2017
Ignasius, Angga
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3043
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK DENGAN
MENGGUNAKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN
ALGORITMA CORELAP PADA
PT. AROMA MEGA SARI
TUGAS SARJANA
OLEH :
ANGGA IGNASIUS T
NIM. 120403173
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk
Program Studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
sehingga memerlukan perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut. Untuk itu penulis
ini.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan penulisan laporan tugas
sarjana ini.
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis
1. Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST, MT. selaku Ketua Departemen Teknik
2. Bapak Erwin Sitorus, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah
yang sudah memberikan pembekalan dan arahan dalam pemilihan topik Tugas
Sarjana.
perkuliahan.
5. Bapak S. Tarigan dan ibu A. Ginting selaku orangtua penulis yang selalu
memberikan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini
dapat diselesaikan.
7. Seluruh pegawai Teknik Industri, Bang Ridho, Bang Mijo, Kak Dina, Kak Ani,
Bang Nurmansyah, Kak Rahma, dan Kak Mia, terimakasih atas bantuannya
9. Seluruh staf dan pegawai PT. Aroma Mega Sari yang telah banyak memberikan
10. Seluruh teman-teman Paduan Suara Chorale Deum, yang menjadi keluarga
kedua saya dan selalu memotivasi saya dalam menyelesaikan laporan ini.
selama perkuliahan.
laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
BAB HALAMAN
KATA PENGANTAR..................................................... iv
DAFTAR GAMBAR....................................................... xv
BAB HALAMAN
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
Departemen................................................... V-4
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
GAMBAR HALAMAN
1.1. Data Kapasitas Produksi PT. Aroma Mega Sari........... I-4
Departemen................................................................... V-5
GAMBAR HALAMAN
5.5. Jarak Antar Departemen Layout Awal ......................... V-10
xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
GAMBAR HALAMAN
6.1. Momen Perpindahan Tata Letak Usulan Algoritma
xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
5.1. Block Layout Departemen PT. Aroma Mega Sari ........ V-6
GAMBAR HALAMAN
5.7. Pilihan Rasio Panjang dan Lebar yang Dikehendaki ... V-21
xvii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)
GAMBAR HALAMAN
5.25. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-14 ........ V-49
xviii
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
bersaing dengan produk perusahaan lain pada era globalisasi (pasar bebas) ini.
Suatu perusahaan harus bisa menerapkan sistem produksi yang tepat agar produk
yang dihasilkan berkualitas dan dapat dijangkau konsumen. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi proses produksi di perusahaan adalah tata letak pabrik yang
baik selain faktor lainnya seperti tenaga kerja, bahan baku, energi dan modal.
Peralatan industri yang mahal, canggih serta desain produk yang bagus tidak
berarti jika tidak ditunjang dengan tata letak pabrik yang terencana dengan baik.
Tata letak pabrik merupakan kajian yang fokus pada pengaturan unsur-
unsur fisik berupa mesin, peralatan, bangunan atau fasilitas lainnya di sebuah
pegawai.
I-1
Universitas Sumatera Utara
I-2
dan peralatan yang rusak, perubahan metode produksi, perencanaan fasilitas baru
serta biaya.
mengenai biaya. Biaya yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satunya adalah biaya proses perpindahan bahan. Biaya proses perpindahan bahan
ini pada beberapa kasus bisa mencapai 70% dari total biaya produksi diakibatkan
menghasilkan tepung beras dan tepung ketan untuk pembuatan berbagai jenis
makanan. Perusahan ini mempunyai tipe produksi make to stock dimana produk
diproduksi terlebih dahulu tanpa menunggu adanya pemesanan dan jenis tata
letak yang digunakan adalah layout by process, dikarenakan stasiun kerja atau
mesin-mesin yang digunakan disusun berdasarkan fungsi yang sama. Denah PT.
Aroma Mega Sari merupakan take over dari pabrik perusahaan minyak goreng.
Data produksi PT. Aroma Mega Sari dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut.
Produksi per
Tahun Bulan
hari (kg)
Agustus 65.000
September 65.000
2015 Oktober 65.000
November 65.000
Desember 65.000
Januari 130.000
Februari 130.000
Maret 130.000
April 130.000
Mei 130.000
Juni 130.000
2016
Juli 130.000
Agustus 130.000
September 130.000
Oktober 130.000
November 130.000
Desember 130.000
Januari 130.000
Februari 130.000
Maret 130.000
April 130.000
2017
Mei 130.000
Juni 130.000
Juli 130.000
Agustus 130.000
dengan kapasitas produksi PT. Aroma Mega Sari yaitu sebesar 65 ton/hari. Akan
tetapi seiring dengan permintaan konsumen yang meningkat, pada awal Januari
baku dan area pengepakan semakin sempit karena penumpukan produk jadi yang
menyebabkan proses produksi menjadi terganggu. Untuk itu PT. Aroma Mega
Sari menambah bangunan baru yang digunakan sebagai gudang bahan baku.
bangunan baru ini tidak dirancang dengan melihat hubungan kedekatan antar
mengangkutnya. Jarak perpindahan bahan 51 meter ini lebih panjang dari jarak
bahan.
Frekuensi Momen
Departemen Departemen Alat Jarak
Pemindahan Perpindahan
Asal Dituju Angkut (m)
/tahun (m/tahun)
Gudang Bahan
Pencurahan Forklift 10 13.200 132.000
Baku
Gudang 44,76 1.454.700
Packing Forklift 32.500
Produk Jadi
Gudang Bahan 44,76 58.188
Packing Forklift 2.600
Tambahan
TOTAL 1.644.888
Ongkos
Frekuensi Material
Departemen Departemen Alat Jarak
Pemindahan Handling
Asal Dituju Angkut (m)
/tahun /tahun
(Rp)
Gudang
Pencurahan Forklift 10 13.200 12.732.720
Bahan Baku
Gudang
Packing Forklift 44,76 32.500 140.320.362
Produk Jadi
Gudang
Bahan Packing Forklift 44,76 2.600 11.225.629
Tambahan
TOTAL 164.278.711
Frekuensi Momen
Departemen Departemen Alat Jarak
Pemindahan Perpindahan
Asal Dituju Angkut (m)
/tahun (m/tahun)
Gudang 153.000
Pencurahan Truk 51 3000
Bahan Baku
Gudang
Packing Forklift 32,5 32.500 1.056.250
Produk Jadi
Gudang
Bahan Packing Forklift 44,76 2600 116.376
Tambahan
TOTAL 1.325.626
Biaya proses perpindahan bahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.5.
berikut.
Ongkos
Frekuensi
Departemen Departemen Alat Jarak Material
Pemindahan
Asal Dituju Angkut (m) Handling/tahun
/tahun
(Rp)
Gudang
Pencurahan Truk 51 3000 . 113.992.650
Bahan Baku
Gudang 32,5
Packing Forklift 32.500
Produk Jadi
Gudang 158.668.024
Bahan Packing Forklift 44,76 2600
Tambahan
TOTAL 272.660.674
dan sesudah penambahan bangunan baru dapat dilihat pada Tabel 1.6. berikut.
pada PT. Aroma Mega Sari sebelum dan sesudah penambahan bangunan baru
perpindahan bahan pada jarak yang pendek. Oleh karena itu perlu dilakukan
bahan.
Ada beberapa metode dalam perancangan ulang tata letak pabrik. Antara
COFAD, MULTIPLE dan masih banyak lagi yang tidak diperjualbelikan. Pada
keterkaitan sebagai input data. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari metode ini
yang paling minimum dari iterasi kedua metode. Kemudian dihitung Ongkos
minimum.
1
Penelitian dengan menggunakan metode BLOCPLAN pernah dilakukan
di PT. FSCM Manufacturing Indonesia oleh Edoward Nata Susanto. PT. FSCM
mesin bush forming dari plant 1 ke plant 3. Pemindahan ini disebabkan oleh
sebaliknya. Salah satu masalah yang pernah terjadi akibat dari banyaknya
pemindahan komponen WIP ini adalah adanya bush yang tidak masuk ke proses
heat treatment yang sampai customer. Penelitian ini bertujuan untuk merancang
layout plant 3 yang baru dan layout storage WIP yang baru serta mengetahui
usulan. Layout yang dipilih adalah layout usulan ketiga dengan momen terkecil
49.602.240,98. Sentralisasi mesin pin cutting dan mesin bush forming juga
1
Edoward Nata Susanto, Perancangan Tata Letak Untuk Sentralisasi. Universitas Kristen Petra :
Prodi Teknik Industri. 2016
2
Penelitian dengan algoritma CORELAP pernah dilakukan di Perusahaan
Konveksi oleh Qodri Azis Dwiyanto. Perusahaan saat ini memiliki permasalahan
dalam menentukan tata letak yang sesuai, diantaranya tata letak mesin yang
kurang teratur, serta luas lantai yang kurang memadai sehingga menimbulkan
bertujuan untuk membuat usulan tata letak fasilitas pada perusahaan konveksi
sebesar 2110 m2. Dari rancangan usulan tata letak maka mencukupi dengan luas
tanah yang ada yaitu sebesar 3500 m2 dan dapat dilakukan perluasan lahan untuk
perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil rancangan tata letak dapat
meminimasi permasalahan yang ada di perusahaan saat ini yaitu luas lantai yang
2
Qodri Azis Dwianto, Usulan Rancangan Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode
Computerized Relationship Layout Planning (CORELAP) di Perusahaan Konveksi. Institut
Teknologi Nasional (Itenas) Bandung : Jurusan Teknik Industri. 2016
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
2. Menghitung total momen perpindahan bahan pada tata letak aktual sebelum
melakukan perbaikan
4. Merancang usulan tata letak menjadi beberapa alternatif tata letak dengan
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Departemen
3. Bagi Perusahaan
Laporan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja
algoritma CORELAP
4. Variabel dasar perencanaan tata letak yang diteliti adalah biaya dan momen
perpindahan bahan.
2. Produk yang dipilih dalam penelitian ini dianggap sudah mewakili jenis
produk yang ada saat ini dan masa yang akan datang.
3. Depresiasi peralatan, biaya perawatan, biaya bahan bakar dan biaya tenaga
berikut.
PT. Aroma Mega Sari, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi,
tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan
sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai pengertian tata letak, tujuan
tata letak, jenis-jenis persoalan tata letak, prinsip dasar dalam menata letak, tata
teori atau literatur yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal
penelitian yang berhubungan dengan topik yang disertakan pada Daftar Pustaka.
dilakukan pada saat penelitian mulai dari awal hingga penyusunan laporan yang
data, analisis hasil sampai kesimpulan dan saran yang digambarkan dalam
dan data sekunder yang diperoleh dari hasil pengamatan dan dokumen
data tersebut digunakan sebagai dasar dalam analisis dan pemecahan masalah.
dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
PT. Aroma Mega Sari adalah perusahaan manufaktur yang berdiri dan
mulai beroperasi pada tahun 2007. Perusahaan ini merupakan perusahaan take
over (yang diambil alih) pada awal tahun 2007. Perusahaan ini berbentuk
Perusahaan Swasta yang bergerak dalam industri produksi tepung beras dan
tepung ketan dengan merek Rose Brand. PT. Aroma Mega Sari berlokasi di Jl. Sei
Belumai Desa Dalu X.A Tanjung Morawa, Deli Serdang Sumatera Utara.
yang memiliki kualitas terbaik agar mencegah terjadinya hal yang tidak
Aroma Mega Sari terus bertambah setiap tahunnya dan membuat daerah
manufaktur dengan hasil produksi tepung beras dan tepung ketan. Perusahaan ini
menghasilkan tepung beras dan tepung ketan dengan kemasan berukuran 500
gram.
Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi 130 ton per hari, dengan
sistem produksi make to stock. Dalam memproduksi tepung beras dan tepung
ketan bahan baku yang digunakan adalah beras. Beras yang digunakan adalah
beras import yang berasal dari berbagai Negara seperti Thailand, Vietnam, India,
dan Filipina. Tepung beras dan tepung ketan dihasilkan oleh PT. Aroma Mega
Sari memiliki daerah pemasaran seperti Medan, Aceh, Pekanbaru, Padang dan
Batam.
organisasi yang diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama
tinggi lagi. Sedangkan struktur organisasi lini dapat dilihat dimana wewenang dan
organisasi di bawahnya. Struktur organisasi PT. Aroma Mega Sari dapat dilihat
pada Gambar
2.2.
