Anda di halaman 1dari 6

PELAPORAN DAN PENCATATAN LAPORAN INSIDEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman : 1/6

Tanggal Terbit :
Ditetapkan,
Direktur RS,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Ruly Sjambali, FCN., SpGK(K)., M.Kes

PENGERTIAN 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit


membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah


setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC).

3. Insiden adalah kejadian yang tidak diharapkan atau segala sesuatu


yang diperkirakan dapat menimbulkan suatu kejadian tidak biasa.

4. Laporan insiden adalah laporan yang dibuat oleh karyawan RS


berdasarkan apa yang dialami, dilihat, atau didengar berdasarkan
informasi dari pasien, keluarga atau pengunjung tentang terjadinya
suatu insiden yang terjadi atau segala sesuatu yang diperkirakan
dapat menimbulkan terjadinya insiden.
PELAPORAN DAN PENCATATAN LAPORAN INSIDEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman : 2/6

PENGERTIAN 5. Kejadian Tidak Diharapkan/ KTD (Adverse Event) adalah Suatu


kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil suatu
tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat
dicegah.

6. Kejadian Nyaris Cedera/ KNC (Near Miss) adalah suatu kesalahan


akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan (omission), yang dapat mencederai pasien,
tetapi cedera serius tidak dapat terjadi karena “keberuntungan” (mis.
Pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat), karena “pencegahan” (suatu obat dengan overdosis lethal
akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan), atau “peringatan” (suatu obat dengan
overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya).

7. Kejadian sentinel (Sentinel Event) adalah suatu kejadian tidak


diharapkan yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
seperti:

a. Kematian yang tidak diinginkan yang tidak berhubungan dengan


sebab-sebab alamiah dari penyakit pasien atau kondisi
mendasar dari pasien.

b. Kehilangan fungsi yang bersifat permanen dan utama yang tidak


berhubungan dengan sebab-sebab alamiah dari penyakit-
penyakit pasien atau kondisi mendasar dari pasien.

c. Tindakan bedah yang dilakukan salah lokasi, salah prosedur dan


salah pasien.
PELAPORAN DAN PENCATATAN LAPORAN INSIDEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman : 3/6

PENGERTIAN d. Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang


yang bukan orang tuanya.

TUJUAN 1. Melindungi pasien, pengunjung maupun karyawan RS Sentra Medika


Cikarang dari kejadian tidak biasa.
2. Memiliki dokumen yang merekam kejadian tidak biasa, sehingga
dapat dipergunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu
pelayanan dalam melakukan pengambilan keputusan.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur Nomor ……………..tentang Panduan Pencatatan dan
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien RS Sentra Medika Cikarang.
2. Insiden yang terjadi di lingkungan RS Sentra Medika Cikarang harus
dilaporkan sesegera mungkin, dengan batas waktu pelaporan paling
lambat 1x24 jam ke atasan langsung unit terkait, dan 2 X 24 jam ke
Sub Komite Keselamatan Pasien.
3. Setiap karyawan rumah sakit yang mengetahui adanya insiden harus
segerah melaporkan kejadian tersebut, dan apabila dikemudian hari
seorang karyawan mengetahui terjadinya insiden tanpa melaporkan,
maka karyawan yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi.
4. Insiden yang terjadi harus dilaporkan dengan menggunakan Formulir
Laporan Insiden. Laporan yang ada dalam formulir ini sifatnya
rahasia dan tidak diperkenankan untuk melakukan penggandaan
(fotokopi). Formulir ini disediakan pada setiap unit.
5. Setelah formulir pelaporan insiden ini diisi, maka diserahkan kepada
atasan langsung petugas yang bersangkutan, dalam hal ini
koordinator unit terkait untuk ditindaklanjuti.
6. Penelusuran kasus dapat dilaksanakan secara sendiri atau secara
bersama antara atasan langsung unit terkait termasuk Sub Komite
Keselamatan Pasien.
PELAPORAN DAN PENCATATAN LAPORAN INSIDEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman : 4/6

KEBIJAKAN
7. Insiden yang menyangkut keselamatan pasien ditangani oleh Komite
Keselamatan Pasien, insiden yang tidak melibatkan pasien secara
langsung ditangani oleh Komite Keselamatan Kerja.
8. Atasan/ koordinator unit terkait akan menggrading insiden yang
terjadi, kemudian Komite Keselamatan pasien memberikan catatan,
“grading” ulang dan selanjutnya dilakukan penyimpanan dan
pengolahan data insiden.
9. Untuk insiden yang sifatnya mendadak dan membutuhkan
penyelesaian segera (cito), harus dilaporkan secara langsung
kepada Ketua Komite Keselamatan untuk diselesaikan segera,
sedangkan pelaporan tertulisnya tetap dilaksanakan.
10. Staf yang mengetahui/ terlibat didalam insiden yang terjadi tidak
diperkenankan untuk menginformasikan kepada staf lainnya, pasien,
pengunjung, ataupun dengan pihak luar lainnya seperti departemen
lain maupun rumah sakit lain.
PROSEDUR 1. Siapapun yang mengetahui atau melihat terjadinya suatu insiden
keselamatan pasien dapat mengisi formulir laporan insiden yang
tersedia di setiap unit kerja.
2. Formulir diisi dengan menuliskan data pasien yang meliputi identitas
pasien, nomor rekam medik, umur, jenis kelamin, penanggung biaya
pasien, dan tanggal masuk rumah sakit sesuai dengan kolom yang
harus diisi.
3. Formulir diisi dengan menuliskan rincian kejadian yang meliputi
tanggal dan waktu insiden.
4. Kronologis insdien diisi dengan gambaran kejadian yang dijelaskan
secara rinci dan jelas, gambaran kejadian dijelaskan dari awal
sampai dengan akhir kejadian yang diisi oleh yang menemukan
insiden.
PELAPORAN DAN PENCATATAN LAPORAN INSIDEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman : 5/6

PROSEDUR 5. Jenis insiden dipilih salah satu, apakah Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Cedera, Kejadian tidak diharapkan atau Kejadian
Sentinel.
6. Nama pelapor atau orang yang pertama melaporkan insiden dan
status pelapor, diisi sesuai dengan kolom yang tersedia.
7. Insiden yang terjadi pada pasien atau bukan pasien (misl.
Karyawan/ pengunjung/ pendamping/ keluarga pasien, lapor ke
K3RS) berikan tanda cheklist pada kolom yang tersedia
8. Tempat terjadinya insiden/ lokasi kejadian diisi dengan unit kerja
dan lokasi kejadian
9. Insiden yang terjadi pada pasien atau sesuai dengan kasus
penyakit/ spesialis diberi tanda cheklist pada kolom yang tersedia.
10. Unit atau departemen terkait yang menyebabkan terjadinya
insiden.
11. Tentukan akibat dari insiden yang terjadi terhadap pasien.
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya diisi
oleh yang menemukan insiden sesuai dengan tindakan yang telah
dilakukan dan hasilnya.
13. Tindakan dilakukan oleh siapa dan diisi dengan pelaku yang
bertanggung jawab dalam menyelesaikan insiden tersebut, data ini
diisi oleh yang menemukan insiden atau pelapor.
14. Apakan kejadian atau insiden yang sama pernah terjadi di unit
kerja lain, bila pernah diisi kapan dan langkah-langkah atau
tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama.
15. Barang bukti dapat disertakan sesuai dengan insiden yang terjadi
(misalnya spuit bekas, pisau, jarum suntik bekas pakai dan lain-lain).
16. Grading Risiko Kejadian diisi oleh atasan unit terkait setelah pelapor
atau yang menemukan insiden tersebut melapor ke atasan unit
terkait tersebut.
PELAPORAN DAN PENCATATAN LAPORAN INSIDEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman : 6/6

PROSEDUR 17. Setelah dilakukan Grading risiko oleh atasan unit terkait, atasan unit
terkait mengisi formulir investigasi sederhana untuk grading biru dan
hijau yang berupa penyebab langsung terjadi insiden dan
penyebab yang melatarbelakangi insiden.
18. Setelah atasan unit terkait meneriksa laporan insiden dan membuat
grading risiko, atasan unit terkait menyerahkan laporan insiden ke
TKP RS Sentra Medika Cikarang maksimal 2x24 jam yang
selanjutnya akan dilakukan analisa lanjutan/ Regrading.
19. Pada formulir investigasi sederhana, atasan unit terkait mengisi
rekomendasi dan tindakan yang dilakukan dalam jangka pendek
dan jangka panjang, dan membuat laporan hasil investigasi
sederhana yang telah dilaksanakan.
20. Setelah atasan unit terkait melakukan investigasi sederhana,
selanjutnya laporan hasil investigasi sederhana diserakan ke TKP RS
Sentra Medika Cikarang yang selanjutnya akan dilakukan analisa
lanjutan dan regrading.
21. Dari insiden yang terjadi di setiap unit, Selanjutnya akan dibuat
untuk sebagai pembelajaran/ rekomendasi ke unit-unit supaya
insiden yang sama tidak terjadi kembali lagi.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit/ Instalasi

Anda mungkin juga menyukai