SKRIPSI
Oleh:
RISWOKO
NIM : 135214102
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
FINAL PROJECT
By:
RISWOKO
NIM :135214102
YOGYAKARTA
2018
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
Tinggi, dan sejauh pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
Riswoko
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Riswoko
Mesin penangkap air dari udara menggunakan siklus kompresi uap dengan
untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Riswoko
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Terkait dengan masalah air bersih dari dalam tanah yang sudah tercemar
yang menimbulkan penurunan kualitas dan kuantitasnya di Indonesia, maka
diperlukan solusi yang tepat guna menemukan sumber air alternatif layak
konsumsi untuk masyarakat. Penelitian dilakukan untuk memperoleh beberapa
hasil, antara lain : (a) Melakukan perancangan dan perakitan mesin penangkap air
dari udara yang praktis, aman dan ramah lingkungan, (b) Mengetahui karakteristik
mesin siklus kompresi uap yang dipergunakan di dalam mesin penangkap air dari
udara meliputi : (1) Nilai Win, (2) Nilai Qin, (3) Nilai Qout, (4) Nilai COPaktual,
COPideal, dan Efisiensi, (5) nilai ṁref, (c) Mengetahui jumlah air yang dihasilkan
oleh mesin penangkap air dari udara per jam dalam satuan liter.
Dalam penelitian yang dilakukan secara eksperimen di laboratorium, dirakit
mesin penangkap air dari udara menggunakan system pendingin Air Conditioner
yang bekerja dengan siklus kompresi uap terdiri dari kompresor berdaya 1,5 PK,
kondensor, pipa kapiler, dan evaporator. Refrigeran yang digunakan dalam
penelitian berjenis R22. Modifikasi yang diterapkan pada penelitian adalah
penambahan 2 buah kipas pada kondensor (satu kipas di depan kondensor dan
satu kipas di belakang kondensor) dan 1 buah kipas di depan evaporator sebagai
pemadat udara. Penerapan variasi dilakukan terhadap kipas yang terdapat di
depoan evaporator yang berfungsi sebagai pemadat udara dengan menggunakan
dimmer(pengendali kecepatan kipas).Untuk keperluan pengambilan data
ditambahkan alat ukur sepertihygrometer, digital thermometer, thermocouple,dan
gelas ukur.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (a) Mesin penangkap air dari udara
berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai harapan dengan memenuhi beberapa
kondidi, antara lain : praktis, aman, dan ramah lingkungan, (b) Dari penelitian
yang dilakukan, diketahui karakteristik mesin siklus kompresi uap yang
dipergunakan di dalam mesin penangkap air dari udara, antara lain : (1) nilai Win
tertinggi sebesar 40 kJ/kg pada variasi tanpa kipas, (2) nilai Qout tertinggi sebesar
211 kJ/kg pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, (3) nilai Qin tertinggi
sebesar 174 kJ/kgpada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm,(4) nilai COPaktual
tertinggi sebesar 4,70 pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, nilai
COPideal tertinggi sebesar 5,61 pada variasi tanpa kipas, Efisiensi tertinggi sebesar
84,42% pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, (5) nilai ṁreftertinggi
sebesar 0,079 pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, dan (c) hasil air
tertinggi yang dapat dihasilkan yaitu 4,504 liter/jam didapatkan pada variasi
kecepatan kipas 450 rpm. Hal ini membuktikan bahwa putaran kecepatan kipas
pemadat udara yang tinggi akan mempengaruhi banyaknya jumlah air yang
dihasilkan oleh mesin penangkap air dari udara dimana nilai Qin, Qout,
COPaktual, COPideal, Efisiensi, dan ṁrefjuga besar. Sedangkan tingginya
kecepatan putaran kipas pemadat udara akan menurunkan nilai Win.
Kata Kunci :Air Conditioner, Siklus Kompresi Uap, Mesin Penangkap Air dari
Udara.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
In relation to the problem of clean water from the contaminated soil causing
degradation of its quality and quantity in Indonesia, the right solution is needed to
find a viable alternative water source for the community. The research was
conducted to obtain some results, among others: (a) Conducting design and
assembling of water-catching machine from air that is practical, safe and
environmentally friendly, (b) Knowing the characteristics of vapor compression
cycle machine used in air catching machine from air include: (1) Win Value, (2)
Qin Value, (3) Qout Value, (4) COPactual, COPideal, and Efficiency Value, (5)
value ṁref, (c) Knowing the amount of water produced by air-catching machine
from air hour in liters.
In experiments conducted in laboratory, assembled air catching machine
using Air Conditioner cooling system that works with vapor compression cycle
consisting of 1.5 PK power compressor, condenser, capillary pipe, and evaporator.
Refrigerant used in research type R22. The modifications applied to the research
were the addition of 2 fans on the condenser (one fan in front of the condenser and
one fan behind the condenser) and 1 fan in front of the evaporator as an air
compactor. The application of variation is done to the fan in the evaporator depot
that serves as an air compactor using a dimmer (fan speed controller). For the
purposes of data collection added measuring tools such as hygrometer, digital
thermometer, thermocouple, and measuring cups.
The result of the research shows that: (a) Air catching machine from air is
successfully made and can work as expected by fulfilling some conditions, such
as: practical, safe, and environmentally friendly, (b) From the research conducted,
it is known that the machine characteristics of vapor compression cycle (1) the
highest Win value of 40 kJ / kg on fanless variation, (2) the highest Qout value of
211 kJ / kg at the fan speed variation of 450 rpm, (3) ) the highest Qin value of
174 kJ / kg at the fan speed variation of 450 rpm, (4) the highest COPactual value
of 4.70 at the fan speed variation of 450 rpm, the highest COPideal value of 5.61
on fanless variation, the highest Efficiency of 84,42% at variation of speed of fan
rotation 450 rpm, (5) highest value of ṁref equal to 0,079 at variation of speed of
fan speed 450 rpm,and (c) the highest water yield that can be generated is 4.504
liters / hour obtained at a fan speed variation of 450 rpm. This proves that the high
speed rotation of the air compact fan will affect the amount of water produced by
the air capture machine from the air where the Qin, Qout, COPualual, COPideal,
Efficiency, and ṁref values are also large. While the high speed rotation of the air
compact fan will decrease the value of Win.
Keywords: Air Conditioner, Vapor Compression Cycle, Water Capture Machine
from Air
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik, di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Namun karena kuasa Tuhan Yang Maha Esa, bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan dorongan, baik secara moral,
1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Keluarga tercinta, Bapak Marsin, Ibu Maryuni, dan Bagus Pameling. Terima
kasih atas doa, penghiburan dan fasilitas selama kuliah termasuk selama
Yakub Emanuel atas kerjasama dan kebersamaan dari awal pengerjaan skripsi
penulisan skripsi
teman-teman saya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima
kasih.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skrpsi ini. Oleh karena
itu, penulis menerima saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi. Akhir
kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Riswoko
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
TITTLE PAGE……………………………..............................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….iv
ABSTRAK………………………………………………………………….........vii
ABSTRACT……………………………………………………………………..viii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xiii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..….xviii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….......1
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.1.5.4. COPaktual……………………………………………………..34
2.1.5.5. COPideal………………………………………………………35
3.3.1. Alat………………………………………………………………....40
3.3.2. Bahan……………………………………………………………....42
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4.3. Pembahasan………………………………………………….........……76
5.1. Kesimpulan..............................................................................................87
5.2. Saran.........................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89
LAMPIRAN..........................................................................................................90
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
airdari udara..................................................................................21
Gambar 2.17 Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap air dari
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.1 Psychrometric chart dengan variasi kecepatan putaran kipas 450
Selamasatu jam..............................................................................84
Selamasatu jam.............................................................................85
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
data……....................................................................................……61
tiga variasi……………………………………...............……………72
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dan harus
bersih untuk dikonsumsi, baik untuk air minum, maupun untuk kebutuhan rumah
tangga lainya.
mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan air hujan.
