Berita hoax adalah bukan hal yang baru, jika ditinjau secara historis ketika
Nabi Adam AS dikeluarkan oleh Tuhan dari surga akibat terpengaruh dari bisikan
syaitan, begitupun dimasa Rasulullah SAW, banyaknya berita bohong yang
disebarkan oleh Abu Lahab, Abu Jahal yang mempengaruhi masyarakat di Jazirah
Arab saat itu. Dampak dari menyebarnya informasi bohong yang nge-trend
disebut hoax ternyata lebih dahsyat dari bom yang diledakkan di suatu kawasan.
Jika bom tersebut di ledakkan disuatu tempat, maka yang akan punah adalah satu
generasi beserta lingkungan saat itu. Namun kedahsyatan efek hoax mampu
merusak bukan hanya satu generasi tetapi mampu merusak banyak generasi
bahkan berabad-abad lamanya. Seperti halnya hoax yang dilakukan Abdullah bin
Saba, dengan umat Islam dikalangan Syi’ah sebagai korbannya. Berabad-abad
mereka membenci serta memusuhi sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu BakarAs-
Shidiq, Umar Bin Khatab, dan Usman Bin Affan, bahkan Aisyah istri Nabi pun
dituduh berselingkuh. Begitu dahsyatnya efek yang ditimbulkan hoax, jauh
1
Christiany Juditha, “Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya
Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation”, Jurnal Pekommas, Vol. 3,
No.1, April 2018, Hlm.32
2
Iffah Al Walidah, “Tabayyun Di Era Generasi Millennial”, Jurnal Living Hadis, Vol. 2
No.1, Oktober 2017, Hlm.324
sebelumnya Rasulullah SAW memberikan pelajaran pada umatnya pentingnya
mengecek kebenaran informasi yang kita terima secara individu atau yang sudah
beredar di masyarakat. Rasulullah prihatin dengan kabar bohong karena hal ini
akan membawa kehancuran umatnya baik dalam bentuk laten maupun yang dapat
diamati secara nyata. Dalam Al-Qur’an sudah memperingati kepada manusia
mengenai berita bohong di surat alhujurat (49): 6 yang berbunyi: “Hai orang-
orang yang beriman jika datang kepada kamu seorang yang fasik membawa suatu
berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang
menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal”.