Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN

STRATEGI PENETAPAN HARGA DALAM


MENINGKATKAN PENJUALAN BRIGHT STORE

DISUSUN:
CHOIRIL AMINULLAH
(13340090)
DOSEN MANAJEMEN RETAIL:
Achmad Khamim. SE

SEMESTER VI
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah


memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan ilmiah yang berjudul “ANALISIS SEGMENTASI,
PENGEMBANGAN PRODUK DAN BAURAN PEMASARAN BRIGHT STORE DI
SPBU SIMO”. Sebagai tugas dari mata pelajaran Manajemen di
Universitas Sunan Giri Surabaya.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan ilmiah ini tidak


terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak
langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat sehatnya kepada penulis,


sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan baik.
2. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan tulisan ilmiah ini.
3. Kepada teman-teman selaku mahasiswa Univ. Sunan Giri yang telah
membantu saya dengan dukungan dan support hingga terbentuknya
penulisan ilmiah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….………..……… i

DAFTAR ISI …………………….…………………………………….…….………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………….………………………………...………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………..…….……….……...... 1

B. Rumusan Masalah ……………………..…………………………….……... 1

C. Tujuan Penelitian………………………………….…………………………… 1

D. Manfaat Penelitian .………………………………….……………………… 1

E. Metode Penelitian…………………………………….………..……….…… 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………….………………….…………. 4

A. Gambaran Umum Bright store ………………..……………………..… 4

B. Segmentasi Pasar Bright Store………………………………………….. 7

C. Bauran Pemasaran Bright Store…………….……………………….… 10

D. Strategi Pengembangan Pasar ……………….………………………….15

D. Analisis SWOT………….………………………………………………..………16

BAB III PENUTUP …….…………………………………………………………. 18

A. Kesimpulan ..……………………………………………….………,……..……18
B. Sara…………………………………………………………………………………..18

Daftar Pust………………………………………….……………………………..…. 19

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di masa yang sangat erat dalam dunia pemasaran dibutuhkan suatu


cara yang dapat memperoleh mutu dalam meraih pangsa pasar. Semakin
menjamurnya bisnis waralaba di Indonesia dewasa sekarang ini,
menunjukan semakin banyak masyarakat memilih untuk berbelanja di
tempat yang nyaman, bersih dan juga pelayanan yang baik. Salah satunya
adalah Brigh store, yaitu sebuah convenience store yang menyediakan
produk kebutuhan makanan dan dan minuman siap saji masyarakat.

Melihat dari besarnya kesempatan bisnis dalam meraih pasar di


bidang penjualan produk makanan dan minuman siap saji tersebut dan
juga adanya persaingan yang ketat dengan convenience store sejenis, maka
diperlukan strategi bersaing, khususnya di bidang pemasaran yang tepat.
Mengingat tempat/ lokasi strategis yang mungkin menjadi salah satu yang
dapat menentukan bisnis tersebut, agar tujuan perusahaan untuk
meningkatkan penjualan tercapai dengan optimal.

Dengan dasar alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui


lebih dalam tentang strategi pemasaran Bright store dalam strategi
penjualan produk-produknya. Dan untuk maksud alasan tersebut maka
penulis ingin melakukan penulisan ilmiah yang akan di beri judul dengan
nama: “ANALISIS SEGMENTASI, PENGEMBANGAN PRODUK DAN BAURAN
PEMASARAN BRIGHT STORE DI SPBU SIMO”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari semua maksud dan alasan dari latar belakang yang
telah diuraikan sebelumnya diatas oleh penulis, hingga di dapat sebuah
perumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1
1) Mengetahui segmentasi, bauran pemasaran dan strategi
pengembangan pasar Bright store di SPBU Simo!
2) Faktor dan ancaman apa saja yang dihadapi Brigh store dalam
melakukukan promosi penjualan dan pemasarannya ?
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dari penulisan ilmiah ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan dan proses bagaimana strategi pemasaran yang
dilakukan Bright store untuk menarik konsumen, untuk menganalisa
bagaimana ancaman dan faktor utama yang dihadapi Bright store dalam
persaingan promosi penjualan produknya dan langkah apa yang diambil
Brigh store untuk memasarkan produknya lebih optimal lagi.

