Anda di halaman 1dari 23

SIDANG PERTAMA

1. Penuntut Umum, Penasehat Hukum, Panitera Pengganti dan Rohaniawan memasuki


ruang sidang dan duduk di tempatnya masing-masing.
2. Tempat duduk Jaksa Penutut Umum di sebelah kanan, Penasehat hukum di sebelah kiri,
sedangkan petugas sumpah (rohaniawan duduk di sebelah kiri Majelis hakim)
3. Petugas pengadilan berbicara
4. Majelis hakim memasuki ruang sidang, Panitera memerintahkan hadirin/pengunjung
untuk berdiri, setelah majelis hakim duduk,hadirin diminta duduk kembali

Panitera : pembacaan tata tertib persidangan :


1. Sebelum sidang dimulai, panitera, penuntut umum, penasihat hukum dan pengunjung
sidang duduk di tempatnya masing – masing.

2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.

3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib
di tempat masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk
ruang sidang, dan memelihara ketertiban dalam sidang.

4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada Hakim
Ketua sidang.

5. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran, atau melakukan
tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.

6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata
tertib persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.

7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan
siapa yang membawanya wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk itu.

Panitera : Pembacaan tata tertib persidangan selesai. Majelis hakim memasuki ruang
sidang, hadirin dimohon untuk berdiri (PU & PH berdiri) (majelis hakim
masuk, hakim ketua yang paling depan). Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : Sebelum persidangan dimulai harap menonaktifkan segala bentuk alat
komunikasi dan dimohon untuk bersikap sopan dan tertib, marilah kita
berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. berdoa mulai
... selesai. Hakim anggota 1 siap? Hakim anggota 2 siap? Panitera dan
rohaniawan siap? Penuntut Umum dan Penasehat Hukum siap?
Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa,
dengan nomor register perkara PDM- .. /.../.../.../2019 dengan terdakwa
JACKSON, MICHAEL dan JONSON. pada hari ini Jumat, tanggal 10
Januari 2019 dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(tok palu 3x)
Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum apakah saudara sudah siap untuk
menghadirkan terdakwa kedalam persidangan?
Jaksa PU : Kami sudah siap, majelis hakim. Kepada petugas diperintahkan untuk
menghadirkan terdakwa JACKSON, MICHAEL dan JONSON kedalam
ruang persidangan!
Petugas : Siap, (mengiring terdakwa memegang terdakwa masuk ruang sidang).
Terdakwa JACKSON, MICHAEL dan JONSON siap, majelis!
Hakim ketua : Terima kasih. Selamat Pagi Saudara Terdakwa, hari ini Saudara akan
diperiksa sehubungan dengan tindak pidana yang didakwakan kepada
Saudara. Apakah Saudara sudah siap?
Terdakwa : siap majelis
Hakim ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani?
Terdakwa : iya majelis.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, hari ini akan dimulai pemeriksaan terhadap perkara
pidana saudara, akan tetapi sebelumnya kami ingin mengetahui
identitas saudara terlebih dahulu. Silahkan saudara saksi maju kedepan
untuk menyerahkan kartu identitas saudara. :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hakim ketua : Apakah Sebelumnya saudara pernah diperiksa oleh pihak penyidik dari
kepolisian?
Terdakwa : sudah majelis.
Hakim ketua : Saudara terdakwa silahkan maju ke depan, apakah benar ini BAP
saudara?
Terdakwa : iya, benar majelis
Hakim ketua : Baiklah, silahkan duduk kembali. Terhadap isi BAP ini apakah
seluruhnya benar atau ada yang saudara sangkal?
Terdakwa : tidak ada majelis
Hakim ketua : Apakah saudara sudah menerima salinan surat dakwaan yang diberikan
oleh penuntut umum?
Terdakwa : sudah majelis
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa pada persidangan hari ini didampingi
Penasehat Hukum?
Terdakwa : Ya, Majelis.
Hakim ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah Saudara sudah menerima surat
kuasa dari Terdakwa untuk bertindak sebagai Penasehat Hukum
terdakwa?
Penasihat Hukum : Sudah majelis.
Hakim ketua : Kalau begitu PH Silakan maju untuk menunjukan surat kuasa beserta
surat izin beracara saudara, Terdakwa dan penuntut umum juga silahkan
maju ke depan. (Setelah hakim ketua menerima kedua surat
tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan JPU)
Penasihat Hukum : Baik, Majelis (PH dan PU maju).
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, benar ini tanda tangan saudara? (menunjuk pada
surat kuasa)

Terdakwa : Benar, majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan kembali ke tempat.

