Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi
telah diteliti dan diperdebatkan. Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu
ada, dapat dilakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Para
ahli berpendapat bahwa makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan
dalam jangka waktu yang lama, dalam hitungan jutaan tahun. Perubahan-perubahan itu
dapat berjalan jauh menyimpang dari struktur aslinya sehingga menimbulkan spesies baru.
Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang ini bukanlah makhluk hidup yang pertama
menghuni bumi ini, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau yang telah mengalami
perubahan. Sehingga muncul pula pertanyaan utama bagaimana perubahan-perubahan itu
terjadi?. Adanya hewan dan tumbuhan yang beranekaragam menumbuhkan keinginan
manusia untuk mengetahui nenek moyangnya. Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang
ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi.
Teori evolusi
menjadi sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan Inggris Chalres
Darwin (1809-1882). Teori evolusi Darwin dihasilkan dari sebuah ekspedisi yang Darwin
lakukan pada saat pelayaran menjelajahi daratan maupun lautan Amerika Selatan. Teori
evolusi Darwin merupakan penyempurna dari teori evolusi sebelum-sebelumnya. Teori
evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno. Pertama kali teori tersebut dipopulerkan
oleh Thales (600 SM), yang menyatakan air adalah induk asal usul serta sumber adanya
sesuatu. Anaximander (611–547 SM0, menyatakan makhluk hidup berasal dari lumpur
yang dipanasi oleh sinar matahari. Aristoteles (384–322 SM), menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati (Abiogenesis), Heraklitus, menyatakan bahwa
segala sesuatu dirubah menjadi bentuk baru. Hal tersebut menjadi tonggak sejarah
perkembangan teori evolusi.

B. Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai