Anda di halaman 1dari 12

 Home

 About

 Privacy Policy

 Contact us

Galeri Hanafi
 HOME

 EDUCATION
o
o

o

o



 HUMOR

 HIBURAN
o




o
o

 TUTORIAL

 WINDOWS


Galeri Hanafi
 PBA

Pengembangan Guru Profesional


Muhammad Hanafi 2:42:00 PM
TAHAPAN PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL,
ALUR, DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN
KARIR GURU
Get PPT here
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi materi ajar
maupun piranti penyelenggaraan pembelajaran terus berkembang. Dinamika ini menuntut
guru selalu meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu mengembangkan
dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan menggunakan berbagai pendekatan,
metoda, dan teknologi pembelajaran terkini. Hanya dengan cara itu guru mampu
menyelenggarakan pembelajaran yang berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia
kehidupan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pada zamannya. Sebaliknya,
ketidakmauan dan ketidakmampuan guru menyesuaikan wawasan dan kompetensi dengan
tuntutan perkembangan lingkungan profesinya justru akan menjadi salah satu faktor
penghambat ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran (Danim, 2012: 16).
Perkembangan IPTEK menjadi salah satu pendorong yang mengharuskan paraguru
untuk melakukan pengembangan profesinya. Perkembangan IPTEK secara empiris
menunjukkan begitu besar dampaknya pada berbagai dimensi pembangunan, khususnya
bidang pendidikan. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau
Information and Communication Technology (ICT) menjadi tantangan mutakhir bagi dunia
pendidikan. Elearning, e-book, mobile learning dan sejenisnya adalah wujud
dari perkembangan IPTEK mutakhir. Para guru mau tidak mau, suka tidak suka harus mampu
beradaptasi dan/atau menggunakan teknologi tersebut. Jika tidak, maka profesi guru tidak
akan eksis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tahapan - tahapan pengembangan guru profesional ?
2. Bagaimana alur pengembangan profesi dan karir guru ?
3. Apa saja kebijakan – kebijakan pengembangan profesi dan karir guru ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tahapan - tahapan pengembangan guru profesional ?
2. Untuk mengetahui alur pengembangan profesi dan karir guru ?
3. Untuk mengetahui kebijakan - kebijakan pengembangan profesi dan karir guru ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tahapan Pengembangan Guru Profesional


Guru merupakan salah satu profesi yang menentukan sikap, sifat dan intelektual dari
seorang anak didik di sekolah haruslah memiliki jiwa yang profesional. Yang dimaksud
profesional disini adalah totalitas dalam melakukan kegiatan mengajar dan memberikan
contoh bagi anak didiknya. Dengan guru yang berprofesional diharapkan akan membentuk
sikap, sifat dan intelektual anak didik menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan guru yang
berprofesional itu tentu tidaklah mudah, ada empat tahap yang sekiranya dapat membentuk
guru yang profesional, yaitu :

1. Guru harus berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi


Seperti yang telah dijelaskan dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dan Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2008 tentang guru bahwa penyediaan guru menjadi
kewenangan lembaga pendidikan berlatar belakang pendidikan yang disini adalah perguruan
tinggi. Kedepannya guru yang berkualifikasi S1 atau D-IV dan memiliki sertifikat pendidik
melalui program pendidikan profesi saja yang dapat menjadi guru yang diakui oleh negara
sebagai guru yang profesional.

2. Adanya induksi untuk guru pemula


Induksi disini adalah didampinginya guru pemula yang terjun ke sekolah oleh mentor
yang telah di pilihkan dalam kurun waktu satu tahun. Induksi ini bertujuan agar guru pemula
benar-benar mampu dalam melakukan tugasnya di saat nanti apabila telah di lepas langsung
dari induksi ini. Induksi ini sangat diperlukan karena keadaan di dalam teori sangat berbeda
di dalam prakteknya. Teori bisa saja di dapatkan dengan cara belajar dari sumber-sumber
ilmu, namun praktek tidak dapat didapatkan kecuali dengan terjun langsung di lapangan.
Program induksi ini merupakan masa transisi bagi guru pemula terhitung mulai dia pertama
kali menginjakkan kaki di sekolah atau satuan pendidikan hingga benar-benar layak dilepas
untuk menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran secara mandiri (Danim, 2012:7).

