2018
Sihotang, Sarwedy
Universitas Sumatera Utara
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9593
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERBAIKAN TATA LETAK PABRIK DENGAN METODE
PT. XYZ
TUGAS SARJANA
Oleh
SARWEDY SIHOTANG
140403095
F A K U L T A S T E K N I K
M E D A N
2018
PT. XYZ
TUGAS SARJANA
Oleh
SARWEDY SIHOTANG
140403095
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas sarjana
ini..
Laporan tugas sarjana ini terdiri dari struktur pengerjaan dari penelitian
yang dilakukan di PT. XYZ. Laporan tugas sarjana ini berjudul “Perbaikan Tata
XYZ”.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas sarjana ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan laporan tugas
Agustus, 2018
Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah
membantu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST., MT. selaku Ketua Departemen Teknik
3. Bapak Ir. Mangara Tambuanan, M.Sc., selaku kordinator tugas sarjana, yang
4. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah
ini.
5. Kedua Orang tua yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril
Yahya, Arif, Christine, Vivi, Glaret, dan Mentari yang telah memberikan
10. Seluruh staf dan karyawan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,
11. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Kata Kunci: Differential Evolution, Metode Grafik, Tata Letak Pabrik Total
Momen Perpindahan
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
Grafik................................................................ V-14
BAB HALAMAN
6.2. Analisis Tata Letak Pabrik Usulan Metode Grafik ....... VI-2
DAFTAR PUSTAKA
TABEL HALAMAN
Diolah..................................................................................... V-7
TABEL HALAMAN
GAMBAR HALAMAN
GAMBAR HALAMAN
3.21. Alokasi Tata Letak dengan Flexible Bay Structure .......... III-30
GAMBAR HALAMAN
5.18. Input Panjang, Lebar Area dan Jumlah Departemen ....... V-43
GAMBAR HALAMAN
PENDAHULUAN
Tata letak pabrik merupakan suatu susunan fasilitas fisik yang terdiri atas
perlengkapan, tenaga, bangunan dan sarana lain yang harus mempunyai tujuan
informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif,
efisien, ekonomis dan aman. Aliran barang yang direncanakan dengan baik dan
dalam proses serta meminimumkan gerakan balik dan silang (back tracking dan
cross movement) (Apple, 1990). Tujuan utama perancangan tata letak ini adalah
paku. Terdapat 6 departemen pada lantai produksi perusahaan ini antara lain
Aliran bahan yang terdapat pada proses produksi paku di perusahaan ini dimulai
dari mengambil bahan baku di gudang bahan kemudian bahan baku dialirkan ke
Permasalahan pada PT. XYZ adalah adanya cross movement dan by-
passing pada aliran bahan antar departemen. Cross movement adalah perpotongan
aliran bahan pada saat proses produksi (Merry Siska, 2012) sementara by-passing
adalah aliran bahan yang melewati satu atau lebih departemen sebelum sampai di
total momen perpindahan yang terdapat pada lantai produksi. Total momen
dari satu departemen ke departemen lainnya dengan jarak antar departemen yang
berkaitan (Rizaldi, dkk., 2015). Aliran bahan pada saat proses produksi di PT.
ke departemen 4.
Line Efficiency Rate (LER) adalah nilai yang menunjukkan efisiensi aliran
bahan yang terdapat pada lantai produksi. LER dapat dihitung dengan
membandingkan jarak terdekat (jarak Euclidean) dengan jarak aktual (jarak Aisle)
pada layout (Wulansari, 2010). Batas nilai ambang baik untuk LER adalah lebih
besar dari 75% (Sunderesh, 1997). Perbandingan jarak Euclidean dengan jarak
Aisle pada lantai produksi PT. XYZ dapat dilihat pada Tabel 1.1
jarakaisle jarakeuclidean
LER 1 x100 %
jarakeuclidean
229,011 155,23
LER 1 x100% 52,47%
155,23
52,47%. Nilai ini lebih kecil dari 75% maka dapat dikatakan bahwa efisiensi
optimasi yang efektif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
Differential Evolution yang dipadukan dengan flexible bay structure (M. Bisyrul
Jawwad, 2014).
oleh Price dan Storm yang didasari oleh teori evolusi Darwin. Differential
populasi mewakili solusi yang layak untuk permasalahan (Miguel Leon, 2016).
fasilitas pada suatu area dengan membagi area menjadi kolom-kolom vertikal
menempatkan fasilitas pada kolom tersebut. Jumlah kolom yang terbentuk juga
permasalahan tataletak fasilitas dengan luas area berbeda (Bisyrul,dkk., 2014) dan
Chang, 2004).
adalah metode grafik. Metode grafik adalah metode perancangan tataletak fasilitas
akibat aliran backward dan jarak yang terlalu jauh untuk meminimasi ongkos
masalah pada penelitian ini adalah adanya cross movement, by-passing pada
proses pemindahan bahan, dan efisiensi rendah. cross movement dan by-passing
by-passing.
