Fungsi alih dari suatu sistem orde satu dapat ditulis sebagai berikut
Dimana
C s : fungsi masukan
R s : fungsi keluaran
Notasi yang lebih umum dari fungsi alih orde satu adalah
Time Constan (t) : Ukuran waktu yang menyatakan kecepatan respon, yang di ukur mulai t = 0
s/d responmencapai 63,2% (e-1x100%) dari responsteady state.
Rise Time (TR) : Ukuran waktu yang menyatakan keberadaan suatu respon, yang di ukur mulai
respon 5%s/d 95% dari respon steady state (dapat pula 10% s/d 90%).TR = t
Ln 19 (5%–95%), atau TR = t Ln 9 (10%-90%)
Settling Time (TS): Ukuran waktu yang menyatakan respon telah masuk ±5% atau ±2% atau
±0,5% dari respon
steady state.
Ts(± 5%) = 3t ; Ts(± 2%) = 4t atau Ts(± 0,5%)=5t
Delay Time (TD) : Ukuran waktu yang menyatakan faktor keterlambatan respon output terhadap
input, di ukur mulai t = 0 s/d respon mencapai 50% dari respon steady
state.TD = t Ln2
2. sistem orde II
Untuk masukan x(t) = Am(t) atau X(s) =A/S, maka output sistem
dalam fungsi s dapat dituliskan sebagai berikut:
Ø Tampak bahwa respon sistem menyerupai respon sistem orde satu, oleh karena itu spesifikasi
respon sistem yang digunakan adalah spesifikasi respon sistem orde satu. Ø Sistem orde dua
dengan koefisien redaman x > 1, dapat didekati dengan model orde I, dengan gain over-all K
sama dengan sistem semula dan time constant t* adalah waktu yang dicapai respon pada 63,2%
dari keadaan steady state. Model pendekatan tersebut disebut sebagai Model Reduksi.
Respon Step Sistem Orde II Under-Damped (x<1)
Settling Time (TS): Ukuran waktu yang menyatakan respon telah masuk ± 5% atau ± 2% atau ±
0,5% dari respon steady state.
T ( %) ; atauT ( %) ;T ( , %) ;
Delay Time (TD) : Ukuran waktu yang menyatakan faktor keterlambatan respon output terhadap
input, di ukur mulai t = 0 s/d respon mencapai 50% dari
respon steady state.
Overshoot (MP) : Nilai relatif yang menyatakan perbandingan harga maksimum respon yang
melampaui harga steady state dibanding dengan nilai steady state.
Time Peak (TP) : Ukuran waktu diukur mulai t = 0 s/d respon mencapai puncak yang pertama
kali (palingbesar).
Pada umumnya G(s) dan H(s) diberikan sebagai rasio polinomial dalam s atau
Dimana p(s) , q(s) , n (s) dan d(s) adalah polinomial dalam s. Fungsi alih lingkar
tertutup yang diberikan oleh persamaan berikut selanjutnya dapat ditulis
Untuk menentukan tanggapan peralihan sistem pada persamaan di atas terhadap setiap masukan
yang diberikan perlu diuraikan persamaan polinomial
tersebut atas faktor-faktornya. Setelah persamaan polinomial diuraikan atas faktorfaktornya
maka persamaan C(s) R(s) dapat ditulis
Selanjutnya akan diuji perilaku tanggapan sistem ini terhadap masukan undak satuan.
Diasumsikan bahwa pole-pole lingkar tertutup berbeda satu sama lain. Untuk masukan
undak satuan persamaan di atas dapat ditulis menjadi
Keterangan :
Dimana i a adalah residu dari pole di i s = -p
Jika semua pole lingkar tertutup terletak disebelah kiri sumbu khayal bidang s maka besar relatif
dari residu menentukan kepentingan relatif dari komponen-komponen C(s) dalam bentuk uraian
tersebut. Jika ada suatu zero lingkar tertutup mempuyai harga yang hampir sama dengan suatu
pole lingkar tertutup maka residu pada pole ini adalah kecil dan koefesien suku tanggapan
peralihan yang berkaitan dengan pole ini menjadi kecil. Sepasang pole dan zero yang letaknya
berdekatan secara efektif akan saling menghilangkan. Jika suatu pole terletak sangat jauh dari
titik asal maka residu pada pole ini mungkin kecil. Tanggapan peralihan yang ditimbulkan oleh
pole yang jauh ini adalah kecil dan berlangsung dalam waktu yang singkat. Suku-suku C(s)
dalam bentuk uraian yang mempuyai residu sangat kecil memberikan kontribusi yang kecil pada
tanggapan peralihan sehingga suku-suku ini dapat diabaikan. Jika ini dilakukan maka sistem orde
tinggi dapat didekati dengan sistem berorde rendah
Pole-pole dari C(s) terdiri dari pole-pole nyata dan pasangan-pasangan pole konjugasi
kompleks. Sepasang pole konjugasi kompleks menghasilkan bentuk orde kedua dalam s. Bentuk
uraian faktor dari persamaan karakteristik orde tinggi terdiri dari bentuk orde pertama dan orde
kedua maka persamaan dapat ditulis kembali
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa tanggapan sistem orde tinggi tersusun dari beberapa
bentuk yang melibatkan fungsi-fungsi sederhana yang dijumpai pada tanggapan sistem orde
pertama dan kedua. Selanjutya tanggapan sistem terhadap undak satuan c(t ) didapatkan dengan
menggunakan transformasi Laplace balik dari C(s) adalah