Anda di halaman 1dari 8

BAHAYA DEMAM BERDARAH

Diajukan sebagai Tugas Kuliah Bahasa Indonesia

OLEH
Bersemi Pakpahan (DIV IA)
NIM : P07524417006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


REPUBLIK INDONESIA
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. Kami semua senantiasa memuji-Nya, memohon pertolongan

dan memohon ampunan kepada-Nya. Kami semua pun berlindung kepada –Nya. Dari

kejelekan diri kami dan dari keburukan perbuatan kami.

Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Yang dengan rahmat dan

inayah-Nya tugas makalah yang berjudul “ BAHAYA DEMAM BERDARAH ” dapat kami

selesaikan.

Dengan membaca tugas Makalah ini semoga kita dapat menjaga lingkungan dengan

baik dari penyakit DBD dengan sebaik -baiknya dan penulis minta maaf apabila ada salah

kata yang tidak kami sengajai.

Di dalam tugas Makalah ini masih memiliki kekurangan. Apabila ada kekurangan

penulis meminta maaf yang sebesar-besar-Nya.

DAFTAR ISI
Kata pengntar :……………………………………………………............i
Dafrar isi:…………………………………………………..............……..ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………….......1
1.2 Rumusan masalah………………………................ 2
1.3 Tujuan penulisan………………………………….. 2
1.4 Manfaat penulisan………………………………. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Sejarah berkembangnya dan masuknya DBD di indonesia …... 3

2.2. Penyebab Terjadinya Penyakit Demam Berdarah dengue........ 5

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………… 9
3. 2 Saran…………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Musim hujan tiba maka perlu diwaspadai adanya genangan – genangan air yang
terjadi pada selokan yang buntu, gorong – gorong yang tidak lancar serta adanya banjir yang
berkepanjangan, perlu diwaspadai adanya tempat reproduksi atau berkembangbiaknya
nyamuk pada genangan – genangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan musim nyamuk
telah tiba pula, itulah kata-kata yang melakat pada saat ini. saatnya kita melakukan antisipasi
adanya musim nyamuk dengan cara pengendalian nyamuk dengan pendekatan perlakukan
sanitasi lingkungan atau non kimiawi yang tepat sangat diutamakan sebelum dilakukannya
pengendalian secara kimiawi.
Sebagaimana kita ketahui Demam Berdarah Dengue atau disingkat DBD disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegiptyatau Aedes
albopictus berkelamin betina. Nyamuk berkaki belang-belang putih ini menggigit manusia di
siang hari.

Virus dengue terdiri dari empat jenis (strain), yakni dengue tipe 1, 2, 3 dan 4. Namun tipe
yang dominan di Indonesia adalah tipe 3. Virus dengue menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan,
dapat menimbulkan kematian.Biasanya, penyakit demam berdarah mewabah ketika
pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Gejala penyakit DBD sampai sekarang memang tidak terduga. Namun secara umum,
penyakit ini memiliki ciri seperti panas tinggi, pusing, bahkan muntah darah. Namun
sayangnya, gejala yang sama sering ditemukan pada penyakit lain. Akibatnya, sampai
sekarang sering terjadi salah diagnosis.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil.
Bahkan menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2009-2011 jumlah kematian
akibat DBD di Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus
menempatkan Indonesia di Asia Tenggara sebagai negara tertinggi dalam kasus
penyakit DBD.

Sedangkan menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013,


jumlah penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk 376
orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah penyakit yang
sangat umum di Indonesia.

1.2 Rumusan masalah


Suatu masalah dapat timbul dikarenakan adanya hambatan, rintangan ataupun tantangan
sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan ataupun kegagalan dalam mencapai
suatu tujuan. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
 Apa yang akan terjadi apabila suatu negara terjadi begitu banyak penyakit DBD ?
 Mengapa penyakit DBD rentan atas kematian ?

1.3 Tujuan penulisan

 Untuk mempelajari bagaimana gejala penyakit DBD dapat menular dengan cepat di suatu
negara
 Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit DBD
 Untuk mengetahui bagaimana pencegahan penyakit DBD di lingkungan.
 Memberi pengetahuan tentang patogenitas DBD

1.4 Manfaat penulisan


 Penulis dan pembaca mengetahui bagaimana gejala penyakit DBD dapat menular
dengan cepat di suatu negara
 Melatih penulis dalam menggunakan ejaan huruf Bahasa Indonesia
 Mendapat pengalaman dalam menyusun karya tulis
 Menambah pengetahuan mengenai Penyakit DBD

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah berkembangnya dan masuknya DBD di indonesia


Wabah demam berdarah selalu saja terjadi setiap tahun di Indonesia.
Berbagai langkah pencegahan dan penanggulangan serta upaya sosialisasi juga
gencar diadakan sepanjang tahun melalui berbagai media yang mungkin. Namun,
sepertinya, hasil yang diharapkan belum terjadi juga. Angka penderita penyakit
demam berdarah masih tetap tinggi di berbagai daerah. Untungnya jumlah korban
yang sampai meninggal bisa ditekan jumlahnya. Namun itu artinya kegagalan
berada di sisi pencegahan.
Sebenarnya seperti apa sih perkembangan penyakit demam berdarah ini di
Indonesia? Apakah dia sudah lama atau masih baru masuk dan langsung menjadi
penyakit mematikan di sini?
Sejarah Demam Berdarah di Indonesia
Kasus demam berdarah di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Jakarta, pada
tahun 1969. Tetapi awal kemunculan penyakit DBD ini sendiri mulai dikenal sejak
tahun 1779.
Wabah demam berdarah dengue sendiri berawal di Yunani, Amerika Serikat,
Australia dan Jepang pada tahun 1920an. Sejak kemunculannya di 1969 sampai
sekarang, penyakit DBD ini selalu muncul dari musim ke musim.
Penularan Demam Berdarah
Virus dengue penyebab DBD memerlukan bantuan nyamuk untuk berpindah
ke tubuh manusia. Nyamuk itu sendiri harus jenis nyamuk belang-belang hitam-putih
Aedes dan bukan oleh jenis nyamuk lainnya. Nyamuk rumah, nyamuk malaria, dan
jenis nyamuk lainnya tidak dapat membawa virus dengue sehingga bukan nyamuk
penularannya.
Virus Dengue
Virus dengue berukuran mikron saja. Terbagi menjadi 4 tipe. Ada yang ganas
ada pula yang lebih jinak. Tanpa bantuan nyamuk, virus dengue tidak perlu ditakuti.
Setelah berhasil memasuki tubuh manusia, virus hanya bertahan hidup tidak lebih
dari 12 hari. Sesudah itu mati sendiri.
Virus dengue berasal dari tubuh pasien yang sedang terserang virus dengue.
Kemudian apabila ada nyamuk Aedes yang dua jenis itu menggigit tubuh si
pengidap virus, virus akan bersiklus hidup di dalam tubuh nyamuk.
Nyamuk Penyebar DBD: Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
Nyamuk Aedes Aegypti adalah nyamuk yang gemar hidup di dalam rumah,
dan ada juga Aedes Albopictus, nyamuk belang hitam-putih juga lebih menyukai
tinggal dikebun sekitar rumah. Dua-duanya bisa menjadi pembawa virus dengue,
atau disebut vector. Di Indonesia, Aedes Aegypti lebih sering sebagai pembawa virus
dengue nya dibandingkan Aedes Albopictus.
Berbeda dengan Aedes Albopictus si nyamuk kebun, nyamuk Aedes Aegypti
lebih menyukai tinggal di ruangan rumah yang sejuk, lembab dan gelap. Hinggapnya
bukan di dinding, melainkan di barang-barang yang bergelantungan di kamar.
Sedangkan nyamuk Aedes Albopictus lebih menyukai berada di semak kebun sekitar
rumah.
Nyamuk demam berdarah bukan tergolong rakus. Ia hanya menggigit pada
jam-jam tertentu saja. Itu pun hanya nyamuk betina yang menggigit. Darah manusia
dibutuhkannya untuk bertelur. Biasanya mereka menyerang pada pagi hari pukul
06.00-09.00 dan sore hari pukul 15.00-17.00. Di luar jam tersebut, nyamuk betina
hinggap di air jernih tergenang untuk bertelur.
Umur nyamuk Aedes hanya 10 hari, paling lama 2-3 minggu. Bertelur 200-400
butir per indukannya. Dia bertelur bukan di air kotor seperti nyamuk lain, melainkan
di air jernih. Bukan pula sembarangan air jernih, tetapi air jernih yang tergenang
tidak terusik. Biasanya di air dalam wadah (bekas berisi air hujan di pekarangan,
talang air, ceruk pohon, atau wadah penyimpanan air bersih di dalam rumah, seperti
tempayan, gentong, vas bunga, baki penampungan air di alas kulkas).
Penyebaran Demam Berdarah Oleh Nyamuk
Nyamuk yang di dalam tubuhnya sudah bervirus membawanya ke tubuh
orang sehat dengan menggigitnya. Begitu seterusnya terjadi. Virus dengue
berpindah dan berpindah lagi ke banyak tubuh sehat lainnya melalui gigitan nyamuk
bervirus. Hanya nyamuk Aedes bervirus saja yang bisa menularkan penyakit DBD.
Nyamuk Aedes yang di tubuhnya tidak membawa virus, bukan nyamuk penular
DBD.
Jarak terbang nyamuk Aedes bisa mencapai 100 meter. Maka, luas
penyemprotan (fogging) apabila sudah terjangkit kasus DBD, dilakukan sejauh
radius 100 meter dari lokasi pasien DBD.
2.2. PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA PENYAKIT DEMAM
BERDARAH DENGUE
HAL-HAL YANG MENGENAI DBD
 Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut
yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
Salah satu varian klinik infeksi virus dengue, yang ditandai oleh gejala panas 2- 7 hari dan
pada saat panas turun disertai/disusul dengan gangguan hemostatik dan kebocoran plasma
(plasma leakage).
 Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genusFlavivirus, famili
Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah
yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah
disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau dalam istilah kedokteran disebut Dengue
Hemorrhagic Fever. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan
pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
 Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika
termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000
meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seringkali salah dalam
penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain
seperti Flu dan Tifus.
 Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika
Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di
Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab
kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.
Mekanisme terjadinya penyakit
 Berhubungan dengan strain virus, dengan urutan Den 2, Den 3, Den 4 dan Den 1
 Berhubungan dengan infeksi sekunder
 Berhubungan dengan antibody- dependent enhancement
Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue

 Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan
mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi
penduduk disekitarnya.
 Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya
tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan
35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit
pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi manusia.
 Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang menggigit
orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus hidup di sel yang
menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari berikutnya, virus menyebar ke
kelenjar saliva nyamuk, yang memproduksi saliva (atau “ludah”). Ini berarti bahwa saliva
yang diproduksi oleh nyamuk tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk
menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan
menginfeksi orang tersebut. Virus sepertinya tidak menimbulkan masalah pada nyamuk yang
terinfeksi, yang akan terus terinfeksi sepanjang hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti adalah
nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai
hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk
ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
 Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi
organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah atau organ tubuh, yang kemudian
diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang
didonasikan tersebut. Di beberapa negara, seperti Singapura, dengue biasa terjadi. Di negara-
negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah dari setiap 10.000 menularkan dengue .Virus
dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan atau ketika anak tersebut
dilahirkan. Dengue biasanya tidak ditularkan dengan cara-cara lain.
Penyebab dan perantara penularan.
 Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
 Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
Patogenesis
 Dua teori yang banyak dianut dalam menjelaskan patogenesis infeksi dengue adalah
hipotesis infeksi sekunder (secondary heterologous infection theory) dan hipotesis immune
enhancement.
 Hipotesis infeksi sekunder Menurut hipotesis infeksi sekunder yang diajukan oleh Suvatte,
1977 (gambar 2), sebagai akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berbeda, respon
antibodi anamnestik pasien akan terpicu, menyebabkan proliferasi dan transformasi limfosit
dan menghasilkan titer tinggi IgG antidengue. Karena bertempat di limfosit, proliferasi
limfosit juga menyebabkan tingginya angka replikasi virus dengue. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya kompleks virus-antibodi yang selanjutnya mengaktivasi sistem komplemen.
Pelepasan C3a dan C5a menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah
dan merembesnya cairan ke ekstravaskular. Hal ini terbukti dengan peningkatan kadar
hematokrit, penurunan natrium dan terdapatnya cairan dalam rongga serosa.
 Hipotesis immune enhancement menjelaskan menyatakan secara tidak langsung bahwa
mereka yang terkena infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai risiko berat yang lebih
besar untuk menderita DBD berat. Antibodi herterolog yang telah ada akan mengenali virus
lain kemudian membentuk kompleks antigen-antibodi yang berikatan dengan Fc reseptor dari
membran leukosit terutama makrofag. Sebagai tanggapan dari proses ini, akan terjadi sekresi
mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan
 Demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah
tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
 Penyebab penyakit DBD di indonesia adalah virus dengue dengan tipe den 1,
den 2, den 3, dan den 4
 Perlu kewaspadaan tinggi terhadap penyakit demam berdarah dengue terutama
pada musim hujan

3. 2 Saran
Dalam upaya mengatasi penyakit demam berdarah dengue ada beberapa saran dari penulis
yang dapat diikuti :
 Bagi setiap masyarakat hendaknya menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan
lingkungan.
 Hendaknya diadakan bimbingan atau penyuluhan tentang bahaya DBD
 Perlu dilakukan 3M yaitu ( menutup,menguras,menimbun )

DAFTAR PUSTAKA

http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-demam-berdarah-dan-
pertolongan.html
http://disehat.com/penyebab-dan-pengobatan-penyakit-demam-berdarah-yang-
mematikan/
http://www.alodokter.com/demam-berdarah
http://dee-kesehatan.blogspot.co.id/2013/08/demam-berdarah-sejarah-dan.html
http://growup-clinic.com/2015/02/06/penyebab-dan-proses-terjadinya-penyakit-
demam-berdarah-dengue/
http://yananjae.blogspot.co.id/2010/01/makalah-demam-berdarah.html

Anda mungkin juga menyukai