Tujuan umum dari penelitian adalah merancang perbaikan tata letak pabrik
3. Merancang perbaikan tata letak pabrik PT. XYZ dengan metode Differential
Evolution.
4. Memilih perbaikan tata letak pabrik PT. XYZ yang terbaik berdasarkan total
1. Bagi perusahaan
pada stasiun kerja, menyeimbangkan beban kerja pada setiap stasiun dan
2. Bagi peneliti
3. Penelitian ini tidak membahas biaya yang harus dikeluarkan saat melakukan
berubah.
diasumsikan sama.
4. Tidak terjadi perhentian produksi akibat mesin rusak pada lantai produksi.
telah ditentukan, adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
manajemen perusahaan, jenis produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan
tambahan dan bahan penolong, proses produksi, safety and fire protection, serta
Pada bab memuat tinjauan kepustakaan yang digunakan oleh peneliti, tinjauan
Bab ini berisi tentang data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menyelesaikan
permasalahan. Pada bab ini juga dilakukan pemecahan masalah dengan mengolah
Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah
Pada bab kesimpulan dan saran dimuat hasil yang diperoleh oleh peneliti selama
Bahan yang digunakan terdiri dari 3 jenis yaitu bahan baku, bahan tambahan
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi,
dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi
dalam proses produksi sampai menjadi barang jadi. Bahan baku yang
2. Bahan Penolong
produk. Bahan penolong yang digunakan pada pembuatan produk paku adalah
sebagai berikut:
a. Larutan H2SO4
2,6, agar kawat tidah berkarat, larutan ini digunakan pada proses pencucian.
b. Air (H2O)
d. Sekam padi
Digunakan untuk memoles paku agar paku tidak kotor dan bersih, sekam ini
e. Parafin
Digunakan untuk melicinkan permukaan kawat pada proses tarik kawat agar
kawat tidak mudah putus dan menjaga agar die tidak langsung bersentuhan
dengan kawat.
3. Bahan Tambahan
b. Band tape, digunakan untuk mengikat kotak paku yang telah berisi paku.
c. Label, digunakan untuk menandai jenis dan ukuran paku yang telah
diproduksi.
pembuatan paku atas 5 tahapan proses yaitu : pencucian kawat, penarikan kawat,
Secara umum proses produksi pembuatan paku pada PT. XYZ adalah:
cara mencelupkan bahan ke bak yang berisi H2SO4 yang berguna untuk
membersihakan kawat dari minayak debu dan karat. Proses ini dilakukan
Proses ini berguna untuk membersihakan kawat dari sisa asam yang ada pada
produk, proses perandaman ini menggunakan air untuk membilas kawat dari
Dilakukan untuk menetralisir wirerod agar tidak terjadi proses oksidasi yang
bak air, wirerod dibawa ke bak yang berisi larutan CaCO3 (kapur tohor) dan
karat dikeringkan dalam bak dryer dengan mengalirkan udara panas ke dalam
diinginkan. Proses ini dilakukan pada mesin tarik Pada mesin ini dilengkapi
dengan dies box yang terdiri dari dua buah dies berbentuk cincin dengan ukuran
diameter yang berbeda. Diameter tempat masuknya kawat lebih besar dari
semakin kecil.
Pada nails making machine atau mesin pembuat paku, terdapat empat working
tools yang sangat mempengaruhi mutu paku, yaitu feeding rollers (chucks), die
grip, punch dan cutter. Keempat working tools ini disusun sedemikian rupa
sesuai dengan jenis paku yang akan dibuat agar sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan..
Proses polish merupaka proses pembersihan paku dari kotoran- kotoran yang
menempel pada paku, waktu proses ini tergantung pada jumlah paku yang
Proses ini dilakukan untuk membersihkan paku dari debu sisa polish, dimana
paku yang telah selesai dipolish, di tiup dengan menggunakan mesin blower,
9. Proses packing
Paku yang telah selesai di bersihkan dari debu di bawa kemesin packing, pada
proses ini paku dimasukkan kedalam bak mesin, kemudian paku akan
sesuai dengan jenis paku yang akan diproduksi dan untuk memperlicin
permukaan kawat.
