Anda di halaman 1dari 7

2.

4 DIFUSI PADA SOLIDS

A. Karakteristik difusi pada Padatan

Dikatakan difusi padat jika terjadi perpindahan molekul padatan dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita melakukan perendaman buah
dengan larutan gula dalam pembuatan manisan buah. Selama perendaman selain terjadi
difusi air dari lingkungan luar ke dalam buah juga terjadi difusi molekul gula (molekul
padatan) ke dalam buah dan ini berarti difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan
manisan buah ini. Selama ini batasan antara kapan terjadinya difusi air dengan difusi
padatan masih belum jelas karena prosesnya sering terjadi bersamaan dan susah untuk
dibedakan.

Berikut merupakan karakteristik yang dimiliki difusi pada padatan:


 Perpindahan molekul padatan terjadi dari konsentrasi tinggi ke konsetrasi yang lebih
rendah
 Difusi padatan sering terjadi secara bersamaan dengan difusi cairan
 Terdapat 2 jenis difusi zat padat yaitu difusi vacancy/kosong dan difusi interstisial.

B. Contoh Penerapan Difusi pada Padat dalam Industri


 Reaksi hydrocracking dengan catalyst amorph /zeolite
Hydrocracking merupakan proses mengubah umpan berupa minyak berat menjadi
produk-produk minyak yang lebih ringan dengan kehadiran hydrogen dengan bantuan
katalis dan menggunakan tekanan tinggi (hingga 100 s/d 200 kg/cm2; umumnya 175
kg/cm2) dan temperatur medium (290 s/d 454 oC). Katalis yang digunakan saat terjadi
proses difusi adalah dengan menggunakan katalis amorph/zeolite dimana zeolit
memiliki tingkat kefektifan yang tinggi. Zeolit merupakan senyawa zat kimia alumino-
silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium. Secara umum, zeolit
memiliki molekular sruktur yang unik dimana atom silikon dikelilingi oleh 4 atom
oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. Zeolit dalam
proses pirolis akan memberikan perambatan suhu yang cepat dan stabil pada biomassa
dikarenakan adanya kandungan alumina pada zeolit, sehingga dengan adanya proses
tersebut suhu akan memutus rangkaian struktur kimia pada biomassa. Proses
pemecahan hidrokarbon terjadi dikarenakan adanya peran struktur pori-pori pada zeolit.
Karena pori inilah yang berperan untuk memilah secara spesifik dalam menyerap
molekul tertentu dan menolak molekul lainnya
 Pencelupan warna pada kain CDP (Cationic Dyeable Polyester) di Industri
tekstil

Serat CDP (Cationic Dyeable Poliester) adalah serat poliester yang dimodifikasi,
yang dapat dicelup dengan zat warna kationik. Serat CDP merupakan serat kopoliester
yang dihasilkan dari kopolimerisasi komponen ketiga yang dapat mengikat zat warna
kationik. Komponen ketiga ini ditambahkan pada asam tereftalat dan etilena glikol
sebagai komponen utamanya, dan dapat direaksikan ke dalam rantai poliester.
Komponen ketiga yang biasa ditambahkan ini adalah asam sulfolsoftalat, yang
mulai dikenalkan pada tahun 1960 oleh Du Pont. Oleh karena itu CDP dapat dicelup
dengan zat warna disperse dan atau dengan zat warna kationik.Pencelupan pada
umumnya terdiri dari melarutkan atau mendispersikan zat warna dalam air atau
medium lain, kemudian memasukkan bahan bahan tekstil kedalam larutan tersebut
sehingga terjadi penyerapan zw kedalam serat. Penyerapan zat warna kedalam serat
merupakan suatu reaksi endotermik dan reaksi keseimbangan. Beberapa zat pembantu
misalnya garam, asam, alkali, atau lainnya ditambahkan ke dalam larutan celup dan
kemudian pencelupan diteruskan hingga diperoleh warna yang dikehendaki. Proses
difusi yang dimaksud adalah pada saat Zat warna masuk kedalam serat dan bergerak
mengisi ruang-ruang kosong pada serat.

 Demineralisasi air umpan boiler dengan resine

Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika,


sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir
proses seperti gambar dibawah ini:
Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap dimana uap ini
berfungsi sebagai zat pemindah tenaga kaloris. Tenaga kalor yang dikandung dalam
uap dinyatakan dengan entalpi panas.

Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air
umpan boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler
antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada
peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengendap pada perpipaan dan peralatan proses serta
mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat
menyebabkan korosi pada peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan
kerak pada peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila
teroksidasi oleh oksigen

Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat
membentuk kerak pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan korosi boiler.

C. Peralatan yang Memanfaatkan Prinsip Difusi pada Cairan dan Cara


Kerja-nya

 Jet Dyeing
Gambar 1. Jet dyeing machine

Mesin pencelupan sistem jet (jet dyeing machine) adalah mesin yang digunakan
untuk mencelup kain dalam bentuk untaian (rope). Mesin ini dirancang untuk
meminimalisasi kekurangan yang kerap terjadi pada pencelupan menggunakan mesin
jenis winch, jigger maupun beam. Mesin jet dyeing dapat digunakan untuk proses
pretreatment (pengelantangan), pencelupan termasuk pencucian serta pembilasan.
Mesin jet dyeing sesuai untuk pencelupan berbagai jenis serat alam, serat sintetik,
campuran serat buatan dan elastan, serta pencelupan serat mikro (microfiber).
Pencelupan pada mesin jet dyeing dilakukan dengan sistem tubular tertutup. Saat proses
berlangsung, kain maupun larutan zat warna mengalami pergerakan atau agitasi
mekanik. Turbulensi terbentuk melalui bantuan jet untuk penetrasi zat warna dan untuk
mencegah kain agar tidak menyentuh dinding tabung. Mesin jet dyeing di desain secara
khusus untuk memastikan pertukaran kain dan larutan terjadi secara konsisten, sehingga
kerataan warna hasil pencelupan lebih terjamin dengan durasi waktu proses yang lebih
singkat. Hal tersebutlah yang membedakannya dengan proses pencelupan
menggunakan sistem batch seperti pada mesin jigger, winch dan beam. Pada mesin
jigger dan winch, hanya kain yang bergerak secara mekanik sedangkan larutan tidak
bersirkulasi. Pada mesin beam hal yang terjadi adalah sebaliknya, hanya larutan yang
bersirkulasi sedangkan kain tidak mengalami pergerakan.
 Kolom Demineralisasi

Gambar 2. Kolom demineralisasi multi stage

Demineralisasi air adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di


dalam air dengan menggunakan resin ion exchange. Air hasil proses demineralisasi
digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang
menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri
semikonduktor, dan juga industri farmasi.Ada dua tipe kolom resin yang umum
digunakan pada proses demineralisasi air. Keduanya adalah Single Bed dan Mixed Bed
Ion Exchange Resin. Single Bed berarti di dalam satu kolom hanya terdapat satu jenis
resin saja yakni kation resin saja atau anion resin saja. Sedangkan kolom Mixed
Bed berisi campuran resin kation dan anion.

 Kolom Reaktor

Gambar 3. Kolom reaktor


Reaktor merupakan alat utama pada industri yang digunakan untuk proses kimia
yaitu untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Reaktor dapat diklasifikasikan atas
dasar cara operasinya yang dikenal dengan reaktor batch,semi batch dan kontinyu.
Terjadinya kondensasi didalam tabung detektor karena adanya proses difusi sehingga
gas dan uap air terperangkap didalam tabung,akibatnya ada kecenderungan kelembaban
relatif (humidity) didalam tabung akan naik. Pada difusi dalam zat cair dengan zat padat
ini berlangsung secara terus menerus pada tabung detektor neutron.

D. Rumus Difusi pada Padatan

Persamaan untuk perpindahan massa secara difusi melalui zat padat juga masih tetap
menggunakan persamaan Hukum Ficks adalah sebagai berikut :

𝑑𝑐𝐴 𝑁𝐴 𝑑𝑥 𝐴
JA* = - D AB atau = -c D AB
𝑑𝑧 𝐴 𝑑𝑧

Dimana :

JA* = flux molar komponen A (kgmol A/detik.m2)

DAB = Difusivitas molekul dari molekul A ke B (m2/detik)

CA = konsentrasi zat A (kgmol/m3)

z = arah difusi (jarak) (m)

NA = Laju perpindahan massa (kgmol/detik)

A = luas permukaan (m2)

Adapun,berikut merupakan koefisien difusivitas yang terjadi pada solids :


E. Contoh Persoalan Difusi pada Padatan

Anda mungkin juga menyukai