KK Zuzul
KK Zuzul
Nim : 17002017
Segala puji syukur kehadira Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik hidayah serta inayahnya
kepada kita semua. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, dengan
perjuangannya telah mengantarkan kita menjadi umat yang terpilih terlahir untuk umat manusia demi
menuju ridho-Nya.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik
meskipun masih banyak kekurangan yang pembaca jumpai di dalam penulisan karya tulis ini.
Adapun karya tulis ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas epidemiologi. Dengan terselesainya
penulisan karya tulis ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Perumusan Masalah.
C. Tujuan Penulisan.
D. Manfaat Penulisan.
BAB 3. PEMBAHASAN
BAB 4. PENUTUN
A. Simpulan.
B. Saran-Saran.
DAFTAR PUSTAKA..
LAMPIRAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba atau Napza adalah obat, bahan, dan zat bukan makanan, yang jika diminum,
dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan berpengaruh pada kerja otak (susunan saraf pusat)
dan sering menyebabkan ketergantungan.
Demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-
lain).
Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia SD, atau
SMP, karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau kawan sebaya.
Sebagaian jenis narkoba dapat digunakan pada pengobatan tetapi karena menyebabkan
ketergantungan, penggunaannya sangat terbatas sehingga harus berhati-hati dan harus
mengikuti petunjuk dokter atau aturan pakai.
Contoh : petidin untuk menghilangkan rasa sakit pada kanker, amfetamin untuk mengurangi
nasfsu makan, serta berbagai jenis pil tidur dan obat penenang, obat ini sangat merugikan bagi
diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
Mencegah berarti mencegah seseorang memakai narkoba ketika ada yang menawarkan
dengan melatih keterampilan psikososial dan mengembangkan percaya diri. Mencegah berarti
memperkuat daya tangkal individu, keluarga, sekolah dan masyarakat. Mencegah berarti
mengurangi faktor risiko tinggi dan memperkuat faktor pelindung atau disebut juga pencegah
primer.
Mencapai kesuksesan dalam hidup bermasyarakat tidak hanya dibutuhkan kepandaian
dan keterampilan, tetapi dengan sikap dewasa atau pandai membawa diri dalam pergaulan dan
berhubungan dengan orang lain serta mampu menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
Masalah dampak negatif tentang Narkoba tidak lepas dari pola hidup masa remaja yang
penuh dengan tantangan dan gejolak. Faktor keluarga yang membentuk jati diri seseorang,
dan pengaruh dari luar dalam bentuk tekanan kelompok sebaya adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku masa remaja menanggapi situasi stres yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini sangat diperlukan pendekatan dan konseptual yaitu
dengan membina ketahanan mental emosional dan sosial spiritual serta daya tangkal terhadap
narkoba.
1
Pemahaman dan keterampilan mengenal diri sendiri, meningkatkan rasa percaya diri dan
tanggung jawab, berkomunikasi secara efektif, dan keterampilan dasar yang perlu dimiliki
masa remaja, agar dapat menghadapi pengaruh dari luar tersebut. Maka sebagai seorang
remaja kita harus lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan.
B. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang penulis uraikan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penulisan karya tulis tersebut antara lain :
2. Mengetahui zat-zat atau napza yang termasuk dalam narkoba serta mengetahui manfaat
bahayanya bagi remaja
2
BAB 2
METODE PENELITIAN
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan karya tulis dengan judul
“Dampak Negatif Tentang Narkoba” tersebut adalah :
Study pustaka yaitu : metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca,
mempelajari buku-buku yang sudah ada dan bisa dijadikan referensi dan sesuai dengan materi.
C. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode komulatif yaitu : dengan cara
memamparkan apa yang telah penulis baca dan pelajari.
3
BAB 3
PEMBAHASAN
Narkoba atau Napza adalah obat, bahan, dan zat bukan makanan, yang jika diminum,
dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan berpengaruh pada kerja otak (susunan saraf pusat) dan
sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun);
demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain).
Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia SD, atau
SMP, karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau kawan sebaya. Didorong rasa ingin
tahu atau ingin mencoba, mereka mau menerimanya. Selanjutnya tidak sulit untuk menerima
tawaran berikutnya dari pemakaian sekali, kemudian beberapa kali. Akhirnya menjadi
ketergantungan terhadap zat-zat yang digunakan.
Narkoba yang sering disalahgunakan dan atau menyebabkan ketergantungan antara lain
heroin (putauw), sabu (metamfetamin), ekstasi, obat penenang dan obat tidur, ganja, dan kokain.
Tembakau dan alkohol (minuman keras) yang sering disalahgunakan juga menimbulkian
ketergantungan.
Bergantung pada jenis narkoba yang digunakan dengan cara menggunakannya maka akan
menimbulkan dampak, yaitu terjadi berbagai penyakit seperti infeksi HIV, AIDS, hepatitis C atau
B, pengerasan hati, radang jantung, sakit ulu hati, pikun, depresi, dan psikosis. Di samping itu,
dapat pula berakibat tidak harmonisnya hubungan dengan keluarga, diberhentikan dari tempat
kerja, di keluarkan dari sekolah, masalah keuangan, terlibat perbuatan ilegal, kecelakaan bahkan
kematian.
Narkoba yang ditelan masuk ke lambung kemudian ke pembuluh darah, jika dihisap atau
dihirup, zat diserap masuk kedalam pembuluh darah melalui hidung dan paru-paru. Jika zat
disuntikkan, langsung masuk kealiran darah. Darah membawa zat ke otak. Narkoba disebut
berbahaya karena tidak aman digunakan oleh manusia. Beberapa kenis narkoba alami seperti
opium (getah tanaman candu), kokain dan ganja digunakan sebagai obat , akan tetapi sekarang
tidak digunakan lagi dalam pengobatan karena menyebabkan ktergantungan yang sangat tinggi.
Sebagaian jenis narkoba dapat digunakan pada pengobatan tetapi karena menyebabkan
ketergantungan, penggunaannya sangat terbatas sehingga harus berhati-hati dan harus mengikuti
petunjuk dokter atau aturan pakai.
4
Karena bahaya ketergantungan, penggunaan dan peredaran narkoba diatur dalam undang-
undang nomor 22 tahun 1997 narkotika dan undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang
psikotropika.
1. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang
berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik,
emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini
berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri
2. Psikotropika
Psikotropika adalah merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Penggolongan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain menurut Organisasi Kesehatan
Sedunia (WHO) di bawah ini didasarkan atas pengaruhnya terhadap tubuh manusia:
a. Opioda: mengurangi rasa nyeri dan mnyebabkan mengantuk, atau turunnya kesadaran.
5
b. Ganja (mariyuana,hasis): menyebabkan perasaan riang, meningkatnya daya khayal, dan
berubahnya perasaan waktu.
c. Kokain dan daun koka, tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak/ fungsi
organ tubuh lain).
Jika mengonsumsi narkoba, otak akan membaca tanggapan kita dan akan meremkamnya
sebagai suatu yang harus dicari sebagai prioritas , akibatnya otak membuat program seolah-olah
kita memang memerlukannya sebagai pertahanan diri sehingga terjadi kecanduan.
Semua jenis narkoba mengubah perasaan dan cara berpikir seseorang, bergantung pada
jenisnya.
a. Perubahan pada suasana hati (menenangkan, rileks, gembira dan rasa bebas)
Wujud kecanduan memang bukan semata-mata karena terhadap narkoba. Kecanduan juga
meliputi hal-hal lain yang mengubah suasana hati kita. Seperti : seks, uang, kekuasaan, pekerjaan,
dan sebagainya. Ketergantungan terhadap hal tersebut akan menyebabkan masalah atau problema
dalam kehidupan kita. Ada perbedaan besar diantara setiap jenis kecanduan, tetapi ada
persamaannya, yaitu masalah yang melatarbelakanginya.
Penyalahgunaan narkoba pada siswa berdampak buruk bagi kehidupan sekolah. Narkoba
merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar mengajar di sekolah. Siswa
menyalahgunai dapat mengganggu suasana tertib dan nyaman di sekolah. Mereka juga
menciptakan iklim acuh tak acuh dan tidak turut menghormati pihak lain. Banyak diantara mereka
turut menjadi pengedar lalu mencuri barang milik teman sekolah atau karyawan.
6
Pencegahan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang memakan waktu lama. Oleh
sebab itu pendidikan pencegahan sangat diperlukan. Pendidikan pencegahan adalah pendidikan
yang ditujukan kepada individu atau sekelompok masyarakat terutama anak dan remaja. Untuk
mencegah dan mengurangi atau menghentikan pemakaian narkoba dengan cara mengubah perilaku
dan pola pikirnya. Serta memberikan keterampilan psikososial yang diperlukannya. Pendidikan
pencegahan tidak dapat dilepaskan dari proses pendidikan itu sendiri yang bertujuan membimbing
anak agar menjadi dewasa.
e) Motivasi keinginan dan kemampuan belajar merosot, persahabatan rusak, minat dan cita-cita
semula padam oleh karena itu narkoba menyebabkan perkembangan mental emosional remaja
terhambat,
c) Mukanya pucat.