Setiap bagian dari sturktur organisasi PT. Aroma Mega Sari memiliki
berikut:
1. Pimpinan Pabrik
berikut :
pabrik.
sebagai berikut :
sebagai berikut :
sebagai berikut :
pabrik.
sebagai berikut :
sebagai berikut :
8. Koordinator Bagian
berikut :
bagian.
9. Staff
10. Operator
11. Security
kompleks perusahaan.
Pembagian jumlah tenaga kerja di pabrik PT. Aroma Mega Sari dapat
TOTAL 129
Sumber : PT. Aroma Mega Sari
Jam kerja pada perusahaan ini dibagi menjadi tiga shift dengan 25 hari
ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku
yang digunakan untuk produksi tepung pada PT. Aroma Mega Sari adalah beras.
berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.
untuk dipasarkan.
dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai
pada produksi tepung adalah adalah Air bawah tanah yang telah dijernihkan,
diproduksi dan perendaman beras saat produksi supaya beras dapat di-press
Uraian proses pembuatan tepung beras pada PT. Aroma Mega Sari adalah
sebagai berikut:
1. Pencurahan
Bahan baku (beras) dari gudang stok bahan baku dipindahkan ke gudang
2. Penyimpanan
yang dialirkan melalui sendokan kemudian beras hasil ayakan tersebut akan
3. Pencucian
Beras dari tanki silo dialirkan ke dalam bak cucian (1.250 kg/bak cucian)
melalui pipa uliran yang dihubungkan dari tanki silo dengan bak cucian dan
direndam selama ±2-3jam. Beras yang dialirkan kemudian dicuci dengan air
4. Pemarutan
Butiran beras yang telah dicuci hingga dibilas kemudian dicampur dengan air
lalu dihancurkan dengan mesin giling tepung selama ±1-2 jam (tergantung
5. Penghalusan
Cairan tepung dari bak aci dihisap oleh Pompa Sihi dan dialirkan ke dalam
cairan tepung press menjadi butiran tepung hingga kadar airnya menyisakan
32% sampai dengan 37% dan air hasil penyaringan dibuang ke dalam kolam
limbah.
6. Pengeringan
menggunakan suhu panas yang disirkulasikan oleh mesin Boiler dengan suhu
7. Penyaringan
Butiran tepung hasil pengeringan kemudian dihisap dari Oven dengan Blower
karena masih terdapat sebagian kecil beras yang sudah di-press dan di-oven
8. Pengemasan
Butiran tepung hasil ayakan dialirkan dengan mesin Uliran dan dimasukkan
tepung dari takni tepung dengan mesin Automatic Spacefill (±19 bungkus
terhadap kardus.
Uraian proses produksi tersebut dapat dilihat pada blok diagram yang ada
TINJAUAN PUSTAKA
berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu
berhubungan erat dengan industri manufaktur. Tata letak yang baik selalu
melibatkan tata cara pemindahan bahan di pabrik sehingga kemudian tata letak
yang ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan dimana bahan yang akan
dilaksanakan dengan cara yang sangat efisien. Saran-saran khusus untuk itu
adalah:
a. Susun mesin, peralatan, dan tempat kerja sedemikian hingga barang dapat
1
James M. Apple,Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, (Bandung: ITB,1990), hlm. 1
2
Ibid.hlm. 5-8
III-1
Universitas Sumatera Utara
III-2
3. Menjaga keluwesan
awal. Cara umum adalah dengan membangun sistem utilitas pada tempat-
melalui modal kerja yang tertanam. Jika penyimpanan barang setengah jadi
diturunkan sampai sekecil mungkin, waktu peredaran total akan berkurang dan
jumlah barang setengah jadi juga berkurang sehingga biaya produksi akan
menurun.
Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya.
Misalkan saja seorang pengusaha telah menghtung biaya lus lantainya Rp.
18.000 tiap meter persegi tiap bulannya. Jumlah ini termasuk semua biaya
tidak langsung. Hanya jika tiap meter persegi digunakan sebaik-baiknya maka
ongkos tak langsung untuk setiap satuan produk dapat di tekan.Tataletak yang
tepat dicirikan oleh jarak yang minimum antar mesin, setelah keleluasaan yang
Sejumlah tenaga kerja produktif dapat terbuang karena keadaan tataletak yang
buruk. Dilai pihak tataletak yang tepat dapat menaikkan pemakaian buruh
sebagai berikut:
sebaiknya diisolasi.
lainnya.
1. Perubahan rancangan
3
Ibid.hlm: 16-18.
penggantian sebahagian kecil tataletak yang pernah ada atau bentuk rancangan
2. Perluasan departemen
produk tertentu, mungkin saja diperlukan perubahan pada tataletak. Hal ini
Misalnya, jika selama ini dibuat kompresor dalam jumlah seratus dapat
digunakan ruang peralatan biasa. Tetapi jika jadwal diubah menjadi ribuan
3. Pengurangan departemen
atas. Jika jumlah produksi berkurang secara drastis dan menetap, perlu
Jika produk baru dan yang serupa dengan produk yang sedang dikerjakan
selama ini ditambahkan pada lintas produksi, masalah yang utama adalah
perluasan departemen, Tetapi jika produk baru ini berbeda dari yang sedang
diproduksi dengan sendirinya muncul persoalan baru. Peralatan yang ada dapat
dapat digunakan dengan menambahkan beberapa mesin baru disana sini dalam
memerlukan penyiapan departemen baru atau seksi baru atau mungkin juga
pabrik baru.
besar. Jika tataletak yang ada sekarang masih memenuhi hanya diperlukan
pemindahan ke lokasi lain. Jika tataletak yang ada sekarang tidak memenuhi
yang lalu. Hal ini dapat merubah kearah penataletakkan ulang pada wilayah
yang baru.
pekerjaan mesin bor dari seluruh departemen ke dalam satu departemen pusat
atau mungkin ini akibat kebutuhan akan pengadaan suatu departemen untuk
pekerjaan yang belum pernah ada sebelumny. Masalah seperti ini mungkin
timbul jika kita menetapkan suatu komponen yang selama ini dibeli dari
perusahaan lain.
berhampiran. Hal ini akan menuntut peninjauan kembali atas wilayah yang
terlibat.
umunya tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada. Dia bebas
tataletak yang ideal yang dapat dicapai. Fasilitas dapat ditata untuk kegiatan
Di samping itu adanya alasan umum bagi persoalan tata letak atau proyek
tataletak ada pula situasi tidak biasa atau kesulitan-kesulitan yang dapat
k. Langkah balik.
n. Kesulitan penjadwalan.
o. Pemborosan ‘ruangan’.
yang jelas yang dapat dilihat bahkan dari satu pengamatan biasa. Di antara yang
25. Penempatan yang tepat untuk fasilitas pelayanan produksi dan pekerja.
28. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembaban, dsb, yang cukup.
didapatkan dalam tataletak pabrik yang terencanakan dengan baik, maka bisa
disimpulkan enam tujuan dasar dalam tataletak pabrik, yaitu sebagai berikut :
produksi.
5
Sritomo Wignjosoebroto, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, (Surabaya : ITS, 2000)
hlm.72-75.
secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi
besar.
Hampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa
gerakan perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya
operasi yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
sebelumnya.
Prinsip ini merupakan kelengkapan dari jarak perpindahan bahan yang telah
ada interupsi. Perlu diingat bahwa aliran proses yang baik tidaklah berarti
harus selalu dalam lintasan garis lurus. Banyak layout pabrik yang baik
menggunakan bentuk aliran bahan secara zig-zag ataupun melingkar. Ide dasar
dari prinsip aliran kerja ini adalah aliran konstan dengan minimum interupsi,
ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin dan peralatan
penunjang proses produksi lainnya. Mereka ini memiliki dimensi tiga yaitu,
aspek volume (cubic space) dan tidak hanya sekedar aspek luas (floor space).
Kepuasan kerja bagi seseorang adalah sangat besar artinya. Hal ini bisa
akan banyak keuntungan yang akan bisa diperoleh. Paling tidak hal ini akan
memberikan moral kerja yang lebih baik dan mengurangi ongkos produksi.
6. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip ini sangat berarti dalam abad dimana riset ilmiah, komunikasi, dan
transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan
membawa akibat kearah pengaturan kembali layout yang telah ada. Untuk ini
kondisi ekonomi akan bisa dicapai apabila tataletak yang ada direncanakan
dan suatu layout baru dapat dibuat dengan cepat dan murah.
tepat dari material yang sesuai dalam kondisi yang baik pada tempat yang cocok,
pada waktu yang tepat dalam posisi yang benar, dalam urutan yang sesuai dan
6
Hari Purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2004)
hlm.239-245
3. Meningkatkan produktivitas:
material.
handling otomatis.
tujuan dapat dipergunakan sebagai titik antara dalam mencari hasil optimal.
S.t : Xij ≥ 0
d ij≥ 0
X ii= 0
n = jumlah mesin
penanganan material. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan tersebut, antara
lain :
tinggi.
material.
7. Menghindari pekerjaan yang tidak aman bagi tenaga kerja seperti mengangkat
investasi.
9. Mengganti peralatan yang sudah usang dengan peralatan yang baru agar lebih
efisien.
menentukan tata letak fasilitas. Ditinjau dari segi biaya, tata letak yang baik
adalah tata letak yang mempunyai total ongkos material handling kecil, meskipun
dalam hal ini biaya bukan satu-satunya indikator untuk menyatakan bahwa tata
letak itu baik dan masih banyak faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Secara umum biaya yang termasuk dalam perancangan dan operasi sistem
1. Biaya investasi
Yang termasuk dalam biaya ini adalah harga pembelian peralatan, harga
a. Biaya perawatan
c. Biaya tenaga kerja yang terdiri dari upah dan jaminan kecelakaan.
material.
sebagai berikut.
tempuh pengangkutan.
pengukuran jarak suatu lokasi terhadap lokasi lain antara lain euclidean, squared
digunakan banyak tergantung dari adanya personil yang memenuhi syarat, waktu
1. Jarak Euclidean
Merupakan jarak yang diukur lurus antara pusat fasilitas satu dengan pusat
karena lebih mudah dimengerti dan mudah digunakan. Contoh aplikasi dari
jarak euclidean misalnya pada beberapa model konveyor dan juga jaringan
7
Ibid, hlm. 80-84
Dimana:
2. Jarak Rectilinear
Jarak rectilinear sering juga disebut dengan jarak Manhattan yang merupakan
jarak yang diukur mengikuti jalur tegak lurus. Pengukuran dengan jarak
3. Squared Euclidean
2 2
𝑑𝑖𝑗 = [(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 ) + (𝑦𝑖 − 𝑦𝑗 ) ]
4. Aisle
Ukuran jarak aisle sangat berbeda dengan ukuran jarak seperti yang
lintasan yang dilalui alat pengangkut pemindah bahan. Aisle distance pertama
5. Adjacency
dengan yang lain. Kelemahan ukuran jarak adjacency adalah tidak dapat
memberi perbedaan secara riil jika terdapat dua pasang fasilitas dimana satu
I = penting berdekatan
O = kedekatan biasa
8
Ibid., hlm. 226-227.
berikut ini:
Perkembangan dunia komputer saat ini sangat maju dan terlihat dari mulai
contoh seperti dalam penentuan tata letak. Saat ini, perancang tata letak cukup
9
Rika Ampuh Hadiguna, Tata Letak Pabrik. (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2008) hlm. 181-182
maupun membuat tata letak baru yang dapat memenuhi target produksi yang saat
Adapun program untuk membuat suatu tata letak yang telah ada sampai
banyak yang tidak diperjualbelikan. Semua jenis program memiliki kelebihan dan
kriteria yang didapatkan dari suatu seminar dan evaluasi beberapa model yang
ada, yaitu :
1. Keandalan
14. Penghilangan penyesuaian yang dilakukan oleh manusia pada hasil cetak
grafis
16. Kemampuan menerapkan tata letak rinci, yaitu tata letak mesin dan
sebagainya.
3.5.1. BLOCPLAN 10
letak fasilitas yang dikembangkan oleh Donaghey dan Pire pada departemen
10
Hari Purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), hlm.
207-211
keterkaitan sebagai input data, sedangkan CRAFT hanya menggunakan peta dari-
ke (from-to chart). Biaya tata letak dapat diukur baik berdasarkan aturan jarak
yaitu tidak akan menangkap initial layout secara akurat. Pengembangan tata letak
hanya dapat dicari dengan melakukan perubahan atau pertukaran letak departemen
menggunakan input data lain yaitu peta from to chart, hanya saja kedua input
tersebut hanya digunakan salah satu saja saat melakukan evaluasi tata letak. Tata
letak tidak dapat dilakukan evaluasi dengan mengkombinasikan kedua data, peta
3.5.1.1.Data Masukan
departemen, dan luas area masing-masing departemen. Informasi lain yang sangat
suatu aplikasi pengguna merasa bahwa simbol A mempunyai nilai tiga kali lebih
penting dari pada nilai E. Namun untuk persoalan lainnya mungkin hanya dua kali
yang mungkin bisa diterima. Nilai dari simbol-simbol keterkaitan ini dapat
CODE SCORE
A 10
E 5
I 2
O 1
U 0
X -10
BLOCPLAN akan menampilkan lima buah pilihan rasio panjang dan lebar
dari bentuk tata letak yang diinginkan. Rasio yang bisa dipilih masing-masing
adalah , untuk pilihan pertama adalah 1,35:1, pilihan kedua 2:1, pilihan ketiga 1:1,
pilihan ke empat 1:2, pilihan ke lima pengguna menentukan sendiri panjang dan
ditempatkan pada area tata letak tertentu secara random. Alternatif tata letak akan
skornya. Untuk menentukan alternatif tata letak terbaik, bisa dipilih dengan
melihat satu persatu dimulai dari alternatif 1 sampai dengan alternatif terakhir.
BLOCPLAN akan menampilkan satu persatu alternatif tata letak tersebut berikut
3.5.2. CORELAP 11
layout.
stasiun kerja. TCR adalah jumlah nilai numeris yang dihitung berdasarkan rating
11
Sunderesh Heragu, Facilities Design(Lincoln: iUniverse Inc., 2006) hal.197-201
hubungan kedekatan secara sistematis. Hubungan kedekatan serta nilai bobot yang
digunakan dalam algoritma CORELAP dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih
pusat layout.
beberapa maka pilih yang mempunyai TCR terbesar. Jika tidak ada yang
dengan departemen terpilih kedua, atau ketiga dan yang terakhir ditempatkan
beberapa pilihan yang mempunyai hubungan yang sama lihat dari nilai TCR
yang paling besar, jika masih sama lihat ukuran luas departemen terbesar.
METODOLOGI PENELITIAN
di Jl Sei Belumai Desa Dalu XA Tanjung Morawa Deli Serdang Sumatera Utara,
Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2017 sampai dengan 15
November 2017.
terhadap masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data
Tujuannya untuk menghasilkan suatu usulan tataletak yang lebih baik, yang dapat
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah tata letak pabrik di
PT. Aroma Mega Sari yang berlokasi di Jl Sei Belumai Desa Dalu XA Tanjung
IV-1
Universitas Sumatera Utara
IV-2
Ada dua jenis variabel penelitian yang akan diamati dalam penelitian ini
yaitu:
1. Variabel Independen
a. Volume Produksi
c. Frekuensi Perpindahan
lain.
d. Letak Departemen
suatu departemen.
f. Jarak Perpindahan
g. Tingkat Keterkaitan
2. Variabel Dependen
Volume Produksi
Frekuensi
Perpindahan
Kapasitas Alat
Angkut
Letak Departemen
Tata Letak
Jarak Perpindahan
Optimum
Luas Area
Departemen
Tingkat
Keterkaitan
serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan
5. Alat tulis
1. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan
data primer maupun data sekunder terkumpul. Metode yang digunakan pada
penelitian ini untuk melakukan perancangan ulang tata letak pabrik adalah
Block layout awal lantai produksi dibuat untuk menggambarkan tata letak lantai
Jarak antar titik pusat departemen diukur sebagai jarak antar departemen. Jarak
dimana jarak diukur mengikuti jalur tegak lurus. Jarak rectilinear dihitung
Total momen perpindahan bahan pada Layout Aktual dapat dihitung dengan
Blok diagram dari langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dapat
Analisis hasil dilakukan terhadap layout awal, layout hasil rancangan dari
metode BLOCPLAN dan CORELAP. Dari kedua layout akan dipilih layout terbaik
permasalahan.
tujuan dari penelitian. Selain dari kesimpulan, diberikan juga saran yang
pengukuran langsung pada pabrik dengan bantuan alat meteran, kuesioner dan
panduan dari pembimbing lapangan PT. Aroma Mega Sari. Adapun data primer
Luas area setiap departemen diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebar yang
diperoleh dari pengukuran. Data setiap departemen dan luasnya dapat dilihat pada
Tabel 5.1.
V-1
Universitas Sumatera Utara
V-2
= 3.250 ton/bulan
1. Forklift
Tipe = KOMATSU
2. Truk
No. Alasan
Alasan Yang Mengharuskan Antar Fasilitas Didekatkan
1. Menggunakan peralatan yang sama
2. Menggunakan catatan yang sama
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai penggambaran block layout awal,
block layout yang ukurannya menggunakan skala 1:200. Pada gambar block layout
ini tidak digambarkan gang yang ada pada departemen. Block–block pada layout
Block layout untuk departemen pada PT. Aroma Mega Sari dapat dilihat
N, O, P, dan Q juga dilakukan dengan cara yang sama sesuai dengan bentuk
departemennya.
Untuk menentukan koordinat titik pusat atau titik berat dari departemen
berikut:
Keterangan:
TB = Titik Berat
M = Momen
L = Luas
koordinat x atau koordinat y dari departemen yang dibagi dengan luas dari
departemen yang dibagi. Contoh dari penentuan koordinat ini adalah penentuan
dibagi menjadi F1 dan F2. Terlebih dahulu dicari koordinat F1dan F2, yaitu :
(94;81,5). Luas departemen F1 adalah 7,45 x 1,5 = 11,175 cm2 dan luas departemen
F2 adalah 3,5 x 1,5 = 5,25 cm2 (Skala 1:2000). Maka koordinat x dan y dari
𝑀𝑥 Σ𝑋𝑖 𝐿𝑖 (74,25×11,175)+(94×5,25)
Koordinat 𝑋𝐹 = 𝑇𝐵𝑥 = = = =80,56
𝐿𝑥 Σ𝐿𝑖 11,175+5,25
𝑀𝑦 Σ𝑌𝑖 𝐿𝑖 (96,5×11,175)+(81,5×5,25)
Koordinat 𝑌𝐹 = 𝑇𝐵𝑦 = = = =91,70
𝐿𝑦 Σ𝐿𝑖 11,175+5,25
Koordinat
Departemen Kode
X Y
Bagian Produksi A 79.25 32
Bagian Pengepakan B 73 54.5
Gudang Bahan Baku C 41 6
Gudang Curah Beras D 66 32
Gudang Produk Jadi E 52 43
Gudang Bahan Tambahan F 80,56 91,70
Jembatan Timbang G 33.5 13
Thermo Oil H 99 69
Kolam IPAL I 101.5 34
Bak Air J 64.25 20.75
Boiler K 89 42
Parkir Karyawan L 9.5 13.75
Musholla M 31 49.5
Mess Karyawan N
36.5 37.5
Tabel 5.4. Titik Koordinat Masing-Masing Departemen (Lanjutan)
X Y
Kantor O 32.5 21
Pos Keamanan P 1 16.5
Parkir Umum Q 40 21
Bengkel R 82.5 18
Rectilinear.
Contohnya, koordinat A (79,25 ; 32) dan B (73 ; 54,5), maka jarak A ke B adalah:
𝑑𝐴𝐵 = 16,5
contoh diatas. Hasil perhitungan jarak antar departemen secara keseluruhan untuk
pada data volume produksi dan kapasitas peralatan perpindahan yang digunakan.
dipindahkan dari Gudang Bahan Baku (C) – Gudang Curah Beras (D) – Bagian
Produksi (A) – Bagian Pengepakan (B) – Gudang Produk Jadi (E). Bahan tambahan
dipindahkan dari Gudang Bahan Tambahan (F) – Bagian Pengepakan (B). Jalur
Tata letak yang dipakai oleh perusahaan saat ini akan dievaluasi dan
dihitung total momen perpindahan yang terjadi selama periode satu tahun
jarak antar departemen yang berkaitan. Perhitungan total momen perpindahan awal
Keterangan:
= 3000/tahun x 51 m
= 153.000
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. C D 3000 51 153.000
2. B E 32.500 32,5 1.056.250
3. F B 2.600 44,76 116.376
TOTAL 1.325.626
Perhitungan ongkos material handling untuk kedua alat angkut dapat dilihat
di bawah ini.
1. Forklift
220.000.000 x 1 thn
=
5 thn x 25 hari
= Rp. 1.760.000,-/bulan
= Rp. 21.120.000,-/tahun
= Rp. 10.200.200,-/tahun
= 9000 liter/tahun
= Rp. 64.350.000,-/tahun
= 5.250.000/bulan
= Rp. 63.000.000,-/tahun
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. B E 32.500 32,5 1.056.250
2. F B 2.600 44,76 116.376
Total 1.172.626
= Rp. 135,31 /m
tempuh pengangkutan.
= Rp. 158.668.024,-/tahun
2. Truk
314.000.000 x 1 thn
=
5 thn x 25 hari
= Rp. 2.512.000,-/bulan
= Rp. 30.144.000,-/tahun
= Rp. 20.400.000,-/tahun
= 3000 liter/tahun
= Rp. 21.450.000,-/tahun
= 3.500.000/bulan
= Rp. 42.000.000,-/tahun
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. C D 3000 51 153.000
= Rp. 745,05 /m
tempuh pengangkutan.
= Rp. 113.992.650,-/tahun
antar tiap stasiun, frekuensi perpindahan operator/ tenaga kerja, kesamaan alat
material handling yang digunakan dan juga hal-hal mengenai faktor kenyamanan
dan keamanan saat bekerja, seperti kotor dan bau. ARC antar stasiun dapat dilihat
departemen dan luas area masing-masing departemen. Adapun hasil input data
5.3.
berapa total area dari keseluruhan area untuk departemen – departemen di PT.
BLOCPLAN. Data derajat hubungan kedekatan tersebut dapat dilihat pada Gambar
5.4.
Software BLOCPLAN
Setiap kode (huruf) pada peta hubungan keterkaitan diatas dapat diberi
bobot sesuai dengan keinginan pengguna. Nilai bobot yang dipilih dapat dilihat
untuk masing-masing departemen. Skor tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Software BLOCPLAN
Kemudian ditentukan rasio panjang dan lebar dari bentuk tata letak yang
diinginkan. Rasio yang dipilih adalah pilihan ketiga (SEL.3) dengan perbandingan
1:1.
Layout secara random sebanyak 20 kali ditentukan oleh pengguna. Adapun hasil
Software BLOCPLAN
Dari hasil iterasi pada Gambar 5.8. maka layout yang paling optimal adalah
layout yang memiliki R-score paling tinggi. Namun apabila terdapat beberapa
nilai yang sama, maka akan dicari nilai REL-DIST SCORE yang terendah dari
nilai R-score yang tertinggi tersebut. Nilai REL-DIST SCORE yang rendah
menggambarkan jarak stasiun yang harus berdekatan semakin kecil. Hasil yang
diperoleh, didapatkan bahwa yang memiliki nilai R-score tertinggi adalah pada
iterasi yang ke-4 dengan nilai R-score 0,70. Adapun gambar layout hasil software
Adapun ukuran dan pusat koordinat dari layout iterasi 3 tersebut dapat
dilihat pada Gambar 5.10 berikut ini. Pada Gambar tersebut diberitahukan titik
pusat koordinat yang baru untuk masing-masing departemen dan juga ukuran yang
Layout Iterasi 4
Hasil perhitungan jarak antar departemen dapat dilihat pada Tabel 5.10. berikut.
Algoritma BLOCPLAN
= 3.000 × 4 meter
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. C D 3.000 4 12.000
2. B E 32.500 9 292.500
3. F B 2.600 4 10.400
TOTAL 314.900
BLOCPLAN
OMH/m truk sebesar Rp. 745,05 /m maka total OMH tata letak usulan Algoritma
12.000/tahun)
= (40.985.399) + (8.940.600)
= Rp. 49.925.999,-/tahun
hubungan kedekatan yang dinyatakan dalam TCR (Total Closeness Rating) dalam
kualitatif ARC pada Gambar 5.2. Data ARC dikonversikan ke dalam bentuk angka
dengan peringkat dasar nilai TCR yang terlihat pada Tabel 5.12.
Closeness
Derajat Kedekatan Deskripsi
Rating
A Absolutely necessary Mutlak perlu didekatkan 6
E Especially important Sangat penting didekatkan 5
I Important Penting didekatkan 4
O Ordinary Kedekatan biasa 3
U Unimportant Tidak perlu didekatkan 2
X Indesirable Tidak diharapkan dekat 1
penjumlahan dalam tiap baris untuk mengetahui nilai TCRnya. Contohnya adalah
Departemen
Kode ARC Nilai
Asal Tujuan
A B A 6
A C A 6
A D A 6
A E E 5
A F I 4
A G U 2
A H U 2
A I A 6
A J A 6
A K A 6
A L U 2
A M U 2
A N X 1
A O U 2
A P U 2
A Q U 2
A R I 4
TOTAL 64
berikut:
a. Pilih salah satu staiun yang memiliki TCR maksimum. Jika terdapat dua
stasiun yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama, pilihlah salah satu
pusat layout.
TCR tertinggi.
sama lihat dari nilai TCR yang paling besar, jika masih sama lihat ukuran
2. Cara Pengalokasian
ditempatkan di pusat diagram kotak seperti yang terlihat pada Gambar 5.12.
8 7 6
1 A 5
2 3 4
Gambar 5.11. Diagram Penempatan Departemen
dengan nilai kedekatan dari lokasi yang akan ditentukan dan lokasi
dialokasikan dalam arah diagonal mempunyai bobot 0,5 x nilai kedekatan dari
lokasi yang akan ditentukan dan lokasi sebelumnya. Jadi lokasi 1, 3, 5, dan 7
5.2.8.1.Perhitungan CORELAP
Iterasi 1
8 7 6
1 A 5
2 3 4
Gambar 5.12. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-1
Iterasi 2
10 9 8 7
1 D A 6
2 3 4 5
Gambar 5.13. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-2
Lokasi 1 bernilai : 6
Lokasi 6 bernilai : 6
Iterasi 3
12 11 10 9
1 D A 8
2 3 C 7
4 5 6
Gambar 5.14. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-3
Lokasi 1 bernilai : 3
Lokasi 5 bernilai : 4
Iterasi 4
antara departemen G-D adalah O, antara departemen G-C adalah A, dan antara
12 11 10 9
1 D A 8
2 B C 7
3 4 5 6
Gambar 5.15. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-4
Iterasi 5
14 13 12 11
1 D A 10
2 B C 9
3 4 G 8
5 6 7
Gambar 5.16. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-5
Lokasi 6 bernilai : 6
Iterasi 6
departemen F-B adalah A, antara departemen F-G adalah I, dan antara departemen
F-E adalah I.
14 13 12 11
1 D A 10
2 B C 9
3 E G 8
4 5 6 7
Iterasi 7
departemen J-B adalah U, antara departemen J-G adalah O, antara departemen J-E
16 15 14 13
2 1 D A 12
3 F B C 11
4 5 E G 10
6 7 8 9
Gambar 5.18. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-7
Lokasi 3 bernilai : 1
Iterasi 8
K-E adalah X, antara departemen K-F adalah X, dan antara departemen K-J adalah
U.
16 15 14
18 17 J 13
2 1 D A 12
3 F B C 11
4 5 E G 10
6 7 8 9
Gambar 5.19. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-8
Lokasi 3 bernilai : 1
Lokasi 15 bernilai : 2
Iterasi 9
departemen I-B adalah U, antara departemen I-G adalah O, antara departemen I-E
adalah X, antara departemen I-F adalah X, antara departemen I-J adalah X, dan
18 17 16
20 19 J 15 14
2 1 D A K 13
3 F B C 11 12
4 5 E G 10
6 7 8 9
Lokasi 3 bernilai : 1
Lokasi 13 bernilai : 3
Lokasi 17 bernilai : 1
Iterasi 10
H-E adalah X, antara departemen H-F adalah X, antara departemen H-J adalah U,
18 17 16
20 19 J 15 14
2 1 D A K 13
3 F B C I 12
4 5 E G 10 11
6 7 8 9
Lokasi 3 bernilai : 1
Lokasi 17 bernilai : 2
Iterasi 11
O-E adalah O, antara departemen O-F adalah O, antara departemen O-J adalah U,
antara departemen O-K adalah X, antara departemen O-I adalah U, dan antara
18 17 16 15
20 19 J H 14
2 1 D A K 13
3 F B C I 12
4 5 E G 10 11
6 7 8 9
Gambar 5.22. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-11
Lokasi 3 bernilai : 3
Iterasi 12
18 17 16 15
20 19 J H 14
2 1 D A K 13
3 F B C I 12
4 O E G 10 11
5 6 7 8 9
Gambar 5.23. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-12
Iterasi 13
M-E adalah O, antara departemen M-F adalah O, antara departemen M-J adalah O,
18 17 16 15
20 19 J H 14
2 1 D A K 13
3 F B C I 12
4 O E G P 11
5 6 7 8 9 10
Gambar 5.24. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-13
Iterasi 14
departemen L-H adalah X, antara departemen L-O adalah I, antara departemen L-P
20 19 18 17
22 21 J H 16
2 1 D A K 15
4 3 F B C I 14
5 M O E G P 13
6 7 8 9 10 11 12
Gambar 5.25. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-14
Lokasi 5 bernilai : 4
Iterasi 15
N-E adalah O, antara departemen N-F adalah O, antara departemen N-J adalah O,
P adalah O, antara departemen N-M adalah I, dan antara departemen N-L adalah I.
20 19 18 17
22 21 J H 16
3 2 1 D A K 15
4 L F B C I 14
5 M O E G P 13
6 7 8 9 10 11 12
Gambar 5.26. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-15
Iterasi 16
19 18 17 16
22 21 20 J H 15
2 1 N D A K 14
3 L F B C I 13
4 M O E G P 12
5 6 7 8 9 10 11
Gambar 5.27. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-16
Iterasi 17
Q-E adalah O, antara departemen Q-F adalah O, antara departemen Q-J adalah U,
20 19 18 17 16
22 21 R J H 15
2 1 N D A K 14
3 L F B C I 13
4 M O E G P 12
5 6 7 8 9 10 11
Gambar 5.28. Perhitungan Algoritma CORELAP Iterasi Ke-17
CORELAP adalah:
R J H
N D A K
L F B C I
M O E G P
Q
Gambar 5.29. Hasil Algoritma CORELAP
maka dapat dibuat block layout yang baru, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
5.30.
Adapun titik koordinat dari masing-masing departemen dapat dilihat pada Tabel
5.16.
Koordinat
Departemen Kode
X Y
Bagian Produksi A 56 92
Bagian Pengepakan B 36,2 72,2
Gudang Bahan Baku C 59,6 39,6
Gudang Curah Beras D 59 79
Gudang Produk Jadi E 46 38,5
Gudang Bahan Tambahan F 25 47
Jembatan Timbang G 63,5 4,5
Thermo Oil H 78 92
Kolam IPAL I 89,5 43
Bak Air J 50 100
Boiler K 71 94,5
Parkir Karyawan L 18 17
Musholla M 23,5 12,5
Mess Karyawan N 13,5 100
Kantor O 32 16
Pos Keamanan P 69 6,5
Parkir Umum Q 32 9
Bengkel R 42 94,5
adalah:
= 36,9
Jadi jarak antara departemen A dan B adalah 36,9 meter. Penentuan jarak antar
departemen yang lainnya juga dilakukan dengan menggunakan rumus diatas. Hasil
Algoritma CORELAP
= 3.000×38,8 meter
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. C D 3.000 38,8 116.400
2. B E 32.500 23,9 776.750
3. F B 2.600 36,4 94.640
TOTAL 987.790
Algoritma CORELAP
OMH/m truk sebesar Rp. 745,05 /m maka total OMH tata letak usulan Algoritma
116.400/tahun)
= (117.907.780,9) + (86.723.820)
= Rp. 204.631.600,9,-/tahun
6.1. Analisis
Tata letak pabrik saat ini masih tampak kurang optimal, hal ini dapat dilihat
dari beberapa stasiun kerja yang seharusnya berdekatan sesuai urutan prosesnya
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai Analisis Hasil Rancangan dengan
CORELAP.
VI-1
Universitas Sumatera Utara
VI-2
= 3.000 × 4 meter
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. C D 3.000 4 12.000
2. B E 32.500 9 292.500
3. F B 2.600 4 10.400
TOTAL 314.900
OMH/m truk sebesar Rp. 745,05 /m maka total OMH tata letak usulan Algoritma
12.000/tahun)
= Rp. 49.925.999,-/tahun
= 3.000×38,8 meter
Frekuensi
Momen
No. Asal Tujuan Perpindahan Jarak
Perpindahan
(kali/tahun)
1. C D 3.000 38,8 116.400
2. B E 32.500 23,9 776.750
3. F B 2.600 36,4 94.640
TOTAL 987.790
OMH/m truk sebesar Rp. 745,05 /m maka total OMH tata letak usulan Algoritma
116.400/tahun)
= Rp. 204.631.600,9,-/tahun
6.2. Pembahasan
Untuk layout awal (layout yang saat ini digunakan perusahaan), perhitungan
algoritma BLOCPLAN dilihat pada Tabel 6.1. Total momen pemindahan bahannya
= 76,24 %
= Rp. 222.734.675,-/tahun
layout dengan Algoritma CORELAP dapat dilihat pada Tabel 6.2. Total momen
pemindahan bahan yang terjadi adalah 987.790 meter perpindahan per tahun.
1.325.626−987.790
Koreksi = × 100%
1.325.626
= 25,48 %
= Rp. 68.029.073,-/tahun
material handling, maka selanjutnya dilakukan pemilihan layout terbaik yang akan
diajukan sebagai usulan perbaikan layout produksi PT. Aroma Mega Sari. Layout
dibandingkan dengan layout yang saat ini digunakan oleh PT. Aroma Mega Sari,
222.734.675,-/tahun .
7.1. Kesimpulan
2. Total momen perpindahan bahan pada tata letak aktual sebelum dilakukan
VII-I
Universitas Sumatera Utara
VII-2
6. Layout usulan yang terpilih yang memiliki total momen perpindahan bahan
yang lebih kecil dari layout awal dan terkecil diantara semua alternatif layout
7.2. Saran
3. Metode perancangan ulang tata letak pabrik untuk penelitian yang akan
Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB
Dwianto,Qodri Azis. 2016. Usulan Rancangan Tata Letak Fasilitas Dengan
Menggunakan Metode Computerized Relationship Layout Planning
(CORELAP) di Perusahaan Konveksi. Institut Teknologi Nasional
(Itenas) Bandung : Jurusan Teknik Industri
Hadiguna, Rika Ampuh.2008. Tata Letak Pabrik.Yogyakarta : Penerbit ANDI
Heragu, Sunderesh.2006. Facilities Design. Lincoln: iUniverse Inc.
Purnomo, Hari.2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas.Yogyakarta : Graha
Ilmu
Sinulingga, Sukaria.2015. Metode Penelitian. Medan:USU Press
Susanto, Edoward Nata. 2016. Perancangan Tata Letak Untuk Sentralisasi. Prodi
Teknik Industri: Universitas Kristen Petra.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Surabaya : ITS
Pengantar
Nama :
Bagian :