Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era sekarang ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk cakap dalam
bicara saja tapi juga bisa menjadi sosok yang multitalenta, yakni yang tidak
hanya terfokus atau terkungkung dalam bidang yang dipelajari saja di
perkuliahan. Seorang mahasiswa harus menjadi pribadi yang berpikir aktif dan
kreatif, apalagi sekarang ini persaingan ekonomi dan bisnis semakin
meningkat. Dan untuk itulah dibutuhkan solusi dan persiapan mental serta
praktek nyata mahasiswa agar nanti pada saat benar-benar terjun ke dunia
kerja mahasiswa tidak lagi kebingungan, kesulitan dalam mendapatkan
pekerjaan, dan kalah dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaan.
Karena persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat, maka
mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu mencari pekerjaan. Tapi juga
mampu membuat lapangan pekerjaan dan mampu menjadi bos untuk
pekerjaannya sendiri, bukan menjadi ‘pegawai’ seperti kebanyakan. Dan untuk
itulah dibutuhkan mata kuliah kewirausahaan untuk membangun minat usaha
mahasiswa. Agar mahasiswa mampu menjalankan usaha sejak masih menjadi
mahasiswa sampai lulus dan mendapatkan gelar sarjana nanti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan dari berbagai sudut pandang
2. Apa Tujuan dan Fungsi Manajemen Kewirausahaan
3. Bagaimana Unsur-Unsur Manajemen Kewirausahaan
4. Apa Perinsip Manajemen Kewirausahaan
5. Apa Manajemen Kewirausahaan dalam Pendidikan

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian kewirausahaan dari berbagai sudut pandang para


ahli.
2. Menjelaskan Tujuan dan Fungsi Manajemen Kewirausahaan
3. Unsur-Unsur Manajemen Kewirausahaan
4. Perinsip Manajemen Kewirausahaan
5. Manajemen Kewirausahaan dalam Pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kewirausahaan

Manajemen berasal dari bahasa inggris management, akar katanya

adalah manage yang mengandung arti mengatur, mengurus, melaksanakan

dan mengelola. Sedangkan pengertian manajemen menurut Henry L. Sisk

pada buku Principles of Management mengemukakan definisi manajemen

sebagai berikut: “Management is the coordination of all resources through

the processes of planning, organizing, directing, and controlling in order to

attain stated objectives.” Manajemen merupakan mengkoordinasikan semua

sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

dan kontrol guna mencapai tujuan secara obyektif.

Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan

wirausaha berasal dari kata entrepreneur.Kata entrepreneur, secara tertulis

digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus

Dagang'. Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga

pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna

ekonomi) itu akan dijual.

Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu

terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar

pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan

datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk

mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Kewirausahaan yang dibahasaindonesiakan berkewirausahaan

sampai saat ini belum ada definisi yang telah disepakati bersama diantara
para ahli.Hal ini dapat disimak dari adanya perbedaan beberapa definisi

antara satu ahli dengan ahli lainnya.

Adapun pengertian manajemen menurut pendapat para ahli adalah

sebagai berikut:

1. Menurut Robert Kresther, manajemen adalah proses kerja dengan melalui

orang lain untuk mencapai tujuan.

2. George Terry mengemukakan bahwa kemampuan menyuruh orang lain

bekerja guna mencapai tujuan.

3. Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

4. Sondang Sangian mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan

atau ketrampilan seseorang untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka

pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.

5. Menurut Ricard M. Hodgetts dan Steven Ultman manajemen adalah suatu

proses untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.

6. Menurut Donnelly manajemen adalah proses koordinasi upaya terhadap

tujuan kelompok.

7. Menurut J.L. Massie, manajemen adalah proses satu kelompok kooperatif

menggerakkan tindakan untuk tujuan umum.

Dalam definisi di atas mengandung unsur-unsur di bawah ini :

1. Kemampuan mempengaruhi

2. Orang, bawahan

3. Melakukan pekerjaan

4. Tujuan organisasi
5. Kerja sama antara bawahan dengan pimpinan

6. Terbatasnya sumber daya.

Jadi yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses atau

kerangka kerja yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan

pengerahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu aktifitas dalam

suatu Sedangkan dilakukannya manajemen tidak lain adalah agar pelaksanaan

suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar,

akurat, dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas,

efektif dan efisien. Dalam hal ini peneliti membatasi pengertian manajemen

sebagai pendayagunaan sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan

tertentu dalam organisasi pendidikan pada perspektif mikro, makro, dan

sintesis mikro-makro, baik di sekolah maupun luar sekolah, dengan

melakukan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penstafan dan

pengembangan sumber daya manusia, serta pengawasan.