3. Profesionalisasi guru yang di prakarsai oleh institusi


Ketika seorang guru telah melalui tahap induksi dan di lepas untuk menjalankan tugas
profesinya, maka kegiatan untuk penumbuhan dan pengembangan profesionalitas tidak
berhenti di situ saja. Guru harus mampu untuk lebih mengasah kemampuannya dan menjadi
terampil sesuai dengan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan-kegiatan untuk melakukan hal itu dapat dilaksanakan atas prakarsa dari institusi
seperti workshop, pelatihan, pendidikan dan lain-lain. Prakarsa ini sangat penting karena guru
pemula memiliki keterbatasan finansial, waktu, jaringan, akses dan sebagainya.

4. Profesionalisasi guru berbasis individu atau menjadi guru madani


Ketika guru telah terjun langsung dan telah memngikuti kegiatan yang di prakarsai oleh
institusi baik pelatihan, pendidikan maupun workshop guru bisa :
a. Mengembangkan apa yang telah dia pelajari dari kegiatan-kegiatan itu dan menerapkannya
dengan pola dan gaya mengajarnya sendiri sehingga akan membuat guru menjadi semakin
maju dan tidak tertinggal dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Melaksanakan kegiatan karya tulis ilmiah di bidang pendidikan yang bertujuan membuat
guru menjadi peka tentang permasalahan yang terjadi di bidang pendidikan dan bagaimana
cara mengatasi permasalahan itu.
c. Memadukan teknologi untuk kegiatan yang bertujuan untuk pendidikan seperti penggunaan
gadget dan teknologi lainnya dalam proses belajar mengajar.
d. Membuat alat peraga atau alat pelajaran atau alat bimbingan. Tujuan dari pembuatan alat
peraga ini adalah mempermudah anak didik dalam menerima pelajaran sehingga akan
menjadi skema bagi mereka.
e. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Kelima kegiatan diatas merupakan contoh dari kegiatan pengembangan profesi dari
individu seorang guru agar menjadi guru yang profesional

B. Alur Pengembangan Profesi dan Karir Guru


Alur pengembangan profesi dan karir guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional, profesi guru harus memiliki prinsip – prinsip yaitu :
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
2. Memiliki komitmen meningkat mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5. Memiliki tanggung jawab profesionalisme.
6. Memperoleh pernghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
7. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
9. Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Saat ini penyandang profesi guru telah mengalami perluasan perspektif dan
pemaknaannya. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,
sebutan Guru mencakup : (1) guru, baik guru kelas, guru bidang studi atau mata pelajaran,
maupun guru bimbingan dan konseling atau konselor (2) guru dengan tugas tambahan
sebagai kepala sekolah dan (3) guru dalam jabatan pengawas.

Telah lama berkembang kesadaran publik bahwa tidak ada guru, tidak ada
pendidikan formal. Telah muncul pula kesadaran bahwa tidak ada pendidikan yang bermutu,
tanpa kehadiran guru yang profesional dengan jumlah yang mencukupi. Pada sisi lain, guru
yang profesional nyaris tidak berdaya tanpa dukungan tenaga kependidikan yang profesional
pula.

Selama menjalankan tugas-tugas profesional, guru dituntut melakukan profesionalisasi atau


proses penumbuhan dan pengembangan profesinya. Diperlukan upaya yang terus menerus
agar guru tetap memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum serta kemajuan IPTEK. Di sinilah esensi pembinaan dan pengembangan
profesional guru. Kegiatan ini dapat dilakukan atas prakarsa institusi, seperti pendidikan dan
pelatihan, workshop, magang, studi banding, dan lain-lain. Prakarsa ini menjadi penting,
karena secara umum guru masih memiliki keterbatasan, baik finansial, jaringan, waktu, akses,
dan sebagainya.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 membedakan antara pembinaan dan
pengembangan kompetensi guru yang belum dan yang sudah berkualifikasi S-1 atau D-IV.
Pengembangan dan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru yang belum memenuhi
kualifikasi S-1atau D-IV dilakukan melalui pendidikan tinggi program S-1 atau program D-
IV pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan tenaga kependidikan
atau program pendidikan non kependidikan yang terakreditasi.

Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki sertifikat
pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan, olah raga.
Pengembangandan peningkatan kompetensi dimaksud dilakukan melalui sistem pembinaan
dan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dikaitkan dengan perolehan angka
kredit jabatan fungsional.

Pembinaan dan pengembangan keprofesian guru meliputi pembinaan kompetensi-kompetensi


pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Sementara itu, pembinaan dan
pengembangan karir meliputi penugasan, kenaikan pangkat dan promosi. Upaya pembinaan
dan pengembangan karir guru ini harus sejalan dengan jenjang jabatan fungsional mereka.

C. Kebijakan Pengembangan Profesi dan Karir Guru


Untuk menjadi guru profesional, perlu perjalanan panjang. Dengan demikian,
kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi guru harus dilakukan secara kontinyu,
dengan serial kegiatan tertentu. Diawali dengan penyiapan calon guru, rekruitmen,
penempatan, penugasan, pengembangan profesi dan karir (lihat Gambar 1.4), hingga
menjadi guru profesional sejati, yang menjalani profesionalisasi secara terus-menerus.
Merujuk pada alur berpikir ini, guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bersifat otonom, menguasai kompetensi secara
komprehensif, dan daya intelektual tinggi.
Pengembangan keprofesian guru adakalanya diawali dengan penilaian kinerja da
n uji kompetensi. Untuk mengetahui kinerja dan kompetensi guru dilakukan penilaian
kinerja dan uji kompetensi. Atas dasar itu dapat dirumuskan profil dan peta kinerja dan
kompetensinya. Kondisi nyata itulah yang menjadi salah satu dasar peningkatan kompetensi
guru. Dengan demikian, hasil penilaian kinerja dan uji kompetensi menjadi salah satu basis
utama desain program peningkatan kompetensi guru.
Penilaian kinerja guru (teacher performance appraisal) merupakan salah satu langkah
untuk merumuskan program peningkatan kompetensi guru secara efektif dan efisien. Hal ini
sesuai
dengan amanat yang tertuang pada Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009. Penil
aian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru yang sebenarnya dalam
melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan penilaian kinerja ini juga akan diketahui tentan
g kekuatan dan kelemahan guru-guru, sesuai dengan tugasnya masing-masing, baik guru
kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan konseling. Penilaian kinerja guru
dilakukan secara periodik dan sistematis untuk mengetahui prestasi kerjanya, termasuk
potensi pengembangannya
Disamping keharusan menjalani penilaian kinerja, guru-guru pun perlu diketahui
tingkat kompetensinya melalui uji kompetensi. Uji kompetensi dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang kondisi nyata guru dalam proses pendidikan dan
pembelajaran. Berdasarkan hasil uji kompetensi dirumuskan profil kompetensi guru menurut
level tertentu, sekaligus menentukan kelayakannya. Dengan demikian, tujuan uji kompetensi
adalah menilai dan menetapkan apakah guru sudah kompeten atau belum dilihat dari standar
kompetensi yang diujikan. Dengan demikian,kegiatan peningkatan kompetensi guru
memiliki rasional dan pertimbangan empiris yang kuat. Penilaian kinerja dan uji kompetensi
guru esensinya berfokus pada keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru.
Kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi guru dengan segala cabang
aktifitasnya perlu disertai dengan upaya memberi penghargaan, perlindungan, kesejateraan,
dan pemartabatan guru. Karena itu, isu-isu yang relevan dengan masa depan manajemen
guru, memerlukan formulasi yang sistemik dan sistematik terutama sistem penyediaan,
rekruitmen, pengangkatan dan penempatan, sistem distribusi, sertifikasi, peningkatan
kualifikasi, penilaian kinerja, uji kompetensi, penghargaan
dan perlindungan, kesejahteraan, pembinaan karir, pengembangan keprofesian berkelan
jutan, pengawasan etika profesi, serta pengelolaan guru di daerah khusus.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan profesi dan karir guru merupakan dua kebutuhan dan tuntutan yang
harus dipenuhi secaraserempak. Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, tuntutan dunia pasar, tuntutan lembaga
pendidikan(sekolah/madrasah), dan juga tuntutan masyarakat (orang tua peserta didik)
merupakan alasan-alasan penting
perlunyapeningkatan profesi guru. Pengembangan profesi lebih mengarah pada peningkatan
kapasitas guru yang berkontribusipada peningkatan kualitas pendidikan pada
satu sisi, dan pada sisi
lain berkontribusi pada peningkatan karir guru.Dengan peningkatan karir guru maka
berarti selain peningkatan kapasitas guru, dan kualitas pendidikan, juga terdapatpeningkatan
kesejahteraan guru. Pekerjaan profesional adalah
pekerjaan yang menuntut peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan sekaligus diikuti
dengan peningkatan kesejahteraannya. Pengembangan profesi guru dapat dilakukan
dengan jalur formal, nonformal, maupun informal tergantung pada tujuan dan
kemampuan guru yangbersangkutan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu kepada
para pembaca, khususnya kepada dosen pembimbing untuk mengkritik makalah ini yang
bersifat konstruktif, kami ucapkan terima kasih.

 Facebook
 Twitter
 Google
 Whatsapp

SIMILAR POSTS


Teori Belajar dalam Islam

 ‫تعريف‬
‫( علم اللغة‬Definisi Ilmu Lughah)

 Guru
dan Evaluasi Pembelajaran
 ‫باب‬
‫( طلب العلم‬Mencari Ilmu)


Menumbuhkan Minat Belajar
Siswa

 ‫( ابو داود السجستاني وسننه‬Abu Daud dan Sunannya)


NEXT
Viral Berdampak Besar, Masyarakat Harus Pilah-pilah Sebar Info di Medsos
PREVIOUS
Dubes Arab Saudi: Boleh Salat di Mana Saja, Tapi Tidak Dianjurkan di Jalan

About Muhammad Hanafi


Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim,
venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id
justo.

3 COMMENTS:

WRITE KOMENTAR

1.
FachruraziWednesday, March 29, 2017 at 7:08:00 PM GMT+7
Terima Kasih Banyaaaaak, terima kasih
Reply

2.
iftah bintangMonday, September 3, 2018 at 1:45:00 PM GMT+7
Gak d kasih sumber?
Reply

3.
UnknownWednesday, September 26, 2018 at 10:26:00 AM GMT+7
Thanks
Reply

Get updates in your email box


Complete the form below, and we'll send you our recent update.
Submit
Deliver via FeedBurner
SEARCH

Search

POPULAR POSTS


TOKOH TASAWUF DI INDONESIA


CIVIC EDUCATION


‫( االسم باالنظر إلى تركيبه‬Isim Dilihat Dari Segi Susunannya)


Pengembangan Guru Profesional


Dubes Arab Saudi: Boleh Salat Di Mana Saja, Tapi Tidak Dianjurkan Di Jalan


Viral Berdampak Besar, Masyarakat Harus Pilah-Pilah Sebar Info Di Medsos
 ‫اإلقتراض اللغوي وظاهرة التعريب‬
 ‫( علم األصوات‬Ilmu Ashwat)


Cover 67,6% Penduduk, JKN Diklaim Sebagai Program Jamsoskes Terbesar Di Dunia


Individu, Keluarga Dan Masyarakat

Theme images by Galeri Hanafi. Powered by Blogger.

BLOG ARCHIVE
 August (1)
 September (13)
 October (51)
 November (91)
 December (12)
 January (3)

RECENT POSTS


Bantah Soal Video Tonton PSK, Trump: Itu Semua Berita Palsu!


Pidato Perpisahan Obama Disusun Berbulan-Bulan

Belanda Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Di RI


Ini Kata Bijak Aiptu Sutisna Maafkan Dora Yang Memarahi Dan Mencakarnya

POPULAR POSTS


TOKOH TASAWUF DI INDONESIA


CIVIC EDUCATION


‫( االسم باالنظر إلى تركيبه‬Isim Dilihat Dari Segi Susunannya)

CATEGORY

 Berita Dalam Negeri


 Berita Islami
 Berita Luar Negeri
 Berita Olahraga
 Humor
 PBA
 Sejarah Islam
 Tutorial

VISITOR

96546
© Copyright 2016 Galeri Hanafi. Designed by Bloggertheme9.Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai