Bab 1-2 Laporan Industri PKL Apoteker
Bab 1-2 Laporan Industri PKL Apoteker
BAB I
PENDAHULUAN
secara langsung terutama pada kondisi yang dibutuhkan. Oleh karena itu
Indonesia mulai per 1 Januari 2006. CPOB 2006 ini merupakan salah satu
(2).
adalah pedoman yang wajib bagi industri farmasi dalam pembuatan obat
(2).
1
2
Holi Pharma Bandung, PT. Bio Farma (Persero) Bandung, PT. Kimia
Pharmaceuticals Jakarta
Farma.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger
4
5
yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat
Logo dari PT. Bio Farma Tbk. terdapat pada gambar berikut:
Sertifikat yang telah diterima PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant
Bandung :
2. Sejak 1999 menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9002 : 1994 dan
manufaktur farmasi
5. Sertifikat produk kina sulfat dan kina HCl dari Eropa (EDQM)
2. Produk Generik
c. Serbuk: Garamoralit
II.1.6 Penerapan Aspek CPOB di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant
Jakarta (3,6,9)
a. Manajemen Mutu
Aspek Manajemen Mutu PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta
telah memenuhi CPOB. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta
memiliki Bagian Pengelolaan Mutu yang terdiri atas Pemastian Mutu dan
b. Personalia
tugasnya, juga memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik sehingga
untuk karyawan lama maupun baru, untuk menjamin agar para karyawan
d. Peralatan
mutu tiap produk terjamin secara seragam dari batch ke batch, serta
kualifikasi kinerja. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan dalam CPOB.
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta telah mengatur sanitasi
tamu.
f. Produksi
prosedur yang telah ditetapkan. Pada bagian produksi kerja dimulai dari
Setiap proses produksi suatu produk diberikan suatu kode batch sebagai
tentukan.
Tbk., oleh karena itu perlu sekali dilakukan pengawasan sejak bahan
awal, produk antara produk ruahan dan produk jadi. Setiap tahapan di
buat berita acara yang akan dilaporkan kepada Badan POM. Semua
jumlah produk rusak, rendemen yang diteliti dan kegiatan lainnya perlu
g. Pengawasan Mutu
PT. Kimia Farma telah melakukan inspeksi diri secara rutin yang
audit eksternal seperti BPOM sehingga lebih objektif. Proses inspeksi Diri
ULS. Dari ULS produk kembalian dikirim ke gudang Plant Jakarta. Setelah
jadi. Bila ditolak, maka PPPI akan membuat Surat Pengembalian Barang
j. Dokumentasi
prosedur dan catatan inspeksi diri, pedoman & catatan pelatihan CPOB
bagi karyawan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta telah
obat. Selain itu, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta
dengan industri lain ini diatur dengan kontrak tertulis agar tidak terjadi
misalnya pada sediaan kapsul dan sirup kering beta laktam seperti PT.
Seluruh alat yang digunakan pada PT. Holi Pharma telah melalui tahap
tahun 2001. Dalam kurun waktu sepuluh tahun Ferron berhasil menjadi
IHPA + IPA 2010, IMS Audit). Hal ini telah dicapai melalui upaya yang
masyarakat.
Sebagai bagian dari Dexa Group, Ferron tidak hanya berbagi etika
kerja dan nilai-nilai inti, tapi juga menikmati dukungan yang kuat dari
14
berkesinambungan.(4)
sebagai berikut :
Saat ini, lebih dari 100 produk kami dibawa oleh lima lini usaha. Lini
Opta terdiri dari produk optalmik dan sebagian besar melayani dokter
mata. Lini Derma terdiri dari produk dermatologi dan cosmoceutical. Lini
7,8,9)
a. Manajemen Mutu
Manajemen Mutu sesuai dengan CPOB 2012. Hal ini terbukti dari adanya
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO (International
Mutu di PT. Ferron Par Pharmaceuticals sudah terjamin. Selain itu, PT.
16
untuk produk freeze dry injeksi Vancomycin lyomark yang diproduksi di lini
steril.
b. Personalia
dengan baik sesuai dengan alur produksi. Dinding dan lantai dilapisi
d. Peralatan
rutin.
disediakan pelindung diri, seperti tutup kepala, tutup mulut, sarung tangan
f. Produksi
baik.
