Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi Dasar
Disusun oleh:
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI D III GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
2015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi,
dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan
energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di
negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total
kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada
negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan
sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai
pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam
susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan
H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh
kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya.
Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan
karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2
gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam
utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.
B. Tujuan
1) Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C. zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Contoh
monosakarida:
triosa (C3): gliserosa, gliseraldehid, dihidroksi aseton
tetrosa (C4): threosa, eritrosa, xylulosa
pentosa (C5): lyxosa, xilosa, arabinosa, ribosa, ribulosa
heksosa (C6): galaktosa, glukosa, mannosa, fruktosa
2) Disakarida
Terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak sejenis.
Disakarida dapat dihidrolisis oelh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
Sukrosa: glukosa + fruktosa (C 1-2)
Maltosa: 2 glukosa (C 1-4)
Trehalosa: 2 glukosa (C1-1)
Laktosa: glukosa + galaktosa (C1-4)
3) Oligosakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida
terdiri dari 3-6 monosakarida, contohnya maltotriosa
4) Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus atau cabang.
Poisakarida terdiri dari amilum, glikogen, insulin?, dekstrin, selulosa, kitin,
glikosaminoglikan, glikoprotein.
C. Fungsi Karbohidrat
D. Sumber Karbohidrat
Pencernaan Karbohidat
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut baik secara mekanik oleh gigi maupun
secara kimiawi oleh enzim. Pencernaan secara kimiawi dimulai dari pati
bercampur dengan ludah yang mengandung enzim ptyalin atau amylase. Amylase
menghidrolisi pati menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu maltosa.
Kemudian masuk ke dalam lambung. Enzim amylase bagus bekerja dalam pH
netral.
Kerongkongan (Esofagus)
Lambung (Ventrikulus)
Makanan yang masuk ke dalam lambung akan tersimpan 2-5 jam. Selama
makanan di lambung akan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah
lambung yang bersifat asam. Proses pencernaan tersebut dipengaruhi oleh gerakan
konstraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung menyebabkan
makanan akan lebih cair dan jancur yang disebut cymus.
Di dalam ileum terdapat lipatan atau vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan
akan lebih sempurna. Glukosa akan diserap oleh kapiler darah dalam vili,
kemudian diangkut menuju hati melalui pembuluh darah.
Penyerapan Karbohidrat
Peristiwa yang dialami unsure-unsur makanan setelah dicerna dan diserap adalah
metabolism intermediet. Metabolism intermediet mencakup suatu bidang luas
yang berupaya memahami bukan saja lintasan metabolic yang dialami oleh
masing masing molekul, tetapi juga interelasi dan mekanisme yang mengatur arus
metabolit melewati lintasan tersebut.