Anda di halaman 1dari 64

DERMATOSIS

ERITROSKUAMOSA
PEMBIMBING:
dr. Dewi Lestarini, Sp.KK, MARS
DEFINISI

Merupakan penyakit kulit yang terutama ditandai dengan adanya


eritema dan skuama
PSORIASIS
DEFINISI

• Penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik yang kuat


dengan karakteristik perubahan pertumbuhan dan diferensiasi sel
epidermis disertai manifestasi vaskuler, juga diduga adanya
pengaruh sistem saraf
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi usia bervariasi di setiap wilayah
• Anak-anak 0%-2.1%
• Dewasa 0.98%-8%
• Di Indonesia tahun 1996, 1997, 1998 (0,62%, 0,59%, 0,92%)
• Remisi dialami oleh 17%-55% kasus dengan tenggang waktu yang
beragam
ETIOPATOGENESIS
• Hanseler & Christopher (1985)
• Psoriasis tipe 1  onset <40 tahun, erat kaitannya dengan faktor
genetik, fenotipe lebih parah
• Psoriasis tipe 2  onset >40 tahun, kaitan familiar lebih rendah
• Tidak ada pengertian yang kuat mengenai patogenesis  terapi
dengan prinsip autoimunitas & genetik
• Interaksi imunologis
• GMCSF, EGF, interleukin, TNF-α  proliferasi keratinosit >> dari 311
jam menjadi 36 jam
• VEGF, VPF  dilatasi pembuluh darah, berkelok-kelok, engiogenesis,
hiperpermeabilitas vaskular
GAMBARAN KLINIS
• Plak eritematosa diliputi skuama putih disertai titik-titik perdarahan
bila skuama dilepas, berukuran dari seujung jarum sampai dengan
plakat menutupi sebagian besar area tubuh, umumnya simetris
• Dapat menyerang kulit, kuku, mukosa, dan sendi (tidak mengganggu
rambut)
• Eritema bervariasi, sangat cerah (hot psoriasis) & merah pucat (cold
psoriasis)
• Fenomena Köebner
• Lidah geografik
Plakat

Inversa Gutata

TIPE PSORIASIS Psoriasis


Artritis Pustulosa

Kuku Eritroderma
PSORIASIS PLAKAT/PSORIASIS VULGARIS
• Dialami 90% pasien
• Makula eritematosa <1 cm atau papul yang melebar ke arah pinggir dan
berkonfluesi ø1 cm s/d beberapa cm
• Woronoff’s ring
• Bentuk lesi beragam
• Kurva linier (psoriasis girata)
• Mirip cincin (psoriasis anular)
• Papul berskuama pada mulut folikel pilosebaseus (psoriasis folikularis)
PSORIASIS PLAKAT/PSORIASIS VULGARIS
• Psoriasis hiperkeratotik ø2-5 cm  plak ruboid
• Plak hiperkeratotik tebal berbentuk cembung menyerupai kulit tiram 
plak ostraseus
• Predileksi : sklap, siku, lutut, punggung, lumbal, retroaurikular
• 70% gatal, rasa terbakar atau myeri
PSORIASIS INVERSA/FLEXURA
• Lesi di daerah intertriginosa, lembab dan eritematosa
• Nyaris tidak berskuama dan merah merona, mengkilap, berbatas tegas
• Mirip ruam intertrigo seperti jamur
• Predileksi : aksila, fosa antekubital, poplitea, lipat inguinal,
inframamae, perineum
PSORIASIS GUTATA
• Khas pada dewasa muda
• Pada anak  swasirna (membaik secara alamiah), 33% berkembang
menjadi plakat
• Lesi papul eruptif berukuran 1-10 mm berwarna merah salmon, diskret,
sentripetal di kepala, badan, dan ekstremitas
• Pasien dengan predisposisi genetik  dipicu oleh infeksi streptokokus
beta hemolitikus pada saluran napas atas
PSORIASIS PUSTULOSA
• Dapat merupakan manifestasi psoriasis atau komplikasi lesi klasik
dengan pencetus
• Jenis Von Zumbusch  pustul muncul sangat parah menyerang seluruh
tubuh + gejala konstitusi  mengancam nyawa
• Kulit merah, nyeri, meradang, dengan pustul milier tersebar di atasnya
• Pustul terletak nonfolikuler, putih kekuningan, nyeri, dasar
eritematosa berkonfluensi membentuk lake of pustules
• Bila mengering dan krusta diangkat  lapisan merah terang
• Perempuan > laki-laki, dekade 4-5, perokok (95%)
• Papul steril
PSORIASIS PUSTULOSA PALMOPLANTAR
• Palmar  tenar dan hipotenar
• Plantar  sisi dalam telapak kaki atau sisi tumit
• Lesi kronik residif dimulai dengan vesikel bening, vesikopustul, pustul
yang parah dan makulopapular kering cokelat
• Bentuk kronik  acrodermatitis continua supurative of Hallopeau 
pustul pada ujung jari tangan dan kaki  bila mengering menjadi
skuama  skuama dilepas  lapisan merah
• Destruksi lempeng kuku dan osteolisis falangs distal
PSORIASIS ERITRODERMA
• Muncul secara bertahap atau akut dari psoriasis plakat
• Terdapat dua bentuk lesi:
• Psoriasis plakat universalis, tidak diikuti gejala demam atau menggigil  kegagalan
terapi psoriasis vulgaris
• Bentuk akut akibat vasodilatasi generalisata mendadak, dicetuskan oleh infeksi dan
obat
• Kegawatan akibat gangguan regulasi suhu tubuh, gagal jantung, hati
atau ginjal
• Eritema difus disertai demam, menggigil dan malaise
PSORIASIS KUKU
• 40-50% dari semua jenis psoriasis melibatkan kuku
• Kuku jari tangan > kuku jari kaki
• Lesi beragam, 65% berupa sumur-sumur dangkal (nail pits)
• Bentuk lain :
• Kuku berwarna kekuning-kuningan (yellowish dis-coloration) atau oil spots
• Kuku terlepas dari dasarnya (onikolisis)
• Penebalan kuku dengan hiperkeratotik (hiperkeratosis subungual)
• Nail pits yang dalam  kuku hancur (crumbling)
• Splinter haemorrhage
PSORIASIS ARTRITIS
• 30% kasus
• Psoriasis tidak selalu dijumpai pada kulit, datang dengan keluhan
gangguan sendi
• Gangguan :
• Artritis perifer
• Entestis
• Tenosinovitis
• Nyeri tulang belakang
• Atralgia non-spesifik
• Kaku sendi pagi hari, nyeri sendi persisten atau fluktuatif
• Mengenai sendi kecil dan sendi besar
Tes Auspitz Fenomena
Koebner
Fenomena tetesan lilin

Geographic tongue
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Diagnosis Banding
Plakat Dermatitis numularis, neurodermatitis, tinea
korporis, liken planus, lupus eritematosa,
parapsoriasis, cell T cutaneous lumphoma
Fleksural Dermatitis seboroik, dermatitis popok, tinea
kruris, kandidosis
Gutata Pitiriasis rosea, dermatitis numularis, erupsi
obat, parapsoriasis, S II, cell T cutaneous
lumphoma
Eriroderma Dermatitis atopik, dermatitis seboroik, DKA,
erupsi obat, pitiriasis rubra pilaris, pitiriasis
rosea, fotosensitifitas, limfoma kutis, cell T
cutaneous lumphoma
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Diagnosis Banding
Kuku Tinea unguium, kandidosis, traumatik
onikolisis, liken planus, 20 nail distrophy,
penyakit Darier
Skalp Dermatitis seboroik, tinea kapitis, pitiriasis
rubra pilaris, eritroderma, lupus eritematosa,
kersinoma Bowen
Palmoplantar Dermatitis tangan, DKA, tinea, S II, skabies,
limfoma kutis
PPG Impetigo herpetiformis, pustular dermatosis
subkorneal, erupsi obat pustulosa,
akrodermatitis enteropatika (anak)
HISTOPATOLOGIK
• Tanda spesifik psoriasis plakat yang matur; penebalan (akantosis)
dengan elongasi seragam dan penipisan epidermis di atas papila
dermis
• Massa sel >> 3-5 kali
• Banyak mitosis di lapisan basal
• Ujung rete ridge berbentuk gada yang sering bertaut dengan rete ridge
sekitarnya
• Hiperkeratosis dan parakeratosis dengan penipisan atau
menghilangnya stratum granulosum
• Pembuluh darah memanjang, melebar dan berkelok-kelok
HISTOPATOLOGIK
• Infiltrat sel radang limfosit, makrofag, sel dendrit dan sel mast di
sekitar pembuluh darah
• Psoriasis matang  limfosit di epidermis
• Gambaran spesifik  sel radang granulosit-neutrofilik bermigrasi
mencapai:
• Parakeratosis stratum korneum (mikroabses Munro)
• Lapisan spinosum (spongioform pustules of Kogoj)
FAKTOR PENCETUS
• Kimiawi, mekanik, termal  mekanisme Koebner
• Ketegangan emosi  neuroimunologis
• Obat-obatan  BB, ACEi, antimalaria, litium, NSAID, gembfibrosil,
antibiotik
• Infeksi  bakteri, virus, jamur
• Kegemukan, obesitas, diabetes melitus, sindrom metabolik
memperparah kondisi
KOMPLIKASI
• Psoriasis berat dan lama  infark miokard
• Limfoma malignum
• Gangguan emosi (depresi)
• Penurunan kualitas hidup
• Psoriasi eritroderma  hipotermia, hipoalbuminemia, gagal jantung,
pneumonia
• Psoriasis pustulosa generalisata  atralgia, mialgia, lesi mukosa
TATA LAKSANA
• Tujuan pengobatan : menurunkan derajat keparahan penyakit
• Penetapan derajat keparahan psoriasis, antara lain dengan cara :
• Luas permukaan badan (LPB)
• Psoriasis area severity index (PASI)
• Dermatology life quality index (DLQI)