18
g. Pengawasan Mutu
PT. Ferron Par Pharmaceutical memiliki program inspeksi diri dan audit
mutu. Dimana program ini dilakukan 2 kali dalam setahun sesuai dengan
guna untuk menilai kesesuaian segala aspek yang berkaitan dengan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan juga untuk menjamin kualitas
Produk Kembalian
setiap Bets (Batch). Bila dari hasil pengujian stabilitas diketahui bahwa
produk tidak layak untuk digunakan baik dari segi fisik maupun kimia,
maka produk dari Bets (Batch) yang sama yang telah beredar di lapangan
juga dilakukan penguijian secara fisik dan kimia. Jika memang terbukti
karena alasan fisik maupun kimia, maka produk tersebut segera ditarik
j. Dokumentasi
dokumen kerja yang telah dibuat oleh PT. Ferron Par Pharmaceutical.
Validasi Pembersihan.
PT. Holi Pharma berdiri pada tahun 1968, yang semula bernama
menempati bangunan tiga lantai dengan luas bangunan sekitar ± 1000 m².
dengan share holder pada saat itu adalah PT. Barito Budi Pharmindo
Direktur. Distributor pada saat itu adalah PT. Surya Sarana manunggal
dengan alamat Jl. Cempaka Putih Tengah No. 10 Jakarta Pusat. Pada
bulan Mei tahun 2007, kepemilikan berpindah dan dipimpin oleh Bapak
periodik harus mengikuti standar CPOB, maka pada bulan Mei tahun
Holi Pharma terus berupaya dari waktu ke waktu terus meningkatkan jenis
pelanggan akan produk dengan kualitas yang baik dengan jenis yang
cukup beragam oleh karena itu kebijakan segmen pasar Obat Generik
Pilar yaitu
1. Mengutamakan kualitas
4. Peningkatakan efisiensi.
Logo dari PT. Holi Pharma Tbk. terdapat pada gambar berikut:
dan suspensi.
sudah tidak dapat dielakkan lagi. Untuk itu, PT. Holi Pharma
Adapun sertifikat CGMP dan CPOB terkini PT. Holi Pharma, yaitu:
2011.
a. Manajemen Mutu
4. Dokumentasi
Kembalian
6. Inspeksi diri
b. Personalia
Aspek personalia PT. Holi Pharma telah sesuai dengan CPOB 2006
karyawan sehat secara fisik dan mental dalam menjalankan tugas. Selain
sesuai dengan CPOB 2006 yang ditandai dengan bangunan yang diatur
26
permukaan bagian dalam (dinding, lantai dan langit-langit) licin dan bebas
menahan kotoran. Selain itu, tata letak ruang diatur sedemikian rupa untuk
d. Peralatan
sehingga mutu yang dirancang untuk tiap produk obat terjamin secara
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi pada PT. Holi Pharma telah
f. Produksi
1. Bahan awal
bahan dicatat dalam suatu catatan harian (log book) yang meliputi
2. Validasi Proses
Sistem penomoran batch dan lot di PT. Holi Pharma secara rinci
atau produk jadi dapat dikenali dengan nomor batch atau lot. PT. Holi
Penerapan aspek ini di PT. Holi Pharma telah sesuai dengan CPOB.
j. Dokumentasi
proses produksi obat serta kegiatan evaluasi yang perlu dilakukan dalam
pembuatan obat.
seperti sirup kering beta laktam. Hal ini karena belum tersedianya fasilitas
dalam prosesnya.
Seluruh alat yang digunakan pada PT. Holi Pharma telah melalui tahap
baik.
beberapa jenis vaksin lainya seperti vaksin DTP, BCG dan anti sera. Bio
31
anti sera yang bermutu tinggi serta berdaya saing kuat yang didukung
pasar domestik dan global yaitu: (1) Pasar pemerintah untuk memenuhi
sasaran utama sekitar 5 juta bayi yang lahir setiap tahun, 27,6 juta anak
1890-1894
1895-1897
1898-1899
1899-1917
H. Nijland.
1918-1923
1923
1924-1942
Otten.
1942-1945
Pada saat Jepang berkuasa, nama lembaga ini kembali diubah menjadi
Cacar dan Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi.