Nomor : N-6075168
Tahun : 1984
Jumlah : 4 unit
2. Mesin Paku
Spesifikasi:
a. Mesin MTGB
Model : MTG
Jumlah : 4 unit
3. Mesin Polish
Mesin ini digunakan untuk membersihakan paku dari sisa produksi, serta
MTG.
Spesifikasi:
Model : MTG
Jumlah : 4 unit
Daya : 9 KW
4. Mesin Packing
Mesin ini digunakan untukmembantu mengemas produk, agar lebih cepat dan
Model : TDP-2,5.K
Jumlah : 1 unit
2.2.2. Peralatan
1. Forklift
dipacking ke gudang juga mengangkut peti dan pallet ke truk dan container.
2. Hoist crane
Digunakan untuk memindahkan paku dari mesin pembuat paku ke mesin polish
Trado digunakan untuk mengangkut wirerod dari gudang bahan baku ke daerah
5. Sekop
Untuk memudahkan pemindahan paku dari box penampungan paku pada mesin
6. Tampungan paku
Untuk menampung paku yang dihasilkan oleh mesin pembuat paku, alat ini
7. Tong polish
Tong ini digunakan untuk menampung paku dari proses pembuatan paku yang
2.2.3. Utilitas
Utilitas adalah sarana penunjang bagi unit-unit lain dalam suatu pabrik.
Utilitas yang dimiliki oleh PT. XYZ untuk mendukung kegiatan produksinya
yaitu:
Untuk mendukung proses produksi air yang digunakan oleh PT. XYZ
diperoleh dari sungai yang terdapat di dekat lokasi produksi, air sungai tidak
perusahaan air minum daerah. Adapun kegunaan air untuk PT. XYZ adalah
2. Tenaga Listrik
Energi listrik yang digunkan oleh perusahaan diperoleh dari PLN dan Gesset
perusahaan
Surber utama energi listrik pabrik di peroleh dari PLN dengan kapsitas
b. Mesin Genset
Pabrik memiliki limbah cair dan limbah padat, limbah cair berupa sisa dari
bak pencucian, limbah cair ini berupa senyawa kimia yang berbahaya bagi
Struktur organisasi pada PT. XYZ adalah lini (garis) dan fungsional.
Bentuk atau hubungan lini (garis) ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau
tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti produksi. Struktur
Direktur
Wakil Direktur
Factory Manager
Pengawas
Kasir Delivery Order Pembukuan Kabag Stock Langsir Keamanan Kebersihan Foreman Mekanik
Produksi
Keterangan
Ass. Foreman Ass. Foreman Opeator
Fungsional
Lini
Opeator Opeator
Pada PT. XYZ terdapat dua jenis jam kerja yaitu jam kerja regular dan
shift.
Jam kerja regular berlaku bagi karyawan di luar bagian produksi seperti di
dan bengkel.
a. Shift pagi
b. Shift siang
c. Shift malam
Jam kerja ini berlaku untuk untuk bagian-bagian produksi seperti bagian tarik
LANDASAN TEORI
Salah satu kegiatan rekayasa industri yang tertua adalah tata letak pabrik
dan pemindahan bahan. Tata letak pabrik dan pemindahan bahan adalah kegiatan
yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan
selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Tataletak yang baik selalu
tataletak pabrik dan pemindahan bahan. Untuk menyusun fasilitas fisik, maka
(Apple,1990).
Pilih fasilitas
Implementasikan
Lokasi fasilitas
Pegnancangan sistem
penganganan material
Dalam tata letak pabrik, perlu dilakukan pengaturan sebagai berikut yaitu
(Wignjosoebroto, 1996):
Pengaturan dari semua mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk proses
sebuah pabrik.
pengaturan fasilitas – fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem
penghematan penggunakan area (space) yang ada, baik area untuk produksi,
besar.
tinggi.
perpindahan baik itu bahan baku, tenaga kerja, mesin ataupun peralatan
cukup besar.
akan dapat dikurangi dengan pengaturan tata letak yang terkoordinasi dengan
baik.
kerja
Para tenaga kerja tentu saja menginginkan bekerja dalam lingkungan yang
dihindarkan
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan yang lain, maka
waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu stasiun kerja
lainnya yang dapar dipersingkat pula. Dengan demikian total waktu produksi
setengah jadi yang tinggi tidak menguntungkan perusahaan karena dana yang
untuk perancangan fasilitas yang baru. Ada beberapa masalah yang dihadapi
melibatkan penataletakkan ulang dari satu proses yang telah ada atau perubahan
1. Perubahan rancangan
2. Perluasan Departemen
Misalnya, jika selama ini dibuat kompresor dalam jumlah seratus, dapat
3. Pengurangan Departemen
peralatan lain.
