Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 1


Kelas/ semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Sejarah
Materi pokok : Penelitian Manusia Purba di Sangiran dan Trinil
Pertemuan ke- : 3
Alokasi waktu : 90 menit (2 x 45 menit)

A. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.
1.2. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antarumat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa
praaksara, Hindu-Budha dan Islam
2.3 Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah.
3.2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada masa pra aksara
4.2. Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
dalam bentuk tulisan

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisis Situs Sangiran dan Trinil sebagai laboratorium manusia purba.
2. Menganalisis beberapa temuan fosil di Sangiran dan Trinil
3. Melaporkan jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Sangiran dan Trinil

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penyajian gambar manusia purba melalui LCD dan telaah pustaka, peserta didik
mampu menganalisis situs Sangiran dan Trinil sebagai laboratorium manusia purba di dunia.
2. Dengan menganalisis temuan pada situs Sangiran dan Trinil, diharapkan peserta didik dapat
memberikan alasan UNESCO menetapkan “world heritage List” bagi situs Sangiran yang ke-
593.
3. Dengan menganalisis Situs Sangiran dan Trinil, peserta didik dapat mengkaji kegiatan
penelitian manusia purba yang dilakukan oleh para ahli.
4. Melalui data-data mengenai manusia purba yang ada di sangiran dan Trinil, peserta didik
diharapkan mendapatkan pencerahan, bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna
5. Melalui analisa, peserta didik mampu membuat laporan mengenai kegiatan penelitian
manusia purba di Sangiran dan Trinil
6. Dengan menyajikan dalam bentuk tulisan tentang manusia purba yang ada di Sangiran dan
Trinil, peserta didik memiliki rasa percaya diri, aktif dalam mengemukakan pendapat,
kreatif, mandiri dan keberanian berekspresi.
7. Dengan menyelesaikan proses pencarian data, pembuatan laporan dan presentasi, diharapkan
peserta didik mampu menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggungjawab dan percaya diri.

D. MATERI AJAR
1. Situs Sangiran dan Trinil sebagai laboratorium manusia purba.
2. Kajian penelitian manusia purba di Sangiran dan Trinil oleh para ahli
3. Jenis manusia purba di Sangiran dan Trinil.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan pembelajaran: scientific learning
2. Metode pembelajaran : observasi, presentasi, diskusi, penugasan
3. Strategi pembelajaran : discovery learning

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

kegiatan deskripsi Alokasi


waktu

Pendahuluan Apersepsi 10 menit


 Guru memberikan salam
 Berdoa
 Menanyakan kabar peserta didik (kenyamanan dan
kesiapan peserta didik dalam belajar)
 Menanyakan kehadiran siswa
 Refleksi materi sebelumnya tentang jenis flora dan
fauna di kepulauan Indonesia.
 Menyampaikan topik pembelajaran tentang kegiatan
penelitian manusia purba di Situs Sangiran dan Trinil.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai yaitu tentang penelitian manusia purba di Situs
Sangiran dan Trinil.
 Menyiapkan peserta didik dalam diskusi kelompok
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada
minggu sebelumnya ( 1 kelompok beranggotakan 5=6
orang).

Inti MENGAMATI 60 menit

 peserta didik duduk sesuai dengan kelompoknya.


 peserta didik melihat gambar, menelaah / mencermati
buku siswa yang berisi materi tentang penelitian
manusia purba di Sangiran dan Trinil
 peserta didik diperbolehkan menambah pengetahuan
dengan mengakses internet

MENANYA

 peserta didik berdiskusi guna menjawab pertanyaan-


pertanyaan berkaitan dengan materi penelitian
manusia purba di Sangiran dan Trinil
- Mengapa Sangiran dan Trinil dapat dikatakan sebagai
laboratorium manusia purba di dunia ?
- Mengapa UNESCO menetapkan Situs Sangiran dan
Trinil sebagai “World Heritage List” yang ke 593?
- Bagaimana para ahli melakukan penelitian di Situs
Sangiran dan Trinil?
- Apa saja fosil yang ditemukan di sangiran dan Trinil?
- Mengapa penemuan pithecanthropus erectus oleh
Dubois memiliki peranan penting bagi
penyempurnaan teori evolusi darwin
- Apa sajakah manfaat yang bisa diperoleh dari belajar
materi penelitian manusia Purba di Sangiran dan Trinil
dalam kehidupan di masa sekarang dan masa depan

MENALAR

 Setiap peserta didik diminta berpartisipasi aktif dalam


mendiskusikan materi untuk menemukan jawaban atau
solusi yang tepat dari pertanyaan-pertanyaan yang
ada..
 Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi kelompok.
 Setiap peserta didik menyiapkan pertanyaan

MENCOBA

 Peserta didik menyampaikan hasil diskusinya secara


kelompok dengan dibantu oleh moderator, notulen
yang ditunjuk.
 peserta didik yang tidak mendapat giliran presentasi
memberikan pertanyaan, saran dan kritik kepada
penyaji dan narasumber sehingga terjadi umpan balik
dalam pemecahan masalah.

MEMBUAT JEJARING

 peserta didik menyampaikan manfaat materi yang


telah dipelajari bagi kehidupan manusia di masa kini
 Klarifikasi dan kesimpulan peserta didik dibantu oleh
guru terhadap hasil diskusi dengan materi penelitian
manusia purba yang ada di Sangiran dan Trinil

Penutup  peserta didik mengimplementasikan nilai-nilai positif 20 menit


yang diambil dari materi dan proses pembelajaran
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 peserta didik membuat tugas materi penelitian
manusia purba yang ada di Sangiran dan Trinil dalam
bentuk makalah (tugas individu dikumpulkan 1
minggu yang akan datang)
 peserta didik diberi informasi mengenai materi yang
akan dibahas minggu berikutnya
 Mengucapkan salam penutup.

G. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

- ALAT DAN BAHAN : buku pegangan siswa, gambar manusia purba, LCD dan
internet

- SUMBER BELAJAR :
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2013. Sejarah Indonesia Kelas X.
Kemendikbud: Jakarta.
 Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. 1990. Sejarah Nasional Jilid I.
Jakarta: Balai Pustaka.
 R. Soekmono. 1992. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid I. Yogyakarta:
Kanisius

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


- TEKNIK : tes dan non tes
- BENTUK : uraian dan unjuk kerja, portofolio
- INSTRUMEN : 1-3
- PEDOMAN PENSKORAN
- TUGAS INDIVIDU

TEKNIK
A. TES URAIAN:
1) Mengapa Sangiran disebut sebagai laboratorium manusia purba?
2) Fosil apa sajakah yang ditemukan di Sangiran dan Trinil?
3) Buatlah perbandingan jenis manusia purba yang ditemukan di Sangiran dengan Trinil!
4) Mengapa Pithecanthropus erectus disebut sebagai “the missing link” dalam teori evolusi?
5) Berikan pendapatmu mengenai manfaat yang bisa diambil dari mempelajari penelitian
manusia Purba di Sangiran dan Trinil dalam kehidupan di masa sekarang dan masa depan!

Pedoman penskoran
No. soal skor

1 15

2 20

3 25

4 25

5 15

Kriteria penilaian
100 : sempurna
93-99 : amat baik
84-92 : baik
76-83 : cukup
Di bawah 76 : kurang

B. NON TES

INSTRUMEN

Instrument 1
PENILAIAN KETRAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah :
Kelas :X
Semester :I
Kompetensi dasar : 3.2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman Praaksara
Indikator :
1. Menganalisis Situs Sangiran dan Trinil sebagai laboratorium
manusia

2. Menganalisis beberapa temuan fosil di Sangiran dan Trinil


3. Melaporkan jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di
Sangiran dan
Trinil.

N NAM ASPEK YANG DINILAI NILAI


O A TOTAL
Menyamp. Menangga Menyamp. Pengeta- presentas kerjasam
pi gagasan huan i a
gagasan kritik

KRITERIA :
Tidak aktif :1
Kurang aktif :2
Cukup aktif :3
Aktif :4
Sangat aktif :5

Hasil Penilaian :jumlah perolehan skor x 10


Skor maks

Instrument 2
PENILAIAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Sekolah :
Kelas :X
Semester :I
Kompetensi dasar : 3.2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman
Praaksara
Indikator :
1. Menganalisis Situs Sangiran dan Trinil sebagai laboratorium
manusia purba.
2. Menganalisis beberapa temuan fosil di Sangiran dan Trinil
3. Melaporkan jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Sangiran
dan Trinil

NO NAMA ASPEK YANG DINILAI

Perhatian keseriusan Tanggapan Aktivitas etika skor


pertanyaan bertanya

KRITERIA :
Tidak baik : 1
Kurang baik : 2
Cukup baik : 3
Baik :4
Amat baik : 5

Hasil Penilaian :jumlah perolehan skor x 10


Skor max
PENUGASAN :
Siswa diberi tugas untuk membuat makalah :
1. Tema : Peranan Situs Sangiran sebagai warisan budaya bangsa.
2. Jumlah halaman : 3-5 lembar
3. Aturan penulisan:
a. Kertas : A4
b. Rata kanan :2
c. Rata kiri :2
d. Rata atas :2
e. Rata bawah :2
f. Huruf : times new roman 12
g. Waktu : 1 minggu

Instrument 3
PENILAIAN PENYELESAIAN TUGAS MANDIRI

Sekolah :
Kelas : X
Semester : I
Kompetensi dasar : 3.2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman
Praaksara
Tugas : makalah dengan tema peranan Situs Sangiran sebagai warisan
budaya bangsa.

NO NAMA ASPEK YANG DINILAI

judul Tata tulis Isi Sumber kerapian skor

KRITERIA :
Tidak baik :1
Kurang baik :2
Cukup baik :3
Baik :4
Amat baik :5

Hasil Penilaian :jumlah perolehan skor x 10


Skor maks

Temanggung, November 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Drs. Drs.
NIP. NIP.

Lampiran 1

KUNCI JAWABAN TES URAIAN


1. Situs Sangiran disebut sebagai laboratorium manusia purba disebabkan situs tersebut
merupakan situs arkeologi manusia purba terlengkap dan dijadikan sebagai pusat penelitian
para ahli (baik dalam/luar negeri). Melalui situs ini kita dapat memperoleh berbagai
informasi mengenai asal usul dan perkembangan manusia purba di Indonesia bahkan di dunia
lengkap dengan kondisi budaya, lingkungan dan artefaknya.
2. Temuan fosil :
a. Sangiran sejenis Homo yaitu Homo Erectus dan Homo sapiens (dianggap sebagai manusia
modern).
b. Trinil ditemukan Phithecanthropus Erectus, Meganthropus Palaeojavanicus,
Pithecanthropus Mojokertensis, dan sejenisnya (manusia Wajak dan jenis Phithecanthropus
lainnya).
3. Perbandingan jenis manusia purba:
a. Sangiran : dari temuan artefak litik yang ada menunjukkan jenis manusia purba yang hidup
mengalami perkembangan yang signifikan melalui berbagai periode dengan cirri-ciri yang
tersederhana sampai termodern.
Trinil : temuan manusia purba yang ada lebih mengarah pada awal perkembangan kehidupan
manusia.
4. Pithecanthropus Erectus disebut “missink link” dalam teori evolusi Darwin karena
berdasarkan temuan atap tengkorak, tulang paha (utuh dengan fragmen) manusia jenis ini
menunjukkan cirri-ciri sebagai manusia purba yang sudah dapat berjalan sendiri.
5. Manfaat belajar situs Sangiran dan Trinil masa sekarang dan masa depan
- kita dapat mengetahui sejarah asal-usul perkembangan manusia purba di Indonesia / dunia.
- Warisan budaya yang perlu kita lestarikan.
- Menambah wawasan kita akan arti pentingnya sejarah masa lalu untuk meraih kehidupan
yang lebih baik lagi
- Memiliki rasa syukur sebagai makhluk ciptaan Allah yang dikaruniai akal dan pikiran.
- Sebagai pusat penelitian dalam kaitannya dengan ilmu sejarah.
- Sebagai pusat pariwisata tentang proses perkembangan manusia pada masa lalu

_____________

Anda mungkin juga menyukai