7
f) Buang air besar dan kecil kurang lancar.
a) Keracunan : yaitu gejal yang timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup
berpengaruh pada tubuh dan perilakunya
c) Gangguan perilaku atau mental-sosial yaitu : sikap acuh tak acuh, sulit mengendalikan diri
dari pergaulan, hubungan dengan keluarga atau sesama terganggu.
e) Keuangan dan hukum yaitu keuangan menjadi kacau karena harus memenuhi kehidupannya
akan narkoba
a) Malas
h) Sering menyendiri
8
i) Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur, kloset,
gudang, atau kamar mandi
l) Bersikap manipulatif
n) Sering menguap
Pencegahan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang memakan waktu. Oleh sebab itu
pendidikan pencagahan adalah pendidikan yang ditujukan kepada individu atau sekelompok
masyarakat, terutama anak dan remaja.
Untuk mencegah dan mengurangi atau menghentikan pemakaian narkoba, dengan mengubah perilaku
dan pola pikirnya. Serta memberikan keterampilan psikososial yang diperlukannya. Pendidikan
pencegahan tidak dapat dilepaskan dari proses pendidikan itu sendiri, yang bertujuan membimbing anak
agar menjadi dewasa.
Kita memang sudah jauh ketinggalan dibidang pencegahan penyalahgunaan narkoba sehingga tidak
heran jika masalahnya makin marak. Kita perlu memulai upaya pencegahan secara komprehensif di
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Hasilnya memang baru tampak setelah 5-6 tahun. Itupun jika dilaksanakan secara berkesinambungan
dengna metode yang tepat. Akan tetapi jika tidak memulainya dari sekarang, dampak jangka panjangnya
akan mencemaskan kita.
9
• melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
• Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.
• Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
• Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada
siswa.
• Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan
• keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.
• Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat
besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
• Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram
• sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
• Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh
D. KEPANITIAAN
1. Panitia Harian
Penanggung jawab KEPALA DESA TONJONGSARI
2. Seksi-seksi
Sie Acara 1. Ulpah Nurpalah
2. Mufid Muslih
Sie Humas 1. Muhammad Gadafi
2. Tuti
Sie Konsumsi 1. Enung Solihah
2. Sinta Nuravia
Sie Keamanan 1. Irpan Maarif
10
2. Lisna Nurmalasari
Sie Perkap 1. Edwin Hudaya
2. Aning Daningsih
Sie Pubdekdok 1. Ade Mahmudah
2. Acep Husni Falah
E. SCHEDULE
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Lomba Olahraga
Hari : Senin-Rabu
b. Seminar
Hari : Rabu
2, Kapolsek
11
2. Susunan Acara Kegiatan
4. - Sambutan-Sambutan :
- Ketua Pelaksana
- Penanggungjawab
- Rektor
A. PEMBIAYAAN
1. Rincian Anggaran Biaya
12
(Rp) (Rp)
TAHUN 2015
C. Konsumsi
13
1 Snack peserta Kotak 300 10.000 3.000.000
E. Narasumber
14
1 Plakat Orang 3 200.000 600.000
C. Konsumsi 4.270.000
E. Narasumber 6.850.000
15
BAB 4
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penelitian yang selesai mengenai “ Dampak Negatif Tentang Narkoba” setelah penulis
pelajari dan baca dari buku yang ada maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Narkoba adalah zat-zat atau obat yang dapat mengakibatkan orang menjadi tidak sadar,
karena zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi susunan saraf pusat dan menimbulkan
ketergantungan
2. Akibat penyalahgunaan narkoba sangat merugikan bagi diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara
B. Saran-Saran
Setelah penulis mengetahui tentang dampak negatif tentang narkoba, maka penulis
memberikan beberapa saran antara lain :
1. Bagi orang tua diharapkan lebih tegas dalam membimbing anaknya karena sekarang banyak
anak yang salah dalam memilih pergaulan
2. Para pembaca yang budiman, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sangat bersifat
membangun seperti yang penulis harapkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Joewana, S. (1989). Gangguan Mental dan Perilaku Zat Psikoaktif : Penyalahgunaan Napza
atau Narkoba. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
17
LAMPIRAN
18