Penambahan produk baru atau produk yang serupa dengan produk yang
sedang dikerjakan pada lintasan produksi. Masalah yang akan timbul dari hal
ke lokasi lain. Apabila tataletak tidak memenuhi, maka hal ini dapat
keseluruhan departemen.
Masalah ini dapat timbul apabila adanya penambahan pekerjaan yang belum
ada dari sebelumnya. Hal ini juga dapat timbul jika keinginan perusahaan
berhampiran. Hal ini dapat menuntut peninjauan kembali atas wilayah yang
terlibat.
akan digunakan. 5 jenis umum layout adalah product layout, process layout, fixed
Tata letak produk sering juga dikenal dengan flow line layout, production line
layout, assembly line layout, dan layout by product. Pada tataletak produk
mesin dan stasiun kerja disusun sesuai dangan urutan operasi pembuatan
prouduk dengan sedikit jenis item dan dalam kuantitas yang banyak.
rendah. Untuk pembuatan produk dengan variasi yang tinggi, tataletak produk
tidak cocok digunakan karena akan membuat cost yang tinggi untuk membuat
perubahan.
Seperti namanya, mesin dan stasiun kerja pada tata letak proses disusun
departemen yang sama dan begitu seterusnya. Jenis tataletak proses semua
mesin bubut ditempatkan pada sudut kiri atas departemen, mesin drill pada
sudut kanan atas, mesin bor dan vertical milling machine pada kanan bawah
TM TM
DM DM
TM TM
VMM VMM BM BM
produk dengan variasi yang tinggi dan jumlah dalam jumlah yang sedikit.
waktu siklus yang tinggi, antrian yang panjang, perencanaan dan pengawasan
yang kompleks.
Pada tataletak posisi tetap produk tidak bergerak dari satu lokasi ke lokasi
lain. Peralatan dibawa kelokasi produk untuk melakukan proses. Layout ini
digunakan ketika produk yang diproduksi sangat besar dan tidak mudah untuk
penggunaan fixed position layout adalah produk yang besar dan mahal tidak
bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Sebab itu kemungkinan untuk
peningkatan yang signifikan pada biaya perpindahan peralatan dari satu area
Sejak tahun 60-an dan pada 2 dekade terakhir dan dikenal bahwa manajer dari
level bawah ke level atas dapat melakukan pengawasan yang lebih baik dan
perencananaan dengan membagi sistem yang lebih besar menjadi 2 atau lebih
sisstem yang lebih kecil. Di beberapa perusahaan jumlah part yang besar
diproduksi dengan jumlah mesin yang banyak, untuk membagi sistem yang
dengan satu set mesin yang digunakan untuk membuat produk. Keunggulan
pengawasan.
TM BM BM
TM
VMM
TM DM
5. Hybrid Layout
jens layout yang cocok untuk produknya. Oleh sebab itu beberapa
teknologi dan assembly line ditunjukkan oleh Gambar 2.5. Perusahaan ini
TM TM BM
Sebuah pola aliran bahan yang direncanakan dengan baik dan cermat
mempunyai beberapa keuntungan dan pola aliran yang baik akan menuju
pencapaian beberapa tujuan rancangan fasilitas. Tipe dari pola aliran bahan yaitu
(Apple, 1990):
1. Garis lurus
Dapat digunakan jika proses produksi pendek, relatif sederhana dan hanya
1 2 3 4 5 6
Dapat diterapkan jika lintasan lebih panjang dari ruangan yang dapat
1 4 5
2 3 6
3. Bentuk U (U-Shaped)
1 2 3
6 5 4
memulai.
2 4
1 5
dll.
