Anda di halaman 1dari 25

1

KAPAL LAUT
(Tugas Mata Kuliah Fisika Terapan)

Dosen Pengampu:
Wayan Suana, S.Pd., M.Si.
Margaretha Karolina Sagala, S.T., M.Pd.

Kelompok 5:
Annisa Prasetyo Heni 1653022009
Ema Dwi Hastuti 1653022007
Vina Aprilia Ashra 1653022001
Windy Antika Aryani 1613022027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018

1
ii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayahnya penyusun
dapat menyelesaikan makalAh mengenai “Kapal Laut”. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Terapan yang diberikan oleh
dosen pengampu. Tidak lupa penyusun menyampaikan ucapan terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Dalam penulisan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi yang telah penyusun cantumkan, mengingat
akan kemampuan yang penyusun miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga keberhasilan berpihak pada penyusun semua. Terima kasih.

Bandar Lampung, 31 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2

II. PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Kapal Laut Berdasarkan Fungsinya...................................3
B. Bagian-bagian Kapal Laut....................................................................6
C. Konsep Fisika pada Kapal Laut............................................................7
D. Prinsip Kerja Mesin Kapal Laut.........................................................10

III. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i
i

iii
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kapal Feri....................................................................................3


Gambar 2. Kapal Peti Kemas........................................................................4
Gambar 3. Kapal Derek.................................................................................5
Gambar 4. Kapal Induk.................................................................................6
Gambar 5. Bagian-bagian Kapal Laut...........................................................6
Gambar 6. Reciprocating Steam Engine.....................................................12
Gambar 7. Prinsip Kerja Reciprocating Steam Engine...............................12
Gambar 8. Mesin Marine Steam Turbine....................................................13
Gambar 9. Internal Combustion Engines (Diesel Engine)..........................13
Gambar 10. Gas Turbin...............................................................................14
Gambar 11. Langkah Hisap dan Kompresi.................................................15
Gambar 12. Langkah Usaha dan Buang......................................................15
Gambar 13. Siklus Kerja Mesin Diesel.......................................................16

iv
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi merupakan hal penting untuk meningkatkan infrastruktur dan


kemajuan negara seperti di bidang perdagangan, industri, bongkar muat dan
lain-lain. Saat ini telah berkembang berbagai jenis transportasi untuk
meningkatkan kualitas dan fasilitas penunjang yang lebih baik dengan cara
memperbaiki dan memperbarui prinsip dan sistem kerja transportasi tersebut
supaya berjalan dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.

Transportasi yang dari lampau telah digunakan misalnya kapal laut. Kapal
laut ini masih menjadi transportasi yang banyak digunakan karena mampu
menyebrangi perairan, dan memuat kapasitas yang banyak serta lebih murah
dari transportasi lainnya. Mengapa kapal laut dapat mengapung, hal ini dapat
dijelaskan dari hukum archimedes yang menjelaskan 3 keadaan benda yang
berada di zat cair. Archimedes, seorang ilmuwan fisika Yunani kuno
menyatakan bahwa jika benda mengapung pada zat cair, hal itu disebabkan
massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair tersebut.

Terdapat banyak kasus tenggelamnya kapal di perairan, hal tersebut


dikarenakan kesalahan pada mesin kapal itu sendiri, atau minimnya wawasan
prinsip kerja kapal laut, dan kesalahan kecil seperti menyusun muatan pada
kapal yang harus seimbang pada semua bagiannya. Oleh karena itu, untuk
meminimalisisr terjadinya kecelakaan di kapal dibuatlah makalah sistem kerja
kapal laut.

1
2

B. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep fisika yang
diterapkan dalam kapal laut.