Psoriasis derajat ringan BSA <3%


Psoriasis derajat berat BSA >10%
ALGORITMA TATA LAKSANA
• Apakah psoriasis ringan (<3%)?
• Apakah pasien menjadi tak berdaya akibat psoriasis?
TIDAK semua Terapi topikal
• Apakah psoriasis mempunyai akibat buruk yang bermakna untuk kualitas
hidupnya?

1 diantaranya YA

• Apakah fototerapi kontraindikasi?


• Fototerapi
• Apakah resisten terhadap fototerapi? TIDAK semua
• Terapi sistemik
• Apakah ada psoriasis artritis?

1 diantaranya YA

Terapi sistemik
TOPIKAL
Kortikosteroid Kalsipotriol/ Retinoid topikal Ter Antralin
topikal Kalsipotrien
• Antiinflamasi, • Analog vitamin D • Asam vitamin A • Berasal dari detilasi • Disebut juga ditranol
antiproliferasi, • Antiproliferatif • Contoh : tazaroten destruktif bahan • Antimitotik
vasokonstriktor. keratinosit, • Menormalkan organik : kayu, • Kombinasi dengan
• Yang diperhatikan : menghambat sitokin proliferasi dan batubara, fosil ikan fototerapi (regimen
keparahan dan letak yang berasal dari diferensiasi keratinosit, • Dapat dikombinasi Ingram)
lesi keratosit, menurunkan sel dengan UVB (regimen • Mulai dengan
• Batas waktu pemberian meningkatkan radang Goeckerman) konsentrasi 0,05%
: 4-6 minggu, diferensiasi sel • Sediaan : tazaroten • Untuk psoriasis ringan- 1x/hari – 1% *15-30
kortikosteroid • Sediaan : krim, salep, 0,1% dan 0,05%. sedang menit)
superpoten hanya 2 ataupun solutio. Pemakaian 12 minggu • ES : kulit lengket, • ES : iritasi, noda pada
minggu. Dipakai 1-2x sehari. • ES : dermatitis mengotori pakaian, bahan tenun
• ES : penipisan kulit, • Respon terapi lambat, tazaroten (iritan) berbau, kontak iritan,
atrofik, striae, baru terlihat setelah teraa terbakar dan
telangiektasis, erupsi 53,5 hari (kisaran 14-78 fotosensitifitas
akneiformis, rosasea, hari)
dermatitis kontak, • ES : dermatitis kontak
perioral dermatitis, iritan, pemakaian 100
supresi aksis HPA gr/minggu 
meningkatkan kalsium
darah
FOTOTERAPI
• Ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB)
• Mekanisme kerja: menginduksi apoptosis, imunosupresan, mengubah
profil sitokin
• Penggunaan 3-5 kali per minggu dosis eritemogenik
• Efek samping : sunburn, eritema, kulit kering, penuaan kulit,
keganasan
• UVB spektrum sempit suberitemogenik lebih baik dari UVB spektrum
luas
SISTEMIK

