Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ila ‘Izzatil Karimah

Nim : 201701025
Tugas Metodologi KTI

1. Alat Ukur Hipertensi dengan gangguan pola tidur


Evaluasi dalam keberhasilan deret waktu sesuai batas
waktu yang ditetapkan dengan pedoman menggunakan
indikator. Untuk cara menilai pola tidur pasien melalui
wawancara dan observasi yang dilakukan dengan menggunakan
NOC:
a. Metode wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan informasi dari pasien
wawancara ini juga disebut sebagai riwayat keperawatan.
Jika wawancara tidak dilakukan ketika pasien masuk fasilitas
kesehatan, wawancara ini dapat disebut sebagai wawancara
saat masuk. Ketika seorang dokter mengumpulkan informasi
ini maka dengan tim untuk mengukur tekanan darah atau
hasil yang sudah ada awal masuk. Pasien ditanya apakan
masih merasakan ada kesulitan dalam tidurnya.
b. Metode Observasi
Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini,
observasi yang dilakukan seperti observasi tanda-tanda vital
pada pasien hipertensi yang biasanya didapatkan peningkatan
tekanan darah, denyut nadi biasanya meningkat seirama
dengan peningkatan tekanan darah. Observasi pola tidur
pasien tersebut
Normal : Nilai 3
Sedikit terganggu : Nilai 2
Terganggu : Nilai 1
Kemudian kesimpulannya pola tidur mengunakan alat
ukur, yaitu:
Pola tidur baik : 15
Pola tidur sedang : 10-14
Pola tidur buruk : 5-9 (Nurjannah & Tumanggor, 2013).

2. Kuesioner yang digunakan adalah The Pittsburgh Sleep Quality


Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur yang terdiri dari 7
komponen antara lain:

No. Nama pengukuran Penilaian


1. Data subjektif dari pasien
2. Latensi tidur
3. Gangguan tidur
4. Kebiasaan penggunaan obat-obatan
sebelum tidur
5. Lamanya tidur
6. Efisiensi tidur
7. Aktivitas yang dapat menganggu
tidur

Keterangan:
0: kualitas tidur yang sangat baik
1: kualitas tidur yang baik
2: kualitas tidur yang buruk
3: kualitas tidur yang sangat buruk
Nilai-nilai tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan penilaian
secara keseluruhan berkisar 0-21. Nilai yang lebih tinggi
mengindikasikan kualitas tidur yang lebih rendah atau sangat
buruk (Lumantow, Rompas, & dkk, 2016).
Lumantow, I., Rompas, S., & dkk. (2016). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah
diDesa Tombosian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat. e-journal Keperawatan (e-
Kp) .
Nurjannah, I., & Tumanggor, R. D. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC).
Indonesia: united Kingdom.

Anda mungkin juga menyukai