D. Manfaat Penenlitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap akan memberikan


maafaat diantaranya adalah :

1) Manfaat akademis, Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam


menambah wawasan, pengetahuan, informasi atau masukan terhadap
mahasiswa, serta lebih memahami lebih dalam lagi tentang cara
menerapkan strategi pemasaran terhadap penjualan.
2) Manfaat Praktis, Penelitian ini diharapkan dapat memberi referensi
maupun sumbangan informasi serta pemikiran bagi pihak
perusahaan/toko dalam perbaikan strategi pemasaran dan untuk
dapat menentukan kebijakan dalam mengambil keputusan khususnya
dalam pengambilan strategi bersaing, guna memajukan dan
meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha secara optimal.
E. Metode Penelitian

Penulisan ilmiah ini disusun dengan acuan beberapa metode diantaranya


adalah :

2
Objek utama penelitian ini adalah di Bright store yang terletak di SPBU
COCO JL. RAYA SIMO POMAHAN N0 23-28 SURABAYA. Dalam penulisan
ilmiah ini, data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara


langsung dengan karyawan pemiliknya, yang penulis lakukan dengan cara
mengikuti dan mengamati proses pekerjaan yang dilakukan di dalam Bright
store. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku-buku serta situs-
situs resmi yang mendukung pembahasan dalam penelitian ini.

Untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penulisan


ilmiah ini penulis memperoleh data dari:

1) Studi Lapangan
Wawancara: diperlukan dalam rangka melengkapi data dengan
mengajukan pertanyaan kepada karyawan Bright store di SPBU JL.
RAYA SIMO POMAHAN N0 23-28 SURABAYA.
2) Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dari kumpulan catatan penulis serta buku-
buku yang berkaitan dengan pemasaran dan penelitian ini atau sejenis.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1) Sejarah dan profil perusahaan

PT.PERTAMINA RETAIL adalah anak perusahaan PT Pertamina


(Persero) yang bergerak dibidang usaha retail Pertamina, yang dibentuk
untuk menghadapi perubahan pasar retail khususnya SPBU di tanah air
menuju pasar bebas. Sebelumnya PT. Pertamina Retail bernama PT.
Pertajaya Lubrindo dengan bidang usaha Pelumas, berdiri sejak 17 Juni
1997. Dasar hukum pendirian PT. Pertamina Retail adalah Akte Notaris No.
1 tanggal 1 September 2005. PT. Pertajaya Lubrindo berganti nama
menjadi PT. Pertamina Retail telah mendapat Pengesahan dari Menteri
Kehakiman dalam Keputusan No. C-02803. HT. 01. 04 Tanggal 1 Februari
2006. PT.Pertamina Retail mengelola dan mengoperasikan SPBU terhitung
mulai bulan Maret 2006. Saham PT.Pertamina retail dimiliki oleh
PT.Pertamina (Persero) sebesar 99,97% dan PT.Pertamina Trans
Kontinental sebesar 0,03%.

Usaha PT.Pertamina Retail terbagi menjadi dua yaitu usaha BBM dan
usaha non BBM. Usaha BBM antara lain Premium, Pertamax, Pertamax
Plus, Pertamina DEX, Bio Solar, Pertamax Racing, V-GAS dan CNG.
Sedangkan usaha non BBM sekarang dalam pengembangan usaha berupa
mini market, kafe, brigh speed. Bisnis non BBM ini sebagai pelengkap usaha
BBM dan demi menawarkan berbagai layanan secara terinttegrasi sesuai
dengan kebutuhan pelangan dan masyarakat disekitar SPBU.

Usaha-usaha ini yang tergabung dalam sebuah brand yang


dinamakan ”BRIGHT”. Bright hadir sebagai pelengkap fasilitas pelayanan di
jaringan SPBU Pertamina untuk lebih meningkatkan service level pada
konsumen SPBU Pertamina, serta di area public yang memberikan pilihan

4
tempat yang nyaman bagi pengunjungnya. BRIGHT bergerak dibidang
penjualan non BBM antara lain di convenience store, café, carwash dan
olimart. Dan yang akan penulis analisa adalah Bright Convenience Store
yang berada di SPBU COCO JL. RAYA SIMO POMAHAN N0 23-28 SURABAYA.

PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk menerapkan


konsep Parenting Strategy terhadap PT Pertamina Retail dalam
menjalankan bisnis BRIGHT dan segala kebijakan PT Pertamina (Persero)
tetap harus diikuti oleh PT Pertamina Retail. Dengan hal ini diharapkan
dapat lebih mengembangkan bidang usaha yang menggunakan merk
Bright.

Bright Confenience store disini menawarkan berbagai produk, serta


makanan dan minuman berkualitas premium dengan harga terjangkau
yang dipadukan dengan pelayanan yang ramah, kecepatan layanan, tempat
duduk yang nyaman, kebersihan serta kerapihan store, dan suasana store
yang menyenangkan. Tidak hanya itu fasilitas Bright buka 24 jam ditambah
kenyamanan opsional seperti akses internet Wi-Fi.

2) Visi, Misi perusahaan dan Tata Nilai

Visi PT. Pertamina Retail adalah ”Menjadi perusahaan Retail BBM


yang profesional, unggul dan mandiri.” Sedangkan Misi PT. Pertamina
Retail adalah:

a. Mendukung usaha Pertamina dalam mempertahankan posisi


Market Leader Usaha Retail di pasar domestik.
b. Meningkatkan citra Pertamina melalui jaringan retail SPBU milik
Pertamina.
c. Manjadi kontributor perolehan laba PT Pertamina (Persero).
d. Mengembangkan usaha retail SPBU di pasar domestik dengan
optimalisasi jaringan retail.

5
Tata Nilai yang akan ditanamkan kepada seluruh Pekerja di PT.
Pertamina Retail adalah Tata Nilai yang disingkat dengan ‘PRIMA 6C‘, yang
berarti ‘Tahan Dalam Situasi dan Kondisi Apapun’ dengan uraian sebagai
berikut :

a. Profesional : Bersikap sesuai dengan kapasitas profesi yang


dimiliki.
b. Response: Tanggap dan secara cepat bersikap dalam menghadapi
situasi bisnis yang dinamis.
c. Integrity: Mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan
nyata.
d. Mature: Dewasa dan bijaksana dalam menghadapi masalah usaha.
e. Agressive: Cepat menangkap peluang usaha.
f. Clean: Dikelola secara profesonal, menghindari benturan
kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi
kepercayaan dan integritas.
g. Competitive: Mampu berkompetensi dalam skala regional maupun
internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,
membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinera.
h. Confident: Berperan dalam pembangunan ekonomi
nasional,menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan
membangun kebangaan bangsa.
i. Customer Focused: Berorientasi pada kepentingan pelangan dan
berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pelangan.
j. Commercial: Menciptakan nilai tambah dangan orientasi
komersial, mengambil kepputusan berdasarkan prinsip-prinsip
bisnis yang sehat.

6
k. Capable: Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yangprofesionaldan
memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen
dalam kemampuan riset dan pengembangan.
3) Tujuan

Tujuan Perusahaan

a. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kegiatan pengelolaan


SPBU Pertaminadan kerja sama SPBU serta pengembangan-
pengembangan usaha retail lainnya secara profesional dengan
memperhatikan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku.
b. Mewujudkan tanggung jawab perusahaan kepada stake holder
yang ditandai dengan meningkatnya deviden yang diberikan dari
realisasi rencana-rencana usaha.
c. Memberikan image stakeholder yang baik di mata masyarakat
konsumen melalui kualitas pelayanan dan produk.
d. Memberikan pelayanan berkualitas melalui Sistem Informasi
Manajemen dan Efektivitas Implementasinya dalam menciptakan
nilai tambah berupa informasi yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh pihak yang berkepentingan kepada Perusahaan.
Meningkatkan produktivitas dan komitmen personil yang dapat
diukur melalui Kinerja Keuangan, Kinerja Operasional, dan Kinerja
Administrasi
B. Segmentasi Pasar
1) Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi adalah cara membagi atau memilih suatu pasar yang ingin
kita layani dengan mempertimbangkan factor-faktor tertentu seperti
geografi, demografi dan psikografi.

Definisi segmen pasar menurut beberapa ahli :

7
a. Swastha & Handoko (1997) , Mengartikan segmentasi pasar
sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Pride & Ferrel (1995) , Mengatakan bahwa segmentasi pasar
adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli
2) Pengelompokkan Segmentasi Pasar Bright Store

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha


mengelompokkan konsumen ke dalam beberapa segmen yang secara
relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-
masing segmen dengan pelayanan yang berbeda.