Air tanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
akan tetapi sebagian besar beberapa kota besar di Indonesia air tanahnya sudah
maupun industri sehingga air permukaan yang tercemar meresap kedalam tanah di
kesetimbangan air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan air
air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
air, mesin penangakap air dari udara ini mengubah udara melalui proses
menjadi uap air yang selanjutnya dapat menetes dengan melalui proses
termotivasi untuk mnyempurnakan kinerja dari mesinpenangkap air dari udara ini,
agar tercapainya mesin penangkap air yang lebih compatible, efisien, ekonimis,
Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dan harus
bersih untuk dikonsumsi, baik untuk air minum, maupun untuk kebutuhan rumah
tangga lainya. Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting
mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan air hujan
a. Merancang dan merakit mesin penangkap air dari udara yang praktis, aman,
1. Besarnya energi yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran (Qin)
2. Besrnya energy yang dilepas kondensor per satuan massa refrigeran (Qout)
c. Mengetahui jumlah air yang dihasilkan mesin penghasil air setiap jam dalam
satuan liter/jam
udara adalah:
a. Mesin penangkap air dari udara menggunakan daya kompresor sebesar 1,5
PK.
b. Mesin penangkap air dari udara menggunakan tegangan listrik satu fasa
d. Mesin penangkap air dari udara ini menggunakan sistem kerja mesin siklus
pipa kapiler.
a. Dapat menambah kasanah ilmu pengetahuan tentang mesin penangkap air dari
khalayak umum.
b. Dapat digunakan untuk referensi/acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian sejenis.
c. Diperolehnya teknologi tepat guna berupa mesin penangkap air dari udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
Metode dalam penangkap air dari udara pada saat ini ada beberapa
macam,diantaranya : (a) Jaring penangkap air dari udara, (b) Kincir angin
penangkap air dari udara, (c) Mesin penangkap air dari udara menggunakan
komponen AC (Air Condotioner ), (d) WatAir (penangkap air yang bisa dilipat).
pipa kecil.Prinsip kerjanya adalah alat ini menyerap butiran-butiran air yang
yang telah dipersiapkan.Dalam satu hari alat ini mampu mengumpulkan 588 liter
air. Namun, tentu saja yang patut diingat adalah air dapat dihasilkan dari kabut
alami bukan kabut karena asap, yaitu kabut yang mengandung uap air yang ada di
gM/qUOPXBrTNNI/s1600/panen+kabut.jpg
Dutch Rainmaker.Kincir angin ini dirakit untuk menghasilkan air bukan listrik.
Cara kerjanya, saat angin memutar baling-baling kincir angin, cairan pendingin
akan dikirim naik menuju poros turbin angin, dimana nantinya akan dipanaskan
menuju ke Water Production Unit, dimana cairan akan didinginkan oleh udara
yang bersirkulasi di antara bagian paling atas Heat Exchanger dan bagian paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bawah Heat Exchanger. Udara dari luar masuk melalui ventilasi udara dan
Ketika udara didinginkan dan proses kondensasi terjadi, udara dingin tersebut
kehilangan kapasitasnya dalam menahan uap air sehingga tetesan air mulai
terbentuk. Tetesan air tersebut ditampung pada tangki penyimpanan air yang
berada di bagian paling bawah unit.Kincir angin model ini mampu menghasilkan
5000 sampai 7000 liter air per hari, yang sangat bermanfaat pada tempat yang
https://gereports.ca/how-to-make-drinkable-water-out-of-thin-air/.jpg
Conditioner)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat diatur sesuai dengan keinginan. Selain menghasilkan udara dingin, sistem
berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigerant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin),
valve atau dapat juga pipa kapiler sesuai dengan beban pendinginan yang
menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant, (d)
Katup Ekspansi (Expansion Valve) atau dapat juga pipa kapiler yang berfungsi
berubah menjadi gas, (e) Evaporator yang merupakan kebalikan dari kondenser.
Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin
evaporator sehingga udara tersebut menjadi dingin. Prinsip kerja mesin penangkap
air dari udara menggunakan komponen AC tersebut secara garis besar tidak jauh
berbeda dari prinsip kerja AC itu sendiri yang meliputi, (1) penghisapan udara,
yang berawal dari terhisapnya udara dari luar ruangan (pada AC menghisap udara
dari dalam ruangan) oleh kipas sentrifugal pada evaporator, kemudian udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut akan bersentuhan dengan pipa coil yang di dalamnya terdapat cairan
refrigerant, uap tersebut berkumpul di dalam penampung uap, (2) Sirkulasi uap,
dimana uap dari refrigrant tersebut akan disirkulasikan dari evaporator menuju ke
kondensor yang pada saat itu proses kompresi sedang berlangsung yang
Penurunan tekanan cairan, dimana cairan refrigerant pada saat itu tekanannya
berfungsi juga untuk mengatur laju cairan refrigerant pada evaporator, (4) Udara
keluar dari kondenser, yang dalam fase ini temperatur udara akan menjadi panas
evaporator, (5) Proses akhir, yaitu adanya proses pengeluaran cairan dari hasil
ekspansi. Hal ini akan berlangung terus menerus dan berulang dari langkah awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Alat ini berbentuk sepeti piramida terbalik yang mempunyai panel dengan
kemudian dikondensasi menjadi air, lalu dikumpulkan pada sebuah tangki.Alat ini
11
https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/
design_news/2007/03/2/watair.jpg
12
13
https://www.cedengineering.com/categories/mechanical-engineering
kering (Tdb), suhu udara basah (Twb), kelembaban entalpi (PH), kelembaban
pesifik (w), entalpi (h), temperatur titik embun (Tadb), dan volume spesifk (V).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan bulb pada termometer dalam keadaan kering atau tidak dibasahi air atau di
Temperatur titik embun adalah suhu di mana uap air di dalam udara mulai
temperatur titik embun sama dengan temperatur bola basah (Twb) sama dengan
Kelembaban spesifik adalah berat kandungan uap air di dalam udara dalam
Volume spesifik merupakan kebalikan dari massa jenis. Massa jenis adalah
f. Entalpi (h)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang dimiliki benda/material yang nilainya tergantung dari nilai suhu dan
tekanannya.
pada udara dengan massa uap air maksimal yang dapat dikandung udara pada
suhu tersebut.
(cooling), (5) proses humidifying, (6) proses dehumidifying, (7) proses pemanasan
16
https://www.cedengineering.com/categories/mechanical-engineering
kalor sensibel dan penurunan kalor laten ke udara. Pada proses pendinginan dan
basah, entalpi, volume spesifik, temperatur titik embun, dan kelembaban spesifik.