2
3

II. PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Kapal Laut Berdasarkan Fungsinya

Kapal (ship) adalah kendaraan besar pengangkut penumpang dan barang di


laut, sungai,dan lain-lain. Terdapat perbedaan antara kapal dan perahu
meskipun memiliki fungsi yang sama. Perahu selalu berukuran lebih kecil
dari kapal, kapal bisa mengangkut perahu, tetapiperahu tidak bisa
mengangkut kapal. Kapal juga merupakan alat transportasi paling efektif dan
efisien karena kapasitasnya dan daya angkut yang lebih banyak dibandingkan
transportasi darat maupun udara.
1. Kapal Penumpang (Passanger Ship)
Kapal penumpang adalah kapal besar yang berfungsi untuk mengangkut
penumpang dalam jumlah yang banyak. Jenis kapal penumpang lebih
sedikit dibandingkan kapal pengangkut barang, maka sering dijumpai
kapal pengangkut barang. Beberapa jenis kapal penumpang sebagai
berikut:
a. Kapal Pesiar (Cruise Ship)
b. Kapal Samudra (Ocean Liner)
c. Kapal Feri (Ferry)

Gambar 1. Kapal Feri

3
4

2. Kapal Barang (Freight Ship)


Kapal barang madalah kapal besar yang berfungsi untuk distribusi
pengangkutan barang dalam jumlah massal.
a. Kapal Peti Kemas (Container Ship)
b. Kapal Tanker Minyak (Oil Tanker)
c. Kapal Tanker Bahan Kimia (Chemical Tanker)
d. Kapal Tanker LPG (LPG Tanker)
e. Kapal Tanker LNG (LNG Tanker)
f. Kapal Pengangkut Barang Curah (Bulk Carrier)
g. Kapal Pengangkut Mobil (Car Carrier)
h. Kapal Pengangkut Barang Berat (Heavy Lift Cargo Transporter)
i. Kapal Pengangkut Kapal Kecil (Boat/Yatch Transporter)
j. Kapal Tongkang/Ponton

Gambar 2. Kapal Peti Kemas

3. Kapal Fungsional
Kapal fungsional adalah kapal yang fungsinya bukan untuk mengangkut
orang maupun barang, melainkan berfungsi untuk menjalankan tugas-tugas
tertentu, seperti kapal untuk pekerjaan proyek, penelitian, dll. Beberapa
jenis kapal fungsional sebagai berikut:
a. Kapal Tunda (Tug Boat)
b. Kapal Derek (Crane Ship)
c. Kapal Pengebor (Drilling Ship)
d. Kapal Pengeruk
e. Kapal Penangkap Ikan
f. Kapal Penelitian/Riset
g. Kapal Pemecah Es (Ice Breaker)
h. Kapal Kabel Laut (Cabel Laying Ship)
i. Kapal PSV (Platform Supply Vessel)

4
5

j. Kapal FPSO (Floating Production Storage and Offloading)


k. Kapal Pemadam Kebakaran (Fire Fighter)
l. Kapal Penyelamatan (SAR)

Gambar 3. Kapal Derek

4. Kapal Angkatan Laut (Naval Ship)


Kapal-kapal yang digunakan untuk operasi militer laut disebut dengan
kapal Angkatan Laut. Beberapa jenis kapal angkatan laut sebagai berikut:
a. Kapal Induk (Aircraft Carrier)
b. Kapal Perang (Battleship/Battlecruiser)
c. Kapal Pengisian Bahan Bakar (Replenishment Oiler)
d. Kapal Pengangkut Helikopter (Helicopter Carrier)
e. Kapal Patroli (Patrol Boat)
f. Kapal Penyapu Ranjau (Minesweeper Ship)
g. Kapal Serbu Amfibi (Amphibious Assault Ship)
h. Kapal Selam (Submarine)
i. Kapal Rumah Sakit (Hospital Ship)

Gambar 4 Kapal Induk

B. Bagian-bagian Kapal Laut

5
6

Gambar 5. Bagian-bagian Kapal Laut

Bagian-bagian kapal laut:


1. Haluan : biasanya terdapat jangkar yang digunakan untuk berlabuh
di tengah perairan karena kondisi tertentu
2. Anjungan : Ruang komando kapal yang terletak di bagian paling atas
bangunan kapal. Tempat Captain kapal bersama anggota
navigasinya mengemudikan kapal.
3. Geladak : Lantai-lantai di kapal
4. Buritan : Bagian belakang kapal
5. Jangkar : untuk berlabuh di perairan laut.
6. Lambung : Bagian badan kapal
7. Lunas : Tulang punggung kapal
8. Propeler : Baling-baling yang ada dibawah buritan
9. Daun Kemudi : menggerakkan kapal maju mundur atau ke kanan
kiri

C. Konsep Fisika pada Kapal Laut

6
7

Dalam menjalankan fungsi kapal laut yang sangat penting untuk dapat
mengapung, kapal didesain agar dapat tahan dengan beban gaya yang bekerja
pada kapal tersebut. Kapal bisanya digunakan pada proses bongkar muat di
perairan dan saat menyebrangi perairan. beban gaya yang bekerja pada kapal
laut merupakan beban muatan dan beban dari struktur kapal laut tersebut, dan
beban gaya luar yang bekerja pada kapal seperti ombak.