Adapun Entrepreneurship atau kewirausahaan, menurut Kuratko dan

Hodgetts sebagaimana dikutip oleh Manurung dalam bukunya Muh Yunus,

mengatakan bahwa entrepreneur (wirausahawan), berasal dari bahasa

Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake).

Konsep mengenai Entrepreneur adalah : The Entrepreneur is one who

undertakes to organize, manage, and assume the risk of business. Kata

wirausaha berkaitan dengan kegiatan usaha atau kegiatan bisnis pada

umumnya. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan

menilai peluang-peluang usaha (bisnis) dan mengkombinasikan berbagai

macam sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan

yang tepat untuk meraih keuntungan di masa depan. Wirausaha pada


hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemampuan

dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Intinya seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki

jiwa wirausaha dan mengaplikasikan hakekat kewirausahaan dalam hidupnya.

Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam

hidupnya. Terdapat ciri umum yang selalu ada dalam diri wirausahawan,

yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan

sesuatu yang benar-benar baru, atau berjiwa kreatif dan inovatif. Ciri kreatif

dan inovatif ini sebagai sifat yang terdapat pada diri wirausahawan.

B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kewirausahaan

Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen kewirausahaan

adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh

dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan,

kapan dikerjakan/dimulai, bagaimana melakukannya, dengan cara apa hal

tersebut dilaksanakan, dan siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut.

Proses tersebut itulah yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu

rencana.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses pengelompokan berbagai kegiatan

atau pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas

antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan

sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing. Hasil dari


pengorganisasian ini adalah terbentuknya struktur organisasi sesuai dengan

rencana yang telah disusun.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan

kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi

para pemimpin atau manajer harus menggerakkan bawahannya (para

karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara

memimpin , memberi perintah,, memberi petunjuk dan memotivasi,

pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan berpedoman pada rencana yang

telah disusun.

4. Pengawasan (Controlling)

Controlling (pengawasan) adalah proses untuk mengukur dan

menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam

proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan sesuai

dengan rencana yang disusun. Dengan adanya pengendalian diharapkan

tujuan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan Dalam

kegiatan ini juga dilaporkan faktor-faktor pendukung dan penghambat kerja,

sehingga memudahkan usaha perbaikan. Jadi, pengawasan ini dilihat dari

segi input, proses, output bahkan outcomenya telah sesuai dengan tujuan

yang ditetapkan atau belum sesuai tujuan yang ditetapkan.

5. Penilaian (Evaluating)

`Pengevaluasian merupakan fungsi lanjutan dari pengawasan. Evaluasi

artinya menilai kegiatan untuk menemukan indikator yang menyebabkan

sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan

kajian berikutnya. Dalam mengkaji masalah yang dihadapi, rumuskan solusi


alternatif yang dapat memperbaiki kelemahankelemahan yang ada dan

meningkatkan kualitas keberhasilan di masa yang akan datang. Evaluasi

sebagai fungsi manajemen merupakan aktifitas untuk meneliti dan

mengetahui pelaksanaan yang telah dilakukan dalam proses keseluruhan

organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah

ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan mengetahui kesalahan-

kesalahan atau kekurangan-kekurangan, perbaikan dan pencarian solusi yang

tepat dapat ditemukan dengan mudah

6. Motivasi (Motivating)

Motivasi berasal dari bahasa Latin “movere” yang berarti “dorongan”

atau “daya penggerak”. Motivasi merupakan suatu kemampuan seseorang

untuk memberikan kegairahan, kegiatan, pengertian, sehingga orang lain

mau mendukung dan bekerja secara suka rela untuk mencapai tujuan

organisasi sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Motivasi dapat

juga diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang

memberikan energi, mendorong kegiatan atau moves dan mengarah atau

menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan

atau mengurangi ketidakseimbangan

Motivasi merupakan masalah yang kompleks dan vital dalam suatu

organisasi. Fungsi motivasi berkenaan dengan perilaku manusia dalam

organisasi adalah bagaimana agar manusia itu mau mendukung dan bekerja

untuk suatu gagasan tertentu. Perilaku manusia tergantung pada emosi,

stamina, semangat, cita-cita, dan adat istiadat yang melatarbelakangi

manusia tersebut. Dengan kata lain motivasi merupakan kegiatan yang

mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia agar tetap


pada keseimbangan upaya untuk mengarah pada tujuan organisasi.

Pengetahuan tentang pola motivasi membantu para manajer memahami

sikap kerja pegawai masing-masing. Manajer dapat memotivasi pegawainya

dengan cara berbeda-beda sesuai dengan pola masing-masing yang paling

menonjol. Bawahan perlu dimotivasi karena ada bawahan yang baru mau

bekerja setelah dimotivasi atasannya. Motivasi yang timbul dari luar disebut

motivasi ekstrinsik. Di pihak lain, ada pula bawahan yang bekerja atas

motivasi dari dirinya sendiri. Motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri

disebut motivasi intrinsic. Motivasi intrinsik biasanya lebih bertahan lama

dan efektif dibandingkan motivasi ekstrinsik.

7. Pembaruan (Innovating)

Pembaruan atau inovasi adalah suatu proses sistematis dalam

menerapkan pengetahuan, sarana, sumber daya yang diperlukan untuk

memengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses

tersebut. Inovasi merupakan jenis perubahan khusus, berbeda dengan

“change” yang berarti membuat sesuatu yang berbeda. Inovasi adalah

gagasan baru yang diaplikasikan untuk memulai atau memperbaiki produk,

proses, atau jasa. Pengelolaan inovatif secara efektif tidak hanya dibutuhkan

untuk pengembangan. Hal ini dikarenakan pembaruan dalam organisasi

merupakan perpindahan ke arah yang lebih baik dalam rangka

mempertahankan keberadaan organisasi terhadap tuntutan perubahan zaman.

C. Unsur-Unsur Manajemen Kewirausahaan

Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem

manajerial yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika

salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas
dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut.

1. Human (Manusia)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.

Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses

untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja,

sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

2. Money (Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan

dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena

itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena

segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan

berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai

gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa

hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3. Materials (Bahan)

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan

jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain

manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan

bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia

tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang

dikehendaki.

4. Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan

mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang

lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

5. Methods (Metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu

tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah

metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan

memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-

fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan

usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang

melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka

hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam

manajemen tetap manusia itu sendiri.

6. Market (Pasar)

Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang

diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,

proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar

dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan

dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga

barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)

konsumen.

D. Perinsip Manajemen Kewirausahaan

Setidaknya ada enam prinsip yang harus yang harus ada dalam

manajemen kewirausahaan.
1. Percaya diri dan optimis

Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan

seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktiknya ini

merupakan sikap dan keyakinan untuk menilai, melakukan dan

menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu

kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan

tidak ketergantungan seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.

2. Berorientasi Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang

yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada

laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan

kuat, energik dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan

memulai.Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa

yang besar.

3. Keberanian Mengambil Resiko

Kemauan atau kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah

satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau

mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Orang yang berani

menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan

memenangkan dengan cara yang baik. Keberanian menanggung resiko

menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh

dengan perhitungan dan realistik.Kepuasan yang besar diperoleh apabila

berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistik.

4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat

kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil

berbeda, lebih dulu dan lebih menonjol. Dengan menggunakan

kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang

dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera

berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk dengan jasa- jasa baru dan

berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun

pemasarannya. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang

menambah nilai. Karena itu perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa

kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan

nilai.Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk

menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang dalam karya

dan karsanya. Wirausaha selalu ingin tampil baru dan berbeda. Karya dan

karsa yang berbeda akan dipandang sebagai sesuatu yang baru dan

dijadikan peluang.

5. Berorientasi ke masa depan

Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki

perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia berpandangan yang

jauh ke depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.

Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda dengan waktu yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan resiko

yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan

demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat

wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada
sekarang. Oleh sebab itu ia selalu mempersiapkannya dengan mencari

suatu peluang baru.