Setelah mengidentifikasi segmen pasar, pemasar lalu menentukan


segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen itulah yang
akan menjadi pasar sasaran nya.

Klasifikasi atau pengelompokkan tersebut dapat dibedakan


berdasarkan hal-hal di bawah ini, seperti:

a. Segmentasi Geografi, Merupakan pengelompokkan yang dilakukan


berdasarkan faktor geografinya, seperti wilayah kota, provinsi,
negara, dan iklim. Pada segmentasi geografis ini Brigh store
membidik konsumen disekitar kawasan simo, tapi tidak menutup
kemungkinan untuk konsumen dari luar area Simo dan konsumen
yang sedang berkunjung di SPBU yang ingin segera mengkonsumsi
makanan dan minuman siap saji atau yang membutuhkan
perlengkapan perjalanan. Hidayat memngungkapkan (Karyawan
Bright Store) ”Target utama kami adalah pengunjung SPBU dan
masyarakat disekitar SPBU”. Menurut kami, target Bright store

8
adalah pera pengunjung SPBU, karena konsumen yang tidak
berkepentingan mengunjungi SPBU cendrung akan memilih
convenience store yang ada diluar SPBU.
Secara luas Brigh store tidak hanya memilih target konsumen yang
ada disekitar SPBU dan yang berkunjung di SPBU, karena sekarang
Brigh store sudah mulai membuka gerai di bandara, terminal, dan
beberapa tempat ramai yang strategis untuk dijangkau konsumen.
b. Segmentasi Demografis, Merupakan pengelompokkan yang
berdasarkan variable usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dan pendapatan.
Hidayat mengatakan “Barang di Bright store itu beragam dan
harga yang beragam pula jadi cocok untuk berbagai kalangan ”.
Pada segmentasi demografis ini, Bright store Simo dapat ditujukan
untuk semua kalangan remaja hinga orang tua, dan semua jenis
kelamin kecuali kalangan bayi. Baik wanita maupun pria dapat
mengkonsumsi makanan dan minuman cepat saji yang tersedia di
kedai. Brigh store tidak mempunyai segmen untuk jenis pekerjaan
atau pendapatan, karena produk yang ada di gerai Brigh store
mempunyai harga yang beragam, mulai dari yang murah hingga
yang mahal.
c. Segmentasi Psikografis, Merupakan pengelompokkan yang
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, kepribadian dan tingkah
laku. Pada segmentasi psikografis Brigh store, diperuntukkan
untuk semua kelas sosial menengah, tapi tidak menutup
kemungkinan bagi kalangan kelas sosial kebawah ataupun keatas
untuk menikmati produk Bright store. Serta yang konsumen yang
mempunyai gaya hidup cepat dan praktis untuk memenuhi
kebutuhannya. Karena mereka berhenti dalam perjalanan bisa
mengisi BBM di SPBU sekalian berbelanja produk yang diinginkan.

9
produk Bright store ditujukan untuk kalangan kelas sosial
menengah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi kalangan
kelas sosial bawah untuk mengkonsumsinya, karena ada
beberapa produk dangan harga kemasan yang masih bisa
dijangkau dengan harga pasaran. Bright store juga dapat
diperuntukkan bagi orang-orang yang menginginkan gaya hidup
yang praktis dan sehat dengan mengkonsumsi air mineral atau
minuman penambah stamina yang mudah didapatkan dan dibawa.
Gerai Bright store di simo juga mempunyai segmen untuk tingkah
laku konsumen di kota surabaya yang terkenal panas saat siang
hari, mereka bisa berhenti sejenak beristirahat setelah mengisi
BBM dan menikmati produk yang ada di gerai. Tingkah laku
seperti ini sudah umum dilakukkan para konsumen yang
berprofesi sebagai supir, dan beerapa profesi yang banyak bekerja
di jalan.
C. Bauran Pemasaran
1) Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Philip Kotler (1993), Bauran Pemasaran adalah serangkaian
variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk
menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar
sasarannya.

Bauran pemasaran pada umumnya dikenal dengan 4P yaitu : product,


price, place, promotion. Namun menurut beberapa pakar pemasaran,
bauran pemasaran untuk usaha eceran perlu diperluas.