Hukum Archimedes
Prinsip kerja yang digunakan pada kapal laut menggunakan prinsip dari
hukum arhimedes, kapal laut prinsip kerjanya berbeda dengan kapal selam,
kapal selam menggunakan prinsip hukum archimedes saat tenggelam ,
melayang, dan terapung. sedangkan kapal laut menggunakan prinsip hukum
arhimedes saat terapung. namun, kali ini yang dibahas prinsip kerja pada
kapal laut yang menggunakan peinsip terapung. sebenarnya bahan lunas
(tulang punggung kapal), terbuat dari besi atau baja, yang massa jenisnya
lebih besar daripada air, namun mengapa kapal tetap mengapung? hal ini
disebabkan karena di dalam bagian lambung (badan kapal) dibuat berongga
yang berisi udara yang massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air,
sehingga massa jenis rata-rata badan kapal laut akan lebih kecil daripada

massa jenis air ( badan kapal air). dan akan diperoleh berat kapal (W)

lebih kecil daripada gaya ke atas ( ) dari air sehingga kapal laut dapat tetap

terapung di permukaan air.

Archimedes, seorang filsuf Yunani kuno menyatakan bahwa, “Jika suatu


benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, benda itu akan mendapat tekanan
ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh
benda tersebut”. jika suatu benda dimasukkan ke dalam air, yang terjadi yaitu
beratnya seolah-olah berkurang. hal tersebut disebabkan oleh suatu gaya yang
mendorong benda yang arahnya berlawanan dengan arah berat benda.
Archimedes secara tak sengaja mengamati fenomena tersebut yang menjadi
dasar “Prinsip Archimedes” ketika ia sedang memasukkan dirinya pada bak

7
8

mandi. Saat itu ia merasa beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air,
dan banyak air yang tumpah keluar bak mandi sebanyak besarnya badan yang
dicelupkan ke dalam bak mandi. Gaya inilah yang disebut gaya apung atau

gaya ke atas ( ), dan sering dikenal sebagai gaya Archimedes. dari peristiwa

tersebut didapatkan bahwa Gaya apung sama dengan berat benda (W) di
udara dikurangi dengan berat benda di dalam air. Dari fenomena tersebut
dapat disimpulkan bahwa hukum Archimedes dapat diterapkan dalamm 3

keadaan, bukan hanya benda terapung (W < ) tetapi juga untuk benda

melayang (W = ) dan tenggelam (W > ) di air.

Prinsip mekanika klasik pada peristiwa tenggelamnya kapal


Peristiwa yang terjadi pada kapal pesiar Titanic dapat dijelaskan dengan
prinsip mekanika klasik, yaitu dengan menerapkan hukum Archimedes dan
Hukum Newton. Setelah bertumbukan denga gunung es. ketika kita melihat
air masuk ke kapal secara cepat sehingga memenuhi bagian tengah kapal,
bagian haluan (depan) mendapat beban yang lebih besar. Dan pada bagian
tengah menjadi tumpuan karena bagian buritan (belakang) belum sepenuhnya
terendam air. pada bagian buritan kapal terdapat banyak komponen yang berat
antara lain poros, kemudi, baling-baling (propeler) sebagai pemberi dorongan
pada kapal, dan mesin kapal itu sendiri serta barang muatan kapal. pada
bagian buritan kapal dapat terjadi momen gaya (torsi) atau kesetimbangan
yang mengakibatkan kapal patah menjadi dua, setelah itu, bagian haluan
tenggelam dan pada bagian buritan mendapat gaya tekan ke atas (gaya
angkat). kemudian air masuk kembali secara perlahan dan buritan kapal
menjadi tegak lurus terhadap permukaan air. sehingga hukum Archimedes
sudah kalah dari hukum Newton karena air sudah memenuhi bagian buritan
kapal secara keseluruhan. sehingga kapal tenggelam seluruhnya.