Metotreksat Asitretin Siklosporin Agen Biologik


• Mekanisme kerja : kompetisi • Derivat vitamin A • Siklospoin  penghambat • Menghambat biomolekuler
antagonis dari enzim • Teratogenik, meningkatkan enzim kalsineurin  dalam tahapan patogenesis
dehidrofolat reduktase  ↓ trigliserida, mengganggu menghambat terbentuk IL-2 psoriasis
proliferasi limfosit dan fungsi hati dan sitokin inflamasi • Obat yang beredar :
produksi sitokin • Dosis : 0,5 – 1 mg/kgBB per • Dosis rendah : recombinant human cytokine,
imunosupresif hari 2,5mg/KgBB/hari terapi awal fusi protein, monoklonal
• Bersifat teratogenik  Kontra • Dosis maksimal : 4 antibodi
indikasi pada ibu hamil. mg/KgBB/hari • Alefacept, efalizumab,
• Ekskresi diginjal. • ES : Hipertensi, toksik ginjal, infliximab, ustekinumab
• Menganggu fungsi hati dan keganasan • Pemakaian pada kasus berat
hematopoietik • Interaksi dengan berbagai yang tidak berhasil dengan
• Dosis : 7,5 – 15 mg setiap obat berkompetisi obat sistemik klasik
minggu diawali 2.5 mg, menghambat sitokrom P-450 • ES : infeksi, pembentukan
maksimal 25-30 mg/minggu antibodi
DERMATITIS SEBOROIK
DEFINISI

• Kelainan kulit papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya


kelenjar sebasea, skalp, wajah, dan badan.
• Dikaitkan dengan malassezia
• Terjadi gangguan imunologis mengikuti kelembaban lingkungan,
perubahan cuaca, ataupun trauma
• Lesi ringan (ketombe) hingga berat (eritroderma)
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi populasi umum 3-5%
• Ditemui pada kelompok remaja dengan manifestasi klinis ketombe
• Prevalensi pada kelompok HIV 36%
• Diawali usia pubertas, memuncak usia 40 tahun
• Pada bayi berupa kerak kulit kepala (cradle cap)
• Laki-laki > perempuan
ETIOPATOGENESIS

↑Lapisan sebum pada


Kualitas sebum
kulit

Iritasi kulit

Respon imunologis
Degradasi sebum
terhadap Pityrosporum
GAMBARAN KLINIS
• Predileksi : kulit kepala berambut, wajah (alis, lipat nasolabial), side
burn (jambang, telinga, liang telinga), bagian atas-tengah dada dan
punggung, lipat gluteus, inguinal, genital, ketiak.
• Skuama kuning berminyak, eksematosa ringan, kadang gatal dan
menyengat
• Tanda awal  ketombe
• Kemerahan perifolikular  plak eritematosa berkonfluensi 
rangkaian plak sepanjang batas rambut frontal (koronaseboroika)
GAMBARAN KLINIS
• Fase kronis  kerontokan rambut
• Liang telinga  otitis eksterna
• Kelopak mata  blefaritis
• Varian di tubuh  pitiriasiform, anular
• Obat-obatan pencetus: buspiron, klorpromazin, simetidin, etionamid,
griseofulvin, haloperidol, gold, fluorourasil, interferon alfa, litium,
metoksalen, metildopa, fenotiazine, psoralen
DIAGNOSIS
• Berdasarkan morfologi khas lesi eksema dengan skuama kuning
berminyak di area predileksi
• Pada kasus sulit  histopatologi
DIAGNOSIS BANDING
• Skuama lebih tebal, berlapis, tranparan, predileksi di
Psoriasis ekstensor

