1. Umur :
2. Jenis Kelamin :
3. Kebangsaan :
4. Tanggal kejadian :
5. Waktu kejadian :
6. Lokasi kejadian :
13. Mohon ambil dan unggah gambar dari tanda gigitan atau area yang terkena.
4. Pilih gambar ular serupa dari Galeri Gambar Ular dengan Kepentingan Medis dapat dilihat
dihttp://mstoxinology.blogspot.com/p/info.htmlatau di aplikasi INSAVE (link menyusul)
Kotak Kasus 3: Berikan diagnosis kerja
3.T63.03Toxic effect
Daftar riwayat of taipan
penyakit venom
yang diketahui:
T63.04Toxic effect of cobra venom
4. Daftar obat yang sedang dikonsumsi:
(untuk venom ophthalmiamasuk ke dalam kode diagnosis ini dengan menambahkan at regio
OD/OS)
5. Makanan terakhir yang dimakan:
T63.07Toxic effect of venom of other Australian snake
6.(ular Australasian
Bagaimana selain taipan
yang dirasakan dimasukkan
pasien sekarang?ke(keluhan
dalam kode ini dengan penambahan suspect ular
utama)
...)
T63.08Toxic effect of venom of other African and Asian snake
(ular Asia selain kobra dan coral dimasukkan ke dalam kode ini dengan penambahan suspect ular
... )
d. Tanda-tanda syok
e. Ptosis :
( minta pasien untuk melirik kebawah kemudian keatas dan observasi kelopak mata atas
berretraksi penuh atau tertinggal )
f. Oftalmoplegia
l. Respiratorik paradoksal
b. Ekimosis (lebam)
c. Rubor (kemerahan)
d. Edema (bengkak)
e. Perdarahan
f. Laserasi
g. Nekrosis
h. Lepuh
i. Bula
j. Ulkus
k. Pembesarandannyeritekanlimfonodialiranekstrimitasterkena.
l. Lainnya (mohonjelaskan):
Tabel 1: Progresi Skor Nyeri Pain Score Progression (PSP): VNRS*atau VAS**(0-10)
Kejadian Tiba Analgesia Tiba di IGD Analgesia Kondisi sekarang
diPuskesmas/ Y/T Y/T
Dokterumum
Waktu
Skor
Nyeri
*VNRS= Verbal Numeric Rating Scale
**VAS= Visual Analogue Scale
1. Sebuah parameter informative untuk meninjau bengkak yang nyeri dan progresif
2. Pertama: Tentukan batas plester Untuk digunakan sebagai batas proksimal edema yaitu tepi
distal ketepi distal plester penanda
3. Kedua: Palpasi batas paling proksimal bengkak dan tempelkan plester kecil pada batas paling
proksimal dari edema
4. Labeli waktu dan tanggal saat itu pada plester tersebut
5. Tentukan waktu interval tetap untuk meninjau progresi seperti tiap 2 jam atau 3 jam
6. Ukur jarak antara kedua tepi plester tiap interval tetap
7. RPP untuk interval tersebut sebaiknya dicatat dalam cm/jam
Tabel 3: Grafik Observasi Progresi Klinis Serial pada interval waktu tetap ( PSP = Pain Score
Progression, RPP = Rate of Proximal Progression, PKGB=Pembesaran Kelenjar Getah
Bening)
Tanggal Waktu GCS Nadi Tensi Napas SpO2 PSP RPP PKGB
(t/b) (am/pm) (3-15) (x/m) (mmHg) (x/m) (%) (0-10) (cm/jam) Y/T
Table 4: Hasil Darah Serial (tiap 4-6 jam untuk 24 jam pertama atau setelah pemberian Anti
Bisa)
Tanggal Waktu 20WBCT WBC HB PLT PT APTT INR CK