2 6
3
1 5
4
aisle distance, adjacency, shortest path. Pengukuran jarak pada tergantung pada
personalia yang terkualifikasi, data yang terkumpul, dan sistem material handling
yang digunakan, sebagai contoh untuk jarak perpindahan material handling yang
jarak diambil dari pusat satu departemen ke departemen lainnya. Untuk lebih
akuratnya lagi, mengukur dari jarak antara titik angkut dan titik menurunkan pada
1. Jarak Euclidean
hal itu bukan merupakan jarak sebenarnya, cara ini merupakan yang paling
d ij [( Xi Xj) 2 (Yi Yj ) 2 ]
|Yi-Yj|
Xj,Yj
|Xi-Xj|
2. Squared Euclidean
Jarak diukur dengan mengkuadratkan bobot terbesar suatu jarak antar dua
3. Jarak Rectilinear
digunakan untuk masalah praktis (jarak antar dua titik di kota, jarak antara
yang lebih besar antara x dan y. Jadi jarak Tchebychev adalah jarak terbesar
dij= max(|Xi-Xj|,|Yi-Yj|)
Jika kita asusmsikan bahwa jarak horizontal antara departemen i dan j lebih
5. Aisle distance
dengan metode ini merupakan jarak aktual yang dilalui oleh material
masalah layout manufaktur. Karena alur yang dilalui oleh material handling
tidak digunakan pada desain awal, metode perhitungan aisle distance hanya
6. Adjacency
adjacency memberikan nilai 0 untuk dij. Seperti pada gambar 3.12 dik = djk
adjacent, dan i,j tidak. Pengukuran ini digunakan pada SLP untuk
Facility j
Facility k
Facility i
7. Shortest Path
jarak antara 2 nodes. Sebuah jaringan terdiri dari nodes dan arcs, dengan
nodes yang dihubungkan oleh arc, dan shortest path pertimbangan yang
From to chart disebut juga dengan trip frequency chart adalah metode
yang sering digunakan tata letak. Metode yang sering digunakan untuk
perencanaan tata letak. Metode ini sangat berguna untuk perencanaan apabila
barang yang mengalir pada suatu lokasi berjumlah banyak seperti pada bengkel-
bengkel mesin umum, kantor atau fasilitas-fasilitas lainnya. Peta dari –ke dibuat
dengan cara mengubah data dasar menjadi data siap pakai pada peta dari- ke
dilanjutkan dengan membuat matriks data yang sesuai dengan kegiatan tersebut.
dasarnya hampir sama denga metode Systematic Layout Planning, sebagai dasar
pembuatan rancangan tata letak ini seperti halnya Systematic Layout Planning
digunakan pula peta keterkaitan aktivitas atau peta dari-ke (From to Chart).
Dalam metode grafik ini ada beberapa lambang atau simbol yang digunakan
antara lain. Untuk departemen atau aktivitas dilambangkan oleh sebuah node,
grafik adalah dengan membuat metode grafik kedekatan yang dilakukan secara
a. Dari peta dari-ke pada Tabel 2.1, dipilih pasangan departemen yang
130, maka departemen 4 dipilih untuk masuk ke dalam grafik. Dari Gambar
3.3, tarik garis untuk dihubungkan dengan node 4 sehingga terbentuk grafik
c. Dari langkah kedua di atas terbentuk suatu bidang segitiga yang dibatasi oleh
busur-busur pembatas 1-3, 3-4 dan 4-1. Kita menamai bidang segitiga
mempunyai nilai yang lebih besar yaitu 165. Penempatan departemen 2 pada
perpotongan busur.
bidang segitiga yang terbentuk yaitu bidang 1-2-3, 1-2-4, 1-3-4, dan 2-3-4.
Terdapat dua bidang dengan nilai yang sama, yaitu bidang 1-2-4 dan bidang
2-3-4. Kita pilih bidang 1-2-4 maka gambar grafik akhir adalah sebagai
berikut.
e. Langkah terakhir adalah menyusun ulang block layout yang sesuai. Cara yang
Suatu rancangan block layout yang didasarkan atas grafik kedekatan dapat
algoritms yang lain, tetapi berbeda dalam hal informasi jarak dan arah dari
populasi sekarang digunakan untuk memandu proses pencarian solusi yang lebih
pada pembangkitan populasi titik –titik untuk mencapai minimum suatu fungsi.
menghasilkansatu turunan.
b. Step size dalam mutasi tidak disampel dari distribusi populasi yang
sudah diketahui.
individu dalam polupasi sekarang. Titik–titik ini akan di-sampling secara random
sebagai titik awal. Kemudian perlu dilakukan perbatasan nilai-nilai (batas atas
maupun batas bawah) dimana kita-kira nilai variabel yang dicari akan berbeda.
DE membangkitkan titik baru berdasarkan titik yang ada dan selisih antara dua
titik dalam populasi. Ini berada dengan metode direct search, seperti Nelder Mead
yang membangkitkan titik baru dengan cara refleksi atau melakukan sampling
dari suatu distribusi tertentu seperti ES (Budi Santoso, 2017). Berikut adalah
3.9.2. Inisialisasi
penenuan batas atas (ub) dan batas bawah (lb). Batas bawah dan batas atas akan
digunakan sebagai langkah awal pembangkitan nilai variabel yang dicari. Untuk
pembangkitan nilai awal variabel generasi ke-0, variabel ke j dan vektor ke i bisa
yang dihasilkan terletak diantara (0,1). Indeks j menunjukkan variabel ke-j. Dalam
kasus ini minimasi fungsi dengan 2 variabel, maka j akan bernilai 1 dan 2.