Dermatitis atopik dewasa • Terdapat stigmata atopi

Dermatitis kontak iritan • Riwayat kontak bahan iritan

Dermatofitosis • Perlu pemeriksaan skraping kulit dengan KOH

Rosasea • Anamnesis dan PF yang lebih teliti


TATA LAKSANA
• Pengobatan tidak menyembuhkan secara permanen, dilakukan
berulang saat gejala timbul
• Sampo anti Malassezia : selenium sulfidazink pirition, ketokonazol, ter dan
terbinafin 1%
• Mencuci wajah berulang dengan sabun lunak  menghilangkan skuama,
↓sebum
• Krim imidazol  ↓pertumbuhan jamur
• Krim asam salisilat atau sulfur  memperlunak skuama
• Kortikosteroid topikal atau immunosupresan topikal simtomatik
• Metronidazol topikal, siklopiroksilamin, talkasitol, benzoil peroksida, salep litium
TATA LAKSANA
• Kasus yang tidak membaik dengan terapi konvensional  terapi sinar
UVB, atau itrakonazol 100mg/hari p.o selama 21 hari
• Tidak membaik dengan semua modalitas  prednisolon 30mg/hari
PITIRIASIS ROSEA
DEFINISI
• Erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, dimulai dengan sebuah lesi
inisial berbentuk eritema dan skuama halus. Kemudian disusul oleh
lesi-lesi yang lebih kecil di badan, lengan, dan tungkai atas yang
tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh dalam
waktu 3-8 minggu
EPIDEMIOLOGI
• Pada semua umur terutama 15-40 tahun
• Jarang pada usia <2 tahun dan >65 tahun
• Perempuan > laki-laki
ETIOLOGI
• Etiologi belum diketahui akan tetapi diduga akibat infeksi
• Diduga merupakan eksantema virus HHV-7 dan HHV-6
• Erupsi yang mirip timbul setelah pemberian beberapa jenis obat
seperti bismut, arsenik, barbiturat, kaptopril, metoksipromazin,
klonidin, interferon, ketotifen, ergotamin, metronidazol, inhibitor
tirosin kinase
• Erupsi yang mirip timbul setelah vaksinasi difteri, cacar,
pneumokokus, hepatitis B, BCG, dan influenza
GEJALA KLINIS
• Umumnya tidak ada gejala konstitusi tapi pada sebagian kecil pasien
dapat timbul gejala menyerupai flu
• Sebagian mengeluh gatal ringan
• Lesi pertama (gerald patch) di badan, eritema dengan skuama halus di
pinggir, soliter, oval dan anular, ø 3 cm (beberapa hari s/d minggu) 
4-10 hari muncul lesi berikutnya sama seperti lesi pertama ukuran
lebih kecil  susunan sejajar kosta (pohon cemara terbalik)
• Predileksi : batang tubuh, lengan atas proksimal, tungkai atas
(menyerupai pakaian renang)
GEJALA KLINIS
• Selain bentuk yang lazim, lesi dapat berupa urtika, vesikel dan papul
(anak-anak)
• Lesi orang jarang  enantema dengan makula dan plak hemoragik,
bula pada lidah dan pipi atau lesi mirip ulkus aftosa
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Sifilis Dermatitis Psoriasis Gutata Pityriasis Dermatitis PR-Like Eruption
Korporis Sekunder Numularis Lichenoides Seboroik
Chronica
• Eritema • Chancre • Plak eritema • Lesi berukuran • Penyakit • Herald patch • Gambaran sering
dengan (+) berbentuk sirkular, lebih kecil berlangsung (-) atipikal
skuama • Herald bukan oval • Skuama lebih lebih lama • Lesi • Lesi lebih besar
kasar di Patch (-) • Lesi di tungkai tebal • Lesi berkemabng • Selanjutnya
tepi lesi • Pada S II bawah atau • Tidak tersusun berukuran perlahan terjadi
berbent melibatk punggung tangan sesuai lipatan lebih kecil • Predileksi di hiperpigmentasi
uk an kulit • Skuama lebih badan berubah menjadi
anular palmar tebal bagian atas, dermatitis
dan dan • Herald Patch leher, skalp likenoid
central plantar (-) • Lesi lebih • Riwayat
healing • Pembesa • Lebih sering gelap pemakaian obat
• Gatal ran KGB pada • Skuama
hebat (+) ekstremitas lebih tebal
• KOH (+) • Kondilo dan
ma lata berminyak.
(+)
• Serologik
(+)
PENGOBATAN
• Bersifat simtomatik
• Gatal-gatal  sedativa, topikal bedak asam salisilat yang dibubuhi
mentol 0,5% s/d 1%
• Gejala menyerupai flu  asiklovir 5x800mg/hari selama 1 minggu
• Kelainan luas  sinar UVB  menghambat fungsi sel Langerhans
sebagai APC
PROGNOSIS
• Baik, penyakit sembuh spontan 3-8 minggu
• Beberapa menetap hingga 3 bulan
• Dapat terjadi hipo atau hiperpigmentasi pasca inflamasi
• Jarang kambuh (kekambuahn 2%)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai