Anda di halaman 1dari 2

Gizi Kerja Untuk Menunjang Produktivitas

Dalam kondisi perkembangan pembangunan ke arah industrialisasi dan persaingan pasar


yang semakin ketat, sangat diperlukan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Searah dengan
hal tersebut, kebijakan pembangunan di bidang kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat, termasuk masyarkat tenaga kerja.
Tenaga kerja memilki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan
pembangunan, karena dituntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunya
produktivitas yang tinggi. Tenaga kerja yang demikian mampu meningkatkan kesejahteraan
dan daya saing di era globalisasi.

Di era globalisasi dan Pasar bebas AFTA 2003, kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan antar negara yang harus
dipenuhi oleh seluruh anggota, termasuk indonesia. Beban ini sangat besar, mengingat status
kesehatan dan gizi tenaga kerja umumnya kurang memperoleh perhatian, sehingga berakibat
menurunkan produk-produk.................

Pengertian Gizi Kerja


Gizi kerja adalah gizi yang diterapkan pada tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhannya
sesuai dengan jenis dan tempat kerja, dengan tujuan dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.

Isitilah gizi kerja berarti nutri yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengaan jenis pekerjaan. Sebagai satu aspek dari ilmu gizi, maka gizi kerja
lebih ditujukan kepada kesehatan dan daya kerja tenaga kerja yang setinggi-tingginya.
Kesehatan dan daya kerja mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat gizi seseorang.

Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh, perbaikan dari
kerusakan sel-sel maupun jaringan tubuh. Zat-zat makanan ini diperlukan untuk pekerjaan
dan meningkatkan berbanding lurus dengan beratnya pekerjaan. Pekerjaan memerlukan
tenaga yang sumbernya adalah makanan.

Dalam kaitan dengan gizi kerja, nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja tidak
berbeda dengan yang dibutuhkan oleh orang lain dan dalam kegiatan lainnya. Bahan-bahan
makanan dapat digolongkan menurut makanan pokok (nasi,roti), lauk-pauk, sayur-mayur,
buah-buahan, dan susu. Bahan-bahan ini mengandung zat yang diperlukan tubuh, seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Karena zat makanan yang diperlukan
tubuh meliputi zat-zat tersebut, maka makanan yang paling cocok adalah makanan berimbang
(balanced diet).

Karbohidrat, lemak juga protein, merupakan bahan bakar, maka zat-zat ini dapat
dibakar oleh tubuh sebagai sumber tenaga dalam bekerja. Vitamin dan mineral berlaku
sebagai penagtur tubuh dengan jalan melancarkan proses oksidasi, memelihara fungsi normal
otot dan saraf, vitalitas jaringan serta menunjang fungsi tertentu. Bagi proses-proses tersebut,
diperlukan pula air dan oksigen dari udara.
Kondisi gizi tenaga kerja di Indonesia merupakan proyeksi kondisi gizi masyrakat
pada umunya, yaitu ditandai dengan kurangnya protein, kalori dan vitamin. Rendahnya
protein dan kalori dalam makanan sehari-hari menjadi salah satu penyebab mudah timbunya
penyakit, baik penyakit umum maupun penyakit akibat kerja.

Khusus kebutuhan kalori bagi orang dewasa, ditentukan oleh (1) metabolisme basal,
(2) pengaruh makanan atau kegiatan tubuh (kira-kira 10% dari metabolisme basal) serta (3)
kerja otot. Faktor terakhir, kerja otot mempunyai peran penting dalam meningkatkan
kebutuhan kalori di atas metabolisme basal. Kalori tersebut berasal dari bahan-bahan
makanan protein, lemak dan karbohidrat, seperti berikut.

Tabel : Kalori yang dihasilkan 1 gram zat makanan

Zat Kalori/gram
1 Putih telur 4

2 Lemak 9

3 Karbohidrat 9

Anda mungkin juga menyukai