ABSTRAK
K-Store adalah unit usaha department store PRIMKOKAS (Primer Koperasi Karyawan Krakatau
Steel), toko swalayan yang menjual barang-barang konsumsi dan perlengkapan rumah tangga.
Pengoperasian department store tentunya tidak lepas dari keberadaan gudang/ruang penyimpanan
barang. Adapun permasalahan yang dialami adalah layout gudang yang tidak tertata dengan baik
membuat proses material handling menjadi kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
usulan perbaikan tata letak pabrik dengan meminimasi jarak material handling. Pengolahan data yang
dilakukan adalah dengan metode CRAFT (Computerized Relative Allocation Facilities Technique).
Metode CRAFT dilakukan dengan mempertukarkan lokasi kegiatan pada layout awal unuk menemukan
pemecahan yang lebih baik berdasarkan peta hubungan aktifitas. Pertukaran-pertukaran selanjutnya
membawa ke arah layout yang mendekati jarak material handling yang minimum. Hasil perhitungan
menunjukkan jarak material handling pada layout awal adalah 257,3 meter. Sedangkan Hasil
perhitungan menunjukkan jarak material handling pada layout usulan adalah 241,65 meter. Layout
usulan dengan menggunakan metode CRAFT memberikan pengurangan total jarak material handling
sebesar 15,65 meter. Dengan demikian, penerapan layout usulan akan membuat proses pergudangan di
gudang K-Store menjadi lebih optimal.
Teknik CRAFT sejak tahun 1983 bertujuan untuk CRAFT untuk selanjutnya mempertimbangkan
meminimumkan biaya perpindahan material, di mana perubahan antar departemen-departemen yang luasnya
biaya perpindahan material didefinisikan sebagai aliran sama atau mempunyai sebuah batas untuk mengurangi
produk, jarak dan biaya unit pengangkutan. CRAFT biaya transportasi. Tipe pertukaran dapat terjadi seperti
awalnya dipresentasikan oleh Armour dan Bufa. berikut. (Francis and White dalam Purnomo, 2004)
CRAFT merupakan contoh program tipe teknik 1. Pair- Wise Interchanges (pertukaran 2
HEURISTIK yang berdasarkan pada interpretasi departemen).
“Quadratic Assignment” dari proses layout, yaitu 2. Three-way Interchanges (pertukaran 3 departemen)
mempunyai kriteria dasar yang digunakan 3. Pair Wise allowed by Three Way Interchanges
meminimumkan biaya perpindahan material, di mana (pertukaran 2 departemen dilanjutkan dengan
biaya ini digambarkan sebagai fungsi jarak pertukaran 3 departemen).
perpindahan. (Purnomo, 2004). 4. The Best of Pair Wise or Three way Interchanges
CRAFT mempertukarkan lokasi kegiatan pada tata (pemilihan yang terbaik antara pertukaran 2
letak awal untuk menemukan pemecahan yang lebih departemen dan 3 departemen).
baik berdasarkan aliran bahan. Pertukaran-pertukaran
selanjutnya membawa ke arah tata letak yang Langkah-langkah metode CRAFT :
mendekati biaya minimum (sub-optimum). (Apple, 1. Membuat peta hubungan aktifitas/ARC.
1990). Peta hubungan aktivitas dimaksudkan untuk
CRAFT merupakan sebuah program perbaikan, menentukan hubungan kedekatan antar departemen.
program ini mencari perancangan optimum dengan 2. Melakukan pertukaran departemen berdasarkan
melakukan perbaikan tata letak secara bertahap. peta hubungan aktivitas /ARC.
CRAFT mengevaluasi tata letak dengan cara Pertukaran antar departemen setidaknya memenuhi
mempertukarkan lokasi departeman. CRAFT mampu salah satu dari tiga syarat prinsip pertukaran
untuk menyesuaikan departemen nonrectangular (tidak departemen menurut metode CRAFT.
berbentuk kotak) atau departemen yang tidak beraturan 3. Menghitung titik tengah tiap-tiap blok.
di tempatkan di manapun yang diinginkan. Perubahan departemen akibat pertukaran akan
CRAFT memerlukan input yang berupa biaya mengubah koordinat sentral departemen yang
perpindahan material. Input biaya perpindahan berupa bersangkutan. Koordinat sentral departemen yang
biaya per satuan perpindahan per satuan jarak (ongkos berbentuk non rectangular dipartisi terlebih dahulu
material handling per satuan jarak/OMH per satuan menjadi partisi-partisi berbentuk rectangular,
jarak). Asumsi-asumsi biaya perpindahan material sehingga memperoleh proses perhitungan, dengan
adalah sebagai berikut. begitu koordinat sentralnya dapat dihitung dengan
1. Biaya perpindahan tidak tergantung (bebas) tertutup formula:
utilisasi peralatan. 𝑀
𝑇𝐵 = (1)
2. Biaya perpindahan adalah linier terhadap panjang 𝐿
perpindahan. Dimana : TB = Titik berat
M = Momen
L = Luas
Dalam banyak situasi kedua asumsi di atas tidak dapat
Formula untuk menghitung koordinat X :
di pakai. 𝑀 ∑𝑋 𝐿
Perubahan antar departemen diharapkan dapat 𝑇𝐵𝑥 = 𝑥 = ∑ 𝑖 𝑖 (2)
𝐿𝑥 𝐿𝑖
mengurangi biaya perpindahan material. Selanjutnya Formula untuk menghitung koordinat Y :
CRAFT membuat pertimbangan pertukaran 𝑀 ∑𝑌 𝐿
𝑇𝐵𝑦 = 𝑦 = ∑ 𝑖 𝑖 (3)
departemen untuk untuk tata letak yang baru, dan ini 𝑦 𝐿𝑖
dilakukan secara berulang-ulang sampai menghasilkan 4. Menghitung luas lantai tiap-tiap blok.
tata letak yang terbaik dengan mempertimbangkan 5. Membuat peta FTC jarak.
biaya material.
Input FTC jarak adalah jarak antar departemen. Sistem dijadikan sebagai layout usulan. Dalam penelitian
pengukuran jarak yang digunakan hendaknya sesuai ini, peneliti membatasi iterasi hingga 5 kali iterasi.
tipe sistem pemindahan barang.
Diagram alir pengolahan data metode CRAFT secara
METODE PENELITIAN manual ditampilkan dalam gambar di bawah ini.
E D D
Peneliti menggunakan metode rectilinier untuk
4
Eksisting
1,7
A
jika jaraknya tidak lebih kecil dari jarak awal, maka B
3,1
I
1,2,4,5
E
B : Blok Penyimpanan Non Food 1,2,4-7 Keterangan :
E O
F Satuan dalam meter (m)
1-3,5,6
O 5 O
3
C : Blok Penyimpanan Food
E 5,7 O 7 U
1,2,4-6
E 5,7 E -
D : Blok Penyimpanan Barang Retur E 3,5,6,7 1,2,4,
A 5,7
1,3,5, 1,2,4-7
6,7 I
E : Kantor
O 1,2,5
2,5
5,7 D
F : Area Receiving E B
5,3
1
4,7
Dari ARC dapat diketahui, misal bahwa blok Shipping
ke blok penyimpanan food memiliki derajat kedekatan 2,8 2,4 4,4 5,4
A yang berarti mutlak perlu didekatkan dengan alasan Gambar 5. Layout gudang iterasi 2
kedekatan berdasarkan memudahkan perpindahan
barang, peralatan yang sama, catatan kerja yang sama, Perhitungan jarak material handling total pada layout
menggunakan karyawan yang sama, dan urutan aliran iterasi 2 adalah 248,77 meter.
kerja.
Layout Iterasi 3
Layout Iterasi 1
0,8 1,6
4,2 1 9,5
1,4
2,8 0,8 1 9,8
Keterangan :
F Satuan dalam meter (m)
3
Keterangan :
F Satuan dalam meter (m)
3
2,5
B
3,6
2,5
E
E
D C
4
1
1
D
1
1,7
1,7
1,7
2,9
A C
4,7
4,8
B
3,1
2,8 9,8
2,8 1,1 1,3 8,8 1
Gambar 6. Layout gudang iterasi 3
Gambar 4. Layout gudang iterasi 1
Melanjutkan dari iterasi sebelumnya, pada layout (Blok penyimpanan food), dilanjutkan lagi dengan
iterasi 3 pertukaran dilakukan antara blok penyimpan pertukaran blok C dengan D (Blok penyimpanan
food (C) dengan blok penyimpanan barang retur (D). barang retur), dan terakhir menukarkan blok E (Blok
Prinsip pemindahan blok ini didasarkan pada ARC, penyimpanan barang retur) dengan C (Blok
dimana kedua blok ini mempunyai derajat kepentingan penyimpanan food).
E yang berarti sangat penting. Perhitungan jarak
material handling total pada layout iterasi 3 adalah KESIMPULAN
268,37 meter.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah
Layout Iterasi 4 dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
usulan layout perbaikan adalah layout hasil iterasi 4.
Melanjutkan dari iterasi sebelumnya, pada layout Dimana pertukaran dilakukan antara kantor (D) dan
iterasi 4 pertukaran dilakukan antara blok penyimpanan blok penyimpanan barang retur (D) yang kemudian
food (C) dengan kantor (E). Prinsip pemindahan blok dilanjutkan dengan pertukaran antara blok
ini didasarkan pada ARC, dimana kedua blok ini penyimpanan food (C) dan blok penyimpanan non food
mempunyai derajat kepentingan E yang berarti sangat (B). Berlanjut dengan pertukaran antara blok
penting. Perhitungan jarak material handling total pada penyimpanan food (C) dan blok penyimpanan barang
layout iterasi 3 adalah 241,65 meter. retur (D), dan terakhir dipertukarkan lagi antara blok
penyimpanan food (C) dengan kantor (D). Dengan
Ketrangan : jarak material handling adalah 241,65 m, menunjukkan
Satuan dalam meter (m)
adanya pengurangan jarak material handling sebesar
15,65 meter dibandingkan layout awal yaitu 257,3 m.
DAFTAR PUSTAKA