1946-1949
1950-1954
1955-1960
1961-1977
1978-1996
usaha Bio Farma resmi menjadi Persahaan Umum Bio Farma dengan
1997-sekarang
Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal denagn PT. Bio Farma (Persero)
Menjadi produsen vaksin dan antisera kelas dunia yang berdaya saing
global.
kebutuhan pasar.
a. Profesional
b. Integritas
c. Transparan
d. Akuntabel
36
dipertanggungjawabkan.
Logo dari PT. Bio Farma Tbk. terdapat pada gambar berikut:
1. Kerjasama
Dalam hal teknologi produksi vaksin dan sera, kualitas dan keunggulan
produk PT. Bio Farma telah diakui secara internasional. Hal ini karena PT.
Hib.
SIPV dan uji pengawasan mutu dengan metode uji MAPREC dan
transgenic mice.
37
vaksin Rotavirus.
2. Prestasi
inovasi.
ini teknologi produksin vaksin dan sera PT. Bio Farma telah
Pharmaceutical terbaik.
3. Sertifikasi
1994. Tahun 1997, PT. Bio Farma mendapatkan pengakuan dari WHO
untuk produksi vaksin virus yaitu vaksin polio dan campak. Tahun 2000,
produksi vaksin virus. Bulan Juli 2001, PT. Bio Farma mendapatkan
WHO sehingga PT. Bio Farma dalam memasok vaksi TT dalam kemasan
Sertifikasi yang terbaru dari PT. Bio Farma adalah sertifikasi ISO
Produk vaksin (untuk bakteri dan virus) yang diproduksi PT. Bio
Tetanus Toxoid (TT), Difteri Tetanus (DT), Jerap DT, Jerap Td (untuk anak
DTP-HB (Combo), DTP-HB-Hib (Pentabio), Flubio, Bio TT, Bio Td. Produk
serum yang dihasilkan meliputi, Serum Anti Difteri, Serum Anti Tetanus
(ATS), Serum Anti Bisa Ular (ABU), Serum Anti Difteri (ADS). Produk
a. Manajemen Mutu
maupun internal.
teknologi.
PT. Bio Farma juga telah menerapkan sistem manajemen resiko mutu.
terlepas dari berbagai risiko, baik yang berada di bawah kendali maupun
di luar kendali perusahaan. Oleh karena itu, risiko tidak boleh diabaikan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari praktik tata kelola yang baik.
masa sekarang atau masa yang akan datang, dan meminimalkan potensi
kerugian.
b. Personalia
memiliki dinding dan lantai yang dilapisi dengan epoksi, kedap air, tidak
yang dimiliki telah memenuhi persyaratan dalam CPOB 2012, yang terdiri
atas ruang kelas A, B, C, dan D yang dilengkapi dengan laminar air flow
Sistem tata udara juga diatur sedemikian rupa dan telah memenuhi
d. Peralatan
produksi, masker, topi, penutup rambut, sarung tangan dan sepatu khusus
f. Produksi
yang dikeluarkan oleh PPIC, dimana formula dan proses telah divalidasi
konsumen.
g. Pengawasan Mutu
pengembangan produk.
Inspeksi diri yang dilakukan intern PT. Bio Farma untuk memastikan
dilakukan oleh tim yang sudah terkualifikasi. Audit dilakukan minimal dua
kali dalam setahun atau jika ada kegagalan produk terus menerus, terjadi
penarikan produk.
j. Dokumentasi
ketika ada revisi baru maka QA service dapat menarik dengan cepat
dilakukan PT. Biofarma yaitu adanya protap, catatan bets, catatan metode
45
pengujian, catatan sanitasi dan higiene, riwayat lengkap dari setiap bets
atau lot dari suatu produk dan dokumen lain telah sesuai dengan CPOB.
bahan baku dalam proses produksinya yang dikenal dengan istilah vendor
tiga tahap, yaitu tahap seleksi, tahap audit, dan tahap kualifikasi.
Seluruh alat yang digunakan pada PT. Bio Farma telah melalui tahap
alat, proses dan personil harus dipastikan sesuai dengan ketentuan dan
Direktur Utama
Kepala Divisi Produksi Kepala Divisi Pengawasan Kepala Divisi Akuntansi & Kepala Divisi Penjualan
Vaksin Bakteri Mutu Anggaran Ekspor
Kepala Divisi Teknik & Kepala Divisi Surveilans & Kepala Divisi Pelayanan
Kepala Divisi Logsitik
Pemeliharaan Evaluasi Produk Jasa