Anda di halaman 1dari 7

KARBOHIDRAT

Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi Dasar

Disusun oleh:

Alfi Nur Azizah P2.06.31.1.15.002


Dena Yunar Rayani P2.06.31.1.15.004
Futri Mariam Darmawan P2.06.31.1.15.016
IdaRahmawati P2.06.31.1.15.020
Isny Maulidevi P2.06.31.1.15.024

JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI D III GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
2015
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi,
dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan
energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di
negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total
kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada
negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan
sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai
pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam
susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan
H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh
kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya.
Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan
karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2
gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam
utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Karbohidrat


2. Mengetahui jenis-jenis karbohidrat
3. Mengetahui fungsi karbohidrat
4. Mengetahui sumber makanan yang mengandung karbohidrat
5. Mengetahui pencernaan absorpsi dan metabolisme karbohidrat
ISI
A. Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur


karbon ( C ), hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa
organik. Memiliki rumus senyawa CnH2nOn.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis
Karbohidrat mengandung gugus. Fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. . Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun, terdapat
pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan
suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil
energi. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof

B. Jenis – jenis Karbohidrat

1) Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C. zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Contoh
monosakarida:
triosa (C3): gliserosa, gliseraldehid, dihidroksi aseton
tetrosa (C4): threosa, eritrosa, xylulosa
pentosa (C5): lyxosa, xilosa, arabinosa, ribosa, ribulosa
heksosa (C6): galaktosa, glukosa, mannosa, fruktosa
2) Disakarida
Terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak sejenis.
Disakarida dapat dihidrolisis oelh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
Sukrosa: glukosa + fruktosa (C 1-2)
Maltosa: 2 glukosa (C 1-4)
Trehalosa: 2 glukosa (C1-1)
Laktosa: glukosa + galaktosa (C1-4)
3) Oligosakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida
terdiri dari 3-6 monosakarida, contohnya maltotriosa
4) Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus atau cabang.
Poisakarida terdiri dari amilum, glikogen, insulin?, dekstrin, selulosa, kitin,
glikosaminoglikan, glikoprotein.

C. Fungsi Karbohidrat

a. Sebagai penghasil energy. Dalam 1 gram karbohidrat mampu


menghasilkan 4 kkal yang melalui proses pembakaran kimiawi di dalam
tubuh akan menjadi sumber energy.
b. Berperan dalam proses metabolism
c. Mecegah terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak
d. Mengoptimalkan kerja protein. Apabila tubuh mengalami kekurangan
asupan kabohidrat, maka protein akn menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil energy dan zat pembentuk tubuh
e. Penghemat protein.

D. Sumber Karbohidrat

a. Beras merah, mengandung magnesium, vitamin B kompleks dan zat besi


serta tinggi akan serat
b. Ubi, mengandung potassium, zat besi, serat, vitamin A, B6, C, serta beta-
karoten penghasil antioksidan
c. Kentang, mengandung potassium dan efek kenyang yang cepat
d. Singkong, mengandung magnesium, vitamin B kompleks dan zat besi
serta tinggi akan serat
e. Jagung, mengandung asam folat
f. Gandum, mengandng zat besi dan serat yang tinggi, baik untuk
melancarkan pencernaan dan kesehatan jantung.
g. Kacang-kacangan, mengandung folic acid
h. Oatmeal, mengandung serat, zat besi, vitamin B kompleks, baik untuk diet
sehat.
i. Pangan seperti macaroni, spaghetti, dan fettuccini juga dapat dijadikan
pangan alternative penghasil karbohidrat.

E. Pencernaan Absorpsi dan Metabolisme Karbohidrat

Pencernaan Karbohidat

Tujuan akhir pencernaan karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi


ikatan-ikatan lebih kecil, sehingga dapat diserah oleh pembuluh darah melalui
dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut -> esophagus ->
lambung -> usus halus -> usus besar -> anus.
Mulut (kavum oris)

Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut baik secara mekanik oleh gigi maupun
secara kimiawi oleh enzim. Pencernaan secara kimiawi dimulai dari pati
bercampur dengan ludah yang mengandung enzim ptyalin atau amylase. Amylase
menghidrolisi pati menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu maltosa.
Kemudian masuk ke dalam lambung. Enzim amylase bagus bekerja dalam pH
netral.

Kerongkongan (Esofagus)

Pada esofagus tidak terjadi proses pencernaan, makanan hanya melewati


esophagus untuk masuk ke dalam lambung. Panjang esophagus kurang lebih
20cm dan lebarnya 2cm. Dinding esophagus sangat licin karena mengandung
cairan mocus yang dikeluarkan oleh kelenjar mukosa. Pada dinding esophagus
terdapat otot-otot yang dapat mengatur gerakan kembang kempis pada saat
mendorong bolus agar masuk ke lambung. Gerakan otot demikian disebut gerak
peristalsis.

Lambung (Ventrikulus)

Makanan yang masuk ke dalam lambung akan tersimpan 2-5 jam. Selama
makanan di lambung akan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah
lambung yang bersifat asam. Proses pencernaan tersebut dipengaruhi oleh gerakan
konstraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung menyebabkan
makanan akan lebih cair dan jancur yang disebut cymus.

Di dalam lambung tidak ada enzim yang memecah karbohidrat. Sehingga


makanan yang mengandung karbohidrat akan tinggal di dalam gaster dan
diteruskan ke dalam duodenum. Karena itu, makan makanan yang mengandung
karbohidrat saja akan lebih cepat menimbulkan kembali rasa lapar.

Usus halus (intestinum tenue)

Di dalam jejunum, terjadi pencernaan karbohidrat oleh enzim-enzim disakarida


yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, lactase, sukrase,
sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer.

Di dalam ileum terdapat lipatan atau vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan
akan lebih sempurna. Glukosa akan diserap oleh kapiler darah dalam vili,
kemudian diangkut menuju hati melalui pembuluh darah.

Usus besar (kolon)


Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, serat makanan dan sebagian kecil
pati yang tidak dicerna di usus halus masuk ke usus besar. Sisa-sisa pencernaan
ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisme di
dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa,
sorbitol, dan monomer lain yang susah dicerna, laktosa pada orang kekurangan
lactase, rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.

Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar dalah karbondioksida,


hydrogen, metan, dan asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti
asam asetat, asam propionate, asam butirat. Fermentasi meningkat dalam kolon
menghasilkan banyak gas karbondioksida yang kemudian dikleuarkan sebagai
flatus (kentut). Sisa karbhidrat yang masih ada dibuang sebagai tinja.

Penyerapan Karbohidrat

Penyerapan karbohidrat berlangsung disepanjang usus terutama dibagian


duodenum setelah terbentuk hasil pencernaan monosakarida. Monosakarida yang
dihasilkan adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosayang semuanya termasuk
molekul yang mengandung enam buah atom karbon (heksosa). Monosakarida
tersebut kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh
system sirkulasi melalui pembuluh darah (vena porta). Bial konsentrasi
monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi
dilakukan secara aktif (selektif). Adapun cirri-ciri penyerapan aktif sebagai
berikut:

1) Aliaran zat yang diserap dapat ,melawan gradient konsentrasi dengan


menggunakan energy dari ATP dan ion natrium
2) Proses penyerapan memerlukan enersi
3) Menunjukan phenomena jenuh pada konsentrasi tertentu
4) Terdapat kompetensi antara berbagai monosakarida kalau dicampurkan.

Proses metabolisme karbohidrat

Peristiwa yang dialami unsure-unsur makanan setelah dicerna dan diserap adalah
metabolism intermediet. Metabolism intermediet mencakup suatu bidang luas
yang berupaya memahami bukan saja lintasan metabolic yang dialami oleh
masing masing molekul, tetapi juga interelasi dan mekanisme yang mengatur arus
metabolit melewati lintasan tersebut.

Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:

1) Lintasan anabolic (penyatuan/pembentukan) merupakan lintasanyang


digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan mesin tubuh.
Contoh: sintesis protein.
2) Lintasan katabolic (pemecahan), meliputi berbagai proses oksidasi yang
melepaskan energy bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energy tinggi atau
unsure ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi
oksidatif.
3) Linyasan amfibolik (persimpangan), memiliki lebih dari satu fungsi dan
terdapat pada persimpangan metabolime sehingga bekerja sebagai
penghubung antara lintasan anabolic dan lintasan katabolic.

Hasil penyerapan produk produk pencernaan karbohidrat adalah glukosa. Produk


hasil pencernan diproses melalui lintasan metabolic menjadi suatu produk yaitu
asetil koA, kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat
atau siklus krebs.

Anda mungkin juga menyukai