Penentuan batas atas dan bawah yang sangat tergantung pada masalahnya dan
pertimbangan user. Jika nilai yang dicari sulit ditentukan maka posisinya rentang
Sumber : Vladimir. 2012. Differential Evolution Approach And Parameter Estimation Of Chaotic
Dynamics.
3.9.3. Mutasi
digunakan untuk inisial adalah 0,5. Indeks vektor basis, r0, random yang berbeda
Sumber : Vladimir. 2012. Differential Evolution Approach And Parameter Estimation Of Chaotic
Dynamics.
3.9.4. Crossover
algoritm. Pada tahap ini DE menyilangkan setiap vektor, Xig, dengan vektor mutan
Vig, untuk membentuk vektor hasil persilangan Uig dengan formula. Probabilitas
crossover mengendalikan fraksi nilai variabel yang disalin mutan (Rainer, 1996).
Nilai CR untuk pilihan pertama yang baik digunakan adalah 0,1 tetapi karena nilai
pertama menggunakan CR=0,9 atau 1 cocok digunakan untuk melihat solusi yang
cepat.
3.9.5. Seleksi
Seleksi disini adalah seleksi antara 2 vektor. Jika trial vektor, Uig,
mempunyai nilai fungsi tujuan yang lebih kecil dari fungsi tujuan vektor
targetnya, Xig, maka Uig akan menggantikan posisi Xig dalam populasi pada
generasi berikutnya. Jika terjadi sebaliknya, vektor target akan tetap pada
Pada tahap ini terjadi looping utama dari DEA. Tahap ini dimulai dengan
membandingkan nilai fitness dari vektor uji (daya aktif) dengan vektor terbaik
(daya aktif) sebelumnya sebagai landasan untuk menetukan vektor terbaik yang
baru. Simulasi akan mendapatkan solusi akhir setelah mencapai konvergensi atau
dan lebar untuk area yang dibutuhkan untuk mengalokasikan departemen, flexible
atau vertikal untuk melakukan perbaikan pada layout agar mendapatkan nilai yang
Pada FBS, setiap solusi yang dihasilkan dari teknik optimasi mempunyai
dua segmen, segmen yang pertama menunjukan urutan dari fasilitas sebanyak n,
sedangkan segmen yang kedua menunjukan kapan fasilitas yang disusun tersebut
berpindah kolom sebanyak n-1. Gambar 3.16 merupakan ilustrasi flexible bay
structure.
Menyelesaikan Permasalahan Tata Letak Fasilitas Dengan Luas Area Berbeda (Unequal Area
METODOLOGI PENELITIAN
tentang fakta–fakta dan sifat–sifat suatu objek atau populasi tertentu (Sinulingga,
2014).
Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah layout lantai produksi
sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
dipengaruhi atau ditentukan oleh nilai variabel lain. Variabel dependen dalam
2. Variabel Independen
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) baik secara positif
Jarak Antar
Departemen
Frekuensi
Tata letak
Usulan
Aliran Proses
produksi
Luas
Departemen
kemudian menghitung total momen perpindahan layout aktual dan layout usulan
perbaikan.
Studi
Studi Literatur
Pendahuluan
Pengumpulan Data
1. Pengukuran dimensi masing -masing departemen
2. Pengukuran Jarak masing- masing departemen
3. Penggambaran layout Aktual
4. Pengumpulan data frekuensi perpindahan antar departemen
Pengolahan data
1. Menghitung Total Momen Perpindahan Aktual
2.Merancang tata letak dengan Metode Grafik
3.Merancang tata letak dengan Differential Evolution
4. Menghitung Total Momen perpindahan Metode Grafik
5. Menghitung Total Momen perpindahan differential evolution
6. Perbandingan Total Momen perpindahan dan efisiensi layout
Selesai
Penelitian ini menggunakan data yang didapat berdasarkan data primer dan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan berupa data proses
Data input yang digunakan untuk merancang layout dengan metode grafik
chart. Dalam metode grafik ini ada beberapa lambang atau simbol yang
Data yang dikumpulkan adalah luas area departemen produksi, luas area
pendukung proses produksi, dan gambar layout aktual departemen pada lantai
produksi. Adapun luas lantai produksi setiap departemen serta area pendukung
aisle distance. Aisle distance adalah mengukur panjang lintasan yang dilalui
Departemen Pencucian.