Di dunia perkapalan modern, saat ini banyak kapal menggunakan tangki


pemberat (ballast tank) yang diisi air laut atau dikosongkan supaya beban

8
9

pada kapal tersebut seimbang. dan pertimbangan pemberian beban untuk


menghindari patahnya kapal juga harus dilakukan pada saat bongkar muat
kapal. sehingga semua bagian (haluan, bagian tengah, dan buritan bebannya
harus merata. Jika terdapat kesalahan pada pembebanan, bagian-bagian
struktur kapal akan mengalami tekanan dan bagian lainnya bisa mengalami
regangan yang pada akhirnya membuat kapal tersebut patah.saat ini banyak
kapal modern menggunakan tangki pemberat (ballast tank) yang diisi air laut
atau dikosongkan untuk mengimbangi beban pada kapal tersebut.

Selain prinsip hukum Archimedes yang digunakan, berikut prinsip fisika yang
digunakan dapal prinsip kerja kapal laut antara lain:
1. Hukum kesetimbangan
Semua bagian kapal (haluan, tengah dan buritan ) kapal harus setimbang
ketika melaju. Jika tidak, kapal akan terguling ketika melaju. hal ini dapat
diminimalisir dengan cara menata barang muatan pada bagian kapal
dengan seimbang dan dalam perkapalan modern, kapal-kapal saat ini
memiliki (balast) yang merupakan tangki pengisi dan pembuang air yang
berguna untuk menyeimbangkan posisi kapal saat bekerja yang
dilengkapi dengan gyroscope, yang mampu menyedot dan membuang air
dengan cepat.

2. Hukum Newton.
Saat kapal melaju di air,kapal akan mengalami gesekan dengan
permukaan air, dan bagian propeler (baling-baling ) bertugas
memberikan gaya untuk mendorong kapal untuk terus maju, (hukum 3
Newton dimana F aksi = - F reaksi ) yang arahnya berlawanan. Hal itu
yang menjaga kecepatan kapal tetap sesuai dengan kecepatan putaran
propeler.

3. Hukum Bernoulli

Hukum ini menyatakan kesetimbangan aliran air. dari kesetimbangan


aliran air ini dapat menentukan dalamnya posisi propeler (baling-baling )

9
10

yang memberikan dorongan gaya supaya kapal maju secara efisien.


posisi propeler juga harus tepat. Jika terlalu dekat dengan permukaan,
maka dorongannya kurang kuat karena ada dorongan yang terbuang ke
permukaan laut. Namun jika terlalu dalam, dorongannya akan berat
karena tekanan air menyebabkan propeler lebih sulit berputar.

D. Prinsip Kerja Mesin Kapal Laut

Kapal laut dapat bergerak dan berlayar memerlukan tenaga penggerak kapal.
Berbagai bentuk tenaga penggerak kapal seperti dayung, layar, mesin diesel ,
mesin uap, bahkan tenaga nuklir juga dapat digunakan. Umumnya kapal laut
menggunakan mesin diesel. Untuk pemakaian mesin uap biasanya digunakan
pada kapal–kapal yang berukuran sangat besar. Mesin diesel dipakai pada
kapal karena lebih praktis dalam pengopersiannya, dimana saat persiapan
untuk menghidupkan sebuah mesin induk hanya diperlukan lebih kurang satu
jam, sedangkan untuk mesin uap diperlukan waktu tidak kurang dari empat
jam.

Mesin-mesin di dalam kapal laut dibagi atas 3 kelompok yaitu :


1. Motor Induk/Main Engine/Mesin Diesel
Mesin ini digunakan untuk menggerakan propeller/baling–baling kapal
yang selanjutnya akan mendorong air dan menggerakan kapal maju atau
mundur.

2. Genset Kapal/Generator Set


Genset kapal/Generator Set adalah mesin yang berfungsi sebagai
pembangkit tenaga listrik. Ukuran genset kapal/generator set lebih kecil
dari motor induk. Dalam sebuah kapal terdapat lebih dari satu genset
kapal/generator set yang akan menghasilkan listrik, nantinya digunakan
untuk penerangan dan power supply bagi pesawat–pesawat bantu lainnya.