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel, bauran pemasaran untuk usaha


eceran (retailing mix) terdiri dari enam P : empat P kombinasi bauran
Pemasaran (product, place, promotion, price) ditambah personnel dan
presentation. Dimana personnel terdiri dari pelayanan pelanggan dan

10
penjualan pribadi, dan presentation terdiri dari tata letak dan suasana.
Kombinasi enam P ini memproyeksikan citra toko, yang mempengaruhi
persepsi para konsumen.

Di dalam pelaksanaan operasi penjualan secara eceran, penambahan


personnel merupakan penjualan pribadi yang diarahkan kepada pelayanan
yang diberikan, sedangkan presentation merupakan pengembangan dari
promosi sebagai langkah untuk merubah perilaku konsumen dalam
berbelanja yaitu dalam hal desain eksterior (luar) maupun interiornya
(setting latar di dalam toko), dan memberikan kenyamanan dengan
menciptakan atmosfer yang baik dari dalam toko.

Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa bauran eceran meliputi enam
variabel utama yaitu barang dagangan, lokasi, promosi, harga, pelayanan,
dan suasana toko (luar dan dalam).

a. Lokasi (location), Lamb, Hair, dan McDaniel mengatakan bahwa


lokasi mempengaruhi pertumbuhan di masa depan, area yang
dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga
dapat mempertahankan keberlangsungan toko semula dan toko-
toko di masa datang. Jika nilai lokasi memburuk, toko tersebut
mungkin harus pindah atau tutup.
b. Barang Dagangan (Merchandising), Menurut Asep ST Sujana
(2005;33) merchandising diartikan sebagai supaya pengadaan dan
penanganan barang. American Marketing Association dalam
Davidson (1988) mendefinisikan merchanding sebagai upaya-
upaya penyediaan barang yang tepat, pada tingkat harga yang
tepat dan pada saat yang tepat pula.
c. Harga (price), Bagi konsumen harga merupakan segala bentuk
biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk

11
memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanan dari suatu produk.
Adapun pengertian harga menurut Komarudin Sastradipoera
(2003;141), harga adalah sebagai jumlah sesuatu yang
dipertukarkan dalam barter atau penjualan, untuk memperoleh
sesuatu yang lainnya. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena
harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang
ditetapkan merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, ritel harus
dapat menetapkan harga.
d. Promosi (promotion), Di dalam perusahaan ritel sangat
memerlukan promosi untuk memasarkan produk yang telah di
hasilkan, dimana dalam hal ini promosi sebagai alat bantu untuk
mendefinisikan produk, untuk menghimbau pembeli dan untuk
meneruskan informasi dalam proses mengambil keputusan
pembeli dengan adanya promosi.
e. Pelayanan (service) Menurut Kotler (2007:427) mengatakan
bahwa ”Pelayanan adalah tindakan atau keterampilan yang dapat
ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat
disertakan dengan produk yang berbentuk fisik”.
Unsur pelayanan adalah unsur yang memiliki peranan penting
dalam persaingan non-harga dengan pengecer-pengecer lain.
Unsur-unsur pelayanan menjadi nyata bagi Perusahaan dengan
bersaing dengan para pesaingnya karena unsur pelayanan sangat
sulit ditiru oleh pesaing.

Pelayanan adalah salah satu faktor pemberi nilai tambah bagi


peritel, atau peritel dapat memilih kombinasi ragam produk dan
tingkat pelayanan sebagai positioning.

12
f. Suasana Dalam Toko (atmosfer) Jika iklan bertujuan memberitahu,
menarik, memikat atau mendorong konsumen, untuk datang ke
gerai dan membeli barang, maka suasana toko berperan penting
memikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih
barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang
perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan
rumah tangga. Gerai kecil yang tertata rapih dan menarik akan
lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang diatur biasa
saja tetapi bersih, namun itu masih lebih menarik dari pada gerai
yang tidak diatur baik dan tampak kotor.
Suasana dalam gerai menggambarkan moment of truth, yaitu
situasi langsung yang dirasakan konsumen pada saat berbelanja.
Jika setting suasana itu optimal maka peritel (dengan gerai yang
dikunjungi konsumen) akan dapat menyentuh emosi konsumen
dan memberi pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Desain
toko yang baik akan menarik banyak konsumen untuk datang,
desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan
suasana yang akan membuat pelanggan merasa betah berasa
dalam suatu gerai atau toko. Desain toko yaitu desain interior
yang mencakup tata letak barang, aksesoris toko sementara
desain eksterior mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk.
2) Kombinasi Bauran Pemasaran Yang Diterapkan Bright Store
Dari definisi Retail Mix yang ada diatas adalah kombinasi aspek
pemasaran ritel terdiri dari satu atau lebih dari 6 P. Setiap pengecer
berusaha untuk menemukan kombinasi unik dari faktor-faktor ini dengan
tujuan menjadi unggul di pasar sesuai target mereka, Bright store sendiri
mengunakan kombinasi 5 aspek bauran pemasaran antara lain: (1)
pelayanan, (2) penetapan harga, (3) lokasi yang sesuai target market, (4)
suasana dalam gerai. (5) dan pengadaan barang sesuai target.

13
Hidayat mengungkapkan (Karyawan Bright Store) “Strategi utama
yang kami pakai adalah pelayanan dan harga yang standart ”. Dan benar,
dua aspek ini diwujudkan dengan beberapa pelayanan yang Bright store
berikan, antara lain: Toilet, tempat parkir yang luas dan dilindungi CCTV,
tempat duduk, pembayaran kredit hingga mesin ATM, buka 24 jam, dan
layanan internet Wi-Fi. Beberapa layanan ini membuat penulis sendiri tak
segan untuk kembali berbelanja di gerai Bright store. Tak cukup disitu,
pelayanan yang dilakukan Bright store juga berupa empati, yang berwujud
keramahan karyawan, perhatian, konsultasi produk dan perhatian kepada
pelanggan. Pelayanan tambahan ini membuat pelangan merasa nyaman
dan membuat image Bright Store menjadi baik.
Sedangkan mengenai harga, Bright store menyadari masyarakat di
Indonesia mayoritas sangat peka terhadap harga, maka dari itu Bright store
Hanya memberi harga yang relative sama dengan harga pasaran. Berbeda
dengan confenience store lainnya yang menawarkan harga yang sangat
tinggi, seperti Circle K, Indomart Poin, ataupun 7eleven. Bright store berani
membberi harga yang murah karena Bright store sendiri tidak menyewa
lahan yang dibuat untuk mendirikan toko, karena pada dasarnya pendirian
Brightt store di kawasan SPBU ini bertujuan untuk memanfaatkan asset
lahan yang ada di SPBU dan usaha PT. Pertamina Retail untuk melayani dan
memuaskan kebutuhan pelangan SPBU.
Bright store menjual produk yang sesuai untuk target market mereka,
yaitu makanan dan minuman siap saji dengan bermacam-macam harga
serta beberapa kebutuhan yang biasanya konsumen butuhkan dalam
perjalanan. agar menghindari kehabisan salah satu barang dagangan,
Bright store mempunyai gudang yang cukup luas dan dekat untuk
menyetok barang, Bright store juga mengandalkan distributor yang bisa
cepat mengirim barang ketika dibutuhkan.

14
Hidayat memngungkapkan lagi (Karyawan Bright Store) ”Target
utama kami adalah pengunjung SPBU dan masyarakat disekitar SPBU”. Hal
ini menjelaskan bahwa Bright store juga mengunakan aspek bauran
pemasaran berupa lokasi yang tepat. Yang sangat mudah dan sering
dikunjungi masyarakat Simo maupun luar Simo.
Selain pelayanan, harga dan lokasi yang strategis Bright store juga
mengunakan bauran pemasaran berupa suasana toko. Suasana toko Bright
store dibentuk sangat rapi, bersih dan menyenangkan, hal ini menciptakan
pengalaman berbelanja yang sangat berbeda. Selain rapi dan bersih,
display Bright store juga didesain dengan pengelompokkan produk sesuai
jenisnya, ini bertujuan agar pelangan dapat menemukan barang yang
dibutuhkan secara cepat, berbeda dengan retailer lainnya yang
pengelompokkan barangnya terkesan campur aduk sehingga pelangan
kesusahan menemukan barang yang mereka cari.
D. Strategi Pengembangan Pasar Bright Store
Pengembangan pasar merupakan salah satu usaha yang dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang sudah ada
pada pasar yang baru, kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil dari
berbagai kemugkinan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan.
Pada dasarnya kemungkinan yang dapat ditempuh perusahaan untuk
mencapai pertumbuhan dapat dibagi dalam tiga kategori sebagai berikut:
(1) pertumbuhan intensif yang dapat dilakukan melalui penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk, (2) pertumbuhan
intergratif yang dapat dilakukan melalui integrasi ke belakang, integrasi ke
depan, dan integrasi horizontal, (3) pertumbuhan diversifikatif yang dapat
dilakukan melalui difersifikasi konsentrik, horizontal dan konglomerat.

Bright store mengunakan strategi pertumbuhan intensif berupa


pengembangan pasar, dengan cara membuka gerai baru di SPBU maupun
diluar SPBU, dengan produk dan suasana gerai yang sama, hal ini dapat

15
dilihat dari pesatnya penambahan gerai, dari pertengahan 2015 Bright
store yang mempunyai 320 gerai menambah gerainya hingga 520 gerai di
akhir 2015. ”Penambahan gerai “Bright” akan dilakukan di SPBU Pertamina
di seluruh Indonesia baik dimiliki swasta, milik Pertamina atau milik swasta
yang dioperasikan Pertamina. Lokasinya akan disesuaikan dengan potensi
bisnis yang ada”, kata Toharso, selaku direktur utama PT. Pertamina Retail.

E. SWOT
1. Strength
a. Harga yang relative murah
b. Buka selama 24 jam
c. Pelayanan yang beragam
d. Lokasi yang mudah dijangkau target market
2. Weakness
a. Target market hanya pengunjung SPBU
b. Tempat duduk hanya ada 4
c. Ruang yang relative sempit
d. Pengunjung yang duduk tidak bisa menikmati rokok, karena
dikawasan SPBU
3. Opportunities
a. Kebutuhan sehari-hari dan perilaku masyarakat Indonesia yang
cenderung konsumtif sehingga memungkinkan mereka untuk
menjunjungi gerai Bright store untuk membeli kebutuhan sehari-
hari kapanpun dan dimanapun
b. Perilaku konsumen yang sedang berkendara pada siang hari yang
terik akan membutuhkan makanan atau minuman siap saji yang
dapat dikonsumsi sekalian setelah mengisi BBM untuk kendaraan
mereka
c. Adanya mesin ATM membuat daya tarik konsumen untuk
berkunjung ke gerai sekalian mengambil uang di ATM

16
4. Threat
a. Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau mini market
berdekatan (dengan jarak radius 100 m)
b. Tidak semua konsumen setiap hari mengisi BBM
c. Sulit untuk membangun brand image dibenak konsumen. Karena
konsumen Bright store pada dasarnya membeli karena kebutuhan
sesaat. Setelah mereka keluar dari SPBU untuk memenuhi
kebutuhan nya akan memilih di confenience store favorit mereka

17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar uraian pembahasan sebelumnya, yang dapat penulis
simpulkan adalah sebagai berikut:
1. Target market Bright store adalah pengunjung SPBU
2. Kombinasi bauran pemasaran yang diterapkan Bright store ada 5
antara lain : (1) pelayanan, (2) penetapan harga, (3) lokasi yang sesuai
target market, (4) suasana dalam gerai. (5) dan pengadaan barang
sesuai target.
3. Bright store mengunakan strategi intensif berupa pengembangan
pasar, dengan cara membuka gerai-gerai baru di tempat yang baru
B. Saran

Sesuai isi diatas, penulis berpandangan sebaiknya harus ada lebih


banyak lagi gerai Bright store yang ada di luar SBPU supaya bisa
membangun brand image yang tidak asing di telinga konsumen.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://pertaminaretail.com/

https://www.scribd.com/doc/186041185/Segmentasi-Pasar-Dan-
Analisis-Demografis#download

http://www.kesimpulan.com/2009/04/segmentasi-pasar.html

https://purubaya92.wordpress.com/2012/04/06/strategi-
pemasaran-alfamart-dalam-meraih-pangsa-pasar-di-dunia-usaha/
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-pengembangan-pasar/
http://bnisecurities.co.id/2015/04/pertamina-retail-tambah-200-
gerai-bright-store/

19

Anda mungkin juga menyukai