17
temparatur bola basah, entalpi, dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik
mengalami penurunan.
18
temperatur bola kering, temperatur bola basah dan kelembaban spesifik. Pada
proses ini, terjadi penurunan temperatur kering dan volume spesifik. Selain itu,
terjadi peningkatan temperatur bola basah, titik embun, kelembaban relatif dan
kelembaban spesifik.
terjadi penurunan pada suhu bola kering, suhu bola basah dan volume spesifik,
suhu titik embun tidak terjadi perubahan atau konstan. Garis proses pada
19
5. Proses humidifying
tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi kenaikan entalpi, suhu bola
6. Proses dehumidifying
udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi penurunan entalpi, suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis dalam psychrometric chart
Pada proses ini berfungsi untuk menaikkan suhu bola kering dan
menurunkan kandungan uap air pada udara. Pada proses ini terjadi penurunan
kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah dan kelembaban relatif tetapi terjadi
peningkatan suhu bola kering. Garis proses ini pada psychrometric chart adalah
21
Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. Pada proses
ini terjadi kenaikan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah, suhu bola
kering. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis kearah kanan atas.
2.1.3.2. Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap air dari udara
spesifiknya, nilai (W). Udara tesebut kemudian diserap oleh blower evaporator
kemudian kalor dari udara diserap oleh cairan refrigeran yang ada di evaporator
sehingga uap air yang ada di udara mengalami proses pengembunan. Setelah
melewati evaporator, udara dingin dan kering disirkulasikan oleh kipas melewati
peningkatan suhu udara kering (Heating). Air hasil proses pengembunan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dialirkan ke gelas ukur melalui selang. Proses ini disajikan pada Gambar 2.16.
udara
Proses penangkapan air dari udara pada psychrometric chart yang terjadi
pada mesin penangkap air dari udara disajikan pada Gambar 2.17.
Gambar 2.17. Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap air dari
23
Proses A-B merupakan proses Heating and Humidity proses ini dilakukan
oleh kipas pada udara untuk meningkatkan nilai kelembaban spesifiknya (W).
diperoleh dalam penilitian dapat dihitung : (a) Laju aliran massa air yang
diembunkan, (b) Besarnya perubahan kandungan uap air per satuan massa udara,
Pesamaan (2.1).
𝑚𝑚 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
ṁ= ....(2.1)
∆𝑡𝑡
24
Besarnya perubahan kandungan uap air per satuan massa udara dapat
ΔW = WA - WB ….(2.2)
𝓂𝓂̇𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
ṁudara= ….(2.3)
𝑊𝑊𝐴𝐴 − 𝑊𝑊𝐵𝐵
25
𝓂𝓂̇udara
v̇ = ….(2.4)
ρudara
bersuhu rendah ke tempat yang bersuhu tinggi.Pada mesin ini siklus refrigerasi
yang digunakan adalah siklus kompresi uap. Siklus ini digunakan karena
amonia, R12, R22, R502, R134a, dll). Pada siklus kompresi uap umumnya
Rangkaia komponen utama siklus kompresi uap disajikan secara skematik pada
siklus bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tersebut tekanannya diturunkan oleh pipa kapiler agar cairan refrigeran bertekanan
rendah tersebut dapat menguap kembali dalam evaporator menjadi uap refrigeran
tekanan rendah.
Pada Gambar 2.18, Qin adalah besarnya energi kalor yang diserap oleh
evaporator persatuan massa refrigeran dari udara yang melewati evaporator. Qout
adalah besarnya energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor ke udara. Win
adalah kerja yang dilakukan kompresor agar refrigerant dapat bersikulasi dalam
27
Dengan bantuan diagram ini, dapat ditentukan nilai entalpi pada titi 1, titik 2,
28
Dalam siklus kompresi uap( lihat Gambar 2.18, 2.19 dan 2.20), refrigeran
entropi (s) konstan). Karena proses ini berlangsung secara isentropik, maka suhu
yang keluar dari kompresor meningkat menjadi gas panas lanjut. Proses ini
bertekanan tinggi.
yang bertemperatur tinggi diturunkan suhunya sampai memasuki titik gas jenuh,
lingkungan sekitar kondensor pada suhu konstan. Pada saat yang sama terjadi
perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Perubahan fase ini dikarenakan
temperatur refrigeran lebih tinggi dari pada suhu udara lingkungan sekitar
29
pelepasan kalor sehingga suhu refrigeran keluar dari kondensor menjadi lebih
rendah dan berada pada fase cair. Hal ini agar refrigeran dapat lebih mudah
berlangsung pada entalpi yang konstan, proses ini berlangsung selama di dalam
pipa kapiler. Pada proses ini refrigeran mengalami perubahan fase dari cair
menjadi fase campuran (cair-gas). Akibat dari penurunan tekanan, suhu refrigeran
Proses 4-1a merupakan proses evaporasi atau penguapan. Ketika proses ini
berlangsung terjadi perubahan fase dari campuran (cair-gas) menjadi gas jenuh.
Perubahan fase ini terjadi dikarenakan suhu refrigeran lebih rendah dari pada suhu
udara lingkungan sekitar evaporator sehingga terjadi penyerapan kalor dari udara
lingkungan sekitar evaporator. Proses ini berlangsung pada tekanan dan suhu yang
konstan.
Proses 1a-1 merupakan proses pemanasan lanjut. Proses yang terjadi karena
penyerapan kalor terus menurus pada proses 4-1a, refrigeran yang akan masuk ke
kompresor berubah fase dari gas jenuh manjadi gas panas lanjut. Pada proses ini
30
a. Kompresor
dengancaramenghisapdanmemomparefrigeran.
b. Kondensor
mengubah fase dari uap menjadi cair diperlukan suhu lingkungan yang lebih
alumunium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Evaporator
dari fase cair menjadi gas sebelum refrigeran masuk kompresor.Jenis evaporator
yang digunakan merupakan jenis pipa bersirip dengan bahan pipa tembaga serta
siripberbahanalumunium.
https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id
d. Pipa kapiler
refrigerandaritekanantinggiketekananrendahsebelummasukevaporator.Ketika
mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
e. Refrigeran
a. Filter
masuk pipa kapiler agar tidak terjadi penyumbatan dari serbuk-serbuk sisa
pemotongan pipa tembaga, korosi dan kotoran lainnya. Filter yang digunakan
33
b. Accumulator
dan gas refrigeran agar yang masuk dalam kompresor berbentuk gas refrigeran.
c. Blower
Merpakan alat yamg berfungsi untuk meniup udara dingin didalam ruangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan Ganbar 2.2 dan Gambar 2.3 dapat dihitung besarnya Kerja
kompresor (Win), Kalor yang dilepas kondensor (Qout), Kalor yang diserap
evaporator (Qin), COPaktual, COPideal, dan Efisiensi mesinpenangkap air dari udara
Persamaan (2.5):
Win = h2 – h1 ….(2.5)
35
Qout : energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran, kJ/kg
h2 : nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor atau pada saat keluar
kompresor, kJ/kg
Qin = h1 – h4 ….(2.7)
Qin : energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigerant atau
2.1.5.4. COPaktual
perbandingan antara kalor yang diserap evaporator dengan energi listrik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diperlukan untuk menggerakkan kompresor. Nilai COP mesin kompresi uap dapat
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 (ℎ1−ℎ4)
COPaktual= = …. (2.8)
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 (ℎ2−ℎ1)
Qin : energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJ/kg
2.1.5.5. COPideal
dapat dicapai mesin penghasil air dari udara, dapat dihitung dengan Persamaan
(2.9) :
𝑇𝑇𝑇𝑇
COP ideal= …. (2.9)
𝑇𝑇𝑇𝑇−𝑇𝑇𝑇𝑇
Efisiensi siklus kompresi uap pada mesin penghasil air dari udara, dapat
37
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
Ƞ= x 100% ….(2.10)
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
mesin pendingin difusi absorpsi R22 DMF dengan cara mendesain ulang
kondensor menjadi pembanding dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari
pengujian untuk variasi laju pendinginan dari 0,711 m/s hingga 2,291 m/s yaitu
semakin tinggi laju pendinginan maka semakin baik performa pada sistem.
