php/naval
Abstrak
Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada Perancangan sebuah
kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada
kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya
meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal perintis 750 DWT. Pada penelitian ini, dilakukan analisa
perbandingan variasi penggunaan tipe bulbous bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe
bulbous bow yaitu tipe – Δ (Delta Type), tipe – 0 (Ellips Type), dan tipe – V (Nabla Type). Bulbous Bow dan
kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah.
Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan
metode Hydrodinamic Diffraction. Hasil penelitian ini menunjukan. Untuk respon gerakan heave (vertical
acceleration) variasi Bulbous Bow tipe – V (nabla) mempunyai respon yang lebih baik daripada kapal
dengan tipe bulbous lainnya, dimana berbanding terbalik dengan respon gerakan pitch, variasi bulbous bow
tipe – Δ (delta) mempunyai respon yang lebih baik dibanding kapal dengan tipe bulbous bow model
lainnya. Penelitian menunjukan bahwa penambahan variasi bulbous bow tipe – Δ (Delta Type), tipe – 0
(Ellips Type), dan tipe – V (Nabla) semua memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork ’87. Dan niai
probabilitas slamming terendah didapatkan dari bulbous bow tipe – Δ (Delta Type).
Jika kapal diasumsikan bergerak digelombang Sb = (Sb)a cos ωet + εs) (10)
regular, maka gerakan vertikal pada haluan kapal
dapat dinotasikan dengan Zb sesuai dengan (Sb)a=√( b) +(ζ ) - ( b) ξθ cos( ξ- b) (13)
Persamaan 10 atau jika pada sudut θ kecil dapat
disederhanakan menjadi sesuai dengan Persamaan T n εs = ζ Sin ξ - b Sin bζ t n ξ - b t n b (14)
dibawah ini :
Dimana:
Zb = Z + ξ Sinθ (5) (Sb)a : Amplitudo gerak haluan relatif
Zb = Z + ξθ (Zb)a : Amplitudo gerak vertikal haluan
Ζa : Amplitudo gelombang
= Za cos ωet + εz + ξ θa cos (ωet + εθ) (6) Ke : Angka gelombang efektif
ɛb : Sudut fase gerakan vertical haluan
= (Zb)a cos ωet + εb)
Dimana :
Z = Gerakan heaving (m)
ξ = Jarak antara CG ke titik b pada haluan
θ = Gerakan pitching (rad)
𝑍𝑎 sin 𝜉𝜃 sin 𝜀𝜃
tan 𝜀 𝑏 = 𝑍𝑎 cos 𝜉𝜃𝑎 cos 𝜀𝜃 (8) Gambar 2.4. Gerakan Haluan Relatif Terhadap
𝑎
Gelombang
Kemudian persamaan untuk menghitung elevasi
gelombang pada gerakan vertikal haluan:
Ya
Kesimpulan dan saran
Gambar 4.6.Komparasi RMS Pitching Gambar 4.9. RAO Gerakan Vertikal Haluan
Bulbous Bow Nabla
4.3. Gerak Vertikal Haluan
Gerakan vertikal merupakan suatu gerakan
yang terjadi pada setiap titik disepanjang lambung
kapal diatas gelombang regular. Untuk gelombang
regular
Dengan menggunakan Persamaan 5-14
selanjutnya kurva RAO gerakan vertikal haluan
(Zb) didapatkan. RAO gerakan
vertikal haluan (Zb) terdapat pada gambar berikut:
Tabel 7. Hasil Perhitungan Probabilitas dan Tabel 12. Hasil Perhitungan Probabilitas dan
Intensitas Slamming Delta pada gelombang 2,5 Intensitas Slamming Ellips pada gelombang 4
meter. meter.
M0 M2 Prob ( % ) Nw Slamming /Jam slamming/detik
M0 M2 Prob ( % ) Nw Slamming /Jam slamming/detik 10 knot 3.508 5.842 1.960 0.0242 87.235 0.024
10 knot 2.195 3.635 0.739 0.0091 32.931 0.009 11 knot 3.537 5.915 2.000 0.0246 88.576 0.025
11 knot 2.175 3.680 0.732 0.0090 32.634 0.009 12 knot 3.731 6.227 2.170 0.0267 96.245 0.027
12 knot 2.194 3.806 0.762 0.0094 33.928 0.009 13 knot 3.506 5.910 1.970 0.0243 87.613 0.024
13 knot 2.209 3.748 0.764 0.0095 34.021 0.009 14 knot 3.495 5.844 1.960 0.0241 86.850 0.024
14 knot 2.208 3.762 0.765 0.0094 34.074 0.009 15 knot 3.553 5.900 2.000 0.0247 88.954 0.025
15 knot 2.205 3.808 0.769 0.0095 34.290 0.010 16 knot 3.489 6.000 1.970 0.0244 87.665 0.024
16 knot 2.195 3.852 0.768 0.0095 34.239 0.010 17 knot 3.457 6.034 1.960 0.0241 86.898 0.024
17 knot 2.152 3.802 0.733 0.0090 32.658 0.009 18 knot 3.488 6.212 0.149 0.0247 88.872 0.025
18 knot 2.271 4.082 0.850 0.0105 37.865 0.011
Tabel 8. Hasil Perhitungan Probabilitas dan Tabel 13. Hasil Perhitungan Probabilitas dan
Intensitas Slamming Ellips pada gelombang 2,5 Intensitas Slamming Nabla pada gelombang 4
meter. meter.
M0 M2 Prob ( % ) Nw Slamming /Jam slamming/detik
M0 M2 Prob ( % ) Nw Slamming /Jam slamming/detik 10 knot 3.508 5.842 1.960 0.0242 87.235 0.024
10 knot 2.182 3.666 0.735 0.0090 32.500 0.009 11 knot 3.537 5.915 2.000 0.0246 88.576 0.025
11 knot 2.204 3.693 0.753 0.0092 33.305 0.009 12 knot 3.731 6.227 2.170 0.0267 96.245 0.027
12 knot 2.209 3.748 0.760 0.0093 33.771 0.009 13 knot 3.506 5.910 1.970 0.0243 87.613 0.024
13 knot 2.194 3.806 0.762 0.0093 33.678 0.009
14 knot 3.495 5.844 1.960 0.0241 86.850 0.024
14 knot 2.191 3.694 0.745 0.0091 32.940 0.009
15 knot 3.553 5.900 2.000 0.0247 88.954 0.025
15 knot 2.217 3.775 0.773 0.0095 34.180 0.009
16 knot 3.489 6.000 1.970 0.0244 87.665 0.024
16 knot 2.190 3.821 0.762 0.0094 33.659 0.009
17 knot 3.457 6.034 1.960 0.0241 86.898 0.024
17 knot 2.160 3.790 0.737 0.0090 32.599 0.009
18 knot 3.745 6.700 2.240 0.0247 99.422 0.028
18 knot 2.287 4.085 0.861 0.0105 38.072 0.011
Tabel 9. Hasil Perhitungan Probabilitas dan Tabel 14. Hasil Perhitungan Probabilitas dan
Intensitas Slamming Nabla pada gelombang 2,5 Intensitas Slamming kapal Existing pada
meter. gelombang 4 meter.
M0 M2 Prob ( % ) Nw Slamming /Jam slamming/detik
M0 M2 Prob ( % ) Nw Slamming /Jam slamming/detik 90.634
10 knot 3.922 12.163 2.786 0.025 0.025
10 knot 2.192 3.651 0.749 0.0091 32.861 0.009
11 knot 3.843 15.406 2.846 0.026 92.585 0.026
11 knot 2.211 3.697 0.760 0.0094 33.673 0.009
12 knot 4.196 15.265 3.116 0.028 101.363 0.028
12 knot 2.332 3.892 0.870 0.0107 38.458 0.011
13 knot 4.245 11.288 2.975 0.027 96.791 0.027
13 knot 2.191 3.694 0.750 0.0092 33.090 0.009
14 knot 3.844 13.104 2.767 0.025 90.008 0.025
14 knot 2.184 3.652 0.730 0.0184 33.630 0.009
15 knot 3.747 15.355 2.766 0.025 89.973 0.025
15 knot 2.221 3.687 0.760 0.0094 33.903 0.009
16 knot 3.931 14.520 2.888 0.026 93.945 0.026
16 knot 2.181 3.750 0.750 0.0092 33.121 0.009
17 knot 4.625 9.487 3.094 0.028 100.669 0.028
17 knot 2.161 3.771 0.740 0.0091 32.659 0.009
18 knot 3.897 14.564 2.863 0.026 93.137 0.026
18 knot 2.180 3.883 0.760 0.0094 33.854 0.009
DAFTAR PUSTAKA
[1] AQWA User Manual.2012
[2] Atlar, M., Seo, K., Sampson, R.,
Danisman, D.B. 2013. Anti-slamming
bulbous bow and tunnel stern
applications on a novel Deep-V
catamaran for improved performance,
International Journal of Naval
Architect & Ocean Engineering Vol 5 :
302-312
[3] Bhattacharyya, R. 1972. Dynamic of
Marine Vehicles. New York, United
State of America.
[4] Darmawan, I., Djatmiko, E.B.,
Murtedjo, M. 2012. Analisa Slamming
Offshore Patrol Boat. Jurnal Teknik
POMITS Vol 1 : 1-6.
[5] Iqbal, M dan Rindo, G. 2016. Pengaruh
Anti-Slamming Bulbous Bow
Terhadap Gerakan Slamming Pada
Kapal Perintis 200 DWT. KAPAL Vol
13. No. 1
[6] Iqbal, M dan Rindo, G. 2015. Optimasi
Bentuk Demihull Kapal Katamaran
Untuk Meningkatkan Kualitas
Seakeeping. KAPAL Vol 11. No. 1 :
19-24