(Hakim ketua mengoper surat kuasa ke Panitera)


Hakim Ketua : Setelah majelis hakim memeriksa surat kuasa Penasehat
Hukum, Surat Kuasa tersebut telah memenuhi unsur-unsur
dalam surat kuasa sebagaimana diatur dalam SEMA No.
6/1994.

(hakim ketua berbisik kepada kedua hakim anggota)

Hakim Ketua : Sebagaimana yang sudah diagendakan sebelumnya, acara


persidangan hari ini adalah pembacaan dakwaan dari
penuntut umum. Penuntut umum sudah siap?

Penuntut Umum : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Silahkan bacakan.

Kepada terdakwa dan penasehat hukum mohon diperhatikan


baik-baik ya.

(penuntut umum membacakan surat dakwaan lalu menyerahkan salinan surat dakwaan kepada
majelis hakim dan penasehat hukum)

JPU : (Surat dakwaan dibacakan sambil berdiri).


Cukup majelis.
Hakim ketua : saudara terdakwa, apakah saudara sudah mengerti isi surat dakwaan
yang telah dibacakan oleh penuntut umum?
Terdakwa : Mengerti, Pak hakim.
Hakim ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa
penuntut umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasihat hukum
saya, pak hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?
Penasihat Hukum : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh
karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang
kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi kepada
jaksa penuntut umum. Apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi –
saksinya ?
JPU : Majelis hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami
mohon berikan waktu 7 hari untuk mempersiapakan.
Hakim Ketua : bagaimana penasehat hukum terdakwa? Apakah setuju sidang ini untuk
ditunda?
Penasihat Hukum : (berunding) kami tidak keberatan, majelis.
Hakim Ketua : baik, saya berikan waktu 1 minggu. Panitera, minggu depan tanggal
berapa?
Panitera : Tanggal ... bulan ... 2019, majelis.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim Ang.2)
Baiklah, Penasehat hukum mohon hadir pada tanggal tersebut. Penuntut
umum mohon hadirkan terdakwa dalam sidang selanjutnya dengan
perintah terdakwa tetap ditahan.
sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali tanggal ... bulan ... 2019
pukul .... dengan agenda pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi dari
Jaksa penuntut umum. Dengan ini sidang ditutup. (hakim mengetuk palu
1 kali)

(peserta sidang menundukan kepala)

SIDANG KEDUA
PEMERIKSAAN ALAT BUKTI
Sebelum Hakim memasuki ruang persidangan, terlebih dahulu Jaksa Penuntut Umum
dan Penasehat Hukum Terdakwa sudah duduk di kursinya. Jaksa Penuntut Umum di sebelah
kanan hakim. Penasehat Hukum Terdakwa di sebelah kiri hakim.

Panitera : Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk


berdiri (PU & PH berdiri) (majelis hakim masuk, hakim ketua
yang paling depan). Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : baik sidang akan segera dimulai, Hakim anggota 1 siap? Hakim
anggota 2 siap? Panitera dan rohaniawan siap? Penuntut Umum
dan Penasehat Hukum siap?
Sidang lanjutan perkara tindak pidana dengan nomor register
perkara .... dengan terdakwa JACKSON, MICHAEL dan
JONSON, pada hari ini ... tanggal ... bulan .. tahun dengan ini
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (tok palu 1x)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, Agenda persidangan hari ini
adalah pemeriksaan Alat Bukti dan saksi-saksi. Selamat pagi
saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani
maupun rohani hari ini?
Terdakwa : saya sehat, majelis hakim
Hakim ketua : Saudara Penuntut Umum apakah Saudara Sudah siap dengan
saksi-saksi dan alat bukti saudara di dlm persidangan hari ini?
JPU : kami telah siap dengan saksi dan alat bukti kami, majelis.
Hakim Ketua : Ada berapa orang saksi yang saudara ajukan dalam persidangan
kali ini?
JPU : kami akan mengajukan 2 orang saksi, yaitu saksi SITI dan saksi
RONALD.
Hakim ketua : Saudara Terdakwa silakan menempatkan diri disamping
Penasehat Hukum Saudara!
Terdakwa : baik majelis…(pindah tempat)
Hakim ketua : Saudara Penuntut Umum, silahkan hadirkan saksi-saksi tersebut
di ruang persidangan.
JPU : baik majelis. kepada petugas kejaksaan diperintahkan untuk
menghadirkan saksi-saksi ke dalam ruang persidangan.
Petugas Kejaksaan : siap….(memanggil saksi)
Saksi-saksi sudah siap, majelis!
Hakim Ketua : terimakasih…silakan duduk. Selamat Pagi Saudara saksi, hari ini
sdr akan diperiksa terkait dengan tindak pidana yang didakwakan
pada para terdakwa Jackson, Michael, dan Jonson. Apakah sdr
bersedia?
Saksi I & II : bersedia, majelis.
Hakim Ketua : baik, Sebelumnya Saudari saksi atas nama siapa?
Saksi I (Siti) : Siti Marfuah, Majelis.
Hakim Ketua : Saudara saksi atas nama siapa?
Saksi II (Ronald) : Ronald
Hakim Ketua : Apakah kedua saksi dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
sidang hari ini?

Saksi I dan Saksi II : Saya dalam kondisi sehat dan siap mengikuti persidangan,
majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, saya akan membacakan identitas ibu Siti Marfuah
terlebih dahulu ya. Mohon diperhatikan baik-baik.

Nama lengkap saudari Siti Marfuah alias Siti, lahir di .. ,


tanggal .. bulan .. tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Jenis
Kelamin .. , Agama Islam, Pekerjaan .. Pendidikan Terakhir
.. , Alamat ... . Benar?

Saksi I (Siti) : Benar, majelis.

Hakim Ketua : Kepada bu Siti, mohon maju ke depan. (saksi I maju ke


depan)

Hakim Ketua : Benar ini tanda tangan saudara?

Saksi I : Benar, majelis.

Hakim Ketua : Silahkan kembali ke tempat. (saksi I kembali duduk)

Hakim Ketua : Kemudian saya akan membacakan identitas dari pak Ronald.

Nama lengkap saudara Ronald, lahir di .. ,tanggal .. Bulan .. Tahun


.. ,Kewarganegaraan Indonesia, Agama .. ,Pekerjaan Wiraswasta,
Pendidikan .. Tempat tinggal .., Benar?

Saksi II (Ronald) : Benar, majelis.

Hakim Ketua : Kepada pak Ronald, mohon maju ke depan. (saksi II maju ke
depan)

Hakim Ketua : Benar ini tanda tangan saudara?

Saksi II : Benar, majelis.

Hakim Ketua : Silahkan kembali ke tempat. (saksi II kembali duduk)


Hakim Ketua : Sebelumnya, pak mumun dan pak bagus akan disumpah
terlebih dahulu ya. Oleh karena sama-sama beragama Islam,
maka akan disumpah sekaligus. Para saksi mohon berdiri.
(kedua berdiri dan panitera memegang Al-Qur’an di antara kepala kedua saksi)

Hakim Anggota II : Saudara saksi, ikuti perkataan saya:


“Bismillahirahmanirahim. Demi Allah saya bersumpah,
akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya di
persidangan ini. Tiada lain dari yang sebenarnya.”

(kedua saksi mengikuti perkataan hakim anggota)

Hakim Ketua : Baiklah, para saksi silahkan duduk kembali.

(kedua saksi duduk kembali)

Hakim Ketua : Penuntut umum, saksi mana yang harus diperiksa terlebih
dahulu?

Penuntut Umum : Saya sarankan untuk memeriksa saksi sekaligus, majelis.

Penasehat Hukum Terdakwa : Keberatan, majelis.

Hakim Ketua : Ya, silahkan bicara saudara penasehat hukum.

Penasehat Hukum Terdakwa : Pemeriksaan saksi harus dilakukan terpisah sebagaimana


diatur dalam hukum acara pidana.