Kapasitas pendinginan optimal ialah 143 W, COP tertinggi 0,96, laju alir massa
refrigeran terbesar ialah 0,72 gram/s, dan circulation ratio terendah yaitu 2,11.
menggunakan refrigeran R22 dan R134a dengan variasi bukaan katup pada fan
kondensor (1/4, 2/4, 3/4, dan 4/4.) dengan mengamati nilai COP yang dihasilkan
R22 terdapat pada bukaan katup 1/4 dengan nilai COP 3,66 dan nilai terendah
terdapat pada bukaan katup 3/4 dengan nilai COP 3,53. Nilai COP tertinggi untuk
R134a terdapat pada bukaan katup 1/4 dengan nilai 3,82 dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
terendahterdapat pada bukaan katup 4/4 dengan nilai COP 3,59. Hasil ini
bukaan katup fan kondensor 1/4 karena menghasilkan nilai COP yang tinggi.
dipasang kipas angin yang bisa diatur putarannya. Dalam penelitian berhasil
mengukur data tekanan, temperatur, dan laju aliran massa refrigeran dengan
Variasi kecepatan udara pendingin antara 0,2 – 2,9 m/s yang dihasilkan dari
putaran kipas 60-309 rpm. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar laju aliran
meningkat. Pada kecepatan udara pendingin diatas 2,9 m/s pengaruh perubahan
EC yang berbeda (0,88 liter/menit, 1,04 liter/menit, dan 1,22 liter/menit). Hasil
dengan perbedaan temperatur sekitar 60C. Hal ini juga menyebabkan tekanan
kondensor dan tekanan evaporator menjadi turun lebih rendah, sehingga konsumsi
energy listrik turun dan kinerja AC Split naik sampai 20% pada laju aliran air ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memberikan kinerja mesin pengkondisian udara tipe Split (AC Split) yang lebih
baik pada laju aliran air ke EC yang lebih tinggi (1,22 liter/menit).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
udara yang dirakit sendiri dengan mempergunakan komponen utama dari Air
Conditioner berdaya 1,5 PK. Dimensi ukuran keseluruhan dari mesin penangkap
air dari udara adalah 160 cm x 125 cm x 135 cm. Gambar 3.1 merupakan gambar
( pandangan atas)
Keterangan pada Gambar 3.1 :
a. Evaporator
b. Kondensor
c. Kompresor
d. Pipa Kapiler
e. Filter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
f. Kipas/Fan
g. Gelas Ukur
pada kipas pemadat udara yang ditempatkan di depan evaporator sehingga variasi
ini, 3 variasi yang dilakukan terdiri dari tanpa kipas atau putaran kipas 0 rpm,
putaran kipas 400 rpm atau kecepatan aliran udara sebesar 2,80 m/s, dan putaran
kipas 450 rpm atau kecepatan aliran udara 3,63 m/s. Penelitian dilakukan
3.3. Alat dan Bahan Pembuatan Mesin Penangkap Air dari Udara
Dalam proses pembuatan mesin penghasil air dari udara ini diperlukan alat
3.3.1. Alat
a. Gergajikayu
Gergaji kayu digunakan sebagai pemotong kayu yang dipakai sebagai alas
b. Bor
c. Meteran danmistar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kayu, seng, dan besi rangka (slotted angle). Sedangkan mistar digunakan untuk
d. Palu
dipaku dalam pemasangan rangka dan chasing mesin penangkap air dari udara.
Obeng dan kunci pas diperlukan guna memasang dan mengencangkan mur
dan baut.
Gunting plat digunakan untuk memotong plat seng yang dipakai sebagai
pelapis rangka mesin penangkap air dari udara, sedangkan pisau cutter dipakai
pemotongan komponen atau bahan yang sulit dipotong dengan gergaji biasa
h. Tang kombinasi
i. Tubecutter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mempermudah proses pengelasan pipa tembaga, hal ini juga dilakukan agar hasil
j. Tubeexpander
Tube expander atau pelebar diameter pipa berfungsi sebagai pelebar ujung
pipa tembaga agar pipa yang akan disambung nantinya tersambung dengan baik.
komponen dari mesin penangkap air dari udara. Bahan atau material pengelasan
borak sebagai tambahan bertujuan agar sambungan pengelasan lebih rekat dan
kuat.
3.3.2. Bahan
a. Triplek
Triplek dipakai sebagai chasing bagian atas mesin penangkap air dari udara
agar berat bagian atas mesin penangkap air dari udara tidak melebihi berat bagian
belakang. Triplek yang dipakai dalam penelitian memiliki tebal 3 mm, panjang
44
https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg
Besi siku rak digunakan sebagai konstruksi rangka mesin penangkap air dari
air dari udara. Ukuran besi siku rak yang digunakan dalam penelitian adalah 3,6
https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Kayu
Kayu digunakan sebagai alas rangka dan dinding mesin penangkap air dari
udara. Jenis dan ukuran kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu
menggunakan lem kayu kemudian dilapisi dengan lakban setelah lem kayu telah
Paku, mur, dan baut digunakan untuk menyatukan rangka dan triplek agar
mesin penangkap air dari udara agar udara yang keluar dari mesin penangkap air
46
g. Roda lemari
h. Acrylic sheet
Acrylic tidak mudah pecah, bahan ringan dan juga mudah untuk dipotong,
dikikir, dihaluskan, dikilapkan dam dicat. Dalam penelitian ini, acrylic dipakai
sebagai bingkai pada dinding mesin penangkap air dari udara agar komponen-
komponen yang berada di dalam ruangan mesin penangkap air dari udara dapat
terlihat dengan baik selama proses penelitian.Acrylic sheet yang digunakan dalam
i. Plat seng
Plat seng dipakai sebagai alas dan pelapis rangka kayu agar tidak terkena
j. Engsel pintu
Engsel pintu diperlukan agar pintu yang terbuat dari triplek dapat
47
k. Kompresor
Voltase : 220 V
Arus : 7,8 A
l. Kondensor
Ukuran : p x l x t = 68,2cm x 20 cm x 50 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
m. Pipa kapiler
Panjang : 40 cm
n. Evaporator
49
https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id
o. Pressure gauge
kompresi uap. Terdapat dua alat ukur tekanan, yaitu tekanan hisap kompresor (
berjumlah 1 buah yang dihubungkan dengan kipas pemadat udara. Dengan cara
menentukan putaran kipas kurang lebih 400 rpm dan 450 rpm menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 3.11Dimmer
https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg
terjadi hubung singkat (short) korsleting maupun beban lebih (overload). MCB
akan memutus arus jika arus yang melewatinya melebihi arus nominal MCB.
51
r. Strainer / Filter
kapiler agar tidak terjadi penyumbatan dari serbuk-serbuk sisa pemotongan pipa
tembaga, korosi, dan jenis kotoran lainnya.Filter yang digunakan dalam penelitian
terbuat dari bahan tembaga dengan ukuran panjang 8 cm dan diameter 1,5 cm.
s. Refrigeran
Fluida pendingin berjenis gas ini berfungsi sebagai penyerap atau pelepas
kalor di lingkungan sekitar. Mengacu pada model mesin siklus kompresi uap yang
merupakan model lama, maka refrigeran yang dipakai dalam penelitian ini
berjenis R22.
t. Kipas (fan)
pemadat udara yang akan melewati evaporator, merupakan kipas bekas mesin AC
52
Kipas 1
Jumlah sudu :5
Diameter sudu : 37 cm
Kipas 2
Jumlah sudu :3
Diameter sudu : 40 cm
Kipas 3
Jumlah sudu :3
Diameter sudu : 40 cm
53
u. Selang
Air yang dihasilkan dari mesin penangkap air dari udara mengalir melalui
selang berukuran ¾ inchi yang tersambung dengan jalur output air evaporator
berikut :
54
suhu bola basah udara yang melewati thermometer.Dalam penelitian ini, pengukur
suhu bola basah dan suhu bola kering mempergunakan thermometer hygrometer
c. Stopwatch
Arus listrik yang dibutuhkan tiap komponen dalam mesin penangkap air
55
e. Gelas ukur
Air yang dihasilkan oleh mesin penangkap air dari udara ditampung untuk
f. Tachometer
56
g. Anemometer
Gambar 3.19.
Ya
Tidak
57
a. Melakukan perancangan bentuk dan dimensi ukuran mesin penangkap air dari
udara.
b. Membuat rangka mesin penangkap air dari udara menggunakan material yang
telah dipersiapkan.
c. Memasang roda lemari pada alas rangka mesin penangkap air dari udara.
kompresor, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator pada rangka yang telah
dibangun.
g. Pemasangan kayu sebagai penutup badan mesin penangkap air dari udara dan
plat seng sebagai pelapis dinding kayu serta alas komponen utama.
menggunakan perekat (lem G, lem kayu, dan lakban) agar sirkulasi dalam
58
udara, uap air dan kotoran (korosi), yang terjebak dalam mesin siklus
pada pentil yang sudah dipasang dopnya dan 1 selang (high pressure) yang
akan keluar melalui potongan pipa kapiler yang telah dilas dengan lubang
keluar filter.
cara menyalakan korek api dan ditaruh didepan ujung potongan pipa
kapiler.
59
1. Pasanglah salah satu selang pressure gauge berwarna biru (low pressure)
pada katup pengisisan katup tengah pressure gauge, dan ujung selang
ditempatkan.
60
a. T1 (Tudara1)
Suhu udara kering (Tdb1)dan suhu udara basah (Twb1)di lingkungan luar mesin
b. T2 (Tudara2)
Suhu udara kering (Tdb2) dan suhu udara basah (Twb2) setelah udara dipadatkan
c. T3 (Tref3)
d. T4 (Tref4)
e. T5(Tref5)
f. T6 (Tref6)
g. P1(Pevap)
h. P2 (Pcond)
61
c. Memeriksa kipas bekerja dengan baik serta saluran pembuangan air hasil
f. Memastikan semua celah pada mesin penangkap air dari udara tertutup,
menutup pintu mesin penghasil air dari udara, kemudian tunggu hingga 30
h. Data yang harus dicatat setiap 20 menit selama 120 menit, antara lain :
T2 = Tudara2: Suhu udara kering dan suhu udara basah setelah udara
62
Hasil Air : Hasil air yang diperoleh mesin penangkap air dari udara saat t
,(ml)
i. Hasil dari data yang diperoleh kemudian dijumlahkan dengan hasil dari
Tabel 3.1 Tabel yang digunakan dalam mencatat hasil pengambilan data
T1 T2
Waktu T3 T4
(Menit) Tdb1 Twb1 Tdb2 Twb2 (oC) (oC)
(oC) (oC) (oC) (oC)
0
20
40
60
80
100
120
Tabel 3.1 lanjutan yang digunakan dalam mencatat hasil pengambilan data
63
sebagai berikut :
a. Data yang diperoleh dari penelitian dimasukkan dalam Tabel 3.1 dan Tabel
b. Setelah mendapatkan hasil rata-rata, kemudian hitung massa air yang berhasil
udara (Δw), laju aliran massa udara (ṁudara), dan debit aliran udara (v̇ )
c. Mengkonversi satuan tekanan refrigeran P1 dan P2dari Psi ke Bar agar dapat
d. Mencari besarnya kerja kondensor (Tcond) dan suhu kerja evapoprator (Tevap)
(Qin).
(Qout).
h. Menghitung nilai COPaktual dan COPideal pada mesin penangkap air dari udara.
64
Kesimpulan merupakan inti sari dari hasil analisis penelitian dan kesimpulan
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB IV
Hasil yang didapatkan dalam penelitian mesin penangkap air dari udara
dengan variasi kecepatan putaran kipas meliputi : tekanan refrigeran yang masuk
kompresor (P1), tekanan refrigeran yang keluar kompresor (P2), suhu udara kering
dan suhu udara basah di lingkungan luar mesin penangkap air dari udara (T1),
suhu udara kering dan suhu udara basah setelah udara dipadatkan di dalam mesin
penangkap air dari udara (T2), suhu refrigeran masuk kompresor (T3), suhu
refrigeran masuk pipa kapiler (T4), suhu udara keluar evaporator (T5), suhu udara
keluar kondensor (T6), dan hasil air. Pengujian dilakukan dengan 3 kali percobaan
untuk setiap variasi kecepatan putaran kipas, kemudian dihitung hasil rata-
ratanya.Hasil rata-rata disajikan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.3.
T1
Waktu T3 T4
(Menit) Tdb1 Twb1 (oC) (oC)
(oC) (oC)
0 24,5 22,3 22 41
20 24,8 22,1 22 41
40 25,2 21,4 24 41
60 25,4 22,5 22 41
80 25,6 22,7 23 41
100 24,7 22,8 23 41
120 24,8 23,2 24 41
Rata-rata 25,2 22,5 23,8 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.2 Data hasil rata-rata pengujian dengan kecepatan putaran kipas 400 rpm
T1 T2
Waktu T3 T4
(Menit) Tdb1 Twb1 Tdb2 Twb2 ( o
C) ( o
C)
(oC) (oC) (oC) (oC)
0 26 21,8 26 24 24 40
20 25,7 21,1 26 24 24 40
40 25,2 21,8 26 24 24 40
60 25 21,7 27 24 24 40
80 24,3 20,2 27 24 25 40
100 24,6 22,2 26 24 25 40
120 23,8 22,3 26 25 25 40
Rata-rata 24,9 22 26,5 24,3 24,4 40
Tabel lanjutan 4.2 Data hasil rata-rata pengujian dengan kecepatan putaran kipas
400 rpm
Waktu T5 T6 P1 P2 Hasil Air
(Menit) o o
( C) ( C) (Psi) (Psi) (mL)
0 16 44 60 255 0
20 16 45 62 258 1340
40 16 44 62 268 2705
60 16 45 64 270 4115
80 16 45 64 271 5562
100 16 46 64 271 7057
120 16 46 65 272 8840
Rata-rata 16 45 62 266 4420 mL / jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.3 Data hasil rata-rata pengujian dengan kecepatan putaran kipas 450 rpm
T1 T2
Waktu T3 T4
(Menit) T db1 T wb1 T db2 T wb2 o
( C) o
( C)
(oC) (oC) (oC) (oC)
0 25 23 26,8 25 24 39
20 25 23 26,6 24,9 24 39
40 26 23 27,1 24,6 24 39
60 26 23 26,3 25,1 25 39
80 26 23 26,6 25 25 39
100 26 23 26,3 25 26 39
120 27 23 26,1 25 26 39
Rata-rata 25,5 23 26,5 25 24,8 39
Tabel lanjutan 4.3 Data hasil rata-rata pengujian dengan kecepatan putaran kipas
450 rpm
Waktu T5 T6 P1 P2 Hasil Air
(Menit) o o
( C) ( C) (Psi) (Psi) (mL)
0 16 45 56 260 0
20 16 45 57 260 1350
40 16 46 57 260 2740
60 16 46 56 262 4211
80 16 46 56 262 5602
100 16 46 56 264 7202
120 16 46 57 264 9080
Rata-rata 16 46 58 261 4540 mL / jam
Dalam Psychrometric chart, data yang diperlukan dari data hasil penelitian,
meliputi : suhu udara kering dan suhu udara basah di lingkungan luar mesin
penangkap air dari udara (T1), suhu udara kering dan suhu udara basah setelah
udara dipadatkan di dalam mesin penangkap air dari udara (T2), suhu udara keluar
evaporator (T5), suhu udara keluar kondensor (T6), suhu kerja pada evaporator
68
perbandingan data yang lebih jelas pada setiap variasi, data ditampilkan pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data psychrometric chart pada putaran kipas 450 rpm selama 2 jam.
Tdb1 Twb1 Tdb2 Twb2
No. Jenis Variasi
(oC) (oC) (oC) (oC)
1 Tanpa Kipas 25,2 22,5 - -
2 Kecepatan Putaran Kipas 400 rpm 25,7 23 27,1 25
3 Kecepatan Putaran Kipas 450 rpm 25,7 23,9 27,1 25,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel lanjutan 4.4 Data psychrometric chart pada putaran kipas 450 rpm selama 2
jam.
hA hB RHA RHB wA wB
(kJ/kg) (kJ/kg) (%) (%) (kgair/kgudara) (kgair/kgudara)
67 - 79 - 0,0162 0,0113
68,5 76,5 80 84 0,0192 0,0113
71,9 80,9 86 90 0,0208 0,0113
aliran massa air yang diembunkan (ṁair), besarnya perubahan kandungan uap air
persatuan massa udara (Δw), laju aliran massa udara (ṁudara), dan debit aliran
udara (v̇ ). Contoh perhitungan diambil pada putaran kipas 450 rpm setelah 2 jam
bekerja.
Laju aliran massa air yang diembunkan (ṁair) dapat dihitung menggunakan
Persamaan (2.1). Contoh perhitungan diambil pada putaran kipas 450 rpm yang
𝓂𝓂air
ṁair=
∆𝑡𝑡
9,080 kg
= = 4,504 kgair/jam
2 jam
Besarnya perubahan kandungan uap air persatuan massa udara (Δw) dapat
70
ΔW = WA - WB
= 0,0208 – 0,0113
Laju aliran massa udara (ṁudara) dapat dihitung menggunakan Persamaan (2.3).
Contoh perhitungan diambil pada putaran kipas 450 rpm yang bekerja selama 2
jam.
𝓂𝓂̇𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
ṁudara =
𝑊𝑊𝐴𝐴 − 𝑊𝑊𝐵𝐵
perhitungan diambil pada putaran kipas 450 rpm yang bekerja selama 2 jam.
𝓂𝓂̇udara
v̇ =
ρudara
= 395,08m3/ jam
71
Tabel 4.5 Data perbandingan hasil perhitungan pada Psychrometric chart ketiga
variasi yang dilakukan dalam penelitian.
ṁair Δw ṁudara v̇
No. Jenis Variasi
(kgair/jam) (kgair/kgudara) (kgudara/jam) (m3/jam)
Putaran Kipas
1 4,129 0,0049 842,65 702,21
0 rpm
Putaran Kipas
2 4,420 0,0079 559,49 466,24
400 rpm
Putaran Kipas
3 4,540 0.0095 474,12 395,08
450 rpm
72
Gambar 4. 2 Diagram P-h dengan variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm
Pada Gambar 4.2 Merupakan diagram P-h pada variasi kecepatan putaran
kipas 450 rpm yang bekerja selama 2 jam. Data yang digunakan dalam
kompresor (T3), suhu refrigeran masuk pipa kapiler (T4). Sedangkan data yang
akan didapatkan adalah suhu kerja kondensor (Tcond) dan suhu kerja evaporator
(Tevap), nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator (h1), nilai entalpi refrigeran
saat masuk kondensor (h2), nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor (h3) dan
nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator (h4). Beberapa satuan dari data
penelitian harus dikonversikan mengikuti satuan pada gambar P-h diagram yang
digunakan.
Untuk mencari suhu kerja evaporator (Tevap) dan suhu kerja kondensor
yang melalui evaporator dan kondensor maka dapat diketahui rata-rata suhu kerja
evaporator dan suhu kerja kondensor dengan kondisi kecepatan putaran kipas 450
= 5,00 Bar
= 19 Bar
Dari diagram P-h yang telah digambarkan pada Gambar 4.2 , dengan variasi
kecepatan putaran kipas 450 rpm selama 2 jam dimana tekanan refrigeran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
masuk kompresor 5,00 Bar menghasilkan suhu kerja evaporator (Tevap) = 0 oC dan
sistem kompresi uap yang meliputi : (h1) = 425 kJ/kg, (h2) = 462 kJ/kg, (h3) =251
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan nilai-nilai entalpi refrigeran untuk tiga variasi.
Tekanan (Bar) Suhu (oC)
No. Jenis Variasi
P1 P2 Tevap Tcond
1 Tanpa Kipas 5,71 20 2 51
2 Kecepatan Putaran Kipas 400 rpm 5,31 19,4 1 50
3 Kecepatan Putaran Kipas 450 rpm 5,00 19 0 49
Tabel lanjutan 4.6 Data hasil perhitungan nilai-nilai entalpi refrigeran untuk tiga
variasi.
mengetahui kerja kompresor persatuan massa refrigreran (Win), energi kalor yang
diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran (Qin), Energi kalor yang
dilepas oleh kondensor persatuan massa refrigeran (Qout), nilai COPaktual pada
mesin penangkap air dari udara, COPideal pada mesin penghasil air dari udara,
efisiensi mesin penangkap air dari udara, dan laju aliran massa refrigeran. Contoh
perhitungan diambil pada putaran kipas 450 rpm yang bekerja selama 2 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
(2.5).Sebagai contoh untuk mencari rata-rata kerja kompresor (Win) pada putaran
= 37 kJ/kg
b. Energi kalor yang dilepas oleh kondensor persatuan massa refrigeran (Qout)
Energi kalor yang dilepas oleh kondensor persatuan massa refrigeran dapat
rata-rata energi kalor yang dilepas kondensor (Qout) pada putaran kipas 450 rpm
c. Energi kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran (Qin)
Energi kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran dapat
rata-rata energi kalor yang dilepas kondensor (Qin) pada putaran kipas 450 rpm
75
kJ
= 174 /kg
d. Nilai COPaktual dan COPideal pada mesin penangkap air dari udara
Nilai COPaktual dan COPideal pada mesin penangkap air dari udara dapat
untuk mencari rata-rata nilai COPaktualdan COPideal pada putaran kipas 450 rpm
Q in
COPaktual =
Win
h1 - h4
=
h2 - h1
174
=
37
= 4,70
Dalam diagram P-h telah didapatkan nilai Tcond = 49oC dan Tevap = 0oC. Dalam
perhitungan COPideal, satuan suhu yang digunakan adalah Kelvin (K). Cara
Tcond = 49 oC + 273
= 322 K
Tevap = 0 oC + 273
= 273 K
Tevap
COPideal =
Tcond − Tevap
273
= = 5,57
322 − 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dari udara pada putaran kipas 450 rpm adalah sebagai berikut :
COPaktual
η= x 100%
COPideal
4,70
= x 100%
5,57
= 84,42 %
(2.11). Sebagai contoh untuk mencari laju aliran refrigeran pada putaran kipas 450
𝑉𝑉𝑉𝑉� 𝑃𝑃
ṁ= 1000 =
𝑊𝑊𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑊𝑊𝑖𝑖𝑖𝑖
220 . 7,88/1000
=
37
= 0,079 kg/s
Tabel 4.7 Data perbandingan hasil perhitungan pada diagram P-h untuk tiga
variasi
Win Qout
No. Jenis Variasi
(kJ/kg) (kJ/kg)
1 Tanpa Kipas 40 207
2 Kecepatan Putaran Kipas 400 rpm 38 209
3 Kecepatan Putaran Kipas 450 rpm 37 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.7 Lanjutan data perbandingan hasil perhitungan pada diagram P-h untuk
tiga variasi
Qin Efisiensi
COPaktual COPideal ṁref(kg/s)
(kJ/kg) (%)
167 4,175 5,61 74,42 0,072
171 4,50 5,71 78,94 0,075
174 4,70 5,57 84,42 0,079
4.3 Pembahasan
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa mesin penghasil
air dari udara dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan data yang baik dan
dari penelitian yang dilakukan, diperoleh data berupa suhu kerja evaporator
(P1) dan tekanan refrigeran yang keluar kompresor (P2) yang kemudian dapat
digunakan untuk menggambarkan siklus kompresi uap pada diagram P-h. Hasil
yang didapat dari diagram P-h berupa nilai entalpi yang dapat dilihat pada Tabel
4.6 untuk tiga variasi penelitian. Dari data entalpi yang didapat maka dapat
diperoleh nilai kerja kompresor (Win), nilai kalor persatuan massa refrigeran yang
dilepas oleh kondensor (Qout), nilai kalor persatuan massa refrigeran yang diserap
Performance Ideal (COPideal), nilai efisiensi (η) dan laju aliran massa refrigeran
(ṁ).
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pada siklus kompresi uap
yang dihasilkan terdapat proses pemanasan lanjut dan proses pendinginan lanjut,
dimana kedua proses ini dapat meningkatkan nilai COPaktual, COPideal, dan
efisiensi dari mesin siklus kompresi uap. Peningkatan COPaktual, COPideal, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
efisiensi mesin siklus kompresi uap ini dikarenakan oleh kondisi refrigeran yang
dapat bekerja secara optimal selama mesin siklus kompresi uap bekerja, serta
refrigeran yang masuk ke pipa kapiler benar-benar dalam keadaan cair. Untuk
tanpa kipas
50
Putaran kipas 400 rpm
40 Putaran kipas 450 rpm
40 38 37
Win (kJ/kg)
30
20
10
400
Tanpa kipas
350 Putaran 400 rpm
Putaran kipas 450 rpm
300
250
Qout (kJ/kg)
150
100
50
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
200
167 171 174
100
10
Tanpa kipas
Putaran kipas 400 rpm
8
Putaran kipas 450 rpm
6
COP aktual
4,5 4,7
4,17
4
80
10
Tanpa kipas
150
140
Tanpa kipas
130 Putaran kipas 400 rpm
120
Putaran kipas 450 rpm
110
100
90 84,42
Efisiensi (%)
78,94
80 74,42
70
60
50
40
30
20
10
0
81
Tanpa kipas
Putaran kipas 300 rpm
Putaran kipas 350 rpm
0,0465
0,046
0,046
0,0455
0,045
ṁ (kg\s)
0,045
0,0445
0,044
0,0435
0,043
0,043
0,0425
0,042
0,0415
Pada Gambar 4.3, nilai besarnya kerja kompresor yang dimiliki oleh variasi
kecepatan putaran kipas 450 rpm lebih rendah dibandingkan dengan variasi
kecepatan putaran kipas 400 rpm, dan variasi tanpa kipas. Hal ini menyebabkan
variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm membutuhkan jumlah daya yang lebih
sedikit dibandingkan dengan variasi kecepatan putaran kipas 400 rpm, dan variasi
tanpa kipas karena daya yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan variasi mesin.
Saat mesin bekerja dalam keadaan normal, maka energi yang dibutuhkan tidak
Pada Gambar 4.4, besarnya energi kalor yang dilepas oleh kondensor pada
variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm memiliki nilai yang tinggi dibandingkan
pada variasi tanpa kipas dan variasi kecepatan putaran kipas 400 rpm. Hal ini
sesuai dengan perubahan yang terjadi pada kompresor dan evaporator pada variasi
yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pada Gambar 4.5, besarnya energi kalor yang diserap oleh evaporator pada
variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm dan variasi kecepatan putaran kipas 450
rpm memiliki persamaan nilai, dimana nilai energi kalor yang diserap oleh
evaporator dari variasi kecepatan putaran kipas 400 rpm dan variasi kecepatan
putaran kipas 450 lebih tinggi daripada nilai energi kalor yang diserap oleh
evaporator pada variasi tanpa kipas. Hal ini berarti bahwa pada variasi kecepatan
putaran kipas 400 rpm dan variasi kecepatan putaran kipas 450, besarnya energi
kalor yang diserap evaporator di dalam ruangan pemadatan udara semakin besar
karena pengaruh variasi penambahan kipas pemadat udara pada kedua variasi
tersebut.