Layout Aktual
Dari Gambar 5.2 dapat dihitung jarak gudang bahan dengan Departemen
rekapitulasi perhitungan jarak untuk departemen yang lain dapat dilihat pada
Tabel 5.2.
proses penarikan, pembentukan paku dan polishing. Adapun data efisiensi mesin
Diketahui
1. Mesin polish
Scrap : 0,5%
Output
Input
Efisiensi( 1 - scrap)
11000
Input
99%(1 - 0,05%)
= 11166,95 kg
Scrap : 1%
11166,95 kg
Input
99%(1 - 1%)
= 11393,68 kg
Scrap : 0%
11393,68 kg
Input
99%(1 - 0%)
= 11508,77
Lory : 100 Kg
Trado : 2000 Kg
Forklift : 1500 Kg
perpindahan material handling dalam 1 hari kerja dapat dilihat pada Tabel 5.4.
departemen dengan jumlah bahan yang diolah dapat dilihat pada tabel 5.5.
yang sering digunakan tata letak. Metode yang sering digunakan untuk
perencanaan tata letak. Metode ini sangat berguna untuk perencanaan apabila
barang yang mengalir pada suatu lokasi berjumlah banyak seperti pada bengkel-
frekuensi perpindahan pada area lantai produksi antar departemen di PT. XYZ
produksi selama 24 hari kerja per bulan di PT. XYZ. Contoh perhitungan
Produksi Aktual
rumus:
sebagai beikut:
= 144 x 61,01
= 8785,44 m/bulan
Data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tata letak pabrik dengan metode
perpindahan normalisasi antar departemen yang dapat dilihat pada Tabel 5.9.
yang mempunyai bobot terbesar, bobot terbesar adalah pembentukan paku dan
polishing, kemudian polishing dan packaging dengan bobot 5376, maka dipilih
pembentukan paku dan polishing. Kemudian buat garis penghubung antara node 5
5 6
departemen yang mempunyai bobot terbesar. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel
5.10.
Departemen uji packaging, dengan bobot 5376. Dari gambar 5.5 tarik garis untuk
5 6
Dari langkah kedua diatas terbentuk bidang segitiga yang dibatasi busur
pembatas 5-6, 5-7, 6-7. Kemudian bidang tersebut diberi nama 5-6-7, berikutnya
sebagai berikut.
sama, sehingga dipilih salah satu departemen yang akan dialokasikan, maka yang
Dari gambar 5.6 tarik garis untuk menghubungkan node 4 dengan dengan bidang
segitiga 5-6-7, sehingga terbentuk 3 bidang segitiga, yang dapat dilihat pada
Gambar 5.5.
5 6
Dari langkah ketiga diatas terbentuk 3 bidang segitiga yaitu 4-5-7, 4-5-6,
dengan dengan bidang 4-5-7, dan 4-6-7. Sehingga dipilih salah satu departemen
yang akan dialokasikan, maka yang dipilih untuk dialokasikan adalah Departemen
8 yaitu gudang produk dengan bidang 4-6-7 dengan bobot 384. Dari Gambar 5.6
sehingga terbentuk 5 bidang segitiga, yang dapat dilihat pada Gambar 5.6.
5 6
4-5-6, 4-7-8, 4-6-8 dan 6-7-8. Berikutnya adalah memilih departemen yang akan
departemen 3 dengan bidang 4-5-7, 4-5-6, dan 4-6-8, dan 4-7-8 sehingga dipilih
dengan bobot 384. Dari gambar 5.6 tarik garis untuk menghubungkan node 3
dengan dengan bidang segitiga 4-5-6, sehingga terbentuk 7 bidang segitiga, yang
5 6
4-6, 3-5-6, 4-5-7, 4-7-8, 4-6-8 dan 6-7-8. Berikutnya adalah memilih departemen
departemen 2 dengan bidang 3-4-5, 3-4-6 dan 3-5-6. Sehingga dipilih lokasi
adalah Departemen 2 yaitu Pencucian dengan bidang 3-4-5 dengan bobot 288 .
Dari Gambar 5.9 tarik garis untuk menghubungkan node 2 dengan dengan bidang
segitiga 3-4-5, sehingga terbentuk 9 bidang segitiga, yang dapat dilihat pada
Gambar 5.8.
5 3
Dari langkah keenam diatas terbentuk 9 bidang segitiga yaitu 2-3-4, 2-3-
5, 2-4-5, 3-4-6, 3-5-6, 4-5-7, 4-7-8, 4-6-8 dan 6-7-8 . Berikutnya adalah memilih
departemen 2 dengan bidang 2-3-4, 2-3-5, dan 2-4-5. Sehingga dipilih lokasi
adalah Departemen 2 yaitu Pencucian dengan bidang 2-3-4 dengan bobot 288 .