Penuntut Umum : Izin bicara, majelis.

Hakim Ketua : Ya, silahkan.

Penuntut Umum : Pemeriksaan saksi dilakukan secara sekaligus karena


keterangan keduanya terkait dengan kronologis
pengambilan dana perusahaan, majelis.

(hakim ketua berbisik dengan kedua hakim anggota)

Hakim Ketua : Setelah majelis hakim berdiskusi, majelis hakim


memutuskan untuk mengikuti ketentuan KUHAP tepatnya
di Pasal 160 ayat (1) KUHAP disebutkan bahwa
pemeriksaan saksi dilakukan seorang demi seorang.
Bagaimana, penuntut umum?

Penuntut Umum : Baiklah kalau begitu keputusannya, majelis.

Hakim Ketua : Saudara penuntut umum, kalau begitu saksi atas nama siapa
yang akan diperiksa terlebih dahulu?

Penuntut Umum : Saksi atas nama Siti Marfuah, majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saksi atas nama Roanld bisa meninggalkan
ruangan sidang untuk sementara waktu dan nanti akan
dipanggil lagi.

Saksi II (Ronald) : Baik, majelis. (saksi II meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : karena sebelumnya saudara telah disumpah maka saya


ingatkan kepada saudara saksi untuk memberi keterangan
yang benar tentang apa yang saudara lihat, dengar atau alami
sendiri dan jangan sekali-kali memberikan keterangan yang
palsu karena saudara dapat diancam dengan sanksi pidana,
saudara mengerti?

Saksi I (Siti) : Saya mengerti, majelis.


PERTANYAAN MAJELIS HAKIM KEPADA SAKSI 1 (SITI MARFUAH) :

- Apakah saudari kenal dan memiliki - Saya kenal tapi saya tidak memiliki
hubungan darah dengan Para hubungan darah dengan para
Terdakwa? terdakwa, majelis.

- Apakah saudara tahu untuk apa - Ya, saya tahu, dalam rangka
saudara dihadirkan dalam memberikan kesaksian mengenai
persidangan hari ini? penggelapan dalam jabatan yang
dilakukan oleh Jackson, Michael dan
Jonson, majelis.
- Apakah saudara melihat, - Saya melihat dengan mata kelapa sy
mendengar, dan mengetahui sendiri sendiri, mendengar dengan telinga
peristiwa yang diduga sebagai saya sendiri, juga mengetahui tentang
tindak pidana penggelapan tersebut? penggelapan tersebut.

- Kapan dan bagaimana bisa saudara - Pada saat itu tanggal .. bulan .. 2019
mengetahui adanya penggelapan Pukul 13:00 WIB saya diberitahukan
tersebut? oleh Ronald bahwa Jackson, Michael
dan Jonson telah melakukan
pengambilan dana perusahaan PT.
Timbul Tenggelam.

- Berapa total dana perusahaan yang


- Sejumlah Rp. .... ,-, majelis.
diambil itu?

Hakim Ketua : baiklah, hakim


anggota apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1 & 2 : ada majelis
Hakim Ketua : baik, hakim anggota
1 dipersilakan untuk bertanya.

- Saudara, Pengambilan dana - Pengambilan dilakukan oleh para


dilakukan langsung atau terdakwa melalui transfer dari
bagaimana? rekening PT. Timbul Tenggelam,
majelis.

- Total keseluruhan sekitar Rp. ....


- Berapa total keseluruhan uang yang
majelis, namun yang diterima hanya
seharusnya masuk ke rekening PT.
Rp. ....
Timbul Tenggelam ?

Hakim Anggota 1 : cukup majelis.


Hakim Ketua : hakim anggota 2
dipersilakan untuk bertanya.

- Karena kami, pihak Yayasan, dan


- Bagaimana kronologis Terdakwa ?
khususnya saya sebagai Ketua
Yayasan sebelumnya sudah sangat
percaya pada si Fadhli ini. Jadi,
melalui RUPS tanggal 27 Juni 2016,
pihak Yayasan sepakat memberi kuasa
pada Fadhli untuk mewakili Yayasan
dalam pembelian gedung.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah ada tanggapan atas kesaksian


tadi?

Para Terdakwa : Tidak Ada, majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, apakah ada yang ingin mengajukan pertanyaan


lagi? Dari majelis hakim, penuntut umum dan penasehat
hukum terdakwa apakah cukup?

(semua pihak merasakan cukup)

Hakim Ketua : Karena tidak ada lagi pertanyaan tambahan, kepada saudara
saksi dapat meninggalkan ruang persidangan. Terima kasih
telah memberikan kesaksian di persidangan ini.

(saksi I meninggalkan ruang persidangan)

Hakim Ketua : Penuntut Umum, silahkan hadirkan saksi kedua.

Penuntut Umum : Saksi atas nama Ronald silahkan memasuki ruang


persidangan.
(saksi II memasuki ruang persidangan)

Hakim Ketua : Sebelumnya saya ingatkan kepada saudara saksi untuk


memberi keterangan yang benar karena sebelumnya saudara
telah disumpah.

Atas pertanyaan Majelis Hakim kepada saksi yang diajukan secara bergantian, lalu ia
memberikan jawaban/keterangan sebagai berikut:-----------------

PERTANYAAN MAJELIS HAKIM KEPADA SAKSI 2 (RONALD):

- Apakah saudara memiliki hubungan - Saya tidak memiliki hubungan darah


darah dengan Para Terdakwa ? dengan Para Terdakwa, majelis.

- Apakah saudara tahu untuk apa - Ya, saya tahu, dalam rangka
saudara dihadirkan dalam memberikan kesaksian mengenai
persidangan hari ini? penggelapan dalam jabtan yang
dilakukan oleh Para Terdakwa,
majelis.

- Apakah saudara melihat,


mendengar, dan mengetahui sendiri - Saya melihat, mendengar dan
peristiwa yang diduga sebagai mengetahui sendiri perihal
tindak pidana penggelapan tersebut? penggelapan dalam jabatan tersebut.

- Berdasarkan BAP dan keterangan


saksi Siti Marfuah, saudara saksi ini - Benar, majelis.
adalah Manager Keuangan di PT.
Timbul Tenggelam. Benar begitu?

- Jadi sebenarnya kapan dan


- Pada saat itu tanggal ... Bulan .. 2019
bagaimana bisa saudara mengetahui
Pukul 13.00 WIB, saya selaku
adanya penggelapan tersebut?
Manager Keuangan mengecheck dana
dari Toko A sampai C yang dipegang
oleh Staff Jackson dan dari Toko D
sampai F yang dipegang oleh staff
Michael. Namun, dana yang telah saya
check tidak sesuai dengan dana yang
seharusnya diterima oleh Perusahaan.
Kemudian saya menanyakan kpd
Jonson selaku Manager Marketing
tetapi Jonson seolah-olah tidak
mengetahui dana tersebut.
Hakim Ketua : baiklah, hakim
anggota apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1 & 2 : ada majelis
Hakim Ketua : baik, hakim anggota
1 dipersilakan untuk bertanya.

- Setelah itu, saya melakukan hasil audit


- Baik, Setelah itu, apa yang saudara
dan kemudian saya memberitahukan
saksi lakukan?
kepada bu Siti selaku Direktur
Keuangan bahwa dana yang
perusahaan terima tidak sesuai,
akhirnya kami melapor kepada pak
Anton selaku Direktur Keuangan dan
selanjutkan kami melakukan
pemanggilan terhadap para staff untuk
menanyakan terkait dana perusahaan,
Awalnya mereka berkilah, tapi setelah
pak Anton mengancam akan
melaporkan kpd polisi, barulah
mereka mengaku, majelis.

Hakim Anggota 1 : cukup majelis.


Hakim Ketua : hakim anggota 2
dipersilakan untuk bertanya.

- Saudara saksi, bagaimana sistem


pembayarannya waktu itu?

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah ada tanggapan atas kesaksian


tadi?

Para Terdakwa : Tidak Ada, majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, apakah ada yang ingin mengajukan pertanyaan


lagi? Dari majelis hakim, penuntut umum dan penasehat
hukum terdakwa apakah cukup?

(semua pihak merasakan cukup)

Hakim Ketua : Karena tidak ada lagi pertanyaan tambahan, kepada saudara
saksi dapat meninggalkan ruang persidangan. Terima kasih
telah memberikan kesaksian di persidangan ini.

(saksi II meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Apakah dari pihak penuntut umum akan mengajukan alat
bukti lainnya?

Penuntut Umum : Ada majelis. Kami ada bukti surat-surat.

Hakim Ketua : Silahkan serahkan ke depan.


Kepada terdakwa dan penasehat hukum silahkan maju ke
depan.

(penuntut umum menyerahkan surat-surat)

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan kembali ke tempat.

(semua pihak kembali ke tempat)

Hakim Ketua : Penuntut umum, apakah ada alat bukti lain?

Penuntut Umum : Tidak ada, majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, acara persidangan selanjutnya adalah pembuktian


dari penasehat hukum terdakwa. Saudara penasehat hukum
apakah akan mengajukan saksi?

Penasehat Hukum : Tidak, majelis. Tidak, majelis. Kami hanya akan


mengajukan bukti surat, karena menurut kami keterangan
saksi dari saudara penuntut umum sudah dapat meringankan
klien kami.
Kebetulan bukti surat juga sudah kami bawa.

Hakim Ketua : Silahkan serahkan ke depan.

Kepada terdakwa dan penuntut umum silahkan maju ke


depan.

(penasehat hukum menyerahkan surat-surat)

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan kembali ke tempat.

(semua pihak kembali ke tempat)

Hakim Ketua : Penasehat hukum, apakah ada alat bukti lain?

Penuntut Umum : Tidak ada, majelis.


ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN TERDAKWA

Hakim Ketua : Baiklah, kita masuk ke acara mendengarkan keterangan


terdakwa.

Terdakwa silahkan duduk di tengah.

Hakim Ketua : Pertama sekali, saya yang akan bertanya, mohon disimak
baik-baik.

Saudara kenal dengan saksi-saksi yang dihadirkan JPU


sebelumnya? Dan bagaimana hubungannya?

Terdakwa : Saya kenal dengan pak Ismunandar dan berhubungan baik


dulunya dengan dia. Kalau saksi yang satunya lagi cuma
kenal gitu-gitu aja.

Hakim Ketua : Waktu itu bagaimana cara pembayaran gedungnya?

Terdakwa : Pembayaran pertama saya berikan sebesar Rp. 300.000.000,-


kepada saksi BAGUS HENDRO pada tanggal 27 Juni 2016
dengan Akta Jual Beli, lalu saya dan BAGUS mengesahkan
Akta Jual Beli di hadapan notaris pada tanggal 1 Juli 2016,
lalu saya lunasi sisa pembayaran sebesar Rp. 250.000.000,-
setelah diberikannya Sertifikat Kepemilikan Tanah dan
Gedung yang telah dibalik nama.

Hakim Ketua : Pada saat itu Sertifikatnya atas nama siapa?

Terdakwa : Saya kira ya atas nama Yayasan, tapi pas sampai rumah baru
saya sadar rupanya atas nama saya. Baru sadar saya ada yang
keliru.

Saya berencana untuk memperbaiki kekeliruan tersebut


secara langsung ke Badan Pertanahan Nasional pada tanggal
15 Juli 2016.

Hakim Ketua : Penuntut umum, silahkan bertanya pada terdakwa.


Penuntut Umum : Sebenarnya apa saudara menyimpan sertifikat di brankas
Yayasan seperti yang dimintakan saksi atas nama pak
Ismunandar?

Terdakwa : Tidak, pak. Karena saya waktu itu mau perbaiki kekeliruan
suratnya jadi belum saya masukkan ke brankas.

Penuntut Umum : Lalu kenapa saudara tidak datang pada RUPS Yayasan
tanggal 8 Juli 2016?

Terdakwa : Sesudah tanggal 1 Juli 2016, saya mengalami gejala sakit


ambeien. Puncak sakitnya itu di tanggal 8 Juli, jadi saya
tidak bisa datang.

Penuntut Umum : Cukup dari saya, majelis.

Hakim Ketua : Penasehat hukum silahkan bertanya pada terdakwa.

Penasehat Hukum Terdakwa : Apakah benar tanggal 11 Juli 2016, para saksi mendatangi
saudara?

Terdakwa : Benar. Saat itu mereka datang dalam keadaan emosi dan
kemudian marah-marah gak jelas. Waktu itu saya dituduh-
tuduh sama pak mumun, tapi saya diam saja karena sangat
menghormati pak mumun dan tidak ingin ikut tersulut
emosi. Sampai akhirnya saya hampir dipukulnya tapi
dihalangi pak Tatang. Trus saya diancam untuk ngaku.
Akhirnya saya putuskan ngaku aja biar agak reda sikit
suaranya, dengan harapan bisa saya jelasin semua-semuanya
sama dia. Eh tapi belum lagi saya jelasin yang sebetulnya,
tiba-tiba udah diseret ke kantor polisi.

Penasehat Hukum Terdakwa : Cukup, dari kami majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, apakah ada lagi yang ingin bertanya pada terdakwa?

(semua pihak merasa cukup)


Hakim Ketua : Baiklah, kalau begitu acara persidangan selanjutnya adalah
pembacaan tuntutan dari penuntut umum.

Penuntut umum, saya berikan waktu 1 minggu bisa?

Penuntut Umum : Bisa, majelis.

Hakim Ketua Panitera, minggu depan tanggal berapa?

Panitera Pengganti : Tanggal 11 Oktober 2016, majelis.

Hakim Ketua : Penasehat hukum mohon hadir pada tanggal tersebut.


Penuntut umum mohon hadirkan terdakwa dalam sidang
selanjutnya dengan perintah terdakwa tetap ditahan.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali


tanggal 11 Oktober 2016 pukul 10.00 dengan agenda
pembacaan surat tuntuan dari penuntut umum. Dengan ini
sidang ditutup. (hakim mengetuk palu 1 kali)

SIDANG KETIGA
TUNTUTAN

Panitera : Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk


berdiri (PU & PH berdiri) (majelis hakim masuk, hakim ketua
yang paling depan). Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : baik sidang akan segera dimulai, Hakim anggota 1 siap? Hakim
anggota 2 siap? Panitera dan rohaniawan siap? Penuntut Umum
dan Penasehat Hukum siap?
Sidang lanjutan perkara tindak pidana dengan nomor register
perkara .... dengan terdakwa JACKSON, MICHAEL dan
JONSON, pada hari ini ... tanggal ... bulan .. tahun dengan ini
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (tok palu 1x)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, Agenda persidangan hari ini
adalah pembacaan tuntutan.
Selamat pagi saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan
sehat jasmani maupun rohani hari ini?
Terdakwa : Saya sehat, majelis.

Hakim Ketua : Berarti siap ya untuk mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Sebagaimana yang sudah diagendakan pada sidang


sebelumnya, hari ini penuntut umum akan membacakan
tuntutan. Penuntut umum, siap?

Penuntut Umum : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Silahkan bacakan.

(penuntut umum membacakan surat tuntutan dan setelah selesai menyerahkan salinannya
kepada majelis hakim dan penasehat hukum terdakwa)

Hakim Ketua : Baiklah, apakah penasehat hukum dan terdakwa akan


mengajukan pleidoi?

Penuntut Umum : Akan mengajukan, majelis, tapi kami butuh waktu 7 hari
untuk mempersiapkannya.

Hakim Ketua : Oke, saya beri waktu 1 minggu ya.

Panitera, minggu depan tanggal berapa?

Panitera Pengganti : Tanggal ... bulan ... Tahun, majelis.

Hakim Ketua : Penasehat hukum mohon hadir pada tanggal tersebut.


Penuntut umum mohon hadirkan terdakwa dalam sidang
selanjutnya dengan perintah terdakwa tetap ditahan.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali


tanggal ... bulan ... Tahun pukul ... dengan agenda
pembacaan pleidoi dari penasehat hukum dan terdakwa.
Dengan ini sidang ditutup. (hakim mengetuk palu 1 kali)
SIDANG KEEMPAT
PLEDOI (NOTA PEMBELAAN)

Panitera : Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk


berdiri (PU & PH berdiri) (majelis hakim masuk, hakim ketua
yang paling depan). Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : baik sidang akan segera dimulai, Hakim anggota 1 siap? Hakim
anggota 2 siap? Panitera dan rohaniawan siap? Penuntut Umum
dan Penasehat Hukum siap?
Sidang lanjutan perkara tindak pidana dengan nomor register
perkara .... dengan terdakwa JACKSON, MICHAEL dan
JONSON, pada hari ini ... tanggal ... bulan .. tahun dengan ini
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (tok palu 1x)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, Agenda persidangan hari ini
adalah pembacaan pledoi.
Selamat pagi saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan
sehat jasmani maupun rohani hari ini?
Terdakwa : Saya sehat, majelis.

Hakim Ketua : Berarti siap ya untuk mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Berarti siap ya untuk mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Sebagaimana yang sudah diagendakan pada sidang


sebelumnya, hari ini penasehat hukum terdakwa akan
membacakan pleidoi. Penasehat hukum sudah siap?

Penasehat Hukum : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Silahkan bacakan.

(penasehat hukum terdakwa membacakan surat pleidoi dan setelah selesai menyerahkan
salinannya kepada majelis hakim dan penuntut umum)
Hakim Ketua : Baiklah, apakah terdakwa ada pleidoi pribadi?

Terdakwa : Tidak Ada, majelis.

Hakim Ketua : Baik, acara persidangan selanjutnya adalah pembacaan


putusan dari majelis hakim yang akan dibacakan minggu
depan.

Panitera, minggu depan tanggal berapa?

Panitera Pengganti : Tanggal .. bulan .. taun .. , majelis.

Hakim Ketua : Penasehat hukum mohon hadir pada tanggal tersebut.


Penuntut umum mohon hadirkan terdakwa dalam sidang
selanjutnya dengan perintah terdakwa tetap ditahan.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali


tanggal .. bulan .. tahun .. pukul .. dengan agenda pembacaan
putusan dari majelis hakim. Dengan ini sidang ditutup.
(hakim mengetuk palu 1 kali)

SIDANG KELIMA
PUTUSAN

Panitera : Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk


berdiri (PU & PH berdiri) (majelis hakim masuk, hakim ketua
yang paling depan). Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : baik sidang akan segera dimulai, Hakim anggota 1 siap? Hakim
anggota 2 siap? Panitera dan rohaniawan siap? Penuntut Umum
dan Penasehat Hukum siap?
Sidang lanjutan perkara tindak pidana dengan nomor register
perkara .... dengan terdakwa JACKSON, MICHAEL dan
JONSON, pada hari ini ... tanggal ... bulan .. tahun dengan ini
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (tok palu 1x)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, Agenda persidangan hari ini
adalah pembacaan putusan.
Selamat pagi saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan
sehat jasmani maupun rohani hari ini?
Terdakwa : Saya sehat, majelis.

Hakim Ketua : Berarti siap ya untuk mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Siap, majelis.

Hakim Ketua : Sebagaimana yang sudah diagendakan pada sidang


sebelumnya, hari ini majelis hakim akan membacakan
putusan. Kepada semua pihak mohon diperhatikan baik-
baik.

(majelis hakim membacakan putusan secara bergantian)

(pada saat hakim ketua membacakan amar putusan “mengadili”, terdakwa diperintahkan
majelis hakim untuk berdiri)

(hakim ketua mengetuk palu 1 kali setelah membacakan putusan)

Hakim Ketua : Baiklah, apakah terdakwa akan mengajukan banding?


Saudara bisa diskusikan terlebih dahulu dengan penasehat
hukum saudara.

(terdakwa mendatangi meja penasehat hukum dan berdiskusi)

Terdakwa : Setelah saya berdiskusi dengan penasehat hukum saya, saya


putuskan untuk pikir-pikir dulu, majelis.

Hakim Ketua : Baiklah, jika akan melakukan upaya hukum, terdakwa


ataupun penasehat hukum dapat berkoordinasi dengan
panitera ya.

Penasehat Hukum : Siap, majelis.

(hakim berbisik pada kedua hakim anggota)

Hakim Ketua : Persidangan pada Pengadilan Negeri Bandung yang


memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana dengan
nomor register perkara ... , dinyatakan ditutup. (hakim
mengetuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai