Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO MAHASISWA DEPARTEMEN MANAJEMEN

DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

OLEH:
DYAH KHOIRUN NISA
19.30.016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
TAHUN 2019/2020
PORTOFOLIO

1. PENDAHULUAN
Praktik profesi Ners departemen manajemen keperawatan ini adalah selain
untuk memenuhi tugas pendidikan profesi, saya juga ingin belajar dan
menerapkan teori manajemen keperawatan yang telah saya dapatkan saat kuliah.
Belajar menjadi seorang manajer yang baik, dan belajar mengelola semua sumber
daya yang dimiliki oleh ruangan sehingga dapat memberikan pelayanan asuhan
perawatan yang berkualitas dan akuntable, baik sumber daya manusia maupun
prasarana dan sarana.
Tujuan utama saya dalam praktek manajemen keperawatan ini adalah
mampu belajar secara nyata tentang penggunaan ketrampilan manajemen dan
kepemimpinan pada asuhan keperawatan. Saya juga ingin belajar tentang
bagaimana memanage orang lain dengan berbagai karakteristik individu yang
berbeda-beda untuk mewujudkan tujuan atau visi misi yang telah ada.
Harapan yang saya miliki setelah saya keluar dari praktek manajemen
profes di Ruang Imam Bonjopl RSUD Kanjuruhan Kepanjen nanti saya akan
mampu menanajemen diri saya sendiri pada khususnya untuk benar-benar
menjadi perawat yang profesional sehingga saya bisa memanajemen asuhan
keperawatan yang akan saya berikan, karena Departemen Manajemen adalah
departemen yang berkompeten dalam mendidik mahasiswa untuk bisa dalam
upaya mengatur suatu kondisi pelayanan kesehatan menjadi tertata, bermutu dan
berkualitas khususnya dari sisi keperawatan. Perawat sendiri merupakan salah
satu profesi dari pelayanan kesehatan yang mempunyai waktu lebih banyak
berinteraksi dengan pasien. Sehingga memiliki kontribusi yang besar dalam
upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan dibanding
dengan tenaga kesehatan yang lain.
Demi terselenggaranya pelayanan keperawatan yang optimal, diperlukan
suatu fungsi manajemen keperawatan. Manajemen keparawatan merupakan suatu
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian,
motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia seperti
dengan dokter, ahli gizi, farmasi dan terapis.
Setelah saya menempuh praktek profesi manajemen di Ruang Imam
Bonjol RSUD Kanjuruhan Kepanjen, banyak sekali hal yang saya alami dan
bermanfaat bagi saya, salah satunya adalah banyak sekali keterampilan-
keterampilan klinik yang dapat saya asah dan pelajari. Kesempatan melakukan
roleplay kepala ruangan, kepala tim dan perawat pelaksana, sehingga dengan
roleplay ini saya menjadi lebih mengerti tentang tugas dan fungsi dari masing-
masing peran.
Selain itu hal terpenting yang saya pelajari adalah tentang manajemen
asuhan keperawatan, hal ini sangat bermanfaat karena saya menjadi tahu tentang
bagaimana seharusnya perawat ruangan memanajemen asuhan keperawatan
mulai dari pentingnya sebuah pengkajian yang lengkap hingga sebuah evaluasi
yang komprehensif. Dalam praktek keperawatan ini terutama dalam hal asuhan
keperawatan awalnya memang sangat sulit memanajemen waktu untuk membuat
asuhan keperawatan namun setelah belajar setiap hari akhirnya saya dapat
membuat asuhan keperawatan tepat dan benar. Belajar tentang bagaimana untuk
lebih terampil dalam pengkajian sehingga semua data pasien dapat kita dapatkan,
karena dengan pengkajian yang lengkap saya bisa dengan mudah menentukan
diagnosa dan merumuskan rencana tindakan. Dari sisi implementasi saya belajar
tentang bagaimana tindakan keperawatan itu dapat kita kerjakan sendiri dengan
berbagai modifikasinya tanpa harus melupakan teori sebagai dasar tindakan yang
kita lakukan, serta belajar tentang cara berkomunikasi dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain. Untuk evaluasi saya belajar tentang bagaimana seharusnya
mengukur respon klien agar dapat terlihat pencapaian dari kriteria hasil yang
telah ditetapkan dalam perencanaan.
Mata kuliah manajemen pertama saya dapatkan di bangku kuliah saat
menempuh gelar S.Kep, kemudian prakteknya di lapangan pada saat ini saat
menempuh gelar Ners. Teori-teori tentang manajemen keperawatan, bagaimana
pengaturan fungsi-fungsi dalam organisasi keperawatan dijalankan mulai dari
pengkajian, penemuan masalah, perencanaan, implementasi hingga evaluasi.
