Anda di halaman 1dari 4

Pasar (Market) di Rumah Sakit & Provider layanan kesehatan masa depan di Era

Marketing Digitalizasi

Pada era globalisasi pasar rumah sakit dan provider layanan kesehatan terjadi
perubahan pasar yang sangat besar, biasanya terjadi hubungan antara dokter dengan pasien
ataupun Rumah Sakit sekarang berubah menjadi “mass Market”, dimana customer dalam
jumlah besar bisa kita raih dengan biaya yang efisien melalui media media online, maupun
internet. Produk dan jasa di rumah sakit saat ini telah terstandarisasi sehingga dapat diterima
oleh pasar meskipun belum sempurna, pemasaran melalui media elekktronik merupakan
tuntutan pasar saat era digitalisasi ssat ini, bagi yang rumah sakit dan provider layanan
kesehatan yang tidak mampu berubah ke arah digitalisasi atu masih bertahan dengan cara lama,
tidak akan mampu meraih pasar dengan baik.

Cara manajemen rumah sakit dan provider layanan kesehatan dalam menghadapi MEA

Dengan dibukanya pasar bebas MEA Rumah Sakit dan provider layanan kesehatan akan
menghadapi persaingan dengan orang asing di dunia kerja, ekonomi global terutama Asean dan
kebijakan- kebijakan Asean akan berpengaruh terhadap Rumah Sakit atau pun provider layanan
kesehatan, artinya tidak hanya dilihat secara nasional tetapi harus dilihat secara global
khususnya Asean. Rumah Sakit saaat ini harus mengikuti konsep kajian Analisis Lingkungan
Bisnis(ALB). Dimana langkah –langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

1. Mengkaji dan menganalisis Faktor Lingkungan Ekonomi


2. Mengkaji dan menganalisis Faktor Lingkungan non Ekonomi

Secara garis besar klasifikasi dimensi lingkungan eksternal kegiatan usaha kesehatan yang
harus di analis dan dikaji adalah:

1. Perekonomian global dan kerjasama inernasional

Kegiatan operasional perusahaan domestik dan swasta asing di Indonesia tidak dapat
melepaskan dirinya dari kondisi dan perkembangan perekonomian global dan regional
yang terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Setiap perubahan ekonomi
dinegara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang akan mempengaruhi gerak
ekonomi negara kita.

Faktor-faktor global yang harus dimonitor antar lain; Globalisasi pasar,Siklus kegiatan
ekonomi, Perkembangan harga minyak, Perkembangan harga berbagai komoditi
pertanian dan barang olahan industri, Perubahan program pembangunan ekonomi di
negara industri utama,Perubahan selera dan permintaan musiman, Isu dan
perkembangan Kebijakan ekonomi utama dan perjanjian kerjasama internasional.

2. Pembangunan dan perekonomian nasional

Kita perlu senantiasa memonitor gejolak perekonomian nasional , karena faktor-faktor


ini secara langsung dapat mempengaruhi realisasi pencapaian target bisnis, mutu
business process dan pencapaian tolak ukur kinerja perusahaan secara berkelanjutan. .

Adapun Indikator Ekonomi Utama Yang Menggambarkan Tingkat Kesehatan


Perekonomian adalah; Tingkat Inflasi dan Harga Kebutuhan Pokok dan BBM,Tingkat
Bunga Simpanan dan Kredit, Defisit atau Surplus Neraca Perdagangan, Anggaran
Belanja Pemerintah, Tingkat Tabungan Perusahaan/Perseorangan,Pendapatan Nasional
/ Daerah dan Daya Beli Konsumen

3. Politik,Hukum dan perundang-undangan

Rumah sakit atau provider layan kesehatan minimal harus mengetahui berbagai isu dan
permasalahan dalam bidang politik dan perundang-undangan seperti : sistem kabinet
pemeritahan, ancaman teroris, kegiatan politik mejelang pemilu, aktifitas partai ,
pemberantasan korupsi, sistem birokrasi dan lain-lainnya

4. teknologi

Perkembangan teknologi akan berpengaruh terhadap persaingan pelaku bisnis.

5. Isu demograsi, sosial dan budaya ekonomi

Pertimbangan aspek demografi, sosial dan budaya dalam kajian ALB mencakup
seluruh perkembangan karakteristik demografi penduduk, urbanisasi, migrasi
musiman, perilaku etnis dan adat istiadat, struktur sosial, pola gaya hidup masyarakat
kota, persepsi konsumen, pola pembelian konsumen Indonesia, konflik sosial, aspek
pencemaran lingkungan alam, kelanjutan lingkungan hidup dan masih banyak faktor
lainnya untuk disebutkan satu persatu. Pola gaya hidup konsumen mungkin akan
bervariasi antar wilayah tergantung pada latar belakang kebudayaan etnis, demografi,
agama, pendidikan dan lokasi geografi.

Resiko dan tantangan MEA bagi Manajemen Rumah Sakit dan Provider Layanan
Kesehatan

1. Kesenjangan antara kebutuhan akan kesehatan dan sumber daya yang tersedia semakin
besar,kebutuhan kesehatan secara kuantitatif dan kualitatif sangat meningkat. Sehingga
dibutuhkan lebih banyak sumber daya kesehatan (health resources) yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang meningkat itu. Sedangkan, sumber daya
untuk itu (SDM, dana, sarana, ilmu dan teknologi, manajemen, material kesehatan,
obat, dll) terbatas dan resikonya akan semakin banyak customer berobat keluar negeri.
2. Di dalam rumah sakit, tantangan itu muncul dari konsumen atau pasien, sebab pemakai
jasa sudah lebih tinggi lagi tuntutan akan pelayanan yang baik dan bermutu. Konsumen
atau pasien sudah terbiasa “dimanjakan” oleh industri barang atau jasa lain yang sudah
terlebih dahulu menempatkan “kepuasan pelanggan” sebagai fokus utama dalam
pelayanan. Selain itu, akibat globalisasi konsumen juga dapat dengan mudah
mendapatkaninformasi tentang pelayanan kesehatan dari luar negeri. Sehingga mereka
mudah untuk membanding-bandingkan.
3. Rumah sakit kecil yang tidak punya modal besar akan sulit berkembang, sehingga
akhirnya akan bergabung dengan corporate.
Mengelola Pasar RS di era MEA & Globalisasi

Rumah sakit harus melihat perkembangan pasar secara global bukan hanya bertolak ukur dari
sisi nasional, perubahan terhadap marketing selalu harus di antisipasi

Adapun langkah- langkah yang dapat dilakukn dan\lam mengelola pasar RS di era MEA dan Globalisasi
antara lain :

1. Mengikuti perubahan pemasaran dari metode yang lama ke dunia digital , dimana pelanggan
akan menjadi mass markets, sehingga pemasaran yang efisisen melalui media masa, internet
harus dilakukan.
2. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan, karena customer akan mudah mengakses pelayan
kesehatan sesuai keinginan mereka, dengan harga yang cukup logis sesuai kualitas pelayanan
kesehatan.
3. Harus mampu mengadaptasi teknologi secara global
4. Pemasaran customer relationships dengan komunkiasi dua arah dimana, ada situs web, pesan
pesan melalaui media sosial dengan memperhitungkan etika pemasaran Rumah sakit
5. Berfokus pada marketing Objektif
6. Membangun loyalitas konsumen (Building Customer Loyalty), seperti menciptakan komunitas
, member dan kenyamanan yang ekstra

Anda mungkin juga menyukai