Anda di halaman 1dari 2

Dengan hasil pemeriksaan kesehatan jiwa didapat dari:

1. Terperiksa (Tn. Boyke)---------------------------------------------------------------------------


2. Laporan Polisi--------------------------------------------------------------------------------------

Terperiksa mengerti dan memahami dirinya ditahan oleh polisi. Terperiksa mampu
berkomunikasi dan menceritakan kejadian yang dialami secara runut dan sistematis. Saat
pemeriksaan terperiksa tidak didampingi oleh keluarga.----------------------------------------------

Kronologi Kejadian:

Menurut laporan polisi, pada hari Rabu, tanggal dua puluh lima bulan September dua ribu
Sembilan belas di jalan Kramat V No. 24 RT 004/009 Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen,
Jakarta Pusat, terperiksa sedang berada di dalam rumahnya. Terperiksa tinggal di rumah
tantenya bersama sepupunya. Korban, Tn. D., yang merupakan teman terperiksa bekerja
setiap hari di rumah tante terperiksa sebagai tukang bangunan. Terperiksa telah
merencanakan penganiayaan ini sejak semalam sebelumnya. Terperiksa kesal lantaran sakit
hati dengan perlakuan dan perkataan korban. Setelah membuat kopi kurang lebih pukul 9
pagi terperiksa mencari pisau dan kemudian dia menyembunyikannya di dalam baju
terperiksa. Tidak lama kemudian korban datang ke rumah terperiksa. Korban yang sedang
membuat kopi saat itu langsung ditusuk dari belakang oleh terperiksa. Terperiksa kemudian
lari dari tempat kejadian dan menyerahkan diri ke Polsek Kramat Sentiong karena takut dan
merasa bersalah.--------------------------------------------------------------------------------------------

Riwayat Kehidupan Pribadi:

Terperiksa merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Terperiksa belum menikah. Ayah
dan Ibu terperiksa sudah meninggal sehingga terperiksa tinggal bersama tante, paman, dan
sepupunya yang masih SD. Adik terperiksa perempuan, sudah menikah, dan memiliki satu
anak.----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan: terperiksa lahir normal dan sehat. Setelah ibu
terperiksa meninggal pada tahun dua ribu sembilan, terperiksa pernah berobat ke rumah sakit
atau panti Yayasan Penuai Indonesia lebih kurang satu tahun dua bulan, dari tahun dua ribu
empat belas sampai dengan dua ribu enam belas. Terperiksa lebih kurang satu tahun tidak
minum obat lagi, terperiksa menjadi pribadi yang mudah emosi. Ketika marah terperiksa
kadang melempar barang atau memiliki dinding tembok.--------------------------------------------
Riwayat pendidikan terakhir terperiksa adalah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah
atas sampai lulus.-------------------------------------------------------------------------------------------

Riwayat gangguan sebelumnya: terperiksa pernah mengkonsumsi obat Clozapin 1 x 12.5 mg,
Risperidon 2 mg dengan dosis pagi hari setengah tablet, dan malam hari satu tablet, THP 2
mg satu tablet di pagi hari, dan satu tablet di malam hari, dan Antiprestin 10 mg satu tablet di
pagi hari.-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Terperiksa bekerja membantu korban sehari-hari di rumah tantenya dan membantu menjual
dagangan tantenya.-----------------------------------------------------------------------------------------

Pemeriksaan Fisik:

Tidak didapatkan kelainan dalam pemeriksaan fisik.--------------------------------------------------

Status Mental:

Penampilan sesuai dengan usia, kesadaran composmentis, perilaku dan aktivitas psikomotor
tenang, pembicaraan cukup tenang dan sikap terhadap pemeriksa kooperatif, suasana alam
perasaan eutimia, emosi stabil. Gangguan persepsi tidak terdapat halusinasi. Isi pikir tidak
terdapat waham.---------------------------------------------------------------------------------------------

Kesimpulan:

– Pada pemeriksaan terperiksa saat ini menderita gangguan skizofrenia.--------------------


– Terperiksa kurang mengerti dan kurang memiliki risiko ------------------------------------
– Terperiksa tidak membutuhkan pengantar dan pengawasan ketat -------------------------

Demikian Visum et Repertum Psychiatricum ini dibuat dengan sesungguhnya dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun hukun yang berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai