Anda di halaman 1dari 3

Contoh Kasus Dilema Etik Keperawatan  Membagi perhatian

Dilema etika adalah saat dimana seseorang harus Perawat juga harus memberikan perhatiannya
memilih antara dua pilihan, yang keduanya secara kepada klien.tetapi perawat harus memperhatikan
moral benar tetapi dalam konflik. Etika dan moral tidak tingkat kebutuhan klien.keadaan darurat harus
dapat dipisahkan. Dilema dan etik saling berhubungan. diutamakan terlebih dahulu. Tidak boleh
Pada dilema etik ini, sukar untuk menentukan mana memandang dari sisi faktor ekonomi sosial,suku,
yang benar atau salah serta dapat menimbulkan stress budaya ataupun agama.
pada perawat karena perawat tahu apa yang harus  Pemberian informasi kepada klien
dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk Perawat berperan memberikan informasi kepada
melakukannya. klien baik itu tentang kesehatan klien, biaya
Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, pengobatan dan juga tindak lanjut pengobatan
klien atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesif Hubungan perawat dengan dokter
sehingga timbul pertentangan dalam mengambil  Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik
keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik pengobatan
terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, Terjadi ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak
frustrasi, dan takut saat proses pengambilan melakukan praktik pengobatan, apakah dokter atau
keputusan rasional yang harus dihadapi, ini perawat.
membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi
yang baik dari seorang perawat.  Konflik peran perawat
Salah satu peran perawat adalah melakukan
Menurut Thompson (1985 ) dilema etik merupakan advokasi,membela kepentingan pasien. Saat ini
suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif keputusan pasien dipulangkan sangat tergantung
yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan
memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. Dalam keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa
dilema etik tidak ada yang benar ataupun yang salah. menyatakan kapan pasien bisa pulang atau kapan
Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat pasien harus tetap tinggal.
tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan
emosional. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang
Adapun dilema etik yang sering terjadi di keperawatan perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan
antara lain: bukan emosional. Terkadang saat berhadapan dengan
Agama/ kepercayaan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti
Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
klien dari berbagai jenis agama/ kepercayaan. pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi.
Perbedaan ini nantinya dapat membuat perawat dan Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interaksi dan
klien memiliki cara pandang yang berbeda dalam komunikasi yang baik dari seorang perawat.
menyelesaikan masalah .
Prinsip moral dalam menyelesaiakan dilema etik
Misalnya ada seorang wanita (non muslim) meminta keperawatan
seorang perawat untuk melakukan abortus. Dalam  Otonomi
ajaran agama wanita itu,tidak ada hukum yang Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
melarang tentang tindak abortus. Tetapi di satu sisi individu mampu berpikir logis dan memutuskan.
perawat(muslim) memiliki keyakinan bahwa abortus Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
itu dilarang dalam agama. kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
Pastinya dalam kasus ini akan timbul dilema pada dihargai.
perawat dalam pengambilan keputusan.Masih banyak  Keadilan
contoh kasus- kasus lainnya yang pasti muncul di Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang
dalam keperawatan. sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
Hubungan perawat dengan klien kemanusiaan.
Dilema yang sering muncul antara lain:  Kejujuran
 Berkata jujur atau tidak Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan
Terkadang muncul masalah-masalah yang sulit seseorang untuk mengatakan kebenaran.
untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi mengatakan yang sebenarnya kepada pasien
klien. Tetapi perawat harus mampu mengatakan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
kepada klien tentang masalah kesehatan klien. keadaan dirinya salama menjalani perawatan.
 Kepercayaan klien  Kerahasiaan
Rasa percaya harus dibina antara perawat dengan Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah
klien.tujuannya adalah untuk mempercepat proses informasi klien dijaga privasinya. Terdapat dalam
penyembuhan klien. dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak
seorangpun dapat memperoleh informasi kecuali Mengidentifikasi Kewajiban Perawat
jika diijinkan oleh klien dengan bukti  Menghindarkan klien dari ancaman kematian.
persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area  Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik
pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keperawatan.
keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan  Menghargai otonomi klien
lain harus dicegah. Membuat keputusan
Pemecahan Dilema Etik Keperawatan  Keputusan yang diambil sesuai dengan hak
Kerangka pemecahan dilema etik, menurut Kozier and otonomi klien dan juga dari pertimbangan tim
Erb (1989) kesehatan lainnya.
Mengembangkan Data Dasar https://www.artikelkebidanan.com/contoh-kasus-
 Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam dilema dilema-etik-keperawatan-880.html
etik tersebut seperti klien, suami, anak, perawat,
rohaniawan. Peran Bidan Sebagai Pelaksana
 Tindakan yang diusulkan Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 (tiga)
Sebagai klien dia mempunyai otonomi untuk kategori tugas yaitu :
membiarkan penyakit menggerogoti tubuhnya 1. Tugas Mandiri
walaupun sebenarnya bukan hal itu yang di
inginkannya. Dalam hal ini, perawat mempunyai a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap
peran dalam pemberi asuhan keperawatan, peran asuhan kebidanan yang diberikan :
advocad (pendidik) serta sebagai konselor yaitu
membela dan melindungi klien tersebut untuk
hidup dan menyelamatkan jiwa klien dari ancaman 1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi
kematian. kabutuha asuhan klien.
 Maksud dari tindakan 2. Menentukan diagnosa.
Dengan memberikan pendidikan, konselor, 3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan
advokasi diharapkan klien dapat menerima serta masalah yang dihadapi.
dapat membuat keputusan yang tepat terhadap 4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
masalah yang saat ini dihadapi. yang telah disusun.
5. Mengevaluasikan tindakan yang telah diberikan.
 Konsekuensi tindakan yang diusulkan Misalnya
6. Membuat rencana tindak lanjut kegiatan /
pada kasus wanita yang mengidap kanker payudara
tindakan.
dan harus dilakukan pengangkatan payudara.
7. Membuat catatan dan laporan kegiatan / tindakan.
Bila operasi dilaksanakan
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan
Biaya Membutuhkan biaya yang cukup besar.
wanita pra nikah dengan melibatkan klien.
Psikososial : Pasien merasa bersyukur diberi umur
yang panjang (bila operasi itulancar dan baik) namun
klien juga dihadapkan pada kecemasan akan 1. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak
kelanjutan hidupnya bila ternyata operasi itu gagal remaja dan wanita dalam masa pra nikah.
Fisik : Klien akan kehilangan salah satu 2. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan
payudaranya.,Begitu juga sebaliknya jika operasi tidak dasar.
dilaksanakan. 3. Menyusun rencana tindakan / layanan sebagai
Identifikasi Konflik Akibat Situasi Tersebut prioritas dasar bersama klien.
 Untuk memutuskan apakah tindakan dilakukan 4. Melaksanakan tindakan / layanan sesuai dengan
pada klien,perawat dihadapkan pada konflik tidak rencana.
menghormati otonomi klien. 5. Mengevaluasikan hasil tindakan / layanan yang
 Apabila tindakan tidak di lakukan perawat telah diberikan bersama klien.
dihadapkan pada konflik seperti tidak 6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan
melaksanakan sumpah profesi, tidak melaksanakan bersama klien.
kode etik profesi dan prinsip moral serta tidak 7. Membuat catatan dan pelaporan asuhan
melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan kebidanan.
keperawatan. c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama
Tindakan Alternatif Terhadap Tindakan Yang Diusulkan kehamilan normal.
 Mengusulkan dalam tim yang terlibat dalam
masalah yang dihadapi klien untuk dilakukannya 1. Mengkaji status kesehatan klien yang dalam
tindakan atau tidak. keadaan hamil.
 Mengangkat dilema etik kepada komisi etik 2. Menentukan diagnosa kebidanan kebutuhan
keperawatan yang lebih tinggi untuk kesehatan klien.
mempertimbangkan apakah dilakukan atau tidak 3. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama
suatu tindakan. klien sesuai dengan prioritas masalah.
Menetapkan Siapa Pembuat Keputusan 4. Melaksanankan asuhan kebidanan sesuai dengan
 Pihak- pihak yang terlibat dalam pembuat rencana yang telah disusun.
keputusan antara lain tim kesehatanitu sendiri, 5. Mengevakuasikan hasil asuhan yang telah diberikan
klien dan juga keluarga. bersama klien.
6. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan
bersama klien.
7. Membuat pencatatab dan laporan asuhan
kebidanan yang telah diberikan.
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam
masa persalinan dengan melibatkan klien / keluarga :

1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan kepada


klien dalam masa persalinan.
2. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan
kebidanan dalam masa persalinan.
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama
klien sesuai dengan prioritas masalah.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
5. Mengevaluasikan bersama klien asuhan yang telah
diberikan.
6. Membuat rencana tindakan pada ibu masa
persalinan tersaing dengan prioritas.
7. Membuat asuhan kebidanan.
2. Tugas kolaborasi / Kerjasama

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap


asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatka klien dan keluarga.

1. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan


komplikasi dan keadaan kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3. Merencanakan tindakan sesuia dengan prioritas
kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama
dengan klien.
4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan
dengan melibatkan klien.
5. Mengevalusikan hasil tindakan yang telah
dilakukan.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
7. Membuat pencatatan dan pelaporan.
3. Tugas ketergantungan / Merujuk

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap


asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan
klien dan keluarga.

1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang


memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan
bidan dan memerlukan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas serta
sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan
intervensi lebih lanjut bersama klien / keluarga.
3. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih
lanjut kepada petugas / institusi pelayanan
kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi
yang lengkap.
4. Membuat pencatatan dan pelaporan serta
mendokumentasikan seluruh kejadian dan
intervensi.

Anda mungkin juga menyukai