Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia


otes
MSDM sebagai praktek
MSDM sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber
daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama.
Meskipun demikian, keberadaan MSDM belum dapat dipastikan secara jelas
pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir, proses memanajemen
manusia menjadi formal.
Suharyanto menyebutkan bahwa aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915
ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi,
suatu tim penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto:2005).
Beberapa orang yang terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian
menjadi manajer-manajer personalia di bidang industri.

Manajemen kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih


dahulu daripada di Australia ketika negara-negara ini mengadopsi proses kerja
produksi massa, mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar
dalam masa ini adalah FW Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil
Studi Gerak dan Waktu. Perangkat yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi
yang dikembangkan, memungkinkan produksi yang lebih murah. Oleh karenanya,
hal ini menciptakan banyak tugas yang monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya.
Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia dalam perusahaan.
Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang
ketika produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan.
Faktor manusia menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan
karyawan yang baik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di
satu sisi dan daya saing perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian
mendorong manajemen personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian
Manajemen SDM (Gomes:1995).
MSDM sebagai teori
1. Teori Manajemen Klasik: Manajemen Ilmiah
Teori ini menganalisa bahwa :
1. Pekerjaan dapat dianalisa secara ilmiah
2. Pekerja dapat dipilih secara lmiah
3. Pelatihan dapat memastikan pekerjaan dan pekerjanya sesuai
4. Hubungan manajemen dengan pekerja harus ramah, kooperatif dan
produktif
Tokohnya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang mengacu pada
ide sebelumnya Robert Owen (1771-1858) tentang hubungan alamiah antara
manajemen dengan pekerja, dan karyanya telah dikembangakan oleh Henry L Gantt
and Frank and Lillian Gilbreth, termasuk ide-ide bonus terhadap produktivitas dan
pendesainan ulang tugas. Studi ‘Gerak dan Waktu’ adalah contoh penerapan
manajemen ilmiah.
2. Teori Oganisasi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Henry Fayol (1841-1925) da Max Weber (1864-
1920). Fayol mengidentifikasi fungsi utama manajemen sebagai perencanaan,
pengorganisasian, komando, koordinasi dan pengendalian. Teori kemudian
menyempit menjadi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian (POLC). Weber mengklasifikasi organisasi sebagai struktur wewenang
yang karismatik, tradisional, dan legal rasional.
3. Teori Transisional
Teori ini dikemukakan oleh Mary Parker Follet (1868-1933) Chester I Barnard
(1886-1961) dan Lyndall F Urwirck (1891-1983). Mereka mengemukakan Teori
Sumber Daya Manusia dalam manajemen dan pendekatan klasik berlaku pada
hubungan kerja, faktor-faktor sosial dalam pekerjaan termasuk kerja tim, gaya
kepemimpinan dan sistem informal dalam organisasi
4. Teori Perilaku (Psikologi Industri)
Dikemukakan oleh Hugo Munsterberg (1863-1916). Ia menerapkan penelitian
kepribadian dalam seleksi pegawai, desain pekerjaan dan program pelatihan. Walter
Dill Scott dan James McKeen Cattel mengembangkan tes kepribadian untuk
rekrutmen staf penjualan dan manajer. Elton Mayo (1880-1949) mengenalkan
hubungan manusia dalam organisasi, studi terhadap kepuasan pegawai akan
kebutuhan dan produktivitasnya.
5. Ilmu Manajemen: Teori Kuantitatif
Fokusnya adalah ukuran outcome dari sistem tugas dan pekerjaan termasuk di
dalamnya jadwal produksi, konsekuensi dan strategi produktivitas, perencanaan
manajemen dan mekanisme kontrol.
6. Pendekatan Terpadu : Teori Sistem
Dikemukakan oleh Burns and Stalker, Rice, Trist and Fred Emery. Mereka
mengemukakan organisasi sebagai penyatuan sistem dengan input dan output yang
spesifik. Gambaran pentingnya termasuk interaksi antara tugas, teknologi,
lingkungan (internal dan eksternal) dan mekanisme kontrol. Di dalamnya termasuk
komunikasi antara beragam subsistem, koordinasi input dan output dan interaksi
efektif antara pekerja dan sistem teknologi.
7. Pendekatan Kontingensi
Dikembangkan oleh Tom Burns, Henry Mintzberg, Hershey dan Blanchard.
Teori mereka memuat bahwa setiap organisasi dan setiap lingkungan adalah
berbeda. Manajemen ilmiah, teori organisasi, ilmu perilaku atau ilmu manajemen
bisa atau tidak bisa diterapkan, mengacu pada kondisi lingkungan usaha. Fred
Fiedler dan Victor Vroom telah berhasil menerapkan teori ini pada kepemimpinan
dan perilaku manajemen.
8. Studi ‘Excellence’
Populer pada tahun 80an. Dilakukan oleh Tom Peter dan Bob Waterman
terhadap perusahaan sukses dalam Fortune 500 di Amerika. Produktivitas dan
kemampuan memperoleh keuntungan secara langsung adalah hasil dari kesuksesan
manajemen karyawan, sebagian besar berdasarkan pada pendekatan yang
berpusat pada pegawai.
9. TQM (Total Quality Management)
Dr. Edward Deming, secara efektif menerapkannya di Jepang dan Amerika
setelah Perang Dunia II. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Menetapkan tujuan untuk menghasilkan peningkatan produk pelayanan
2. Mengadopsi filosofi baru
3. Secara statistik menetapkan kualitas yang valid
4. Mengadopsi ukuran kualitas yang memiliki arti
5. Memelihara perkembangan yang sedang berjalan atau mengurang biaya produksi
6. Mengadopsi metode pelatihan modern
7. Menciptakan kenyamanan kerja
8. Membuang hambatan organisasonal melalui kerja tim.
9. Mengurangi sejumlah tujuan yang tidak jelas
10. Megurangi standar kerja dan jumlah kuota
11. Membuang kendala
12. Menyusun program pendidikan dan pelatihan
13. Melembagakan struktur untuk memperkuat point-point di atas.
PENGERTIAN MSDM
Harold Koontz dan Cyril O. Donnel (1959)
Manajemen adalah menjadikan sesuatu terlaksana, melalui orang lain.
John M. Pfifner (1960)
Manajemen berkaitan dengan pengarahan perorangan dan fungsi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
G. R. Terry (1960)
Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
melalui/bersama orang lain.
Moses N Kiggundu (1989)
Ia melihat secara makro. Menurutnya MSDM adalah pengembangan dan
pemanfaatan pegawai untuk mencapai sasaran dan tujuan yang efektif dari individu,
organisasi, masyarakat, nasional dan internasional.
Tulus (1992)
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, ata pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud membantu tujuan organisasi, individu
dan masyarakat.
Edwin B Flippo (1994)
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-
kegiatan pengadaan pengembangan, pemberian kompensasi, pengntegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan SDM agar tercapai tujuan berbagai individu, organisasi
dan masyarakat.
Faustino Cardeso Gomes (1995)
Mengelola Sumber Daya Manusia dari keseluruhan Sumber Daya yang
tersedia dalam suatu Organisasi, baik organisasi publik maupun swasta.
Dari keseluruhan pengertian diatas, dapat kami ambil kesimpulan bahwa
MSDM merupakan rangkaian kegiatan pengaturan dan pengelolaan karyawan
dalam suatu organisasi sehingga dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai
tujuan organisasi.

Daftar Pustaka
Sulistyani, Ambar Teguh, dan Rosdah. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Konsep teori dan pengembangan dalam konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2003.
Nankervis, Alan R, Robert L Compton, Terence E McCarthy. Strategic Human
Resource Management (Second Edition), Nelson An International Thomson
Publishing Company. 1999
Suharyanto, Hadriyanus dan Agus Heruanto Hadna. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Media Wacana. Yogyakarta. 2005Percetakan . tahun
Gomes, Faustino Cardeso. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta.
1995

Anda mungkin juga menyukai