PENDAHULUAN
1|Page
sel. Sebagian cairan kembali ke kapiler limfe diujung vena dan sisanya berdifusi
melalui dinding kapiler dan membentuk limfa. Sistem limfatik terdiri atas limfe,
pembuluh limfe, nodus limfe, organ limfe ( seperti limpa dan kalenjar timus),
serta jaringan limfoid difus ( misal tonsil dan sumsum tulang belakang ). Adapun
fungsi sistem limfatik adalah drainase jaringan, absorpsi di usus halus dan
imunitas.
Tubuh kita setiap saat terkena bakteri, jamur, atau virus. Akan tetapi, hanya
sedikit yang dapat masuk kedalam tubuh kita dan menimbulkan penyakit karena
tubuh kita memiliki sistem pertahanan tubuh. Sistem imunitas (pertahanan tubuh)
adalah sistem yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Sistem
imunitas manusia terdiri atas organ limfatik primer (sumsum tulang merah,
kalenjar timus) dan organ limfatik sekunder (limpa, nodus limfa, tonsil). Didalam
tubuh, sistem tersebut dapat mengenali dan membedakan antara materi asing yang
berasal dari luar tubuh (ular, debu, virus dan mikroba) dengan materi dari dalam
tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh manusia dibedakan atas respons nonspesifik
dan respons spesifik.
Dari latar belakang tersebutlah yang maka tim penyusun mengambil judul
makalah tentang “Anatomi Fisiologi Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik” .
2|Page
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian, anatomi dan fisiologi dari pembuluh darah.
1.3.2 Untuk mengetahui komponen dari darah.
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian,anatomi dan fisiologi sistem limfatik.
1.3.4 Untuk mengetahui kelainan yang dapat terjadi pada sistem limfatik.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan
para pembaca mengenai pembuluh darah dan sistem limfatik.
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah biasa
di sebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh darah merupakan
jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian
mengembalikannya lagi kedalam jantung. Pembuluh darah termasuk kedalam
sistem pembuluh darah,yang mana pada mamalia, sistem ini terdiri jantung, arteri
besar, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh darah kecil di ujung jaringan dan
sel), venula (vena kecil) dan vena. Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan
darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalikan darah
vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbondioksida
(CO2). Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi
mengalirkandarah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan
vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke
jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung untuk mengedarkan sel darah
merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sari makanan, oksigen dan
membawa keluar karbondioksida.
4|Page
Perbedaan pembuluh balik/ vena dan pembuluh nadi/ arteri
Yang dibedakan Vena Arteri
Letak Dekat permukaan tubuh, Agak ke dalam, tersembunyi
tampak kebiru-biruan
Dinding pembuluh Tipis, tidak elastis Tebal, kuat dan elastis
Arah darah Menuju ke jantung Dari jantung
Denyut Tidak terasa Denyut terasa
Hanya di satu tempat dekat
katup Inti Di sepanjang pembuluh
jantung
Tidak memancar, hanya
Jika Terluka Darah memancar ke luar.
menetes
1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari
jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut
aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju
paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen,
kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut
arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabang ini disebut kapiler.
Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat, tetapi mempunyai sifat yang
sangat elastis dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, dan
tunika adventisia.
1. Tunika adventisia sebagai lapisan pelindung
2. Tunika media, lapisan yang kuat berfungsi agar pembuluh darah tetap terbuka dan
memberikan tekanan yang tetap terhadap darah dengan kontraksi serabut ototnya
3.Tunika intima, lapisan dalam yang terbentuk oleh endothelium yang sangat licin.
5|Page
Aorta ialah arteri utama dalam tubuh. Jalan aorta terdiri dari 3 bagian yaitu Aorta
asendens, arkus aorta, dan aorta desenden.
1. Aorta Asendens
Mempunyai 2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra.
2. Arkus Aorta
Merupakan lanjutan dari aorta asendens. Arkus aorta mempunyai 3 cabang, yaitu
arteri anonima, arteri karotis komunis sinistra, dan arteri subklavia sinistra.
3. Aorta Desenden
Merupakan lanjutan dari arkus aorta. Aorta desenden mempunyai 2 cabang, yaitu
aorta torakalis dan aorta abdominalis.
6|Page
a) Aorta Torakalis
Memberikan darah untuk rongga dada, terdapat di depan ruas- ruas tulang
punggung. Dibelakang aorta torakalis terdapat kolumna vertebralis cabang-
cabangnya antara lain rongga toraks dan dinding toraks.
