Tarsim-e-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan PDF
Tarsim-e-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan PDF
ABSTRAK
Kata kunci: probiotik, pertumbuhan, efisiensi pakan, retensi protein, ikan patin
©
e-JRTBP 2013
*
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Alamat Korespondensi : jariyah.setiawati@yahoo.com
†
Staf Pengajar Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
yaitu Bacillus sp. Menurut Fardiaz pemberian pakan pada hewan uji
(1992) dalam Jusadi (2004), Bakteri sebanyak tiga kali sehari.
Bacillus sp. Mempunyai kemampuan Penelitian ini menggunakan Rancangan
mengsekresikan enzim protease, lipase Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan
dan amilase. 3 kali pengulangan. Pengaruh
Secara komersil probiotik saat ini perlakuan terhadap parameter yang
sudah banyak diproduksi khususnya diamati diuji dengan menggunakan
yang digunakan untuk ikan air tawar. analisis sidik ragam (ANOVA) pada
Tetapi karena banyaknya spesies ikan tingkat kepercayaan 95%. Beda Nyata
budidaya dan memiliki kebiasaan Terkecil (BNT) dilakukan untuk
makan yang berbeda-beda serta mengetahui perlakuan terbaik setelah
kemampuan memproduksi enzim diketahui terdapat perbedaan nyata
seperti enzim pencernaan protease, antar perlakuan. Parameter kualitas air
lipase, dan amilase, maka perlu dikaji dibahas secara deskriptif dengan
terkait dengan efektivitas probiotik perbandingan menggunakan referensi.
komersil tersebut. Penelitian dilakukan Parameter yang diamati yaitu
untuk mengetahui pengaruh probiotik pertumbuhan berat mutlak, panjang
komersil (Mina Pro®) yang mutlak, laju berat harian, laju panjang
mengandung Bacillus sp. terhadap harian, kelulushidupan, efisiensi pakan,
pertumbuhan, kelulushidupan, efisiensi retensi protein dan parameter kualitas
pakan dan retensi protein patin air.
(Pangasius hypophthalmus).
Hasil dan Pembahasan
Bahan dan Metode Penelitian dilakukan untuk mengetahui
Wadah yang digunakan untuk pengaruh probiotik komersil (Mina
pemeliharaan patin berupa akuarium Pro®) yang mengandung Bacillus sp.
berukuran 50 x 40 x 40 cm sebanyak terhadap pertumbuhan, kelulushidupan,
12 buah dengan volume air 50 liter dan efisiensi pakan dan retensi protein
dilengkapi dengan aerasi. Patin dengan patin. Ikan akan tumbuh apabila nutrisi
panjang total 5-7 cm, berasal dari panti pakan yang dicerna dan diserap oleh
benih di Kota Metro Provinsi Lampung tubuh ikan lebih besar dari jumlah yang
berjumlah 360 ekor digunakan dalam diperlukan untuk memelihara tubuhnya
penelitian. Pakan diberikan pada patin (Lovell, 1989). Hal ini akan terjadi
3-5% dari berat tubuhnya dengan apabila faktor pendukungnya dalam
frekuensi 3 kali sehari. keadaan optimal, berbeda halnya
Pakan yang digunakan dalam apabila faktor pendukung misalnya
pemeliharaan berkadar protein 35,66%. suhu di bawah batas yang dapat
Probiotik yang digunakan adalah ditolerir oleh ikan maka pakan yang
probiotik komersil (Mina Pro®) yang dimakan hanya digunakan untuk
mengandung Bacillus sp. sebanyak 106 mempertahankan diri untuk hidup tidak
CFU/ml. Probiotik diberikan ke dalam untuk tumbuh dan berkembang.
pakan dengan dosis perlakuan: A Cortez-Jacinto et al ., (2005)
(probiotik 0 ml/ kg pakan), B menjelaskan bahwa laju pertumbuhan
(probiotik 5 ml/kg pakan), C dan laju pertumbuhan spesifik
(probiotik 10 ml/kg pakan), D berkaitan erat dengan pertambahan
(probiotik 20 ml/kg pakan). Frekuensi
berat tubuh yang berasal dari pakan patin dengan dosis 15 ml/kg pakan
yang dikonsumsi. dapat memberikan penambahan laju
Berdasarkan data yang diperoleh dari berat harian akhir sebesar 2,00 gr. Hal
semua parameter uji dan perlakuan, tersebut sangat berbeda jauh dengan
pertumbuhan ikan perlakuan C lebih hasil penelitian ini, meskipun demikian
tinggi dibandingkan perlakuan yang laju pertumbuhan berat harian
lain, hal ini karena dosis penambahan penelitian ini dengan dosis 10 ml/kg
probiotik 10 ml/kg pakan dapat pakan merupakan hasil yang terbaik
meningkatkan keberadaan jumlah yaitu perlakuan C (Tabel 1).
bakteri yang masuk ke dalam saluran Kelulushidupan merupakan persentase
pencernaan dan hidup di dalamnya. organisme yang hidup pada akhir
Selanjutnya bakteri tersebut di dalam pemeliharaan dari jumlah organisme
saluran pencernaan ikan akan yang ditebar pada saat pemeliharaan
mensekresikan enzim-enzim dalam suatu wadah. Berdasarkan hasil
pencernaan seperti protease dan penelitian, diperoleh hasil perhitungan
amilase (Irianto, 2003). Selain itu, bahwa tingkat kelulushidupan pada
bakteri tersebut dapat mendominasi di semua perlakuan A, B, C dan D yaitu
saluran pencernaan ikan dan bakteri- 100% (Tabel 1). Menurut Irianto
bakteri patogen akan berkurang (2003) mikroba probiotik merupakan
keberadaannya sehingga ikan akan mikroba yang aman dan relatif
memanfaatkan bakteri baik tersebut menguntungkan dalam saluran
untuk tumbuh dan ikan menjadi sehat. pencernaan. Mikroba ini menghasilkan
Tahapari et al. (2009) yang melakukan zat yang tidak berbahaya bagi ikan
pemeliharaan patin nasutus (Pangasius tetapi justru menghancurkan mikroba
nasutus) dalam ruangan selama 40 hari patogen pengganggu sistem
menghasilkan berat akhir 5,59 g dari pencernaan.
berat awal 1,5 g, sedangkan untuk Efisiensi pakan didapatkan dari hasil
panjang akhir sebesar 4,66 cm dari perbandingan antara pertambahan berat
panjang awal 3,23 cm, sintasan tubuh dengan jumlah pakan yang
73,35%, konversi pakan 1,94-2,79. dihabiskan selama masa pemeliharaan.
Hasil penelitian ini memiliki hasil yang Nilai efisiensi pakan berkaitan dengan
serupa karena tidak berbeda jauh laju pertumbuhan karena semakin
dengan penelitian Tahapari et al. tinggi laju pertumbuhan maka semakin
(2009). Pertambahan panjang patin besar pertambahan berat tubuh ikan
seimbang dengan pertambahan dan semakin besar nilai efisiensi pakan.
beratnya, pada saat panjangnya Djajasewaka (1986) dalam Santoso
meningkat beratnya juga meningkat. dan Veroka (2011) menyatakan bahwa
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh nilai efisiensi pakan berbanding
faktor dalam seperti umur, ukuran ikan, terbalik dengan konversi pakan dan
dan faktor luar seperti jumlah, ukuran berbanding lurus dengan pertambahan
makanan, dan kualitas air (Effendie, berat tubuh ikan, sehingga semakin
1997). tinggi nilai efisiensi pakan maka nilai
Jusadi et al., (2004) yang melakukan koversi pakan semakin rendah sehingga
penelitian dengan penambahan ikan semakin efisien memanfaatkan
probiotik Bacillus sp. pada pakan pakan yang dikonsumsi untuk
komersil yang diberikan terhadap ikan pertumbuhan. Barrows dan Hardy
(2001) menjelaskan bahwa nilai rasio efisien. Selain itu dipengaruhi oleh
konversi pakan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang diberikan, dengan
protein pakan, protein pakan yang semakin sedikit pakan yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan pemberian pakan semakin efisien.
mengakibatkan pemberian pakan lebih
Tabel 1. Performa pertumbuhan: berat mutlak, panjang mutlak, laju berat harian,
laju panjang harian; kelulushidupan; efisiensi pakan; retensi protein
penambahan probiotik pada patin (Pangasius hypophthalmus) selama
penelitian.
80
65,32±4,48
70
52,62±3,74
60
Efisiensi Pakan (%)
50,05±3,53 51,30±2,95
50 A
40 B
30 C
20 D
10
0
A B C D
Perlakuan
26,19 ±1,58
30 23,05±1,26
19,69±1,25 A
25
B
20
15 C
10 D
5
0
A B C D
Perlakuan
Salah satu faktor yang mempengaruhi 1990). Konsentrasi amonia 0,12 ppm
pertumbuhan ikan tidak optimal adalah menyebabkan rendahnya pertumbuhan,
suhu air. Suhu air selama penelitian di kerusakan pada insang, meningkatkan
bawah kisaran optimal, hal ini konsumsi oksigen pada jaringan,
dikarenakan ikan dipelihara dalam mengurangi peningkatan oksigen
ruangan yang kurang terkena sinar dalam darah dan kematian (Boyd,
matahari. Suhu yang optimal untuk 1990). Kondisi tersebut selama
pemeliharaan patin yaitu 28-32oC pemeliharaan tidak terjadi karena kadar
(Sularto et al., 2007). Boyd (1979) amonia saat pemeliharaan masih dapat
menjelaskan bahwa suhu kritis bagi ditoleransi oleh ikan. Saat nilai amonia
kehidupan ikan yaitu 35oC. meningkat kebutuhan oksigen juga
Patin menghendaki oksigen terlarut akan meningkat. Akumulasi faktor-
dalam air berkisar antara 5-6 ppm. faktor tersebut diatas merupakan salah
Perairan yang diperuntukkan bagi satu penyebab pertumbuhan ikan
kepentingan perairan perikanan terhambat.
sebaiknya memiliki kadar oksigen tidak Analisis sidik ragam pada selang
kurang dari 5 ppm (Effendi, 2003). kepercayaan 95% menunjukkan
Konsentrasi oksigen terlarut walaupun penambahan dosis probiotik yang
mencapai level terendah, sekitar 2,5 berbeda pada pakan tidak memberikan
ppm pada pagi hari tidak sampai pengaruh yang nyata terhadap berbagai
menghambat pertumbuhan (Boyd, parameter pertumbuhan patin (Tabel
1990). 1). Penyebab tidak optimalnya
Sularto et al., (2007) menyatakan pertumbuhan ikan yang dipelihara
bahwa kisaran pH untuk pemeliharaan dikarenakan faktor pendukung kualitas
patin berkisar 6-8,5. Kisaran amonia air yaitu suhu air. Pemeliharaan ikan
yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dengan suhu rata-rata 25oC selama
yaitu < 0,2 ppm (Sularto et al., 2007). pemeliharaan tidak memberikan
Konsentrasi yang tosik untuk ikan pertumbuhan yang optimal bagi patin
berkisar antara 0,4-3,1 ppm (Boyd, selama penelitian berlangsung (Tabel