Anda di halaman 1dari 21

Contoh Laporan Akhir Divisi HPP (Hukum dan Penindakan Pelanggaran) Panwaslu

Kecamatan

Logo Bawaslu/Panwaslu

(Cover)

PENANGANAN PELANGGARAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL


GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA TAHUN ......

KECAMATAN…………

(LAPORAN AKHIR)

Visi

Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga Pengawal Terpercaya dalam Penyelenggaraan Pemilu


Demokratis, Bermartabat, dan Berkualitas
Misi

1. Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang kuat, mandiri dan solid;
2. Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan efisien;
3. Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen pengawasan yang
terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis teknologi;
4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta meningkatkan sinergi
kelembagaan dalam pengawasan pemilu partisipatif;
5. Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan berupa pencegahan
dan penindakan, serta penyelesaian sengketa secara cepat, akurat dan transparan;
6. Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan pemilu baik bagi pihak
dari dalam negeri maupun pihak dari luar negeri.

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir tentang “Penanganan Pelanggaran Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota
Tahun ...... di Kabupaten .....................”.

Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas laporan akhir divisi Hukum Penindakan
Pelanggaran Kecamatan ....................., Kabupaten ......................

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :

1. Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan .....................;

2. Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan .....................;

3. Kepala Sekretariat Panitia Pengawas Kecamatan ......................

Demikian laporan ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.
.....................,
................

Penyusun

DAFTAR ISI

Visi dan Misi

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Maksud

c. Tujuan

BAB II Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

a. Pemilihan Umum

b. Organisasi Pengawas Pemilihan

BAB III Peningkatan Kapasitas PP

a. Kapasitas SDM

b. Pelaksanaan

BAB IV Problematika Penanganan Pelanggaran

a. Hambatan dan Kendala

b. Analisis Kasus
BAB V Penutup

a. Kesimpulan

b. Rekomendasi

c. Tanda Tangan Panwascam dan Stack Holder

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Penyusunan Laporan

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota;

b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil walikota;

c. Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

d. PKPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan , Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Tahun ......;

e. PKPU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemuktahiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;

f. PKPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

g. PKPU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Dana Kampanye;

h. PKPU Nomor 15 Tahun 2017 Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun ......;
i. PKPU Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Tahun ......;

j. PKPU Nomor 8 Tahun ...... tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Tahun ......;

k. PKPU Nomor 9 Tahun ...... tentang Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara dan Penetapan
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;

l. Perbawaslu Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Penyusunan
Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

m. Perbawaslu Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengawasan dana kampanye peserta pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;

n. Perbawaslu Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Gubernur


dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

o. Perbawaslu Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Penanganan Laporan Pelanggaran Pemilihan


Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali
Kota;

p. Perbawaslu Nomor 7 Tahun ...... tentang Penanganan Temuan Dan Laporan Pelanggaran
Pemilihan Umum;

q. Perbawaslu Nomor 8 Tahun ...... tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif


Pemilihan Umum;

r. Perbawaslu Nomor 9 Tahun ...... tentang Sentra Penegakkan Hukum Terpadu;

s. Perbawaslu Nomor 12 Tahun ...... tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Kampanye Peserta Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali
Kota;

t. Perbawaslu Nomor 13 Tahun ...... tentang Pengawasan Pemungutan Dan Penghitungan


Suara Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota
Dan Wakil Wali Kota;

u. Perbawaslu Nomor 14 Tahun ...... tentang Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan


Suara Dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil
Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota.
2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup disini termasuk dalam penanganan temuan dan laporan pelanggaran pemilu baik
merupakan pelanggaran kode etik pemilu, pelanggaran administrasi pemilu maupun tindak
pidana pemilu dan hambatan dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Pemilihan Umum di
Kabupaten ...................... Ruang lingkup lokasi dan waktu penelitian dilaksanakan dengan
mengambil data pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan
Wakil Bupati ..................... Tahun .......

B. Maksud

Berdasarkan latar belakang diatas, Kami Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan .....................
pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil Bupati
..................... tahun ......, menyusun laporan akhir hasil Penanganan Pelanggaran pada
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil Bupati
..................... tahun ...... di wilayah kecamatan ..................... Kabupaten ...................... sehingga
kita bisa memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
..................... serta Bupati dan Wakil Bupati ..................... Tahun ...... yang dilaksanakan pada
tanggal ………………...

C. Tujuan

Berdasarkan permasalahaan yang ada maka tujuan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis penanganan pelanggaran pada Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil
Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil Bupati ..................... Tahun .......

2. Untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya hambatan dalam Penegakan Hukum


Tindak Pidana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil
Bupati ..................... Tahun .......

BAB II

PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA TAHUN ...... KECAMATAN


.....................

A. Pemilihan Gubernur/wakil Gubernur dan Bupati/wakil Bupati Tahun ......, Kecamatan


.....................
1) Pemilihan umum

Penyelenggaraan pemilu di Kecamatan ..................... Kabupaten ..................... secara


keseluruhan telah mengalami peningkatan dari segi kualitas penyelenggaraannya. Hal ini
sebagai hasil kerja sama semua pihak yang berkompeten di tingkat Kecamatan maupun tingkat
desa.

Dalam penyelenggaraan tahun ...... pemilu serentak di ..................... kandidat pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... ditetapkan …… (jumlah pasangan) pasangan
calon yaitu untuk ..................... Tahun ....... Sedangkan kandidat pasangan palon Bupati dan
Wakil Bupati ..................... ditetapkan …… (jumlah pasangan) pasangan calon yaitu………..

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Panwaslu agar dapat banyak dukungan dari berbagai
pihak dalam aktivitas pengawasan. Koordinasi dan kerjasama dengan berbagai elemen mulai
dari PPK, unsur Muspika kecamatan (sebagai deskpilkada di tingkat kecamatan), POLRI, TNI,
Tim Sukses Masing-masing Calon dan LSM Kalangan Pers dan segenap kelompok masyarakat
untuk berpartisipasi terlibat mengawasi setiap tahapan pemilu dalam rangka menyamakan
persepsi dalam mengusung pemilu yang demokratis, aman dan lancar.

Respon baik yang didapat dan kerjasama dari pihak-pihak yang berkompeten di Kecamatan
..................... telah membawa perubahan yang nyata dalam penyelenggaraan pemilu ini.
Dengan mengedepankan pencegahan adanya pelanggaran dalam tahapan pemilu sangat efektif
untuk meningkatkan kualitas pemilu ini.

Data Penanganan

Dalam pemilihan umum tahun ...... di kecamatan ..................... telah beberapa kali menangani
temuan pelanggaran. Dari segi penanganan pertahapan pada pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil Bupati ..................... ......, sebagai berikut :

((diisi sesuai fakta di lapangan))

1. Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih


Pelapor Kejadian Lokasi Jenis Hasil
Tidak Ada
2. Tahapan Pencalonan
Pelapor Kejadian Lokasi Jenis Hasil

3. Tahapan Kampanye
Pelapor Kejadian Lokasi Jenis Hasil
4. Tahapan Masa Tenang
Pelapor Kejadian Lokasi Jenis Hasil

5. Tahapan Pemungutan Suara


Pelapor Kejadian Lokasi Jenis Hasil

B. Organisasi Pengawas Pemilihan

Struktur Organisasi Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan .....................

Dalam hal tugas dan wewenang serta kewajiban Panitia Pengawas Pemilu Kacamatan
..................... mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan .....................
diamanatkan dalam undang-undang maka dalam mengawasi pemilu, melakukan persiapan
pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu. Adapun
Tugas dan Wewenang serta Kewajiban pengawas, sebagai berikut :

1. Tugas Panwaslu Kecamatan

a) Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kecamatan terhadap pelanggaran


Pemilu, yang terdiri atas:

• Mengidentifikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan

• Mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing, memantau, dan mengevaluasi


Penyelenggaraan Pemilu diwilayah kecamatan

• Melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah daerah terkait;

• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu di wilayah kecamatan;

• Menyampaikan hasil pengawasan di wilayah kecamatan kepada Bawaslu melalui Bawaslu


Provinsi dan Bawaslu kabupaten/Kota atas dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara
Pemilu dan/atau dugaan tindak pidana Pemilu di wilayah kecamatan;
• Menginvestigasi informasi awal atas dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan; dan

• Memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu diwilayah kecamatan dan


menyampaikannya kepada Bawaslu Kabupaten/ Kota.

b) Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu diwilayah kecamatan, yang


terdiri atas:

• Pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

• Pelaksanaan kampanye;

• Logistik pemilu dan pendistribusiannya;

• Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara hasil pemilu di TPS;

• Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertilikat hasil penghitungan
suara dari tpsi sampai ke PPK;

• Pengawasan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan;

• Pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat tps sampai ke PPK; dan

• Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan pemilu
susulan;

c) Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kecamatan;

d) Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini di wilayah kecamatan;

e) Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kecamatan, yang terdiri atas:

• Putusan DKPP;

• Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;

• Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten / Kota;

• Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan


• Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang
ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Wewenang Panwaslu Kecamatan

a) Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemilu.

b) Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan serta


merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur
dalam Undang-Undang ini.

c) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan melalui Bawaslu Kabupaten/Kota


mengenai hasil pengawasan di wilayah kecamatan terhadap netralitas semua pihak yang
dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

d) Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Panwaslu Kelurahan/Desa


setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu Kabupaten/Kota, jika Panwaslu Kelurahan/Desa
berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

e) Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan
dan penindakan pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan;

f) Membentuk Panwaslu Kelurahan/Desa dan mengangkat serta memberhentikan anggota


Panwaslu Kelurahan/Desa, dengan memperhatikan masukan Bawaslu Kabupaten/Kota;

g) Mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS, dengan memperhatikan masukan


Panwaslu Kelurahan/Desa; dan

h) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kewajiban Panwaslu Kecamatan

1. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;

2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas Pemilu pada
tingkatan di bawahnya;

3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan


tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan;

4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu /Kabupaten/Kota berkaitan dengan


dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPK yang mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat kecamatan; dan
5. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan pedoman, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan ..................... pada
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil Bupati
..................... tahun ......, adalah sebagai berikut :

(Organigram Panwas)

1. Unsur pimpinan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan ..................... :

Ketua merangkap
(Nama personil) Div. SDM
anggota
Div. Pencegahan
(Nama personil) Anggota
dan Hubal
Div. Hukum
(Nama personil) Anggota Penindakan
Pelanggaran

2. Unsur kesekretariatan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan ..................... :

(Nama personil) Kepala Sekretariat


(Nama personil) Pengelola Keuangan
(Nama personil) Pengelola Keuangan
(Nama personil) Operator Keuangan
(Nama personil) Staf
(Nama personil) Staf
(Nama personil) Staf
(Nama personil) Staf
3. Pengawas Pemilihan Desa / Kelurahan se-Kecamatan ......................

Nama Pengawas Kelurahan/Desa

Nama Pengawas Kelurahan/Desa


(nama personil) (nama desa)

4. Tempat Pemungutan Suara se-Kecamatan ......................

No. Kelurahan/ Desa Jumlah TPS


1 (nama desa)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total

Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) pusat aktivitas penegakkan hukum tindak
pidana pemilu yang terdiri atas unsur Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepolisian Daerah, dan/atau
Kepolisian Resor, dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kejaksaan Tinggi, dan/atau
Kejaksaan negeri.

Seperti yang dijelaskan pada Peraturan Bersama Perbawaslu, Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan Jaksa Agung Republik Indonesia tentang Sentra Gakkumdu Pemilihan,
bahwa tujuan dan fungsi untuk mewujudkan efektivitas dan optimalisasi penanganan tindak
pidana pemilihan.

Adapun struktur wewenang, tugas dan pola Gakkumdu, sebagai berikut :

a) Wewenang

Sentra Gakkumdu berwenang menangani dugaan tindak pidana pemilihan.

b) Tugas
Melakukan penyelidikan, membantu dan mendampingi pengawas pemilu sejak penerimaan
laporan/temuan dugaan tindak pidana pemilihan.

c) Pola

1. Penerimaan laporan/temuan

2. Pembahasan pertama

3. Kajian pelanggaran

4. Pembahasan kedua

5. Penyidikan

6. Pembahasan ketiga

7. penuntutan

BAB III

PENINGKATAN KAPASITAS PENANGANAN PELANGGARAN

A. Kapasitas SDM

Dalam rangka pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan
Wakil Bupati ..................... tahun ...... di Kabupaten ..................... khususnya wilayah
Kecamatan ....................., maka panitia pengawas Kecamatan ..................... mengedepankan
pengawasan preventif dengan melakukan pendekatan pencegahan, menetapkan potensi,
membangun koordinasi, komunikasi kerjasama antar lembaga yang berkompeten dalam
kegiatan pemilu yang langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi kepada sesama
penyelenggara (PPK Kecamatan .....................), kelompok-kelompok strategis, tokoh
masyarakat serta tim sukses masing-masing pasangan calon.

Penekanan yang diterapkan adalah menyamakan persepsi akan tugas, kewajiban dan
wewenang masing-masing pihak untuk menciptakan kondisi yang kondusif demi terbangunnya
pesta demokrasi yang menjamin hak konstitusi rakyat.
Lembaga Pengawas juga telah melakukan tindakan-tindakan yang tegas terhadap kondisi yang
berpotensi menjadi konflik dan menghindarkan kejadian yang anarkis dan tidak diinginkan.

B. Pelaksanaan

Penanganan pelanggaran yang terjadi, panitia pengawas pemilihan kecamatan .....................


melakukan kajian terlebih dahulu atas laporan pelanggaran sebelum melakukan rekomendasi
awal untuk proses tindak lanjut atas dugaan pelanggaran yang telah diterima oleh panwascam
..................... melalui pengawas pemilihan lapangan atau bahkan laporan/temuan dari warga
atau pemilih seperti yang dijelaskan dalam Perbawaslu nomor 14 tahun 2017 tentang
penanganan temuan dan laporan pelanggaran c.q pasal 6 ayat 1 bahwa laporan pelanggaran
dapat disampaikan oleh warga Indonesia yang mempunyai hak pilih pada pemilihan setempat,
pemantau pemilihan dan peserta pemilihan.

Temuan atau laporan adanya dugaan pelanggaran dimasukkan kedalam form A.2 untuk
dilanjutkan kepada pimpinan panwascam setelah dikaji dilakukan rapat pleno mengenai
dugaan pelanggaran untuk dilanjutkan atau tidak dilanjutkannya pelanggaran tersebut
berdasarkan syarat materil dan formulirnya.

Alur Penanganan Pelanggaran :

Alur Penanganan Pelanggaran Pemilu

Alur Penanganan Tindak Pidana Pemilu :

Alur Penanganan Tindak Pidana Pemilu

BAB IV

PROBLEMATIKA PENANGANAN PELANGGARAN


1. Hambatan dan Kendala Penanganan Pelanggaran pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota tahun ...... di Kecamatan .....................

1. Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih

Pada tahapan ini, Panitia Pengawas Kecamatan ..................... tidak menemukan dugaan
pelanggaran

2. Tahapan Pencalonan

i. Pada Verifikasi Faktual tahap II, Bahwa ada laporan masuk dari Tim Penghubung desa
(Kordes) Desa ………….. Kecamatan ....................., bahwa ada salah satu pendukung
Bapaslon ……………diarahkan kepada salah satu pasangan Bapaslon lain pada saat Verfak
tahap II dilapangan oleh Petugas PPS yang bernama………. (contoh pelanggaran)

ii. Ada Petugas PPS, mendata tanpa didampingi oleh petugas PPL (Panitia Pengawas
Lapangan) diwilayah Desa………. Rt. 02/02 Kecamatan ...................... Informasi dari Kordes
Desa…………Kecamatan ..................... (…………..).(contoh pelanggaran)

3. Tahapan Kampanye

i. Pada tahapan Kampanye, di Dusun Rt….rw…. kedatangan salah satu paslon ….. yaitu
……bersama ……melaksanakan kampanye tatap muka dengan masyarakat Rt…rw…. dusun
….. selanjutnya beliau membagikan door prize sebanyak Rp…….. Dengan dasar uang tersebut
paslon memberikan pertanyaan kepada masyarakat yaitu……………. dan sembako diberikan
kepada masyarakat dusun …………sebanyak 90 bingkisan sedangkan jumlah peserta
sebanyak 180 sehingga sisanya diberikan uang sejumlah dengan harga sembako (contoh
pelanggaran)

ii. Kegiatan Kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kab. ..................... No. Urut …., atas
nama ……………….dari Calon Perseorangan ada indikasi dugaan politisasi sara. Dalam
Sambutan baik dari ……………maupun dari Calon Bupati .....................,
………….menyampaikan bahwa hanya Paslon No. Urut…… adalah Paslon asli .....................
sedangkan Paslon lain adalah Paslon blesteran. Selanjutnya ada kegiatan foto bersama warga
dihalaman mesjid ………. RT…. Desa…..dengan simbol paslon no urut 3, yaitu
mengacungkan tiga jari, hal ini mengindikasikan adanya dugaan kampanye di tempat ibadah.
(contoh pelanggaran)

4. Tahapan Masa Tenang

Pada tahapan ini, Panitia Pengawas Kecamatan ..................... tidak menemukan dugaan
pelanggaran

5. Tahapan Pemungutan Suara

Dalam pelaksanaan pemungutan suara wilayah Kecamatan ..................... telah


mengawasi/monitoring ke setiap tempat pemungutan suara dan dalam pelaksanaan
pemungutan suara tersebut tidak ditemukannya dugaan pelanggaran demikian juga dalam
tahapan perhitungan suara tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran.

Dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa hambatan dan kendala pemilihan umum
Gubernur dan Wakil Gubernur ..................... serta Bupati dan Wakil Bupati ..................... tahun
......, sebagai berikut :

• Penggiringan suara pemilih

• Praktik Politik Uang.

• Penggunaan sarana ibadah dan isu sara.

• etc

• etc

Hasil Pilgub Tingkat Kecamatan .....................

(foto dokumentasi BA Pleno)


Hasil Pilbub Tingkat Kecamatan .....................

(foto dokumentasi BA Pleno)

4. Analisis kasus

Pemilihan umum adalah salah satu ciri dari negara demokratis. Warga negara indonesia
memiliki hak dalam memilih pemimpinnya seperti yang tercantum dalam Undang-undang
nomor 10 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang pemilihan
umum dan Undang-undang nomor 7 tahun 2017. Dugaan temuan/laporan pelanggaran yang
terjadi pada pemilihan umum ...... di Kecamatan .....................

Seperti yang tercantum dalam undang-undang tersebut pemilu harus bebas dan adil dimana
tidak ada ancaman atau dugaan pelanggaran apapun yang memaksa pemilih untuk memilih
calon pemimpinnya dan juga pemilu harus jujur dimana sesuai dengan hati nurani sang pemilih
bukan karena hasutan dari pihak tertentu.

Dalam penanganan pelanggaran di wiliyah kecamatan ....................., Panitia Pengawas


Pemilihan Kecamatan ..................... telah beberapa kali menangani dugaan pelanggaraan,
seperti dugaan pembagian brosur disertai dengan uang, kampanye diluar jadwal, kampanye
tatap muka disertai adanya indikasi pembagian uang.

