OLEH
Bersemi Pakpahan (DIV IA)
NIM : P07524417006
Segala puji bagi Allah. Kami semua senantiasa memuji-Nya, memohon pertolongan
dan memohon ampunan kepada-Nya. Kami semua pun berlindung kepada –Nya. Dari
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Yang dengan rahmat dan
inayah-Nya tugas makalah yang berjudul “ BAHAYA DEMAM BERDARAH ” dapat kami
selesaikan.
Dengan membaca tugas Makalah ini semoga kita dapat menjaga lingkungan dengan
baik dari penyakit DBD dengan sebaik -baiknya dan penulis minta maaf apabila ada salah
Di dalam tugas Makalah ini masih memiliki kekurangan. Apabila ada kekurangan
DAFTAR ISI
Kata pengntar :……………………………………………………............i
Dafrar isi:…………………………………………………..............……..ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………….......1
1.2 Rumusan masalah………………………................ 2
1.3 Tujuan penulisan………………………………….. 2
1.4 Manfaat penulisan………………………………. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Sejarah berkembangnya dan masuknya DBD di indonesia …... 3
BAB I
PENDAHULUAN
Virus dengue terdiri dari empat jenis (strain), yakni dengue tipe 1, 2, 3 dan 4. Namun tipe
yang dominan di Indonesia adalah tipe 3. Virus dengue menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan,
dapat menimbulkan kematian.Biasanya, penyakit demam berdarah mewabah ketika
pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Gejala penyakit DBD sampai sekarang memang tidak terduga. Namun secara umum,
penyakit ini memiliki ciri seperti panas tinggi, pusing, bahkan muntah darah. Namun
sayangnya, gejala yang sama sering ditemukan pada penyakit lain. Akibatnya, sampai
sekarang sering terjadi salah diagnosis.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil.
Bahkan menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2009-2011 jumlah kematian
akibat DBD di Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus
menempatkan Indonesia di Asia Tenggara sebagai negara tertinggi dalam kasus
penyakit DBD.
Untuk mempelajari bagaimana gejala penyakit DBD dapat menular dengan cepat di suatu
negara
Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit DBD
Untuk mengetahui bagaimana pencegahan penyakit DBD di lingkungan.
Memberi pengetahuan tentang patogenitas DBD
BAB II
PEMBAHASAN
Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan
mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi
penduduk disekitarnya.
Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya
tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan
35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit
pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi manusia.
Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang menggigit
orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus hidup di sel yang
menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari berikutnya, virus menyebar ke
kelenjar saliva nyamuk, yang memproduksi saliva (atau “ludah”). Ini berarti bahwa saliva
yang diproduksi oleh nyamuk tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk
menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan
menginfeksi orang tersebut. Virus sepertinya tidak menimbulkan masalah pada nyamuk yang
terinfeksi, yang akan terus terinfeksi sepanjang hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti adalah
nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai
hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk
ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi
organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah atau organ tubuh, yang kemudian
diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang
didonasikan tersebut. Di beberapa negara, seperti Singapura, dengue biasa terjadi. Di negara-
negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah dari setiap 10.000 menularkan dengue .Virus
dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan atau ketika anak tersebut
dilahirkan. Dengue biasanya tidak ditularkan dengan cara-cara lain.
Penyebab dan perantara penularan.
Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
Patogenesis
Dua teori yang banyak dianut dalam menjelaskan patogenesis infeksi dengue adalah
hipotesis infeksi sekunder (secondary heterologous infection theory) dan hipotesis immune
enhancement.
Hipotesis infeksi sekunder Menurut hipotesis infeksi sekunder yang diajukan oleh Suvatte,
1977 (gambar 2), sebagai akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berbeda, respon
antibodi anamnestik pasien akan terpicu, menyebabkan proliferasi dan transformasi limfosit
dan menghasilkan titer tinggi IgG antidengue. Karena bertempat di limfosit, proliferasi
limfosit juga menyebabkan tingginya angka replikasi virus dengue. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya kompleks virus-antibodi yang selanjutnya mengaktivasi sistem komplemen.
Pelepasan C3a dan C5a menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah
dan merembesnya cairan ke ekstravaskular. Hal ini terbukti dengan peningkatan kadar
hematokrit, penurunan natrium dan terdapatnya cairan dalam rongga serosa.
Hipotesis immune enhancement menjelaskan menyatakan secara tidak langsung bahwa
mereka yang terkena infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai risiko berat yang lebih
besar untuk menderita DBD berat. Antibodi herterolog yang telah ada akan mengenali virus
lain kemudian membentuk kompleks antigen-antibodi yang berikatan dengan Fc reseptor dari
membran leukosit terutama makrofag. Sebagai tanggapan dari proses ini, akan terjadi sekresi
mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan
Demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah
tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
Penyebab penyakit DBD di indonesia adalah virus dengue dengan tipe den 1,
den 2, den 3, dan den 4
Perlu kewaspadaan tinggi terhadap penyakit demam berdarah dengue terutama
pada musim hujan
3. 2 Saran
Dalam upaya mengatasi penyakit demam berdarah dengue ada beberapa saran dari penulis
yang dapat diikuti :
Bagi setiap masyarakat hendaknya menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan
lingkungan.
Hendaknya diadakan bimbingan atau penyuluhan tentang bahaya DBD
Perlu dilakukan 3M yaitu ( menutup,menguras,menimbun )
DAFTAR PUSTAKA
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-demam-berdarah-dan-
pertolongan.html
http://disehat.com/penyebab-dan-pengobatan-penyakit-demam-berdarah-yang-
mematikan/
http://www.alodokter.com/demam-berdarah
http://dee-kesehatan.blogspot.co.id/2013/08/demam-berdarah-sejarah-dan.html
http://growup-clinic.com/2015/02/06/penyebab-dan-proses-terjadinya-penyakit-
demam-berdarah-dengue/
http://yananjae.blogspot.co.id/2010/01/makalah-demam-berdarah.html