Selama praktek manajemen, kami mendapat bimbingan dari Kepala Ruang Uma
Wahyuni, S.Kep Ners, CI akademik Nia Agustina, S.Kep Ns, M.Kep. Beliau-
beliau ini sangat membantu kami dalam menjalani praktek manajemen ini. Mulai
dari pengkajian hingga evaluasi. Selama proses pengkajian tiga hari (23
Desember - 25 Desember 2019), kami dituntut untuk mengkaji semua fenomena-
fenomena yang nampak, mulai dari profil ruangan, profil perawat, patient savety,
hingga mutu pelayanan. Tidak luput kami pun juga menjadi perawat pelaksana
disamping tugas manajemen yang kami laksanakan. Setelah melihat fenomena
yang ada, kami mengelompokkan data melalui analisa SWOT yang pada
akhirnya mengrucut kepada prioritas masalah.
Minggu pertama hanya melengkapi data pengkajian dan observasi yang
kurang di ruangan. Bagaimana karakter dari ruangan, pasien dan pengerjaan
diseminasi awal. Masalah yang kami sepakati dengan ruangan saat diseminasi
awal Jumat, 27 Desember 2019 ada 3 masalah pengadaan alat stempel yang berisi
bukti timbang terima agar di operkan ke shift selanjutnya, untuk tindakan ke dua
kami memberikan edukasi tentang tata tertib ruang Imam Bonjol dengan
memberikan penyuluhan tentang PHBS dan Tata Tertib Imam Bonjol, selanjutnya
implementasi ketiga dengan pengajuan SPPT oleh ruangan
Untuk minggu ke dua bermain peran roleplay selama 10 hari. Minggu kedua
mulai tanggal 30 Desember 2019 – 8 Januari 2020 saat hari pertama saya dan hari
terakhir saya roleplay menjadi bertugas sebagai Ketua Tim, tugas Ketua Tim yaitu
untuk menghitung jumlah pasien di ruangan serta tingkat ketergantungan,
menghitung jumlah tenaga perawat yang di butuhkan, melakukan preconference.
Pada saat preconference, sebagai ketua tim saya melakukan banyak tugas,
diantaranya mengobservasi seluruh pasien kelolaan tim yang sudah dibagi oleh
karu. Membagi pasien ke anggota tim baik rekan mahasiswa, sehingga perawat
dan mahasiswa lebih bertanggung jawab terhadap pasien kelolaannya dan asuhan
keperawatan menjadi lebih terorganisir. Melakukan koordinasi kegiatan
keperawatan dengan perawat pelaksana dan kepala ruang, melakukan supervisi
asuhan keperawatan dan pendokumentasian askep, melakukan evaluasi tugas
anggota tim pada post conference, memberikan teguran dan pujian pada anggota
tim, berkolaborasi dengan profesi lain dalam pelaksanaan asuhan keperawatan,
dan mengisi laporan ketua tim. Selama menjadi ketua tim, saya banyak mendapat
bimbingan dari perawat ruangan berupa masukan – masukan terhadap
penyampaian rencana kegiatan harian tim dan evaluasi kegiatan keperawatan.
Sebagai ketua tim, saya harus benar – benar teliti terhadap kondisi pasien kelolaan
tim saya, dan harus selalu memfollow-up perkembangan pasien dari anggota tim.
Setelah menjadi Ketua Tim pada tanggal 2 Januari 2020 dalam roleplay saya
berperan sebagai Kepala Ruang, sebagai kepala ruang saya mebuka salam,
kemudian membacakan tingkat ketergantungan pasien dan jumlah kebutuhan
perawat pada hari tersebut, setelah itu saya akan mempersilakan ketua tim untuk
membacakan rencana kegiatan tiap tim, setelah mengkonfirmasi rencana kegiatan
tersebut saya akan memberikan motivasi pada ketua tim dan perawat pelaksana
untuk bersemangat dalam mengerjakan kegiatan keperawatan, saya juga tidak
lupa mengingatkan ketua tim dan perawat pelaksana untuk menerapkan cuci
tangan 6 langkah, menggunakan APD, dan menerapkan 5S dalam memberikan
pelayanan keperawatan Setelah preconference selesai, saya mengikuti visite
dokter, diskusi tentang kondisi pasien.
Setelah selain pada tanggal diatas saya menjadi Perawat Pelaksana. Sebagai
perawat pelaksana, saya mendapat tugas dari ketua tim saya hal apa saja atau
rencana apa pada hari ini yang harus diselesaikan. Mengobservasi pasien,
mengikuti visite dokter, memasukkan terapi, melakukan koordinasi dengan
perawat ruanga, mendokumentasikan asuhan keperawatan pada masing-masing
status pasien, dan melaporkan evaluasi dari asuhan keperawatan kepada ketua tim
saat post conference. Sebagai perawat pelaksana, saya juga merasa skill saya
semakin terasah. Proses implementasi saya melakukan sesuai rencana yang sudah
di rencanakan sebelumnya, kemudian mendokumentasian tindakan yang sudah
dilakukan dan melaporkan kepada ketua tim dan kepala ruang.

