Teori Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan
Teori Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan
Keperawatan
Post author
By Ivony
Post date
Baca juga:
Komunikasi Gender
Komunikasi Massa
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Organisasi
Baca juga:
Filsafat Komunikasi
Psikologi Komunikasi
Sosiologi Komunikasi
Terjadinya perubahan dalam diri pasien dalam bentuk kesadaran diri serta penerimaan
diri yang diikuti peningkatan akan penghormatan diri, sehingga pasien terhindar dari
rasa stress dan depresi akibat penyakit kronis yang dideritanya. (baca: Model
Komunikasi)
Pasien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain, sehingga memiliki
kemampuan dalam membina hubungan intrapersonal yang tidak superficial serta
saling bergantung.
Meningkatkan fungsi dan kemampuan pasien dalam mencapai tujuan dan penetapan
tujuan yang realistis, sesuai dengan kemampuan pasien. Tidak terlalu tinggi (ideal)
atau terlalu rendah (rendah diri).
Meningkatnya integritas diri pasien, dan kejelasan akan identitas dirinya. Biasanya
pasien menggalami gangguan identitas personal, dan rendah diri. (baca: Jenis Metode
Penelitian Kualitatif)
Baca juga:
B. Tidak mudah dipengaruhi masa lalu pasien dan masalalu perawat sendiri
Seseorang tidak akan mampu berbuat yang terbaik saat ini, jika dia masih dihantui oleh
penyesalan masa lalunya. Perawat yang memiliki segudang masalah dan ketidakpuasan
dalam hidupnya, akan sulit untuk dapat membantu pasien, sebelum dia sendiri menyelesaikan
masalah pribadinya tersebut.
dengan sikap empati, perawat akan mampu merasakan dan memikirkan masalah yang dialami
pasien dari sudut pandang klien. Namun perawat tidak larut dalam masalah tersebut, sehingga
dapat melihat masalah secara objektif dan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah.
(baca: Konvergensi Media)
Penerimaan yang tulus dari perawat akan membuat pasien merasa aman dan nyaman,
sehingga hubungan terapeutik dapat berjalan dengan baik. Perawat hendaknya tidak
memberikan penilaian atau kritik terhadap pasien, karna itu menunjukkan bahwa perawat
tidak menerima pasien apa adanya. (baca: Fotografi Jurnalistik)
Prinsip Lainnya:
Baca juga:
Baca juga:
Teori Pers
Kode Etik Wartawan
Literasi Media
Tahap ini selalu dilakukan ketika dikalukan pertemuan dengan pasien. Tujuannya untuk
memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat. Dalam tahap ini mperawat
membina rasa saling percaya, menggali pikiran dan perasaan pasien,meindentifikasi masalah,
dan merumuskan tujuan interaksi.
Tahap Kerja:
Tahap ini merupakan inti proses komunikasi terapeutik. Dalam tahap ini perawat dituntut
untuk dapat membantu klien menyampaikan perasaan dan pikirannya, lalu menganalisis
pesan yang disampaikan serta respon pasien dan mendefinisikan masalah yang dihadapi
pasien serta mencari pemecahan masalahnya.
Tahap Terminasi:
Tahap ini dibagi dua, yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara
merupakan akhir sesi pertemuan dimana perawat dan pasien masih akan bertemu kembali di
sesi pertemuan lain. Terminasi akhir dilakukan perawat setelah semua proses keperawatan
telah selesai dilaksanakan. Dalam tahap ini perawat mengevaluasi pencapaian tujuan
interaksi, serta tindak lanjutnya (untuk terminasi sementara).