Ø 10 1.25 17 21.25 0.62 13.175
Ø 10 3.35 6 20.1 0.62 12.462
Ø 10 1.27 2 2.54 0.62 1.5748
Ø 10 0.8 2 1.6 0.62 0.992
Kolom
Penulangan pada kolom memerlukan beberapa jenis diameter tulangan
sesuai dengan fungsinya, baik itu tulangan utama maupun sengkang.
Untuk menghitung berat tulangan dilakukan perkalian panjang tulangan
yang dibutuhkan dan jumlah tulangan yang dibutuhkan kemudian
dikalikan dengan berat tulangan per meter
Berikut contoh pehitungan berat tulangan kolom tipe 1.
121
Diketahui:
122
Plat
Penulangan pada plat memerlukan beberapa jenis diameter tulangan
sesuai dengan fungsinya, baik itu tulangan utama maupun sengkang.
Untuk menghitung berat tulangan dilakukan perkalian panjang tulangan
yang dibutuhkan dan jumlah tulangan yang dibutuhkan kemudian
dikalikan dengan berat tulangan per meter
Berikut contoh perhitungan berat tulangan plat tipe 1.
Diketahui:
Panjang tulangan : D13 = 4,82 m
∅8 = 1,5 m
∅10 = 1,1 m
Jumlah tulangan : D13 =8
∅8 = 21
∅10 =2
Berat Tulangan/m : D13 = 1,578 kg/m
∅8 = 0,62 kg/m
∅10 = 0,62 kg/m
Jumlah Berat :
D13 = 4,82 m x 8 x 1,578 kg/m = 60,8477 kg
∅8 = 1,5 m x 21 x 0,62 kg/m = 19,53 kg
∅10 = 1,1 m x 2 x 0,62 kg/m = 1,364 kg
123
Tabel 4.30 Perhitungan Berat Tulangan Pada Kolom
Panjang Panjang Berat Jumlah
Tipe Jenis Jumlah
No. Tulangan Total Tulangan Berat
Kolom Tulangan Tulangan
(m) (m) (m/kg) (kg)
D 13 4 8 32 1.042 33.3440
1 Plat 1 Ø 8 1.47 18 26.46 0.402 10.6369
Ø 10 1.05 2 2.1 0.62 1.3020
D 13 4 16 64 1.042 66.6880
Ø8 1.47 21 30.87 0.402 12.4097
2 Plat 2
Ø8 0.49 21 10.29 0.402 4.1366
Ø 10 1.05 4 4.2 0.62 2.6040
D 13 4 7 28 1.042 29.1760
3 Plat3 Ø8 1.32 16 21.12 0.402 8.4902
Ø 10 1.05 2 2.1 0.62 1.3020
D 13 4 6 24 1.042 25.0080
4 Plat 4 Ø 8 1.304 16 20.864 0.402 8.3873
Ø 10 1.05 2 2.1 0.62 1.3020
D 13 5.7 13 74.1 1.042 77.2122
D 13 5.345 5 26.725 1.042 27.8475
Ø8 2.115 19 40.185 0.402 16.154
5 Plat 5
Ø8 0.8 19 15.2 0.402 6.1104
Ø8 0.455 10 4.55 0.402 1.8291
Ø 10 1.05 6 6.3 0.62 3.9060
124
Berat Tulangan Untuk Semua Tipe Elemen Precast
Tabel 4.32 Berat Tulangan Tiap Elemen Precast
Berat Tulangan (kg)
No. Tipe
D19 D16 D13 Ø 10 Ø8
1 Kolom 1 - 60.84768 - 21.452 -
2 Kolom 1.1 - 45.63576 - 14.973 -
3 Kolom 2 - 58.95408 - 20.553 -
4 Kolom 2.1 - 44.21556 - 14.353 -
5 Balok 1 87.6205 115.2098 27.3525 82.4848 -
6 Balok 1.1 76.0505 100.85 27.3525 66.8608 -
7 Balok 2 - 60.72144 11.2536 33.1948 -
8 Balok 3 - 48.09744 8.1276 24.6388 -
9 Balok 3.1 - 48.09744 8.1276 54.6158 -
10 Plat 1 - - 33.344 1.302 10.6369
11 Plat 2 - - 66.688 2.604 16.5463
10 Plat3 - - 29.176 1.302 8.4902
11 Plat 4 - - 25.008 1.302 8.3873
12 Plat 5 - - 105.0597 3.906 24.09387
Berikut Tabel Analisis Harga Satuan tiap elemen struktur pada precast
125
Kolom 1
Tabel 4.33 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.061 OH Rp 85,000 Rp 5,185
Tukang Batu 1 0.213 OH Rp 100,000 Rp 21,300
A
Tukang Vibrator 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang Batu 1 0.033 OH Rp 125,000 Rp 4,125
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.664 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 697,200
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 749,135
E Profit Rp 74,914
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 824,049
Tenaga
Pekerja 82.29968 0.07 OH Rp 85,000 Rp 489,683
A Tukang Besi 82.29968 0.07 OH Rp 100,000 Rp 576,098
Kepala Tukang Besi 82.29968 0.007 OH Rp 125,000 Rp 72,012
Mandor 82.29968 0.004 OH Rp 125,000 Rp 41,150
Bahan
Tulangan D 16 60.84768 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 878,488
Penulangan B
Tulangan Ø 10 21.452 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 309,713
Kawat 82.29968 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 27,776
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,367,145
E Profit Rp 236,714
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,603,859
Tenaga
KOLOM 1
1 Pekerja 5.3 0.04 OH Rp 85,000 Rp 18,020
A Tukang Batu 5.3 0.38 OH Rp 100,000 Rp 201,400
Kepala Tukang 5.3 0.04 OH Rp 125,000 Rp 26,500
Mandor 5.3 0.01 OH Rp 125,000 Rp 6,625
Bahan
Phenofilm 12 mm 5.3 0.48 Lembar Rp 195,000 Rp 496,080
Besi Hollow 5.3 1.92 Batang Rp 22,000 Rp 223,872
Bekisting B
Minyak Bekisting 5.3 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 7,526
Paku 5.3 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 39,008
Dynabolt Ø 12 mm 5.3 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 18,365
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 541,316
E Profit Rp 54,132
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 595,447
Tenaga
Pekerja 1 0.83 OH Rp 85,000 Rp 70,550
Tukang Batu 1 0.83 OH Rp 100,000 Rp 83,000
A
Tukang Erection 1 0.166 OH Rp 100,000 Rp 16,600
Kepala Tukang 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Mandor 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.83 UH Rp 5,360,369 Rp 4,449,106
D Jumlah Rp 4,826,756
E Profit Rp 482,676
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 5,309,432
TOTAL Rp 9,332,786
126
Kolom 1.1
Tabel 4.34 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 1.1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.061 OH Rp 85,000 Rp 5,185
Tukang Batu 1 0.213 OH Rp 100,000 Rp 21,300
A
Tukang Vibrator 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang Batu 1 0.033 OH Rp 125,000 Rp 4,125
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.2905 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 305,025
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 356,960
E Profit Rp 35,696
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 392,656
Tenaga
Pekerja 60.60876 0.07 OH Rp 85,000 Rp 360,622
A Tukang Besi 60.60876 0.07 OH Rp 100,000 Rp 424,261
Kepala Tukang Besi 60.60876 0.007 OH Rp 125,000 Rp 53,033
Mandor 60.60876 0.004 OH Rp 125,000 Rp 30,304
Bahan
Tulangan D 16 45.63576 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 658,866
Penulangan B
Tulangan Ø 10 14.973 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 216,173
Kawat 60.60876 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 20,455
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,743,259
E Profit Rp 174,326
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,917,585
Tenaga
KOLOM 1.1
2 Pekerja 3.2525 0.04 OH Rp 85,000 Rp 11,059
A Tukang Batu 3.2525 0.38 OH Rp 100,000 Rp 123,595
Kepala Tukang 3.2525 0.04 OH Rp 125,000 Rp 16,263
Mandor 3.2525 0.01 OH Rp 125,000 Rp 4,066
Bahan
Phenofilm 12 mm 3.2525 0.48 Lembar Rp 195,000 Rp 304,434
Besi Hollow 3.2525 1.92 Batang Rp 22,000 Rp 137,386
Bekisting B
Minyak Bekisting 3.2525 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 4,619
Paku 3.2525 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 23,938
Dynabolt Ø 12 mm 3.2525 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 11,270
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 332,194
E Profit Rp 33,219
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 365,413
Tenaga
Pekerja 1 0.83 OH Rp 85,000 Rp 70,550
Tukang Batu 1 0.83 OH Rp 100,000 Rp 83,000
A
Tukang Erection 1 0.166 OH Rp 100,000 Rp 16,600
Kepala Tukang 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Mandor 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.83 UH Rp 5,360,369 Rp 4,449,106
D Jumlah Rp 4,826,756
E Profit Rp 482,676
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 5,309,432
TOTAL Rp 7,985,087
127
Kolom 2
Tabel 4.35 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 2
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.061 OH Rp 85,000 Rp 5,185
Tukang Batu 1 0.213 OH Rp 100,000 Rp 21,300
A
Tukang Vibrator 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang Batu 1 0.033 OH Rp 125,000 Rp 4,125
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.52 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 546,000
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 597,935
E Profit Rp 59,794
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 657,729
Tenaga
Pekerja 79.50708 0.07 OH Rp 85,000 Rp 473,067
A Tukang Besi 79.50708 0.07 OH Rp 100,000 Rp 556,550
Kepala Tukang Besi 79.50708 0.007 OH Rp 125,000 Rp 69,569
Mandor 79.50708 0.004 OH Rp 125,000 Rp 39,754
Bahan
Tulangan D 16 58.95408 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 851,150
Penulangan B
Tulangan Ø 10 20.553 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 296,734
Kawat 79.50708 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 26,834
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,286,822
E Profit Rp 228,682
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,515,505
Tenaga
KOLOM 2
3 Pekerja 4.22 0.04 OH Rp 85,000 Rp 14,348
A Tukang Batu 4.22 0.38 OH Rp 100,000 Rp 160,360
Kepala Tukang 4.22 0.04 OH Rp 125,000 Rp 21,100
Mandor 4.22 0.01 OH Rp 125,000 Rp 5,275
Bahan
Phenofilm 12 mm 4.22 0.48 Lembar Rp 195,000 Rp 394,992
Besi Hollow 4.22 1.92 Batang Rp 22,000 Rp 178,253
Bekisting B
Minyak Bekisting 4.22 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 5,992
Paku 4.22 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 31,059
Dynabolt Ø 12 mm 4.22 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 14,622
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 431,010
E Profit Rp 43,101
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 474,111
Tenaga
Pekerja 1 0.83 OH Rp 85,000 Rp 70,550
Tukang Batu 1 0.83 OH Rp 100,000 Rp 83,000
A
Tukang Erection 1 0.166 OH Rp 100,000 Rp 16,600
Kepala Tukang 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Mandor 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.83 UH Rp 5,360,369 Rp 4,449,106
D Jumlah Rp 4,826,756
E Profit Rp 482,676
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 5,309,432
TOTAL Rp 8,956,776
128
Kolom 2.1
Tabel 4.36 Analisis Harga Satuan Kolom Tipe 2.1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.061 OH Rp 85,000 Rp 5,185
Tukang Batu 1 0.213 OH Rp 100,000 Rp 21,300
A
Tukang Vibrator 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang Batu 1 0.033 OH Rp 125,000 Rp 4,125
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.2275 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 238,875
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 290,810
E Profit Rp 29,081
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 319,891
Tenaga
Pekerja 58.56856 0.07 OH Rp 85,000 Rp 348,483
A Tukang Besi 58.56856 0.07 OH Rp 100,000 Rp 409,980
Kepala Tukang Besi 58.56856 0.007 OH Rp 125,000 Rp 51,247
Mandor 58.56856 0.004 OH Rp 125,000 Rp 29,284
Bahan
Tulangan D 16 44.21556 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 638,362
Penulangan B
Tulangan Ø 10 14.353 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 207,221
Kawat 58.56856 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 19,767
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,684,578
E Profit Rp 168,458
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,853,036
Tenaga
KOLOM 2.1
4 Pekerja 2.5775 0.04 OH Rp 85,000 Rp 8,764
A Tukang Batu 2.5775 0.38 OH Rp 100,000 Rp 97,945
Kepala Tukang 2.5775 0.04 OH Rp 125,000 Rp 12,888
Mandor 2.5775 0.01 OH Rp 125,000 Rp 3,222
Bahan
Phenofilm 12 mm 2.5775 0.48 Lembar Rp 195,000 Rp 241,254
Besi Hollow 2.5775 1.92 Batang Rp 22,000 Rp 108,874
Bekisting B
Minyak Bekisting 2.5775 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 3,660
Paku 2.5775 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 18,970
Dynabolt Ø 12 mm 2.5775 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 8,931
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 263,253
E Profit Rp 26,325
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 289,578
Tenaga
Pekerja 1 0.83 OH Rp 85,000 Rp 70,550
Tukang Batu 1 0.83 OH Rp 100,000 Rp 83,000
A
Tukang Erection 1 0.166 OH Rp 100,000 Rp 16,600
Kepala Tukang 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Mandor 1 0.83 OH Rp 125,000 Rp 103,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.83 UH Rp 5,360,369 Rp 4,449,106
D Jumlah Rp 4,826,756
E Profit Rp 482,676
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 5,309,432
TOTAL Rp 7,771,937
129
Balok 1
Tabel 4.37 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.069 OH Rp 85,000 Rp 5,865
Tukang Batu 1 0.242 OH Rp 100,000 Rp 24,200
A
Tukang Vibrator 1 0.138 OH Rp 100,000 Rp 13,800
Kepala Tukang Batu 1 0.037 OH Rp 125,000 Rp 4,625
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 2.49375 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 2,618,438
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,676,053
E Profit Rp 267,605
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,943,658
Tenaga
Pekerja 312.66758 0.07 OH Rp 85,000 Rp 1,860,372
A Tukang Besi 312.66758 0.07 OH Rp 100,000 Rp 2,188,673
Kepala Tukang Besi 312.66758 0.007 OH Rp 125,000 Rp 273,584
Mandor 312.66758 0.004 OH Rp 125,000 Rp 156,334
Bahan
Tulangan D 19 87.6205 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 1,265,021
Tulangan D 16 115.20978 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 1,663,341
Penulangan B
Tulangan D 13 27.3525 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 394,902
Tulangan Ø 10 82.4848 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 1,190,874
Kawat 312.66758 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 105,525
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 9,098,627
E Profit Rp 909,863
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 10,008,489
BALOK 1
5 Tenaga
Pekerja 18.1 0.04 OH Rp 85,000 Rp 61,540
A Tukang Batu 18.1 0.38 OH Rp 100,000 Rp 687,800
Kepala Tukang 18.1 0.04 OH Rp 125,000 Rp 90,500
Mandor 18.1 0.01 OH Rp 125,000 Rp 22,625
Bahan
Phenofilm 12 mm 18.1 0.43 Lembar Rp 195,000 Rp 1,517,685
Besi Hollow 18.1 2.4 Batang Rp 22,000 Rp 955,680
Bekisting B
Minyak Bekisting 18.1 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 25,702
Paku 18.1 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 133,216
Dynabolt Ø 12 mm 18.1 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 62,717
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 3,557,465
E Profit Rp 355,746
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,913,211
Tenaga
Pekerja 1 0.61 OH Rp 85,000 Rp 51,850
Tukang Batu 1 0.61 OH Rp 100,000 Rp 61,000
A
Tukang Erection 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Mandor 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.61 UH Rp 5,360,369 Rp 3,269,825
D Jumlah Rp 3,547,375
E Profit Rp 354,738
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,902,113
TOTAL Rp 20,767,471
130
Balok 1.1
Tabel 4.38 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 1.1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.069 OH Rp 85,000 Rp 5,865
Tukang Batu 1 0.242 OH Rp 100,000 Rp 24,200
A
Tukang Vibrator 1 0.138 OH Rp 100,000 Rp 13,800
Kepala Tukang Batu 1 0.037 OH Rp 125,000 Rp 4,625
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 2.1 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 2,205,000
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,262,615
E Profit Rp 226,262
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,488,877
Tenaga
Pekerja 271.11378 0.07 OH Rp 85,000 Rp 1,613,127
A Tukang Besi 271.11378 0.07 OH Rp 100,000 Rp 1,897,796
Kepala Tukang Besi 271.11378 0.007 OH Rp 125,000 Rp 237,225
Mandor 271.11378 0.004 OH Rp 125,000 Rp 135,557
Bahan
Tulangan D 19 76.0505 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 1,097,979
Tulangan D 16 100.84998 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 1,456,022
Penulangan B
Tulangan D 13 27.3525 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 394,902
Tulangan Ø 10 66.8608 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 965,303
Kawat 271.11378 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 91,501
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 7,889,411
E Profit Rp 788,941
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 8,678,352
BALOK 1.1
6 Tenaga
Pekerja 15.325 0.04 OH Rp 85,000 Rp 52,105
A Tukang Batu 15.325 0.38 OH Rp 100,000 Rp 582,350
Kepala Tukang 15.325 0.04 OH Rp 125,000 Rp 76,625
Mandor 15.325 0.01 OH Rp 125,000 Rp 19,156
Bahan
Phenofilm 12 mm 15.325 0.43 Lembar Rp 195,000 Rp 1,285,001
Besi Hollow 15.325 2.4 Batang Rp 22,000 Rp 809,160
Bekisting B
Minyak Bekisting 15.325 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 21,762
Paku 15.325 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 112,792
Dynabolt Ø 12 mm 15.325 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 53,101
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 3,012,052
E Profit Rp 301,205
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,313,257
Tenaga
Pekerja 1 0.61 OH Rp 85,000 Rp 51,850
Tukang Batu 1 0.61 OH Rp 100,000 Rp 61,000
A
Tukang Erection 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Mandor 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.61 UH Rp 5,360,369 Rp 3,269,825
D Jumlah Rp 3,547,375
E Profit Rp 354,738
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,902,113
TOTAL Rp 18,382,599
131
Balok 2
Tabel 4.39 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 2
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.069 OH Rp 85,000 Rp 5,865
Tukang Batu 1 0.242 OH Rp 100,000 Rp 24,200
A
Tukang Vibrator 1 0.138 OH Rp 100,000 Rp 13,800
Kepala Tukang Batu 1 0.037 OH Rp 125,000 Rp 4,625
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 1.05 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 1,102,500
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,160,115
E Profit Rp 116,012
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,276,127
Tenaga
Pekerja 105.16984 0.07 OH Rp 85,000 Rp 625,761
A Tukang Besi 105.16984 0.07 OH Rp 100,000 Rp 736,189
Kepala Tukang Besi 105.16984 0.007 OH Rp 125,000 Rp 92,024
Mandor 105.16984 0.004 OH Rp 125,000 Rp 52,585
Bahan
Tulangan D 16 60.72144 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 876,666
Penulangan B Tulangan D 13 11.2536 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 162,474
Tulangan Ø 10 33.1948 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 479,250
Kawat 105.16984 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 35,495
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 3,060,442
E Profit Rp 306,044
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,366,487
BALOK 2 Tenaga
7
Pekerja 7.925 0.04 OH Rp 85,000 Rp 26,945
A Tukang Batu 7.925 0.38 OH Rp 100,000 Rp 301,150
Kepala Tukang 7.925 0.04 OH Rp 125,000 Rp 39,625
Mandor 7.925 0.01 OH Rp 125,000 Rp 9,906
Bahan
Phenofilm 12 mm 7.925 0.43 Lembar Rp 195,000 Rp 664,511
Besi Hollow 7.925 2.4 Batang Rp 22,000 Rp 418,440
Bekisting B
Minyak Bekisting 7.925 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 11,254
Paku 7.925 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 58,328
Dynabolt Ø 12 mm 7.925 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 27,460
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,557,619
E Profit Rp 155,762
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,713,381
Tenaga
Pekerja 1 0.61 OH Rp 85,000 Rp 51,850
Tukang Batu 1 0.61 OH Rp 100,000 Rp 61,000
A
Tukang Erection 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Mandor 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.61 UH Rp 5,360,369 Rp 3,269,825
D Jumlah Rp 3,547,375
E Profit Rp 354,738
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,902,113
TOTAL Rp 10,258,107
132
Balok 3
Tabel 4.40 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 3
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.069 OH Rp 85,000 Rp 5,865
Tukang Batu 1 0.242 OH Rp 100,000 Rp 24,200
A
Tukang Vibrator 1 0.138 OH Rp 100,000 Rp 13,800
Kepala Tukang Batu 1 0.037 OH Rp 125,000 Rp 4,625
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.7875 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 826,875
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 884,490
E Profit Rp 88,449
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 972,939
Tenaga
Pekerja 80.86384 0.07 OH Rp 85,000 Rp 481,140
A Tukang Besi 80.86384 0.07 OH Rp 100,000 Rp 566,047
Kepala Tukang Besi 80.86384 0.007 OH Rp 125,000 Rp 70,756
Mandor 80.86384 0.004 OH Rp 125,000 Rp 40,432
Bahan
Tulangan D 16 48.09744 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 694,407
Penulangan B Tulangan D 13 8.1276 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 117,342
Tulangan Ø 10 24.6388 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 355,723
Kawat 80.86384 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 27,292
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,353,138
E Profit Rp 235,314
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,588,452
BALOK 3 Tenaga
8
Pekerja 6.075 0.04 OH Rp 85,000 Rp 20,655
A Tukang Batu 6.075 0.38 OH Rp 100,000 Rp 230,850
Kepala Tukang 6.075 0.04 OH Rp 125,000 Rp 30,375
Mandor 6.075 0.01 OH Rp 125,000 Rp 7,594
Bahan
Phenofilm 12 mm 6.075 0.43 Lembar Rp 195,000 Rp 509,389
Besi Hollow 6.075 2.4 Batang Rp 22,000 Rp 320,760
Bekisting B
Minyak Bekisting 6.075 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 8,627
Paku 6.075 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 44,712
Dynabolt Ø 12 mm 6.075 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 21,050
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,194,011
E Profit Rp 119,401
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,313,412
Tenaga
Pekerja 1 0.61 OH Rp 85,000 Rp 51,850
Tukang Batu 1 0.61 OH Rp 100,000 Rp 61,000
A
Tukang Erection 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Mandor 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.61 UH Rp 5,360,369 Rp 3,269,825
D Jumlah Rp 3,547,375
E Profit Rp 354,738
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,902,113
TOTAL Rp 8,776,915
133
Balok 3.1
Tabel 4.41 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 3.1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.069 OH Rp 85,000 Rp 5,865
Tukang Batu 1 0.242 OH Rp 100,000 Rp 24,200
A
Tukang Vibrator 1 0.138 OH Rp 100,000 Rp 13,800
Kepala Tukang Batu 1 0.037 OH Rp 125,000 Rp 4,625
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.7875 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 826,875
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 884,490
E Profit Rp 88,449
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 972,939
Tenaga
Pekerja 110.84084 0.07 OH Rp 85,000 Rp 659,503
A Tukang Besi 110.84084 0.07 OH Rp 100,000 Rp 775,886
Kepala Tukang Besi 110.84084 0.007 OH Rp 125,000 Rp 96,986
Mandor 110.84084 0.004 OH Rp 125,000 Rp 55,420
Bahan
Tulangan D 16 48.09744 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 694,407
Penulangan B Tulangan D 13 8.1276 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 117,342
Tulangan Ø 10 54.6158 1.05 Kg Rp 13,750 Rp 788,516
Kawat 110.84084 0.015 Kg Rp 22,500 Rp 37,409
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 3,225,468
E Profit Rp 322,547
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,548,015
BALOK 3.1 Tenaga
9
Pekerja 6.075 0.04 OH Rp 85,000 Rp 20,655
A Tukang Batu 6.075 0.38 OH Rp 100,000 Rp 230,850
Kepala Tukang 6.075 0.04 OH Rp 125,000 Rp 30,375
Mandor 6.075 0.01 OH Rp 125,000 Rp 7,594
Bahan
Phenofilm 12 mm 6.075 0.43 Lembar Rp 195,000 Rp 509,389
Besi Hollow 6.075 2.4 Batang Rp 22,000 Rp 320,760
Bekisting B
Minyak Bekisting 6.075 0.2 Liter Rp 7,100 Rp 8,627
Paku 6.075 0.46 Kg Rp 16,000 Rp 44,712
Dynabolt Ø 12 mm 6.075 0.693 Buah Rp 5,000 Rp 21,050
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,194,011
E Profit Rp 119,401
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,313,412
Tenaga
Pekerja 1 0.61 OH Rp 85,000 Rp 51,850
Tukang Batu 1 0.61 OH Rp 100,000 Rp 61,000
A
Tukang Erection 1 0.122 OH Rp 100,000 Rp 12,200
Kepala Tukang 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Mandor 1 0.61 OH Rp 125,000 Rp 76,250
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.61 UH Rp 5,360,369 Rp 3,269,825
D Jumlah Rp 3,547,375
E Profit Rp 354,738
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3,902,113
TOTAL Rp 9,736,479
134
Plat 1
Tabel 4.42 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 1
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Jumlah Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 4 0,064 OH Rp 96.700 Rp 24.755
Tukang Batu 1 0,244 OH Rp 122.500 Rp 29.890
A
Tukang Vibrator 1 0,128 OH Rp 96.700 Rp 12.378
Kepala Tukang Batu 1 0,034 OH Rp 149.200 Rp 5.073
Mandor 1 0,073 OH Rp 207.900 Rp 15.177
Pengecoran Beton Bahan
B
Beton Ready Mixed K-350 0,22583 1 m3 Rp 1.050.000 Rp 237.119
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 324.392
E Profit Rp 32.439
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 356.831
Tenaga
Pekerja 8 0,025 OH Rp 96.700 Rp 19.340
A Tukang Besi 2 0,025 OH Rp 118.200 Rp 5.910
Kepala Tukang Besi 1 0,002 OH Rp 153.300 Rp 307
Mandor 1 0,001 OH Rp 207.900 Rp 208
Bahan
Tulangan D 13 33,344 1,02 Kg Rp 12.400 Rp 421.735
Penulangan B Tulangan Ø 10 1,302 1,02 Kg Rp 11.500 Rp 15.272
Tulangan Ø 8 10,6369 1,02 Kg Rp 11.500 Rp 124.771
Kawat 45,2829 0,05 Kg Rp 17.600 Rp 39.849
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 627.392
E Profit Rp 62.739
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 690.131
PLAT 1 Tenaga
10
Pekerja 8 0,07 OH Rp 96.700 Rp 54.152
A Tukang Kayu 1 0,76 OH Rp 116.000 Rp 88.160
Kepala Tukang 1 0,08 OH Rp 156.000 Rp 12.480
Mandor 1 0,01 OH Rp 207.900 Rp 2.079
Bahan
Phenofilm 12 mm 3,53565 0,8 Lembar Rp 250.000 Rp 707.130
Besi Hollow 50x50 3,53565 1,566 Batang Rp 215.000 Rp 1.190.418
Bekisting B
Besi Hollow 20x40 3,53565 2,4 Batang Rp 154.200 Rp 1.308.473
Minyak Bekisting 3,53565 0,2 Liter Rp 7.100 Rp 5.021
Dynabolt Ø 12 mm 3,53565 3,882 Buah Rp 5.000 Rp 68.627
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 3.436.540
E Profit Rp 343.654
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 3.780.194
Tenaga
Pekerja 4 0,67 OH Rp 96.700 Rp 259.156
Tukang Batu 1 0,67 OH Rp 122.500 Rp 82.075
A
Tukang Erection 2 0,134 OH Rp 96.700 Rp 25.916
Kepala Tukang 1 0,67 OH Rp 149.200 Rp 99.964
Mandor 1 0,67 OH Rp 207.900 Rp 139.293
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0,67 UH Rp 6.500.000 Rp 4.355.000
D Jumlah Rp 4.961.404
E Profit Rp 496.140
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 5.457.544
TOTAL Rp 10.284.700
135
Plat 2
Tabel 4.43 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 2
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.064 OH Rp 85,000 Rp 5,440
Tukang Batu 1 0.244 OH Rp 100,000 Rp 24,400
A
Tukang Vibrator 1 0.128 OH Rp 100,000 Rp 12,800
Kepala Tukang Batu 1 0.034 OH Rp 125,000 Rp 4,250
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.454608 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 477,338
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 533,353
E Profit Rp 53,335
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 586,689
Tenaga
Pekerja 85.83832 0.025 OH Rp 85,000 Rp 182,406
A Tukang Besi 85.83832 0.025 OH Rp 100,000 Rp 214,596
Kepala Tukang Besi 85.83832 0.002 OH Rp 125,000 Rp 21,460
Mandor 85.83832 0.001 OH Rp 125,000 Rp 10,730
Bahan
Tulangan D 13 66.688 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 935,299
Penulangan B Tulangan Ø 10 2.604 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 36,521
Tulangan Ø 8 16.54632 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 232,062
Kawat 85.83832 0.05 Kg Rp 22,500 Rp 96,568
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,729,642
E Profit Rp 172,964
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,902,606
PLAT 2 Tenaga
11
Pekerja 6.5194 0.07 OH Rp 85,000 Rp 38,790
A Tukang Kayu 6.5194 0.76 OH Rp 100,000 Rp 495,474
Kepala Tukang 6.5194 0.08 OH Rp 125,000 Rp 65,194
Mandor 6.5194 0.01 OH Rp 125,000 Rp 8,149
Bahan
Phenofilm 12 mm 6.5194 0.8 Lembar Rp 195,000 Rp 1,017,026
Besi Hollow 50x50 6.5194 1.566 Batang Rp 22,000 Rp 224,606
Bekisting B
Besi Hollow 20x40 6.5194 2.4 Batang Rp 7,100 Rp 111,091
Minyak Bekisting 6.5194 0.2 Liter Rp 16,000 Rp 20,862
Dynabolt Ø 12 mm 6.5194 3.882 Buah Rp 5,000 Rp 126,542
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,107,735
E Profit Rp 210,774
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,318,509
Tenaga
Pekerja 1 0.67 OH Rp 85,000 Rp 56,950
Tukang Batu 1 0.67 OH Rp 100,000 Rp 67,000
A
Tukang Erection 1 0.134 OH Rp 100,000 Rp 13,400
Kepala Tukang 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Mandor 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.67 UH Rp 5,360,369 Rp 3,591,447
D Jumlah Rp 3,896,297
E Profit Rp 389,630
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 4,285,927
TOTAL Rp 9,093,731
136
Plat 3
Tabel 4.44 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 3
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.064 OH Rp 85,000 Rp 5,440
Tukang Batu 1 0.244 OH Rp 100,000 Rp 24,400
A
Tukang Vibrator 1 0.128 OH Rp 100,000 Rp 12,800
Kepala Tukang Batu 1 0.034 OH Rp 125,000 Rp 4,250
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.16974 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 178,227
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 234,242
E Profit Rp 23,424
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 257,666
Tenaga
Pekerja 38.96824 0.025 OH Rp 85,000 Rp 82,808
A Tukang Besi 38.96824 0.025 OH Rp 100,000 Rp 97,421
Kepala Tukang Besi 38.96824 0.002 OH Rp 125,000 Rp 9,742
Mandor 38.96824 0.001 OH Rp 125,000 Rp 4,871
Bahan
Tulangan D 13 29.176 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 409,193
Penulangan B Tulangan Ø 10 1.302 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 18,261
Tulangan Ø 8 8.49024 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 119,076
Kawat 38.96824 0.05 Kg Rp 22,500 Rp 43,839
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 785,210
E Profit Rp 78,521
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 863,731
PLAT 3 Tenaga
12
Pekerja 2.80415 0.07 OH Rp 85,000 Rp 16,685
A Tukang Kayu 2.80415 0.76 OH Rp 100,000 Rp 213,115
Kepala Tukang 2.80415 0.08 OH Rp 125,000 Rp 28,042
Mandor 2.80415 0.01 OH Rp 125,000 Rp 3,505
Bahan
Phenofilm 12 mm 2.80415 0.8 Lembar Rp 195,000 Rp 437,447
Besi Hollow 50x50 2.80415 1.566 Batang Rp 22,000 Rp 96,609
Bekisting B
Besi Hollow 20x40 2.80415 2.4 Batang Rp 7,100 Rp 47,783
Minyak Bekisting 2.80415 0.2 Liter Rp 16,000 Rp 8,973
Dynabolt Ø 12 mm 2.80415 3.882 Buah Rp 5,000 Rp 54,429
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 906,587
E Profit Rp 90,659
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 997,246
Tenaga
Pekerja 1 0.67 OH Rp 85,000 Rp 56,950
Tukang Batu 1 0.67 OH Rp 100,000 Rp 67,000
A
Tukang Erection 1 0.134 OH Rp 100,000 Rp 13,400
Kepala Tukang 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Mandor 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.67 UH Rp 5,360,369 Rp 3,591,447
D Jumlah Rp 3,896,297
E Profit Rp 389,630
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 4,285,927
TOTAL Rp 6,404,570
137
Plat 4
Tabel 4.45 Analisis Harga Satuan Plat Tipe 4
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.064 OH Rp 85,000 Rp 5,440
Tukang Batu 1 0.244 OH Rp 100,000 Rp 24,400
A
Tukang Vibrator 1 0.128 OH Rp 100,000 Rp 12,800
Kepala Tukang Batu 1 0.034 OH Rp 125,000 Rp 4,250
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.209592 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 220,072
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 276,087
E Profit Rp 27,609
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 303,695
Tenaga
Pekerja 34.697328 0.025 OH Rp 85,000 Rp 73,732
A Tukang Besi 34.697328 0.025 OH Rp 100,000 Rp 86,743
Kepala Tukang Besi 34.697328 0.002 OH Rp 125,000 Rp 8,674
Mandor 34.697328 0.001 OH Rp 125,000 Rp 4,337
Bahan
Tulangan D 13 25.008 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 350,737
Penulangan B Tulangan Ø 10 1.302 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 18,261
Tulangan Ø 8 8.387328 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 117,632
Kawat 34.697328 0.05 Kg Rp 22,500 Rp 39,034
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 699,151
E Profit Rp 69,915
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 769,066
PLAT 4 Tenaga
13
Pekerja 3.3239 0.07 OH Rp 85,000 Rp 19,777
A Tukang Kayu 3.3239 0.76 OH Rp 100,000 Rp 252,616
Kepala Tukang 3.3239 0.08 OH Rp 125,000 Rp 33,239
Mandor 3.3239 0.01 OH Rp 125,000 Rp 4,155
Bahan
Phenofilm 12 mm 3.3239 0.8 Lembar Rp 195,000 Rp 518,528
Besi Hollow 50x50 3.3239 1.566 Batang Rp 22,000 Rp 114,515
Bekisting B
Besi Hollow 20x40 3.3239 2.4 Batang Rp 7,100 Rp 56,639
Minyak Bekisting 3.3239 0.2 Liter Rp 16,000 Rp 10,636
Dynabolt Ø 12 mm 3.3239 3.882 Buah Rp 5,000 Rp 64,517
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,074,624
E Profit Rp 107,462
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,182,086
Tenaga
Pekerja 1 0.67 OH Rp 85,000 Rp 56,950
Tukang Batu 1 0.67 OH Rp 100,000 Rp 67,000
A
Tukang Erection 1 0.134 OH Rp 100,000 Rp 13,400
Kepala Tukang 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Mandor 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.67 UH Rp 5,360,369 Rp 3,591,447
D Jumlah Rp 3,896,297
E Profit Rp 389,630
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 4,285,927
TOTAL Rp 6,540,774
138
Plat 5
Tabel 4.46 Analisis Harga Satuan Balok Tipe 5
No Elemen Struktur Jenis Pekerjaan Komponen Volume Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Tenaga
Pekerja 1 0.064 OH Rp 85,000 Rp 5,440
Tukang Batu 1 0.244 OH Rp 100,000 Rp 24,400
A
Tukang Vibrator 1 0.128 OH Rp 100,000 Rp 12,800
Kepala Tukang Batu 1 0.034 OH Rp 125,000 Rp 4,250
Mandor 1 0.073 OH Rp 125,000 Rp 9,125
Pengecoran
Bahan
Beton B
Beton Ready Mixed K-350 0.305214 1 m3 Rp 1,050,000 Rp 320,475
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 376,490
E Profit Rp 37,649
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 414,139
Tenaga
Pekerja 133.05952 0.025 OH Rp 85,000 Rp 282,751
A Tukang Besi 133.05952 0.025 OH Rp 100,000 Rp 332,649
Kepala Tukang Besi 133.05952 0.002 OH Rp 125,000 Rp 33,265
Mandor 133.05952 0.001 OH Rp 125,000 Rp 16,632
Bahan
Tulangan D 13 105.05965 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 1,473,462
Penulangan B Tulangan Ø 10 3.906 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 54,782
Tulangan Ø 8 24.09387 1.02 Kg Rp 13,750 Rp 337,917
Kawat 133.05952 0.05 Kg Rp 22,500 Rp 149,692
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 2,681,149
E Profit Rp 268,115
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 2,949,264
PLAT 5 Tenaga
14
Pekerja 4.672775 0.07 OH Rp 85,000 Rp 27,803
A Tukang Kayu 4.672775 0.76 OH Rp 100,000 Rp 355,131
Kepala Tukang 4.672775 0.08 OH Rp 125,000 Rp 46,728
Mandor 4.672775 0.01 OH Rp 125,000 Rp 5,841
Bahan
Phenofilm 12 mm 4.672775 0.8 Lembar Rp 195,000 Rp 728,953
Besi Hollow 50x50 4.672775 1.566 Batang Rp 22,000 Rp 160,986
Bekisting B
Besi Hollow 20x40 4.672775 2.4 Batang Rp 7,100 Rp 79,624
Minyak Bekisting 4.672775 0.2 Liter Rp 16,000 Rp 14,953
Dynabolt Ø 12 mm 4.672775 3.882 Buah Rp 5,000 Rp 90,699
Alat
C
Rp -
D Jumlah Rp 1,510,718
E Profit Rp 151,072
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 1,661,789
Tenaga
Pekerja 1 0.67 OH Rp 85,000 Rp 56,950
Tukang Batu 1 0.67 OH Rp 100,000 Rp 67,000
A
Tukang Erection 1 0.134 OH Rp 100,000 Rp 13,400
Kepala Tukang 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Mandor 1 0.67 OH Rp 125,000 Rp 83,750
Erection Bahan
B
Rp -
Alat
C
Crane 1 0.67 UH Rp 5,360,369 Rp 3,591,447
D Jumlah Rp 3,896,297
E Profit Rp 389,630
F Harga Satuan Pekerjaan Rp 4,285,927
TOTAL Rp 9,311,119
139
4.3.6 Rekapitulasi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Elemen Precast
140
5 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
141
menunjukkan hasil perhitungan harga dari pada RAB lebih besar dari
pada harga yang berdasarkan Kurva S. Pada perhitungan RAB sudah
menerapkan standar harga sesuai dengan daerah proyek dan mengikuti
aturan SNI.
Saran
142
DAFTAR PUSTAKA
143
LAMPIRAN
144