Anda di halaman 1dari 9

1.

Judul
Efektifitas baby massage dan baby gym terhadap Bayi Umur 3-6 bulan di Desa Margasari
Kabupaten Tegal tahun 2019

Nani Rindiati, Stikes Karya Husada Semarang, nani.rindi@gmail.com

2. Pendahuluan
Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti berusia 1 tahun. Usia perkembangan bayi
terbagi menjadi 2 yaitu, neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari dan bayi dari 29 hari
hingga 12 bulan (3).
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis pertumbuhan dan
perkembangan. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan dan
perilaku, serta rangsangan atau stimulasi yang berguna. Perilaku orang tua juga sangat
berpengaruh dalam tumbuh kembang anak terutama pada pemberian gizi oleh orang tua.
Pemberian gizi tentu saja paling berpengaruh dan bisa 2 terlihat pada pengukuran berat
badan. Status gizi yang optimal pada bayi dua tahun kehidupan pertama merupakan salah
satu penentu kualitas sumber daya pada masyarakat sehingga penanganan tepat pada awal
pertumbuhan akan mencegah gangguan gizi yang dapat muncul saat dewasa (5).
Jumlah bayi lahir tahun 2018 di Indonesia sebanyak 4.810.130 jiwa dan wilayah
(1)
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 532.242 bayi lahir hidup pada tahun 2018 . Untuk
wilayah Kabupaten Tegal jumlah bayi lahir 26.916 jiwa, sedangkan bayi lahir 1.377 jiwa
dan jumlah balita 5.509 jiwa di wilayah kerja Puskesmas Margasari. Bayi yang lahir di
wilayah Desa Margasari sebanyak 207 jiwa dan jumlah balita adalah 921 jiwa, sedangkan
Jumlah bayi yang berusia 1-3 bulan adalah 56 jiwa (2).
Beberapa penelitian mengatakan pijat bayi bisa merangsang nervus vagus, dimana
saraf ini meningkatkan persitaltik usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan
demikian akan merangsang nafsu makan bayi. Disisi lain pijat juga melancarkan peredaran
darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan
meningkat. Roesli7 mengutip penelitian Field dan Scafidi yaitu pada bayi prematur yang
dilakukan pemijatan 3 x 10 menit selama 10 hari, kenaikan berat badannya tiap hari 20%-

1
47% dan pada bayi cukup bulan usia 1-3 bulan dipijat 15 menit, dua kali seminggu selama
enam minggu, kenaikan berat badannya lebih baik daripada yang tidak dipijat. Mengutip
pula penelitian yang dilakukan Miah Adroeni dan Asri Hidayat8 (2010), bayi pada kelompok
dipijat adalah 763,66 gram (18,125%) dan rata-rata peningkatan berat badan bayi pada
kelompok tidak dipijat adalah 623,33 gram (14,51%).
Berdasarkan wawancara pada lima ibu balita, baby massage dilakukan pada bayi
baru lahir sampai dengan lepasnya tali pusat dan pada bayi sakit yang dilakukan oleh dukun
bayi, selain itu di Desa Margasari juga terdapat jumlah balita gizi buruk sebanyak 14 jiwa
dari jumlah balita yang ada yaitu 921 jiwa. Upaya yang dilakukan pada balita gizi buruk
adalah dengan pemberian PMT dan kelas balita, sedangkan upaya yang dilakukan pada
balita usia 1-3 bulan adalah pemberian pendidikan kesehatan tentang ASI ekslusif. Baby
massage dan baby gym belum pernah dilakukan di wilayah puskesmas sebagai salah satu
meningkatkan pertumbuhan. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berbeda untuk baby massage yang berjudul ”efektifitas baby massage dan
baby gym terhadap pertumbuhan bayi umur 3-6 bulan di desa Margasari Kabupaten Tegal”.

3. Tinjauan Teori
a. Bayi
1) Pegertian Bayi dan Masa Bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah
lahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi
selalu menjadi perhatian utama(12).
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi
(Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantungpada
perawatan dan pemberian makan oleh ibunya. Tahapan pertumbuhan pada masa
bayi dibagi menjadi masa neonatus dengan usi 0-28 hari dan masa pasca neonatus
dengan usia 29 hari – 12 bulan (Nurusalam, dkk tahun 2005). Menurut Perry &
Potter (2005) mengatakan bahwa “masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan
kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan

2
sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada pasca
neonatus bayi akan megalami pertumbuhan yang sangat cepat”.
2) Ciri-ciri pertumbuhan
Seseorang dikatakan mengalami pertumbuhan bila terjadi perubahan ukuran
dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan/panjang
badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, perubahan proporsi yang
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
konsepsi sampai dewasa, terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis atau dada, hilangnya
ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks tertentu.