1. Rongga Toraks
Interkostalis posterior yang memberikan darah untuk rongga dada bagian
belakang
perikardis yang memperdarahi lapisan jantung bagian luar.
bronkhialis yang memberikan cabang sesuai dengan bronchus sampai ke
tingkat bronkhiulus
esofagialis yang memperdarahi esophagus.
mediastinalis yang menuju kesisi mediastinum anterior dan
kelenjarmtimus untuk memperdarahi mediastinum.
2. DindingToraks
a. Frenikus superior : memperdarahi diafragma bagian atas
b. Subkostalis : memperdarahi otot-otot iga melayang
b) Aorta Abdominalis
Aorta abdominalis bercabang dua,yaitu :
- Iliaka komunis dekstra
- Iliaka komunis sinistra
7|Page
2. Vena
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena
bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih
kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau
paru-paru dikenal dengan vena kava.Vena mempunyai katup yang disusun
sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke
arah sebaliknya.
Vena yang masuk ke jantung:
a. Vena kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari
bagian atas leher dan kepala yang dibentuk dibentuk oleh persatuan dua
vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena azigos
bersatu pada permukaan posterior vena kava superior sebelum masuk ke
perikardium.
b. Vena kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah,
menembus sentrum pendineum setinggi veterbrai torakalis, dan masuk
kebagian terbawah atrium dekstra.
c. Vena pulmonalis. Dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru
membawa darah teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk
ke atrium sinistra.
3. Kapiler
Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil, tempat arteri berakhir.
Kapiler merupakan pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan
venula. Makin kecil arteriol makin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga
ketika sampai pada dinding kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu
lapis saja, yaitu lapisan endotelium. Venule merupakan pembuluh darah kecil
yang menghubungkan kapiler dengan pembuluh vena. Arteriole merupakan
8|Page
pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
9|Page
d. Venula mengumpulkan darah dari kapiler, secara berangsur-angsur mereka
bergabung menjadi vena-vena yang makin lama makin besar.
e. Vena berfungsi sebagai penyalur untuk mengangkut darah dari jaringan kembali
ke jantung. Karena tekanan dalam sistem vena sangat rendah, dinding vena tipis.
Meskipun demikian, dinding tersebut berotot. Ini memungkinkan vena membesar
atau mengecil, sehingga bekerja sebagai susunan untuk darah tambahan.
3. Aliran vaskular
a. Arteri dan arteriol ditandai dengan pola aliran darah yang berbeda. darah
meninggalkan masing-masing ventrikel melalui arteri tunggal tetapi
terpecah menjadi beberapa pembuluh darah dengan diameter yang lebih
kecil.
b. Arteriol bercabang menjadi kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah yang
paling banyak terdapat dalam tubuh dan memiliki diameter terkecil.
c. Venula dan vena ditandai dengan pola konvergen dari aliran darah.
darah mengalir keluar dari beberapa kapiler menuju venula dengan diameter
yang lebih besar.
d. Dari venula darah mengalir ke dalam pembuluh darah dengan diameter
yang lebih besar yang bergabung kedalam satu pembuluh vena untuk
dialirkan ke atrium. 60% dari volume darah berada di pembuluh darah.
10 | P a g e
4. Dinding pembuluh Arteri dan Vena
11 | P a g e
6. Distribusi aliran darah
Distribusi darah sistemik bervariasi sesuai dengan kebutuhan metabolisme
organ individu dan diatur oleh refleks homeostatis. Otot rangka saat istirahat
menerima 21% dari cardiac output, tapi selama beraktivitas otot menggunakan
lebih banyak O2 dan nutrisi sehingga menghasilkan lebih banyak CO2 dan limbah
diterima sebanyak 85% dari cardiac output.
Melalui vasokonstriksi dan vasodilatasi arteriol memasok darah ke berbagai
daerah, organ atau jaringan tubuh. Kemampuan untuk memilih mengubah aliran
darah ke organ merupakan aspek penting dari regulasi kardiovaskular.
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju organ
dan jaringan. Semua arteri membawa darah beroksigen kecuali arteri pulmonal.
Dinding arteri yang tebal, berlapisan otot, dan elastis, dapat bertahan dari
tekanan tinggi saat jantung bekontraksi. Contoh :
1) Aorta
12 | P a g e
2) Arteri pulmonalis/Trunkus Pulmonalis
Adalah pembuluh aorta yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan
ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan
kiri yang bertugas membawa darah kotor dari arteri pulmonalis ke kedua
paru-paru.
3) Arteri sistemik
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju
jantung. Vena lebih lentur dari arteri, dinding vena lebih tipis darah di dalam
vena bertekanan rendah, sehingga mengalir dengan lambat. Beberapa vena
ukurannya lebih besar, khususnya vena di dalam tungkai kaki, memiliki katup
yang terbentuk dari jaringan tunggal sel pelapis menyerupai saku (endotelium)
katup ini mencegah darah mengalir kembali, hal ini juga dibantu oleh otot-otot
yang berada disekitar vena yang berkontraksi saat begerak. Dua vena utama yang
mengembalikan darah dari belahan atas dan bawah tubuh disebut vena superior
dan interior. Contoh :
1) Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh vena yang membawa darah bersih dari paru-paru menuju ke
jantung. Vena Pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri.
2) Vena cava inferior
adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki
dibawa ke atrium kanan jantung. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah
jenis ini mengandung banyak CO2.
13 | P a g e
3) Vena cava superior
Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari kepala dan kedua tangan untuk dibawa menuju atrium
kanan jantung. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah ini juga mengandung
banyak CO2.
14 | P a g e
1. Aorta toraksik yang memiliki tiga cabang, yakni aorta desendens di toraks,
aorta asendens yang memiliki percabangan arteri koronaria kiri dan kanan
yang berfungsi untuk suplai miokardium, arkus aorta bercabang menjadi tiga
yaitu arteri atau trunkus brankiosefalik, arteri karotis komunis, serta arteri
subklavia kiri.
2. Aorta abdomen yang memiliki empat pasang cabang : arteri frenik inferior (
memperdarahi diafragma ), arteri renal ( memperdarahi ginjal dan bercabang
menjadi arteri suprarenal yang meperdarahi kelenjar adrenal), arteri testikular
(memperdarahi testis), dan arteri ovarian ( memperdarahi ovarium). Aorta
abdomen juga memiliki cabang arteri yang tidak berpasangan yaitu:
a. Arteri seliaka yang memiliki empat cabang arteri yang tidak berpasangan
: arteri gastrik kiri (memperdarahi lambung), arteri splenik
(memperdarahi pankreas dan limpa), arteri hepatika (memperdarahi hati,
kandung empedu, sebagian lambung, duodenum, dan pankreas).
b. Arteri mesenterika superior yang memperdarahi usus halus dan separuh
proksimal usus besar.
c. Arteri mesenterika inferior yang memperdarahi separuh distal usus besar
dan bagian rektum.
2.4 Darah
Darah adalah Suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah,
yang warnanya merah (warna tergantung kadar O2 dan CO2).
Karakteristik darah:
Volume darah: 7 – 10% BB (5 Lt pada Dewasa Normal)
Komponen darah: Eritrosit, Leukosit, Trombosit 40-45% Volume darah;
Tersuspensi dalam plasma darah
PH darah : 7,37 – 7,45
Temp : 38 ºc
Viskositas lebih kental dari air dgn BJ 1,041 – 1,067
15 | P a g e
Fungsi Darah
Sebagai alat angkut
Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dgn perantaraan
leukosit dan antibodi
Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
Bagian-bagian darah
a. Sel-sel darah
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (sel pembeku darah).
1. Eritrosit
Berbentuk cakram bikonkaf, tidak berinti, dalam 1 mm3 terdapat 5 juta
buah sel darah merah. Membrannya sangat tipis sehingga sangat mudah
dilewati gas seperti O2 dan CO2. Eritrosit Tersusun terutama oleh
Hemoglobin (95%).
Produksi Eritrosit (Eritropoesis): di sumsum tulang dan memerlukan
besi, Vit B12, asam folat, piridoksin (B6). Dipengaruhi oleh O2 dalam
Jaringan Masa hidup: 120 hari. Eritrosit tua dihancurkan di sistem
Retikuloendotelial (hati dan Limpa). Pemecahan Hb menghasilakan
Bilirubin dan Besi. Besi berikatan dengan Protein (Transferin) dan diolah
kembali menjadi Hb baru
Fungsi eritrosit adalah Transport O2, Sistem Buffer (Berikatan dengan Ion
H).
2. Leukosit
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi bakteri atau benda asing.
Mempunyai inti, Ukurannya besar dan kemampuannya mengikat warna
dalam 1 mm3 terdapat 6000 – 9000 sel.
16 | P a g e
1) Neutrofil
Neutrofil mempunyai banyak lobus dihubungkan filamen tipis material inti
dinamakan leukosit Polimorfonuklear (PMN), granula berwarna ungu pucat
Neutrofil muncul pada 1 jam pertama awitan reaksi peradangan dan berumur
pendek (Infeksi Akut).
