Anda di halaman 1dari 8

MATERI SEMESTER 2 KELAS XI PEMODELAN OBYEK 3 DIMENSI

Model 3D mewakili objek 3D menggunakan koleksi poin dalam ruang 3D, dihubungkan
dengan berbagai entitas geometris seperti segitiga, garis, permukaan melengkung, dan lain-lain menjadi
pengumpulan data (titik/geometri dan informasi lainnya). Model 3D dapat dibuat dengan tangan
,algoritma (model prosedural), atau scanner 3D.
Saat ini model 3D banyak digunakan dalam berbagai bidang. Industri medis menggunakan
model rinci organ. Industri film menggunakan mereka sebagai karakter dan objek untuk animasi dan
kehidupan nyata film. Di industri video game menggunakannya sebagai aset untuk video game. Sektor
ilmu menggunakannya sebagai model sangat rinci senyawa kimia. Industri arsitektur menggunakannya
untuk menunjukkan bangunan yang diusulkan dan lanskap melalui Software Model Arsitektur.
Komunitas rekayasa menggunakannya sebagai desain perangkat baru, kendaraan dan struktur serta
sejumlah penggunaan lainnya.

Model 3D dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :


 Padat = Model ini menentukan volume benda yang mereka wakili (seperti batu). Ini lebih
realistis, tetapi lebih sulit untuk membangun. Model padat banyak digunakan untuk simulasi
nonvisual seperti medis dan teknik simulasi, untuk CAD dan aplikasi visual yang khusus seperti
ray tracing dan konstruktif geometri solid.
 Shell / batas = Model ini mewakili permukaan, misalnya batas objek, bukan volume (seperti
kulit telur amat tipis). Ini lebih mudah untuk bekerja dengan dari model padat. Hampir semua
model visual yang digunakan dalam permainan dan film model shell.

Dalam pemodelan 3D ada konsep berulang yang biasanya muncul sebagai singkatan, yaitu:
 CW, tengah jendela atau mengacu pada jendela visualisasi
 VRP, Titik acuan pandangan
 VPN, pandangan bidang normal
 VUV, lihat up vektor(geometri)
 FOV, bidang pandang
 VRC, melihat referensi koordinat
 WCS, sistem koordinat dunia

PROSES PEMODELAN

Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek
tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara
keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa
diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi
(3d modelling) (nalwan, 1998).
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan bila membangun model obyek, kesemuanya
memberi kontribusi pada kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan atau
membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan, perhitungan biaya,
kesesuaian dan enyamanan, serta kemudahan manipulasi model.
Proses pemodelan 3d membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk
pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan
obyek 3d, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.

TEKNIK MODELING 3D

Dalam teknik modeling 3D terkadang kita dihadapkan pada suatu pilihan yang mengharuskan
seorang modeller menggunakan teknik tertentu karena mungkin hanya dengan teknik tersebut sebuah
model dapat kita buat. Setiap modeller terkadang memiliki beda pandangan terhadap pendefinisian
teknik modeling ini namun pada dasarnya adalah sama saja. Ada 3 teknik modeling 3 dimensi yang
secara umum dapat digunakan setiap kita akan membuat sebuah model menggunakan aplikasi
pemodelan 3D.
3 Teknik Pemodelan 3D tersebut adalah:
1. Teknik Primitive Modeling (Solid Geometry Modeling)
2. Teknik Polygonal Modeling (Sculpt Modeling)
3. Teknik NURBS Modeling (Curve Modeling)
1. Primitive Modeling (Solid Geometry Modeling)
Primitive modeling merupakan teknik dasar pemodelan 3d dengan menggunakan obyek-obyek
solid yang sudah ada pada Standar geometri sehingga disebut juga dengan Constructive Solid
Geometry. Obyek-obyek tersebut adalah box, sphere, cylinder, plane, dsb. Batasan teknik ini adalah
pemodelan dilakukan dengan menggabung-gabungkan obyek dasar pada standart primitive tanpa
merubah bentuk dasar dari obyek tersebut. Dengan demikian teknik ini hanya dapat digunakan untuk
membuat model-model yang standar dan tidak dapat atau sangat sulit diterapkan untuk membuat model
dengan bentuk permukaan yang komplek.

Primitive Modeling

2. Polygonal Modeling (Sculpt Modeling)


Polygonal modeling merupakan teknik modeling 3ds max yang paling banyak digunakan. Hal
ini karena teknik ini simple, mudah dipelajari, dan cepat dalam membuat sebuah model. Polygonal
modeling disebut juga dengan sculpting (memahat) karena proses/hasil dari teknik ini menyerupai
memahat atau pahatan. Teknik ini paling banyak digunakan oleh modeller karena relatif mudah,
simple, cepat dalam pengerjaannya dan tidak membutuhkan resource komputer yang besar. Teknik
polygonal modeling ini lazimnya adalah menggunakan obyek dasar pada standar primitives geometry
dan kemudian dimodifikasi menjadi obyek yang diinginkan. Untuk memulai teknik ini obyek standar
pada primitive geometry terlebih dahulu dikonversi menjadi editable mesh atau editable poly dan
kemudian dengan memanipulasi atau editing pada vertex, edge, face, poly, border, atau element dapat
digunakan untuk membuat model yang sangat kompleks sesuai kebutuhan dengan relatif cepat.

Polygonal Modeling

3. NURBS Modeling (Curve Modeling)


Merupakan singkatan dari Non-Uniform Rational B-Spline. Merupakan sebuah teknik modeling
(khususnya dalam 3ds max) dengan fokus utama pemodelan dengan memanfaatkan kurva dan surface
3d. Dengan teknik NURBS seorang modeller dapat membuat obyek dengan kurva yang memiliki
tingkat kerumitan tinggi sehingga teknik ini menjadi standar modeling khususnya dalam pembuatan
obyek dengan permukaan kurva. Teknik ini dapat diawali dengan sebuah obyek dari standar primitive
dari solid geometry (untuk obyek solid) dengan terlebih dahulu dikonversi menjadi editable to NURBS
atau langsung melalui panel Geometry untuk obyek berupa Surface (Non-Solid).

NURBS Modeling

Dari ketiga teknik pemodelan diatas seorang modeller dapat menggunakan salah satu teknik saja atau
bahkan ke-tiga-tiganya sekaligus dalam modeling obyek dan hal itu disesuaikan dengan kebutuhan.
Jenis – Jenis Animasi 3 berdasarkan teknik pembuatan(Sem-2)
Berdasarkan teknik pembuatannya animasi dibedakan menjadi sepuluh jenis yaitu : animasi cel,
animasi frame, animasi sprite, animasi path, animasi spline, animasi vektor, animasi clay, morphing,
animasi digital dan animasi karakter. Pengertiannya :
1. Animasi Cel
Animasi cel berasal dari kata “celluloid”, yaitu bahan dasar dalam pembuatan animasi jenis ini
ketika tahun-tahun awal adanya animasi. Animasi cel merupakan lembaran-lembaran yang membentuk
animasi tunggal, masing-masing cel merupakan bagian yang terpisah sebagai objek animasi. misalnya
ada tiga buah animasi cel, cel pertama berisi satu animasi karakter, cel kedua berisi animasi karakter
lain, dan cel terakhir berisi latar animasi. Ketiga animasi cel ini akan disusun berjajar, sehingga ketika
dijalankan animasinya secara bersamaan, terlihat seperti satu kesatuan. Contoh animasi jenis ini adalah
film kartun seperti Tom and Jerry, Mickey Mouse dan Detectif Conan.
2. Animasi Frame
Animasi frame merupakan animasi yang paling sederhana, dimana animasinya didapatkan dari
rangkaian gambar yang bergantian ditunjukan, pergantian gambar ini diukur dalam satuan fps (frame
per second). Contoh animasi ini adalah ketika kita membuat rangkaian gambar yang berbeda pada
tepian sebuah buku, kemudian kita buka buku tersebut sedemikian rupa menggunakan jempol, maka
gambar akan terlihat bergerak. Dalam Macromedia Flash, animasi ini dibuat dengan teknik animasi
keyframe, teknik ini sering digunakan untuk mendapatkan animasi objek yang tidak bisa didapatkan
dengan teknik animasi tween, teknik animasi path dan teknik animasi script.
3. Animasi Sprite
Pada animasi ini setiap objek bergerak secara mandiri dengan latar belakang yang diam, setiap
objek animasi disebut “sprite”. Tidak seperti animasi cel dan animasi frame, setiap objek dalam
animasi sprite bergerak tidak dalam waktu bersamaan, memiliki besar fps yang berbeda dan pengeditan
hanya dapat dilakukan pada masing-masing objek sprite. Contoh animasi ini adalah animasi rotasi
planet, burung terbang dan bola yang memantul. Penggunaan animasi jenis ini sering digunakan dalam
Macromedia Director.
4. Animasi Path
Animasi path adalah animasi dari objek yang gerakannya mengikuti garis lintasan yang sudah
ditentukan. Contoh animasi jenis ini adalah animasi kereta api yang bergerak mengikuti lintasan rel.
Biasanya dalam animasi path diberi perulangan animasi, sehingga animasi terus berulang hingga
mencapai kondisi tertentu. Dalam Macromedia Flash, animasi jenis ini didapatkan dengan teknik
animasi path, teknik ini menggunakan layer tersendiri yang didefinisikan sebagai lintasan gerakan
objek.
5. Animasi Spline
Pada animasi spline, animasi dari objek bergerak mengikuti garis lintasan yang berbentuk
kurva, kurva ini didapatkan dari representasi perhitungan matematis. Hasil gerakan animasi ini lebih
halus dibandingkan dengan animasi path. Contoh animasi jenis ini adalah animasi kupu-kupu yang
terbang dengan kecepatan yang tidak tetap dan lintasan yang berubah-ubah. Dalam Macromedia Flash,
animasi jenis ini didapatkan dengan teknik animasi script, teknik ini menggunakan action script yang
membangkitkan sebuah lintasan berbentuk kurva dari persamaan matematis.
6. Animasi Vector
Animasi vektor mirip dengan animasi sprite, perbedaannya hanya terletak pada gambar yang
digunakan dalam objek sprite-nya. Pada animasi sprite, gambar yang digunakan adalah gambar bitmap,
sedangkan animasi vektor menggunakan gambar vektor dalam objek sprite-nya. Penggunaan vektor ini
juga mengakibatkan ukuran file animasi vektor menjadi lebih kecil dibandingkan dengan file animasi
sprite.
7. Morphing
Morphing adalah mengubah satu bentuk menjadi bentuk yang lain. Morphing memperlihatkan
serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus dari bentuk pertama yang kemudian mengubah
dirinya menjadi bentuk yang lain. Dalam Macromedia Flash animasi jenis ini dilakukan dengan teknik
tweening shape.
8. Animasi Clay
Animasi ini sering disebut juga animasi doll (boneka). Animasi ini dibuat menggunakan
boneka-boneka tanah liat atau material lain yang digerakkan perlahan-lahan, kemudian setiap gerakan
boneka-boneka tersebut difoto secara beruntun, setelah proses pemotretan selesai, rangkaian foto
dijalankan dalam kecepatan tertentu sehingga dihasilkan gerakan animasi yang unik. Contoh penerapan
animasi ini adalah pada film Chicken Run dari Dream Work Pictures. Teknik animasi inilah yang
menjadi cikal bakal animasi 3 Dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu komputer.
9. Animasi Digital
Animasi digital adalah penggabungan teknik animasi cell (Hand Drawn) yang dibantu dengan
komputer. Gambar yang sudah dibuat dengan tangan kemudian dipindai, diwarnai, diberi animasi, dan
diberi efek di komputer, sehingga animasi yang didapatkan lebih hidup tetapi tetap tidak meninggalkan
identitasnya sebagai animasi 2 dimensi. Contoh animasi jenis ini adalah film Spirited Away dan Lion
King.
10. Animasi Karakter
Animasi karakter biasanya digunakan dalam film kartun berbasis 3 dimensi, oleh karena itu ada
juga yang menyebutnya sebagai animasi 3D. Pada animasi ini setiap karakter memiliki ciri dan gerakan
yang berbeda tetapi bergerak secara bersamaan. Dalam pengerjaannya, animasi jenis ini sangat
mengandalkan komputer, hanya pada permulaan saja menggunakan teknik manual, yaitu pada saat
pembuatan sketsa model atau model patung yang nantinya di-scan dengan scanner biasa atau 3D
Scanner. Setelah itu proses pembuatan objek dilakukan di komputer menggunakan perangkat lunak 3D
modelling and animation, seperti Maya Unlimited, 3ds max dan lain sebagainya. Setelah itu dilakukan
editting video, penambahan spesial efek dan sulih suara menggunakan perangkat lunak terpisah.
Bahkan ada beberapa animasi dengan teknik ini yang menggunakan alam nyata sebagai latar cerita
animasi tersebut. Contoh animasi dengan teknik ini adalah Film yang berjudul Finding Nemo, Toy
Story dan Moster Inc.
TUGAS KELAS XI 3 D
Pada 3d max, obyek yang sudah dibuat bisa dilihat dengan melakukan fungsi…
a. modelling
b. modifier
c. render
d. mapping
e. convert to editable poly
f. Pewarnaan
g.Texture mapping
h.Tata cahaya
i. Rigging
j.Primitive modeling
k.Nurbs modeling
l.Sculpting
Membuat Text 3 Dimensi Dengan 3Dmax

Materi
Tool : Select & Move, Quick Render
Tool : Min/Max Toggle, Orbit Rotasi, Zoom Extents All
Objeck : Text, Parameter, Plane, mr Omni Area
Modifier : Extruded

SHAPING 2 DIMENSI
Bersihkan tampilan 3Dmax – klik File – Reset
Membuat Text dengan Shapes Tool sebelumnya aktifkan dulu Viewport Front.
dengan cara mengkliknya karna kita akan membuat objeck Text di sana.
Supaya text yang kita buat tampak berdiri di Viewport Perspective.

Create – Shapes – Text. – kemudian klik di Viewport Front


Text berhasil dibuat tinggal ubah nama Max text tersebut sesuai dengan keinginan anda
misalkan “ Ifan Art “ Size : 45.604 Font : Arial ( size/font bisa anda ubah sesuai selera )

MODIFIER 3 DIMENSI
Kini Saatnya membuat Text yang Berupa Line Menjadi mempunyai ketebalan / 3 Dimensi.
Ikuti langkah – langkah berikut.
klik objek Text - klik Modify – klik Scroll bar Modifier List – cari & pilih Extruded kemudian klik.
Lihat parameter Extruded dan ubah ukurannya Amount : 7.5
( Semakin tinggi nilai Amount Semakin Bertambah Ketebalannya )
silahkan anda bereksperimen dan tentukan nilai Amount sesuai kehendak anda.
Kurang lebih gambar yang di hasilkan seperti ini

Geser objek text kira-kira berada di tengah menggunakan Select & Move
klik kanan objek text pilih move atau klik tool yang berada diatas yang gambar empat tanda panah.
Move Tool mempunyai tiga sumbu yaitu : X,Y,Z Pilih salah satu sumbu klik tahan dan geser

Silah atur posisi text sesuai keinginan anda dan ubah color text sesuai selera

OBJEK PLANE DAN PENCAHAYAAN


Selanjutnya kita buat penampang seperti lantai supaya terkesan eksotis,
menggunakan Tool Geometry – Plane.
Ikuti langkah berikut.
Create – Geometry – Plane – Drag Plane Di Viewport Perspective
Atur parameternya sesuai selera dan jangan lupa ubah warna/color Plane sesuai selera anda.

Kira – kira gambarnya seperti ini.

Pencahayaan Dengan Light Tool.


Banyak sekali tool cahaya pada 3Dmax tapi kali ini kita akan menggunakan tool Mr Area Omni
karena lebih simple dan pencahayaan ini juga sering digunakan untuk area kecil.Ikuti langkah –
langkah
berikut.
Sebaiknya aktifkan Viewport Top karna akan lebih mudah kita untuk Select & Move
pada Mr Area Omni
Create – Lights – klik scroll bar dan pilih standard.
klik di Viewport Top. Perhatikan gambar di bawah ini.
SILABUS

Pemodelan obyek 3 dimensi


3.3 Memahami bentuk model 3 dimensi
 Primitive modeling
4.3 Menyajikan hasil pembuatan model 3 dimensi
 Nurbs modeling
(Praktek)
 Sculpting

3.4 Memahami pengolahan model obyek 3 dimensi Pengolahan model obyek 3 dimensi

4.4 Menyajikan hasil pengolahan obyek 3 dimensi  Pewarnaan


 Texture mapping
 Tata cahaya
 Setting kamera

3.5 Menerapkan pembuatan teks 3 dimensi Teks 3 dimensi

4.5 Menyajikan hasil pembuatan teks 3 dimensi  Pemodelan teks 3 dimensi


 Penambahan teks pada obyek 3
dimensi
3.6 Memahami konsep rigging Rigging
pada karakter 3 dimensi
4.6 Menyajikan hasil pemberian rigging pada model  Pengertian rigging
karakter 3 dimensi
 Pembuatan rigging
3.7 Memahami animasi karakter 3 dimensi Karakter 3 dimensi
4.7 Menyajikan hasil pembuatan animasi 3 dimensi
 Teknik pemilihan karakter
 Pembuatan karakter
 Animasi karakter
3.8 Memahami efek khusus pada animasi 3 dimensi Efek khusus
4.8 Menyajikan hasil pemberian efek khusus pada
animasi 3 dimensi  Environment
 Audio
 Partikel
3.9 Memahami rendering animasi 3 dimensi Rendering

4.9 Menyajikan hasil rendering animasi 3 dimensi  Gambar


 Video

Anda mungkin juga menyukai