3) Penilaian Pertumbuhan
a) Berat Badan
b) Panjang Badan / Tinggi Badan
c) Lingkar Kepala
d) Lingkar Lengan Atas

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bayi(3)


1. Gizi
2. Penyakit kronis atau kelainan konginetal
3. Lingkungan fisik dan kimia
4. Psikologis
5. Endokrin
6. Sosial ekonomi
7. Pemberian ASI Ekslusif
8. Obat-obatan
9. Genetik atau Hereditas
10. Status kesehatan anak dalam keluarga
c. Baby massage
1. Definisi Baby massage

3
Massage adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusi tak kurang sejak zaman
Mesir Kuno(16)
2. Manfaat Baby massage
Manfaat pijat bayi menurut para ahli adalah sebagai berikut(17):
a) Manfaat bagi bayi
1) Efek biokimia dan fisik yang positif
2) Meningkatkan berat badan
3) Meningkatkan pertumbuhan
4) Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
5) Membina ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak (bonding)
6) Meningkatkan produksi ASI
7) Sentuhan ibu akan membuat bayi merasa nyaman
8) Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energi
sebenarnya
b) Manfaat bagi orang tua
1) Meningkatkan kepercayaan diri
2) Memudahkan orang tua mengenali bayinya
3) Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak
4) Hiburan menyenangkan keluarga(12)
Pemijatan bayi dapat dilakukan sedini mungkin setelah bayi lahir, lebih
cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Apalagi pemijatan sejak kelahiran sampai bayi berusia 6 sampai 7 bulan(12)
d. Baby Gym
1. Pengertian baby gym
Baby gym merupakan latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sistem syaraf dan motorik bayi secara optimal(26).
2. Manfaat baby gym
a) Menguatkan otot-otot dan persendian
b) Meningkatkan perkembangan motorik
c) Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh
d) Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan
e) Meningkatkan ketahanan tubuh

4
f) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh
g) Meningkatkan kewaspadaan
h) Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi
i) Mempelancar peredaran darah dan menguatkan jantung
j) Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini, adanya gangguan atau
hambatan pertumbuhan dan perkembangan
k) Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari lingkungan
i. Memberi bayi kesempatan bereksplorasi dengan bagian tubuhnya sendiri(27)

4. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yang

dipakai adalah Quasy Experiment, dimana peneliti memberikan perlakuan baby

massage dan baby gym terhadap pertumbuhan bayi umur 3-6 bulan.

b. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan non randomized pre and post tes with control group

design yang terdiri dari dua kelompok, masing-masing kelompok diberikan perlakuan

yang berbeda. Kelompok pertama diberikan perlakuan baby massage dan kelompok

kedua diberikan perlakuan baby gym dengan cara dilakukan pengukuran berat badan,

tinggi badan dan lingkar lengan atas sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan.

Rancangan ini tidak menggunakan kelompok control, tetapi dilakukan observasi

pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti untuk menguji perubahan-perubahan

yang terjadi setelah adanya perlakuan (posttest)(30).

5
Bentuk rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pre Test Perlakuan Post Test

Kelompok eksperimen 01 X1 02

Pre Test Perlakuan Post Test

Kelompok eksperimen 03 X2 04

5. Teknik pengumpulan data


1. Proses persiapan pengumpulan data
2. Pengumpulan data

6. Metode analisa data


Analisis data bertujuan untuk mempermudah interpretasi data dan menguji hipotesis

pada penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat.

a. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa tiap variabel

dari hasil penelitian(30). Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian data dianalisis

menggunakan statistic deskriptif untuk mendapatkan dalam bentuk tabulasi dari masing-

masing variabel yaitu variabel pertumbuhan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan

baby massage dan baby gym. Analisa univariat disajikan dalam bentuk data numeric

berupa mean, minimum, maksimum dan standar deviasi.

b. Analisis bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel(30). Untuk

mengetahui perbedaan pertumbuhan berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan atas

sebelum dan sesudah dilakukan baby massage, sebelum dan sesudah dilakukan baby gym

menggunakan uji t (t dependence/paired t test). Sebelumnya dilakukan pengujian

normalitas dengan menggunakan saphirowilk, karena sampel <50. Kemudian jika data

6
terdistribusi normal maka uji bivariat menggunakan uji Paired Sampel T-test apabila

data berdistribusi tidak normal maka menggunakan Wilcoxon.

7. Bibliografi
1) Depkes RI. (2009). Manajemen Laktasi. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Dirjen
Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
2) Kurnia Sari PE. Efektivitas Pijat Bayi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
usia 6 Bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta. 2015 Juli 15; 80. Diakses tanggal 27 April
2019
3) Primanta GA. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Perubahan Berat Badan Bayi. Makasar.
2016 Juli 12; 70. Diakses tanggal 27 April 2019
4) Kemenkes, RI. Profil Kesehatan Indoesia. (2019) April; 207. Diakses tanggal 09 Mei
2019
5) Puskesmas Margasari. Profil Puskesmas Margasari. (2019) Tegal : Puskesmas
Margasari
6) Hidayat AA, Hidayat A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika
7) Utami R. (2013). Pedoman Pijat Bayi Bayi. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara.
8) Sugiharti RK. Pengaruh Frekuensi Pijat Bayi terhadap Pertumbuhan (Berat Badan)
Bayi Usia 1-3 Bulan di desa Karangasari dan Purbadana. 2016; 52. Diakses tanggal
23 April 2019
9) Nursalam, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta : Salemba Medika
10) Perry AG, Potter PA. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
11) Pratiwi AR. (2013). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Di Desa
Pamdak Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas. Purwokerto. Diakses tanggal
12) Yunianti. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Pada Bayi
Umur 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lalowaru Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. 2018 September 20; 58 Diakses pada tanggal
10 Mei 2019

7
13) Haryani S. Cara Pengukuran Antropometri. http://keperawatanpediatrik.
blogspot.com/. 2009. Diakses pada tanggal 14 Mei 2019
14) Nur WM. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta.
15) Destyna. (2015). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi
Premature di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Imelda Medan. Diakses pada tanggal
10 Mei 2019
16) Utami R, (2001). Pedoman Pijat Bayi Prematur & Bayi Usia 0-3 Bulan. Cetakan
Pertama. Jakarta : PT. Trubus Agriwidya.
17) Aulia S. (2015). Petunjuk Praktis Pijat, Senam, dan Yoga Sehatuntuk Bayi agar
Tumbuh Kembang Maksimal. Yogyakarta, Araska
18) Harahap, N, et al. Pengaruh Pemberian Konseling Gizi dan Kesehatan pada Ibu dan
atau Pengaruh Terhadap Pertambahan Berat Badan dan Perkembangan Motorik
Anak Kurang Gizi Penderita ISPA: Journal of The Indonesian Nutrition Association.
2001
19) Adriani M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media
Grup
20) Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan kedua.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
21) Soedjatmiko. (2006). Pentingnya Stimulasi Dini Untuk Merangsang Perkembangan
Bayi dan Balita Terutama Pada Bayi Resiko Tinggi. Sari Pediatri
22) Dieter J, et al. Stable preterm infants gain more weight and sleep less after five days
ofmassage therapy. Journal of pediatric psycology 2003. 2003
23) Widisudharta. Metode Penelitian. https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-
skripsi.html. 2010. Diakses pada tanggal 12 mei 2019
24) Adroeni M, Hidayat A. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi
Umur 0-3 Bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta tahun 2010. 2015 November
23; 37. Diakses tanggal 27 April 2019
25) Rosyida A. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Unur 0-3 bulan
di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta tahun 2010. 2015 November 23; 37. Diakses
tanggal 27 April 2019
26) Nunk M. Makalah Baby Gym. https://www.academia.edu/ 10529914/Baby_
Gym_BABI. 2014. Diakses pada tanggal 27 juni 2019

8
27) Devi R. Senam Bayi (Baby Gym). https://devyranggaahdiat.wordpress.com
/2012/03/07/ senam-bayi-baby-gym/. 2017. Diakses pada tanggal 27 juni 2019
28) Budi. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/156/jtptunimus-gdl-unggulbudi-7780-3-
6.babii.pdf diakses pada tanggal 28 juni 2019
29) STIKES Karya Husada Semarang. Standar Operasional Prosedur Baby Gym.
Semarang. 2017
30) Roland Lekatomessy. Efektivitas Spiritual Emotional FreedomTechnique (SEFT) dan
Menyanyi terhadap Tekanan Darah Lansia Di Rumah Pelayanan Sosial Pucang
Gading Semarang. 2018

Anda mungkin juga menyukai