6. Keorisinalan: kreatifitas dan keinovasian

Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel, merupakan unsur-unsur

keorisinalan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif

dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik. Ciri-cirinya

adalah tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini

meskipun cara tersebut cukup baik, selalu menuangkan imajinasi dalam

pekerjaannya, dan selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan

perbedaan. Dan berikut ini adalah ciri-ciri inovasional personality yang

kreatif.

a. Openess to experience, yaitu terbuka terhadap pengalaman. Ia selalu

berminat dan tanggap terhadap gejala di sekitar kehidupannya dan

sadar bahwa yang di dalamnya terdapat individu yang berperilaku

sistematik.

b. Creative imagination yaitu kreatif dalam berimajinasi. Wirausaha

memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi.

c. Confident and content in ones own evaluation yaitu cakap dan

memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian.

d. Satisfaction in facing and attacking problems in resolving confusion

or inconsistency, yaitu selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi

dan memecahkan persoalan.

e. Has a duty responsibility to achieve, yaitu memiliki tugas dan rasa

tanggung jawab untuk berprestasi.


f. Intelligence and energetic, yaitu penuh daya imajinasi dan memiliki

kecerdasan

E. Manajemen Kewirausahaan dalam Pendidikan

keuntungan yang dapat digunakan untuk mensukseskan tujuan

pendidikan. Kepribadian ini mencakup pengetahuan, ketrampilan, sikap dan

perilaku.Jiwa wirausaha bagi personil pendidikan seperti kepala atau manajer,

staf ahli, guru, karyawan dan pekerja lainnya dengan menjalankan usaha

dengan menggunakan modal dan tenaga pengembangan jiwa wirausaha ini

mengandung resiko.Resiko itu bisa datangnya dari sistem yang tidak

mendukung, dan juga datangnya dari lingkungan yang tidak familiar dengan

jiwa wirausaha diterapkan. Namun pemimpin pendidikan yang tidak

mempunyai jiwa wirausaha akan lebih beresiko lagi. Sebab ia akan bekerja

atas dasar Berwirausaha di dunia pendidikan berarti memadukan kepribadian,

peluang, keuangan dan sumber yang ada di lingkungan sekitar guna

mengambil petunjuk dengan perintah. Jika tidak ada petunjuk dan perintah

meskipun hal itu signifikan meningkatkan mutu pemimpin tersebut tidak mau

mengambil resiko bagi dirinya.Ia akan membiarkan peluang itu berlaku begitu

saja dari waktu ke waktu.

BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Manajemen Kewirausahaan adalah suatu proses atau kerangka kerja

yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap

kemampuan untuk melakukan suatu aktifitas dalam suatu Sedangkan

dilakukannya manajemen tidak lain adalah agar pelaksanaan suatu usaha

terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan

lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan

efisien. Dalam hal ini peneliti membatasi pengertian manajemen sebagai

pendayagunaan sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan tertentu

dalam organisasi pendidikan pada perspektif mikro, makro, dan sintesis mikro-

makro, baik di sekolah maupun luar sekolah, dengan melakukan fungsi-fungsi

perencanaan, pengorganisasian, penstafan dan pengembangan sumber daya

manusia, serta pengawasan.

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat ini, apabila ada kesalahan atau

kekurangan dalam penyusunan makalah ini kritik dan saran para pembaca lah

yang membangun kami untuk memperbaiki penyusunan makalah-makalah

berikutnya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah

kami ini. Semoga makalah kami ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca maupun penulisnya.


Daftar Pustaka

Komarudin. 1994 . Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Malayu S.P. Hasibuan, 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan


Produktivitas . Jakarta: Bumi Aksara

Priyatno, Duwi. 2009. Panduan Mudah Bisnis Online. Yogyakarta : MediaKom

T. Hani Handoko, 2003. Manajemen edisi 2. BPFE : Yogyakarta

Wibowo. 1996. Manajemen Perubahan. Jakarta: Grafindo

Yunus dan Wahyudin Nawawi. 2013. Enterpreneurship; Ditinjau dari Pperspektif

Empiris, Keilmuan, dan Agama. Unit Penerbitan Universitas Majalengka

Anda mungkin juga menyukai