2) Basofil
Basofil adalah leukosit granula berwarna biru, menyerap pewarna yang bersifat
basa.
3) Eosinofil
Eosinofil adalah leukosit Granula berwarna merah terang, menyerap pewarna
yang bersifat asam (eosin).
4) Limfosit
Limposit B dan T dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe
Limfosit T fungsinya membunuh sel secara langsung dengan
mengeluarkan limfokin
Limfosit B menghasilkan antibodi
5) Monosit
Monosit diproduksi sumsum tulang, merupakan Leukosit terbesar dan berumur
panjang (Infeksi kronis) sehingga dapat berubah menjadi histiosit jaringan
seperti : sel kuffer di hati, makrofag peritoneal, makrofag alveolar dll.
3. Trombosit
Diproduksi oleh sumsum tulang menjadi megakariosit, tergantung adanya
trombopoetin. Berukuran 2 – 4 um, bentuk tidak teratur, tidak punya inti,
jumlahnya selalu berubah sekitar 150.000 – 450.000 per mm3 darah. Berperan
untuk mengontrol perdarahan.
17 | P a g e
hormon, enzim, dan antigen. Di dalam plasma darah terdapat protein-protein
berupa albumin, globulin, dan fibrinogen.
18 | P a g e
Fungsi Sistem Limfatik
1. Mengangkut limfosit.
2. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah.
3. Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke darah .
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi)
untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme
1. Pembuluh Limfatik
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih
banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan
atau tasbih. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari
kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe
bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-
rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Pembuluh limfe khusus di vili
usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal
villi.
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke
peredaran darah. Limfa sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang
merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah dan
kemudian menjadi cairan intersisial ruang antarsel pada jaringan. Pembuluh
limfa dibedakan menjadi:
19 | P a g e
terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan bermuara di
pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.
2. Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus) : Pembuluh limfa kiri
disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan
limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan
kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian
bawah selangka kiri.
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini dimulai dari
jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya akan
masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung dengan
kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya
bergabung menjadi pembuluh limfa besar yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri.
Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh pembuluh limfa menuju
vena dan dikembalikan ke dalam darah.
20 | P a g e
Organ Limfatik Sekunder
1. Nodus Limfe berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di
sepanjang pembuluh limfe. Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang
lebih kecil yang disebut nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang
lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan
makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk menyaring mikroorganisme
yang ada di dalam limfa. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam
leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.
2. Limpa Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang
dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang
lambung. Fungsi limpa antara lain: membunuh kuman
penyakit; membentuk sel darah putih (leukosit) dan
antibodi; menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
3. Nodulus Limfatikus merupakan sekumpulan jaringan limfatik yang
tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus
yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran
urin, dan saluran respirasi. Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu
tonsil dan folikel limfatik. Tonsil terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik
terdapat di permukaan dinding usus halus. Letak nodulus limfatikus sangat
strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang
masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernafasan.
21 | P a g e
2.7 Fisiologi Sistem Limfatik
Sirkulasi limfe merupakan proses yang rumit dan sulit dipahami. Satu
fungsi utama sistem limfe adalah untuk berpartisipasi dalam pertukaran kontinyu
cairan interstial merupakan filtrat plasma yang menyilang dinding kapiler dan
kecepatan pembentukannya tergantung pada perbedaan tekanan di antara
membran ini. Pappenhimer dan soto-rivera mendukung konsep bahwa pori-pori
kapiler adalah kecil dan hanya permeabel sebagian bagi molekul besar seperti
protein plasma. Molekul besar ini yang tertangkap di dalam kapiler menimbulkan
efek osmotik yang cenderung menjaga volume cairan di dalam ruang kapiler.
Sehingga pertukaran cairan antara kapiler dan ruang interstiasial tergantung pada
22 | P a g e
empat faktor : tekanan hidrostatik di dalam kapiler dan di dalam ruang
interstiasial serta tekanan osmotik di dalam dua ruangan ini. Tekanan onkotik
plasma normal sekitar 25 mmHg, sementara tekanan onkotik cairan interstisial
hanya kira-kira 1 mmHg. Tekanan hidrostatik pada ujung arteiola kapiler
diperkirakan 37 mmHg. Dan pada ujung vena 17 mmHg. Tekanan Hidrostatik
cairan interstisial bervariasi dalam jaringan yang berbeda sebesar –2mmHg dalam
jaringan subkutis dan +6 mmHg di dalam ginjal. Ada aliran bersih cairan keluar
dari kapiler ke dalam ruang interstisial pada ujung arteriola yang bertekanan
tinggi dari suatu kapile, dan aliran bersih ke dalam pada ujung venula ( gambar 1
). Normalnya aliran keluar bersih melebihi aliran masuk bersih dan cairan
tambahan ini kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe. Aliran limfe noramal
2 samapi 4 liter perhari. Kecepatan aliran sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor
lokal dan sistemik, yang mencakup konsentrasi protein dalam plasma dan cairan
interstisial, hubungan tekanan arteri dan vena lokal, serta ukuran pori dan
keutuhan kapiler.
Tenaga pendorong limfe juga merupakan proses yang rumit. Saat istirahat,
kontraksi intrinsik yang berirama dari dinding duktus pengumpul dianggap
mendorong limfe ke arah duktus torasikus dalam bentuk peristeltik. Kontraksi
otot rangka aktif , menekan saluran limfe dan karena adanya katup yang
kompeten dalam saluran limf, maka limfe di dorong ke arah kepala. Peningkatan
tekan intra-abdomen akibat batuk atau mengejan, juga menekan pembulu limfe,
mempercepat aliran limfe ke atas. Perubahan fasik dalam tekanan intratoraks yang
berhubungan dengan pernafasn, membentuk mekanisme pompa lain untuk
mendoong limfe melalui mediastitinum. Aliran darah yang
cepat dalam vena subklavia bisa menimbulkan efek siphon pada duktus torasikus.
23 | P a g e
(odinofagi), dan tidak jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah
menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika ukurannya cukup besar
(hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia). Para bakteri
penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik streptokokus β (
GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan.
2. Bovine Leukosis : adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
meningkatnya sel-sel leukosit dalam darah terutama sel leukosit berinti 1
(leukosit). Hal ini terjadi karena adanya rangsangan oleh agen penyakit ini
pada jaringan sehingga sel-sel jaringan tersebut mengalami hipertropi
(pembengkakan). Penyebab bovine leukosis enzootik (BLE) adalah jenis
virus onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna). Partikel-
partikel yang dimilikinya bertipe C. Partikel inilah yang menyebabkan
leukimia.
3. Obstruksi limfatik : adalah penyumbatan kelenjar getah bening, pembuluh
yang mengalirkan cairan dari jaringan ke seluruh tubuh. Obstruksi limfatik
juga disebut lymphedema, yang berarti pembengkakan pada bagian
kelenjar getah. Ada banyak penyebab obstruksi limfatik, termasuk: infeksi
kulit seperti selulitis (lebih umum pada pasien obesitas), infeksi parasit
seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi radiasi.
4. Filariasis limfatik (FL) : merupakan salah satu penyakit yang paling
melemahkan dan merusak penampilan seseorang. Infeksinya disebabkan
oleh tiga cacing helmintik – Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan
Brugia timori, dan ditularkan oleh nyamuk yang termasuk dalam 4
kelompok vector – Culex, Anopheles, Aedine dan Mansonia. Cacing –
cacing tersebut menghuni saluran limfatik (getah bening) dan
menyebabkan terjadinya penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase
selanjutnya menyebabkan pembengkakan (lymphoedema) dan
elephantiasis.
24 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
25 | P a g e
Anatomi dari system limfatik terdapat pemubuluh darah dan organ
limpatik primer dan sekunder. Apapun fungsi dari system limpatik yaitu
Mengangkut limfosit,Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke
sirkulasi darah,Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke
darah,menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran. Dan apabila ada infeksi, kelenjar limfe
menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap
mikroorganisme. Adapun kelainan yang dapat terjadi pada system limfatik
yaitu amandel, Bovine Leukosis, Obstruksi limfatik dan Filariasis limfatik
(FL).
3.2 Saran
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
tentunya dapat menambah wawasan kita terutama sebagai pelajar. Kami
sebagai penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun demi pembuatan makalah yang lebih baik kedepannya.
26 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. Evelyn Pearce. 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis .Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
2. http://tantan78.blogspot.co.id/2011/06/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
pembuluh.html
3. http://cikucing.blogspot.co.id/p/struktur-pembuluh-darah.html
4. https://www.scribd.com/doc/137050148/Anatomi-Fisiologi-Pembuluh-Darah
5. https://www.scribd.com/document/320179673/Anatomi-Fisiologi-Sistem-
Pembuluh-Darah-Dan-Sistem-Limfatik
27 | P a g e