Nilai COPaktual dan nilai COPideal yang tersaji dalam Gambar 4.6, Gambar
4.7 dan Gambar 4.8 menunjukkan bahwa variasi tanpa kipas memiliki nilai paling
rendah dibandingkan nilai yang dihasilkan oleh variasi kecepatan putaran kipas
400 rpm dan variasi kecepatan putaran kipas 450. Hal ini menyebabkan efisiensi
dari mesin siklus kompresi uap dengan variasi tanpa kipas menunjukkan
prosentase nilai yang rendah.Disamping itu kondisi mesin siklus kompresi uap
yang dilakukan oleh mesin siklus kompresi uap dimana energi yang diserap
merupakan COP yang dipengaruhi oleh suhu evaporasi dan suhu kondensasi.
Dalam penelitian ini, variasi yang memiliki suhu evaporasi dan energi yang
diserap oleh evaporator yang tinggi akan memiliki COP yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
refrigeran dari 3 variasi yang dilakukan dalam penelitian. Dari hasil yang
didapatkan, nilai tertinggi ditunjukkan oleh variasi kecepatan putaran kipas 450
rpm dan nilai terendah ditunjukkan oleh variasi tanpa kipas. Rendahnya laju aliran
massa refrigeran disebabkan oleh butiran air yang membeku di dalam evaporator
karena menghalangi proses transfer kalor. Hal ini juga mengakibatkan kerja
kompresor menjadi semakin berat. Uap air yang membeku dan menebal pada
kinerja evaporator, dimana kalor yang diserap akan menjadi semakin kecil.
Akibatnya kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran juga semakin
kecil. Hal ini berdampak pada turunnya COPaktual, COPideal, laju aliran massa, dan
Perbandingan penambahan kadar uap air dapat dilihat pada Gambar 4.10.
0,02
0,019 Tanpa kipas
0,018
0,017 Putaran kipas 400 rpm
0,016
0,015 Putaran kipas 450 rpm
∆w (kgair/kgudara)
0,014
0,013
0,012
0,011
0,01 0,0095
0,009 0,0079
0,008
0,007
0,006 0,0049
0,005
0,004
0,003
0,002
0,001
0
84
Pada psychrometric chart, penambahan kadar uap air paling besar terjadi
dengan variasi kecepatan putaran kipas 350 rpm dan penambahan terkecil
ditunjukkan oleh variasi tanpa kipas. Hal ini disebabkan karena pengaruh kipas
yang digunakan maka akan semakin besar pula laju aliran udara yang melewati
evaporator. Udara dari lingkungan yang mengandung uap air ini diserap oleh
(nilai w) meningkat. Udara dengan kandungan uap air yang telah dipadatkan akan
(penguapan), sedangkan uap air yang terkandung dalam udara mengalami proses
evaporator. Banyaknya butiran air ini dipengaruhi oleh banyaknya kalor yang
diserap oleh evaporator dan besarnya nilai kelembaban spesifik yang berhasil
evaporator. Pada variasi tanpa kipas, uap air cenderung membeku pada pipa-pipa
sehingga jumlah kandungan uap air yang berhasil dicairkan oleh proses transfer
air selama satu jam dari 3variasi yang dilakukan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
10
Tanpa kipas
4,42 4,54
4,129
4
Gambar 4.11 Perbandingan hasil air dari 3 variasi penelitian selama satu jam
bahwa pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm menghasilkan jumlah air
4,803 liter per jam.Hal ini menunjukkan bahwa pada variasi kecepatan putaran
kipas 450 rpm memiliki jumlah air yang lebih banyak dibandingkan pada variasi
lainnya.
86
10000
Tanpa kipas
9500
9000
Putaran 400 rpm
8500
8000 Putaran 450 rpm
7500
7000
mililiter (mL)
6500
6000
5500
5000
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Waktu (s)
variasi. Pada variasi tanpa kipas, air yang dihasilkan selama 2 jam mencapai 8258
mL, yang merupakan hasil air terendah dalam variasi yang dilakukan. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
disebabkan oleh tidak adanya kipas pemadat udara yang digunakan dalam
evaporator, dimana hal ini berdampak pada kinerja evaporator yang terhambat
sebagai media penukar kalor antara udara dari lingkungan sekitar dan refrigeran
mengakibatkan uap air yang mengembun (karena proses transfer panas udara
evaporator.Tekanan pada pressure gauge (P1 dan P2) juga berpengaruh terhadap
suhu yang diteliti dan jumlah air yang dihasilkan oleh mesin siklus kompresi uap
88
BAB V
5.1 Kesimpulan
dengan kecepatan putaran kipas 400 rpm dan 450 rpm didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
a. Mesin penangkap air dari udara dengan kecepatan putaran kipas 400 rpm
dan 450 rpm berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai harapan dengan
lingkungan.
yang dipergunakan didalam mesin penangkap air dari udara, antara lain :
pada variasi tanpa kipas mencapai nilai paling timggi, yaitu 40 kJ/kg.
2. Besarnya energi kalor yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran
(Qin) berada pada nilai tertinggi pada variasi putaran kipas 450 rpm,yaitu
174 kJ/kg.
3. Besarnya energi kalor yang dilepas kondensor per satuan massa refrigeran
(Qout) berada pada nilai tertinggi pada variasi putaran kipas 450 rpm,yaitu
211 kJ/kg.
4. Pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm mencapai nilai COPaktual
tertinggi, yaitu 4,7. Nilai COPideal mencapai nilai tertinggi pada variasi
putaran kipas 450 rpm, yaitu sebesar 5,57. Efisiensi mesin siklus kompresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
uap pada mesin penangkap air dari udara yang mencapai nilai tertinggi
adalah pada variasi putaran kipas 450 rpm, yaitu sebesar 84,42%.
5. Laju aliran massa refrigeran (ṁref) paling tinggi adalah sebesar 0,046 kg/s
c. Jumlah air yang dihasilkan oleh mesin penangkap air dari udara pada variasi
putaran kipas 450 rpm adalh sebanyak 4,450 liter/jam yang merupakan hasil
5.2 Saran
dalam penelitian mesin penangkap air dari udara menggunakan siklus kompresi
utama mesin siklus kompresi uap dalam kondisi baru karena akan sangat
tidak terlalu jauh tidak terlalu dekat agar kadar uap yang ditambahkan lebih
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Khairil., 2010, Efek beban Pendingin Terhadap Kinerja Sistem Mesin
Pendingin
Cahyadi, Nur, Aris dan Sudjud, Darsopuspito., 2014, Studi Eksperimen Variasi
Musicool22-DMF.
Khairil Anwar, Khairil, Dkk., 2010, efek temperatur pipa kapiler terhadap kinerja
mesin pendingin.
Mastur, dan Andi Hidayat., 2015, analisa kerja kompresor terhadap penggunaan
Kangirine.”Kompresor1”.http://kangirie.blogspot.co.id/2014/01/kompresor-1.html
http://www.alkonusa.com/news/macam-macam-jenis-ac-pendingin-
91
modinamika.blogspot.co.id/2015/04/kondensor-berpendingin-udara.html.
dhoni.blogspot.co.id/2015/05/aplikasi-perpindahan-panas-sistem.html.
Kulkas”. http://www.edukasielektronika.com/2015/09/pengertian-kulkas-
http://www.bppptegal.com/web/index.ph/artikel97 -artikel/artikel-
permesinan-kapal-perikanan/166-dasar-dasar-refrigerasi. diunduh
Allibaba.”Evaporator”.http://linasundaritermodinamika.blogspot.co.id/2015/04/e
92
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 2