Dari Gambar 5.10 tarik garis untuk menghubungkan node 1 dengan dengan
bidang segitiga 2-3-4, sehingga terbentuk 11 bidang segitiga, yang dapat dilihat
5 3
yang sesuai atas kedekatan grafik. Berikut block layout yang sesuai atas
alternatif dalam bentuk block layout. adapun block layout usulan dari Metode
Grafik untuk alternatif 1 Dapat dilihat dapat dilihat pada Gambar 5.11.
metode aisle distance. Aisle distance mengukur panjang lintasan yang dilalui
distance. Contoh perhitungan jarak dengan metode Aisle distance dari gudang
antar departemen pada layout usulan dengan metode Grafik yang dapat dilihat di
Tabel 5.16.
momen perpindahan. Berikut ini adalah momen perpindahan pada layout usualan
yang dapat dilihat pada Tabel 5.17. Contoh perhitungan momen perpindahan
= 17 x 288 = 4896
Adapun block layout usulan dari Metode Grafik untuk alternatif 2 dapat
metode aisle distance, aisle distance adalah mengukur panjang lintasan yang
distance. Ukuran jarak antar departemen pada layout usulan dengan metode
Grafik yang dapat dilihat di Tabel 5.18.Contoh perhitungan metode Aisle distance
momen perpindahan, berikut adalah momen perpindahan pada layout usulan yang
dapat dilihat pada Tabel 5.19, contoh perhitungan momen perpindahan gudang
perpindahannya adalah 218216,64m per bulan. adapun block layout usulan dari
Metode Grafik untuk alternatif 3 dapat dilihat dapat dilihat pada Gambar 5.15.
metode aisle distance, aisle distance adalah mengukur panjang lintasan yang
berikut adalah ukuran jarak antar departemen pada layout usulan dengan metode
momen perpindahan. Momen perpindahan pada layout usualan yang dapat dilihat
diinput ke sofware adalah jumlah Departemen, data from to chart, dan luas area.
Selain luas area, data yang di input kedalam software adalah data from to
2. Input panjang, lebar area yang dibutuhkan dan jumlah departemen yang
akan disusun
To Chart
bentuk block layout. adapun block layout usulan dari differential evolution dapat
metode aisle distance, aisle distance adalah mengukur panjang lintasan yang
dilalui material handling. Berikut contoh perhitungan jarak gudang bahan dengan
departemen pencucian.
distance, berikut adalah berikut ukuran jarak antar departemen pada layout usulan
diperoleh total momen perpindahan untuk masing masing layout. Berikut adalah
rekapitulasi total momen perpindahan setiap layout yang dapat dilihat pada Tabel
5.26.
Layout bahan keadaan aktual PT. XYZ ditunjukkan pada Gambar 6.1.
Tata letak pabrik lantai produksi di PT. XYZ tidak teratur sehingga
mengakibatkan adanya cross movement pada saat proses pemindahan bahan antar
stasiun, pada layout aktual, cross movement, dapat dilihat pada aliran bahan dari
pola aliran berubah dan tidak ditemukan lagi adanya cross movement dan by-
passing pada proses pemindahan bahan. Pada metode grafik diperoleh 3 altenatif
238072,32m .
ditemukan lagi adanya cross movement dan by-passing pada proses pemindahan
bahan. Pola aliran bahan membentuk pola U (U-Shape). dengan total momen
total momen perpindahan aktual dan usulan maka diperoleh total momen
perpindahan untuk masing masing layout, berikut adalah rekapitulasi total momen
= 61,67%
Berdasarkan Tabel 6.1 dapat dilihat bahwa nilai total momen perpindahan
yang ditempuh oleh material handling untuk memindahkan bahan pada sebulan
jarakaisle jarakeuclidean
LER 1 x100 %
jarakeuclidean
93,94 79,99
LER 1 x100% 76,38%
79,99
76,38%. Nilai ini lebih besar dari 75% maka dapat dikatakan bahwa efisiensi
baik.
7.1. Kesimpulan
disimpulkan.
2. Perbaikan tata letak pabrik dengan Metode Grafik membentuk pola aliran
dan 238072,32m .
158550,72m.
perpindahan layout usulan dengan layout aktual dan memilih total momen
diperoleh nilai efisiensi lintasan sebesar 76,38%, lebih besar dari ambang
7.1. Saran
Apple, James.1997. Tata letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB
Elsevier
Ningtyas, Dkk. 2015. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan
Malang:Brawijaya
Siska, Merry. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik Tahu Dan
Academic Publishers.
Universitas Diponegoro.
Shenzhen: ROBIO
Wong, Kwan Yew. Komarudin. Applying Ant System for solving Unequal Area
Guna widya