Adanya sistem penanganan pelanggaran pemilu adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan
keadilan pemilu di dalam sebuah penyelenggaraan pilkada. Prinsip keadilan pemilu adalah
salah satu instrument penting yang harus dipenuhi untuk menyelenggarakan pemilu yang
demokratis. Jika keadilan pemilu dapat diwujudkan dalam sebuah penyelenggaraan pemilu,
termasuk pemilihan kepala daerah, salah satu indikator pemenuhan pemilu yang demokratis
dapat dikatakan sudah tercapai. Menentukan adanya tambahan dua asas, yaitu jujur dan adil,
atau biasa disingkat jurdil dalam asas pemilu. Keadilan pemilu itu sendiri mencakup cara dan
mekanisme yang tersedia disuatu negara tertentu, komunitas lokal atau ditingkat regional atau
internasional untuk beberapa tujuan yakni:

a. Menjamin agar setiap tindakan, prosedur dan keputusan terkait proses pemilu sesuai dengan
kerangka hukum;

b. Melindungi atau memulihkan hak pilih;

c. Memungkinkan warga yang mewakili bahwa hak pilih mereka telah dilanggar untuk
mengajukan pengaduan, mengikuti persidangan dan mendapatkan putusan.

Proses penegakan hukum yang bersifat punitive atau menghukum ini yang menjadi kerangka
mekanisme penanganan pelanggaran kampanye. Kepada pelaku pelanggaran kampanye, sudah
diatur sedemikian rupa tindakan apa yang dilarang, jenis sanksinya, serta sistem penjatuhan
sanksinya di dalam kerangka Undang-undang Pilkada.

Di dalam laporan ini, salah satu larangan kampanye yang akan ditelisik adalah terkait dengan
kampanye diluar jadwal. Di dalam Undang-undang Pilkada terdapat larangan kepada peserta
pemilu untuk tidak melakukan kampanye diluar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.

Maka dari hasil analisa panitia pengawas pemilihan kecamatan ....................., didapatkan
beberapa titik permasalahan dimana pelanggaran pemilu bisa terjadi dan hal ini harus
diantisipasi dengan memetakan titik rawan pelanggaran, sehingga pencegahan dapat
dilaksanakan.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem penanganan tindak pidana pemilu masih membutuhkan pembenahan agar dapat
diterapkan dengan baik dan efektif untuk menjadi salah satu instrumen mewujudkan pemilu
yang jujur dan adil. Perbaikan sistem penanganan meliputi perbaikan regulasi; penguatan
kapasitas dan profesionalisme penegak hukum pemilu; dan peningkatan kesadaran hukum
seluruh pemangku kepentingan pemilu. Tanpa melakukan itu, sistem penanganan tindak pidana
pemilu akan selalu jalan di tempat dan tidak akan berhasil guna dalam menopang perwujudan
pemilu yang jujur dan adil.

B. Rekomendasi

Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang aman dan kondusif maka disarankan agar
penyelenggara, pengawas, dan aparat keamanan yang bertugas secara umum melakukan
deteksi dini atas potensi-potensi pelanggaran. Menutup semua celah-celah kerawanan
pelanggaran agar tidak terjadinya pelanggaran pemilu Ketertiban administrasi, pengawasan,
penegakan hukum, dan jaminan netralitas ASN harus dilakukan. Langkah-langkah prevention,
preparation, response and recovery perlu disiapkan untuk mencegah, menghadapi, dan
memulihkan situasi atas dugaan pelanggaran pemilu. Kerja sama antarlembaga seperti PPK,
unsur muspika, POLRI, TNI, Kapolsek Kecamatan ....................., Danramil dan segenap
kelompok masyarakat untuk terlibat mengawasi setiap tahapan pemilu.

C. Tanda Tangan Ketua dan Anggota Panwascam dan para Stackholder

Panitia Pengawas Kecamatan :

(Ketua merangkap
(nama) (.....................)
anggota)

(nama) (Anggota Panwascam) (......................)


(nama) (Anggota Panwascam) (......................)

Mengetahui :

Camat................... (......................)
(nama)

(nama) Kapolsek................. (......................)

(nama) Dan PWK Rayon Militer (......................)

Anda mungkin juga menyukai