3. Pesawat Bantu/Alat Bantu Kapal


Mesin-mesin di atas kapal yang berfungsi sebagai sarana penunjang pokok
dalam pengoperasian kapal. Jenis–jenis pesawat bantu yaitu:
 Kompresor Udara

10
11

 Pompa air pendingin


 Pompa ballast kapal
 Pompa Sanitary
 Pompa Got
 Pompa Dinas Umum
 Pompa Transfer bahan bakar kapal
 Separator Ada
 Ketel Bantu
 Mesin Kemudi
 Mesin Jangkar atau Winch

Berikut adalah bagian-bagian mesin pada kapal laut yang menggunakan


tenaga mesin uap:

1. Reciprocating Steam Engine


Mendominasi mesin perkapalan hingga tahun 1910-an. Keunggulannya
terletak pada pengaturan beban khususnya pada arah mundur (reversed)
yang mana mesin ini memberikan kemudahan pada kecepatan range rotasi
tertentu agak sesuai dengan kinerja propeller atau baling-baling.

Gambar 6. Reciprocating Steam Engine

11
12

Gambar 7. Prinsip Kerja Reciprocating Steam Engine

Prinsip kerja mesin ini didasari oleh prinsip tekanan dan gerak rotasi. Pada
proses pertama, uap akan ditarik oleh piston menuju silinder. Pada proses
kedua, uap ditarik terus-menerus oleh piston sampai memenuhi silinder.
Ketika uap memenuhi silinder, energi uap pun dikeluarkan melalui jalur
khusus yang selanjutnya proses pertama pun diulang dengan proses siklus
tertutup. Ketiga proses tersebut merupakan proses yang saling
berhubungan dengan perputaran propeller. Ketika uap mulai memenuhi
silinder sampai silinder kosong kembali, crankshaft otomatis berputar
mengikuti gerakan piston yang pada akhirnya dapat memutar propeller
atau baling-baling.

2. Marine Steam Turbine

Gambar 8. Mesin Marine Steam Turbine

12
13

Biasanya digunakan sebagai mesin penggerak kapal. Didalamnya terdapat


mechanical geared yang digunakan untuk menurunkan putaran keluar
turbin khususnya untuk alat gerak kapal berjenis screw propeller.
Mechanical geared menyebabkan terjadinya power loss pada kapal 2
hingga 4 persen. Hal tersebut menyebabkan kapal dapat mengurangi
kecepatannya sehingga mampu berlabung di perlabuhan.

3. Internal Combustion Engines (Diesel Engine)


Mesin penggerak kapal yang digunakan pada umumnya adalah
Reciprocating engines yang beroperasi dengan prinsip-prinsip diesel
(compression ignation). Kemudian dikenal dengan nama Diesel Engines.

Gambar 9 Internal Combustion Engines (Diesel Engine)


4. Gas Turbin
Mesin penggerak kapal ini juga telah dikembangkan dalam dunia ship
propulsion yangmana bahan bakar (fuel) dibakar melalui proses udara
yang dikompresikan, dan gas panas hasil pembakaran tersebut digunakan
untuk memutar turbin. Gas turbine umumnya mampu menahan terhadap
tekanan dan temperatur yang tinggi. Sehingga ukuran dan kapasitas power
yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan tenaga penggerak lainnya.

13
14

Gambar 10 Gas Turbin

Mesin diesel umumnya sama dengan mesin bensin (reciprocating engine),


yakni tekanan hasil pembakarannya menyebabkan piston bergerak naik turun.
Mesin diesel pada kapal biasanya menggunakan sistem 2 tak. Mesin diesel 2
tak memiliki kelebihan pada sektor torsinya yang lebih besar dibandingkan
motor diesel 4 tak. Mesin diesel 2 tak hanya memiliki dua langkah untuk satu
kali siklus, dimana dalam satu kali putaran engkol pasti selalu terjadi
pembakaran. Jiak dibandingkan dengan mesin diesel 4 tak yang memiliki 4
siklus/langkah, dimana membutuhkan dua kali putaran engkol untuk terjadi
satu pembakaran. Maka hasilnya akan lebih besar yang 2 tak. Efeknya, ada
pada konsumsi solar. Mesin diesel 2 tak memiliki konsumsi bahan bakar 2
kali lebih boros dibandingkan mesin diesel 4 tak, meskipun kapasitas
keduanya dibuat sama.

Prinsip Kerja Mesin Diesel 2 Tak


Dalam mesin ini, hanya terjadi dua langkah yakni:

1. Langkah Hisap dan Kompresi

Gambar 11. Langkah Hisap dan Kompresi

Proses memasukan udara kedalam silinder mesin disebut dengan langkah


hisap. Sementara proses pemampatan udara ke bentuk yang lebih padat
sehingga suhu udara meningkat disebut langkah kompresi. Saat piston
yang ada di titik mati bawah (TMB) udara akan masuk melalui lubang
udara yang ada di sekitar dinding silinder. Udara dapat terdorong masuk

14
15

karena pada saluran intake terdapat blower yang mendorong udara ke arah
mesin. Lalu piston akan bergerak naik. Pergerakan ini akan membuat
lubang udara tertutp oleh dinding piston. Akibatnya kertika piston baru
bergerak ¼ ke titik mati atas (TMA), kompresi udara akan dimulai. Ketika
piston mencapai titik mati atas (TMA), udara sudah berhasil dimampatkan
sehingga sushunya naik dna siap utnuk dilakukan pembakaran.

2. Langkah Usaha dan Buang

Gambar 12 Langkah Usaha dan Buang

Langkah usaha adalah proses terjadinya pembakaran. Langkah usaha akan


terjadi ketika piston mencapau titik mati atas (TMA) di akhir langkah
kompresi. Saat ini injektor akan mengabutkan sejumlah solar ke dalam
udara bertekanan tinggi tersebut. Hasilnya solar akan terbakar dengan
sendirinya. Solar dapat terbakar karena suhu pada udara yang dikompresi
melebihi titik nyala solar. Sehingga solar akan membara apabila
dimasukkan ke dalam udara bersuhu tinggi tersebut. Hasil dari
pembakaran itu akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong piston
bergerak ke titik mati bawah (TMB). Sebelum pistom mencapai titik mati
bawah (TMB), katup buang akan terbuka. Sementara proses pembuangan
gas sisa pembakaran dari mesin ke knalpot disebut langkah buang. Dalam
posisi ini lubang udara akan terbuka, karena posisi piston berada di bawah.
Sehingga udara yang dihembuskna oleh blower akan mendorong gas sisa
pembakaran untuk keluar melewati katup buang. Katup buang akan

15
16

tertutup saat piston akan kembali naik ke tiitk mati atas (TMA). Proses ini
akan terus berlanjut hibgga suplai solar dihentikan.

Prinsip Kerja Mesin Diesel 2 Tak


Pada mesin diesel 4 tak, terjadi 4 langkah, yaitu:

Gambar 13 Siklus Kerja Mesin Diesel

1. Langkah Hisap
Langkah hisap yaitu ketika torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke
titik mati bawah (TMB). Udara dihisap melalui katup atau saluran hisap.
Sehingga katup hisap dalam kondisi membuka sedangkan katup buang
dalam kondisi tertutup.

2. Langkah Kompresi
Ketika torak atau piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) menuju titik
mati atas (TMA), udara murni tersebut dipampatkan atau dikompresikan
seiring dengan bergeraknya katup ke titik mati atas (TMA). Posisi katup
hisap dan katup buang tertutup. Langkah kompresi ini akan menyebabkan
suhu udara dan tekanan udara meningkat atau naik drastis.

3. Langkah Usaha
Meneruskan langkah kompresi, kemudian beberapa derajat sebelum piston
mencapai titik mati atas (TMA), bahan bakar solar disemprotkan atau

16
17

diinjeksikan oleh pengabut ke dalam ruang bakar sehingga bercampur


dengan udara bertekanan tinggi dan suhu tinggi tadi, maka terjadilah
pembakaran. Pada langkah usaha ini, piston mulai bergerak dari titik mati
atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB) akibat adanya dorongan hasil
ledakan proses pembakaran. Pada saat terjadi pembakaran, katup hisap dan
katup buang akan menutup. Namun di akhir atau menjelang akhir langkah
usaha, katup buang mulai membuka.

4. Langkah Buang
Ketika piston akan sampai atau menjelang sampai di titik mati bawah
(TMB), katup buang mulai terbuka sehingga gas sisa hasil pembakaran
terbuang dan kemudian piston bergerak lagi dari titik mati bawah (TMB)
ke titik mati atas (TMA) mendorong gas sisa pembakaran keluar sehingga
bersih dari gas sisa pembakaran.

17
III. PENUTUP

KESIMPULAN

Prinsip fisika yang digunakan dalam kapal laut antara lain hukum kesetimbangan,
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Cara Kerja Mesin Diesel 2 Tak. Diakses dari


https://www.autoexpose.org/2018/03/cara-kerja-mesin-diesel-2-tak.html
pada 23 Oktober 2018

Barata, Putu Adi. 201. Mesin Diesel Kapal. Diakses dari


https://www.academia.edu/13101475/Mesin_Diesel_Kapal?
auto=download pada 21 Oktober 2018

Setiawan, Adi. 2011. Prinsip Fisika dengan Kapal Laut. Diakses dari
https://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Awr9DWa8Ks9bKAUA
Z0tXNyoA;_ylu=X3oDMTEyamNxZmtrBGNvbG8DZ3ExBHBvcwM4B
HZ0aWQDQjQ4NTNfMQRzZWMDc3I-?
qid=20111125054015AAZZRzE&p=prinsip%20fisika%20dengan
%20kapal%20laut pada 22 Oktober 2018

Wahyuddin, Mohamad.2011.Pengenalan Mesin Penggerak Kapal. Diakses dari


http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/02/pengenalan-mesin-penggerak-
kapal.html pada 22 Oktober 2018

Wulandari, Echa. 2015. Prinsip Archimedes dan Newton. Diakses dari


http://artikelfisikamantap.blogspot.com/2015/12/prinsip-archimedes-dan-
newton-pada.html pada 22 Oktober 2018

Yuni, 2017.Kenali Bagian-bagian Kapal Laut. Diakses dari


http://kisahyd.blogspot.com/2017/10/kenali-bagian-bagian-kapal-laut.html
pada 23 Oktober 2018

Muchta, Amrie. 2018. Cara Kerja Mesin Diesel. Diakses dari


https://www.autoexpose.org/2018/03/cara-kerja-mesin-diesel-2-tak.html
pada 22 Oktober 2018
LAMPIRAN
PERTANYAAN DISKUSI

1. Anisa Apriyani Putri (1613022037)


Apakah prinsip kerja dari semua kapal laut sama?
Jawaban:
Kebanyakan kapal laut memiliki prinsip kerja yang sama. Prinsip kerja yang
sama disebabkan kebanyakan kapal memiliki jenis mesin yang sama, yaitu
mesin diesel. Namun untuk beberapa kapal laut, ada yang tidak menggunakan
mesin, seperti kapal barang. Dimana kapal barang tersebut tidak memiliki
mesin, namun kapal tersebut ditarik oleh kapal fungsional agar dapat
bergerak. Jadi prinsip kerja kapal laut juga dapat bergantung dengan jenis
kapal laut tersebut.

2. Iga Pramudia Wati (1613022015)


Pada saat kapal melaju, bagaimana gerak dan posisi dari proppeler jika
berjalan di permukaan air?
Jawaban:
Pada saat kapal melaju, propeler digunakan untuk memberikan dorongan
kepada kapal sehingga kapal dapat maju. Posisi propeler harus seimbang di
permukaan air, propeler tidak boleh terlalu dekat dengan permukaan air
karena dorongannya akan kurang kuat karena ada dorongan atau gaya yang
terbuang ke permukaan laut. Dan jika terlalu dalam , maka dorongannya akan
berat karena tekanan air menyebabkan propeler lebih sulit untuk berputar, hal
ini dapat dianalogikan dengan mainan anak (boneka bebek yang dapat
berjalan di permukaan air yang pada bagian bawahnya terdapat pemutar
/propeler). Jika kapal berbelok atau berputar, maka posisi propeler akan lebih
dalam ke air karena dorongan akan dikurangi jika kapal akan bergerak seperti
rem.

Anda mungkin juga menyukai