2. KETERANGAN
a) Buki Perkembangan:
Perkembangan yang telah saya rasakan selama menempuh
pendidikan profesi ners departemen manajemen keperawatan adalah saya
menjadi lebih paham akan tugas masing-masing peran, yaitu kepala
ruang, kepala tim dan juga perawat pelaksana karena saya praktik
langsung menjadi peran-peran tersebut selama 10 hari. Ketika saya
menjadi kepala ruangan, awalnya saya sangat gugup karena harus
berbicara di depan banyak orang, tidak hanya mahasiswa tetapi juga
perawat ruangan dan juga kepala unit.
Ketika menjadi kepala tim, saya belajar untuk mengkkordinasikan
setiap rencana tindakan yang ada pada hari itu dengan perawat pelaksana
dengan sebaik-baiknya, sehingga semua rencana kegiatan hari itu di shift
pagi bisa terlaksana semua tanpa hambatan. Hal ini juga didukung oleh
kerjasama dan bantuan para perawat. Saya juga mulai belajar
mengevaluasi segala rencana dan tindakan yang telah dilakukan hari itu.
Belajar melakukan supervisi pada perawat pelaksana, yang menurut saya
awalnya tidak boleh saya menjudge seseorang salah atau kurang dalam
melakukan tindakan keperawatan, tetapi saya mulai berani untuk sedikit
memberikan penilaian tentang tindakan yang dilakukan perawat
pelaksana dengan cara berdiskusi, sehingga tidak ada sakit hati dan ilmu
serta skill dapat sama-sama semakin baik dan bertambah.
Ketika menjadi perawat pelaksana saya dapat menerapkan asuhan
keperawatan khususnya untuk kasus-kasus anak. Saya menjadi semakin
paham dengan tindakan-tindakan yang diberikan dengan kasus-kasus
tertentu
Praktik langsung menjadi kepala ruang, kepala tim dan juga
perawat pelaksana sangat menambah pengetahuan dan wawasan saya
akan masing-masing peran.
b) Bukti Keteladanan:
Salah satu karya terbaik yang pernah kelompok kami gagas adalah
pembuatan Stempel dan Penyuluhan. Dengan adanya Stempel ini
diharapkan dapat membantu efisiensi penggunaan waktu untuk
memberikan timbang terima pada pergantian shift dengan lebih lengkap
dan jelas. Hal ini dikarenakan hanya ada 6 perawat dalam shift pagi, 3
perawat shift siang dan 3 perawat shift malam, sedangkan pasien akan
berganti setiap harinya, sehingga pasien dan keluarga pasien
membutuhkan perhatian yang cukup pantas dalam asuhan keperawaran
yang terdiri dari siapa saja perawat yang merawat pasien di Ruang Imam
Bonjol RSUD Kanjuruhan Kepanjen shift ini, siapa nama dokter, fasilitas
apa saja yang ada di ruangan pasien, cara mencuci tangan 6 langkah,
pengelompokan pembuagan sampah infeksius dan noninfeksius Setelah
dilakukan evaluasi pada penyuluhan ternyata pasien lebih mengerti
dengan peraturan dan fasilitas yang ada.
c) Bukti adanya Pilihan:
Selama proses belajar manajemen di Ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan Kepanjen,saya telah belajar banayak untuk mengambil
keputusan serta memprioritaskan masalah untuk di tangani. Misalnya dari
banyaknya masalah yang muncul saat pengkajian, saya dan kelompok
mampu memilih 3 masalah utama yang dapat kami angkat dan kami
selaikan dengan baik. Masalah – masalah tersebut yaitu tentang tata tertib
ruangan, laporan tumbang terima, fasilitas yang kurang memadai. Saat
evaluasi, masing-masing masalah dapat teratasi.
d) Bukti Keberhasilan:
Selama saya berperan menjadi Kepala ruang, saya telah berhasil
untuk menjalankan fungsi perencanaan dengan lebih baik dengan
membagi Perawat Primer, pasien kelolaan dan semua perawat asosiet
yang ada dari sift pagi. Selain itu saya mampu meningkatkan motivasi PP
untuk pemberian KIE cuci tangan 6 langkah kepada pasien dan keluarga
adanya supervisi.
Selama saya berperan menjadi PP saya mengalami keberhasilan
terbesar dalam pengelolaan askep adalah An. A dengan diare akut dengan
pemberian KIE awal, pelibatan keluarga dalam perencanaan tindakan
serta pemantauan TTV serta cairan, kondisi klien sangat baik dan
menunjukkan kemajuan cepat setelah diberika terapi obat dan juga cairan,
diare pasien sudah berkurang dan masa MRS klien hanya 5 hari. Klien
juga sangat mengapresiasikan asuhan keperawatan yang saya berikan.
e) Bukti Pembelajaran Sosial:
Dalam praktek manajemen ini saya belajar banyak mengenai
kemampuan bekerja sama dengan orang lain, berbagi dan saling
membantu dengan mahasiswa lain, menyumbang pemikiran untuk
menjalankan suatu program. Di sinilah saya belajar bagaimana
berhubungan sosial dengan orang lain, dengan mahasiswa lain. Ketika
masih ada teman satu tim yang belum selesai mengerjakan tugas yang
menjadi bagiannya, kami saling membantu mengerjakan kekurangan agar
tugas tersebut bisa selesai tepat waktu.

f) Bukti Penerapan:
Setiap penyelesaian masalah membutuhkan cara penyelesaian yang
berbeda-beda tergantung karakteristik masalah dan faktor-faktor yang
mendukungnya. Begitu juga dengan teori-teori manajemen lain, saya
harus berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada, misalnya pada
saat memberikan orientasi tentang pentingnya cuci tangan 6 langkah dan
pemilahan sampah infeksius dan noninfeksius. Sasaran kita saat
melakukan orientasi tidak sama, setiap pasien dengan tingkat pendidikan
ang berbeda beda. Tentu saja kita tidak bisa menerapkan satu cara yang
sama. Untuk itu saya menggunakan bahasa yang berbeda beda untuk
setiap pasien. Saya berusaha menyederhanakan bahasa yang digunakan
berupa bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang.
g) Bukti Evaluasi:
Banyak sekali hal yang telah saya pelajari dalam departemen ini
antara lain saya belajar tentang cara memanajemen orang lain dan semua
sumber daya yang ada, cara manajemen dokumentasi askep, dan
pentingnya kesesuaian antara tindakan dan SOP. Selain mendapatkan
sesuatu saya juga terus berusaha untuk memberikan sesuatu, dengan cara
hasil karya saya sendiri yang saya rasa bermanfaat bagi semua. Tentu saja
hasil kerja saya belum sempurna, masih banyak kesalahan-kesalahan yang
saya sadari dan juga disadari oleh orang lain. Oleh karena itu saya sangat
terbuka terhadap kritik dan akan tetap berusaha untuk memperbaiki
kelemahan saya sebagai suatu kekuatan.
REFLEKSI DIRI AKHIR PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : Dyah Khoirun Nisa


Tanggal : 13 Januari 2020

Hal terpenting yang saya pelajari dari praktik profesi ners departemen
manajemen adalah bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang manajer
keperawatan, dalam hal ini adalah kepala ruangan. Seorang kepala ruangan harus
mampu mengatur sumber daya yang ada dengan baik, baik sumber daya manusia
maupun prasarana dan sarana. Diperlukan ketegasan untuk dapat menjadi seorang
pemimpin yang disegani bukan ditakuti. Mengatur banyak orang dengan
karakteristik berbeda-beda serta keunikan masing-masing. Tidak semua orang
dapat diperlakukan sama. Menghargai perasaan orang lain adalah sangat penting.
Bekerja berdasarkan aturan yang sudah sama-sama disepakati dari hati adalah
sangat penting .
Hal yang paling istimewa yang saya pelajari adalah tentang manajemen
konflik, dimana masing-masing orang butuh dimengerti dan dihargai.
Yang paling ingin saya pelajari selanjutnya adalah tentang manajemen asuhan
keperawatan yang tepat. Karena dengan saya bisa tahu tentang bagaimana cara
yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari cara mengkaji yang
kadang kita anggap sederhana padahal itu sangat vital bagi penentuan program
kita untuk perawatan pasien, penentuan diagnosa dan repra yang benar-benar
harus diperhatikan agar benar-benar tepat bila digunakan untuk mengatasi kondisi
pasien,serta pentingnya pendokumentasian setiap implementasi dan evaluasi yang
kita lakukan karena itu yang dapat melindungi perawat dan dapat menjadi alat
yang menentukan kondisi pasien menjadi lebih baik atau tidak. Sehingga dengan
saya belajar lebih dalam lagi tentang semua itu saya dapat memberikan asuhan
keperawatan yang lebih bermutu pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai