No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/2
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
1. Pengertian Pengumpulan nanah yang telah menyebar dari
sebuah gigi ke jaringan di sekitarnya, biasanya
berasal dari suatu infeksi. Abses gigi yang
dimaksud adalah abses pada pulpa dan periapikal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan abses gigi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Metro Nomor :
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 2/2
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
4. Bila abses meluas
Bila abses meluas dan sudah
dan sudah fluktuatif fluktuatif maka dilakukan
maka dilakukan insisi abses
insisi abses
5. Instruksi post
Instruksi post tindakan dan
tindakan dan DHE DHE
6. Mencatat hasil
tindakan pada
rekam medis dan Mencatat hasil
buku registrasi tindakan pada
pasien. rekam medis dan
buku registrasi
pasien
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
1. Pengertian Pencabutan adalah tidak adanya sensasi rasa sakit,
dengan atau tanpa hilangnya kesadaran.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas poli gigi dalam
melakukan pencabutan gigi permanen dengan
anestesi infiltrasi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Metro Nomor :
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 2/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
6. Menyiapkan alat
diagnostic Mengukur tekanan darah
pasien
berupa kaca
mulut, sonde,
pinset dan Menyiapkan jarum suntik
dan obat anestesi
ekskavator.
7. Memeriksa
pasien. Mengenakan APD
8. Mengukur
tekanan darah Membuka ampul obat
pasien. anestesi
9. Mempersiapkan
obat anastesi Membuka jarum suntik
dan jarum
suntik. Petugas menyedot obat
anestesi
10. Mengenakan
alat pelindung
diri
11. Membuka Petugas
mengulas mukosa
ampul obat dengan poviodone
anestesi. iodine 10%
12. Membuka
Untuk
jarum suntik. menganestesi
13. Menyedot obat regio bukal,
anastesi. menginsersik
an jarum
14. Mengulas
dengan sudut
mukosa dengan 45o pada
antiseptik muccobucal
povidone iodine fold
10%.
15. Untuk
Memasukkan
menganestesi jarum 1-2
daerah buccal, mm sampai
petugas menyentuh
menginsersikan Untuk daerah tulang
jarum dengan palatinal
sudut 45o pada petugas Mengaspirasi
menginsersi
muccobuccal kemudian
kan jarum mengeluar
fold atau 1 – 1 pada mukosa kan
½ cm dari leher palatinal anestetikum
gigi dengan
ANESTESI INFILSTRASI
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 3/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
bevel jarum
menghadap tulang.
Menarik
16. Memasukkan jarum jarum keluar
1-2 mm, sampai jaringan
menyentuh tulang
dekat region
Menutup
periapikal gigi yang jarum
bersangkutan.
17. Mengaspirasi
kemudian Memprsilah Memasukkan
kan pasien jarum ke
mengeluarkan safety box
menunggu
anestetikum 1 cc
perlahan-lahan.
18. Menarik jarum
keluar dari
jaringan.
19. Untuk
menganestesi
daerah palatinal,
petugas
menginsersikan
jarum pada mukosa
palatinal gigi yang
akan dicabut.
20. Mengaspirasi
kemudian
mengeluarkan
anestetikum 1 cc
perlahan-lahan.
21. Menarik jarum
keluar dari
jaringan.
22. Menutup jarum.
23. Memasukkan jarum
ke safety box.
24. Mempersilahkan
pasien menunggu
beberapa saat.
ANESTESI INFILSTRASI
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 4/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
7. Unit Terkait - BP Umum
- Apotek / Farmasi
8. Hal-hal Adanya kontra indikasi dengan anestesi lidocain
yang perlu comp 2%
diperhatikan
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan Tindakan
P Halaman : 2/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
6. Menyiapkan alat
diagnostic Mengukur tekanan darah
pasien
berupa kaca
mulut, sonde,
pinset dan Menyiapkan jarum suntik
dan obat anestesi
ekskavator.
7. Memeriksa
pasien. Mengenakan APD
8. Mengukur
tekanan darah Membuka ampul obat
pasien. anestesi
9. Mempersiapkan
obat anastesi Membuka jarum suntik
dan jarum
suntik. Petugas menyedot obat
10. Mengenakan anestesi
alat pelindung
diri
11. Membuka Petugas
ampul obat mengulas mukosa
dengan poviodone
anestesi. iodine 10%
12. Membuka
Untuk
jarum suntik. menganestesi
13. Menyedot obat regio bukal,
anastesi. menginsersik
14. Mengulas an jarum
dengan sudut
mukosa dengan
45o pada
antiseptik muccobucal
povidone iodine fold
10%.
15. Untuk Memasukkan
menganestesi jarum 1-2
daerah buccal, mm sampai
menyentuh
petugas tulang
Untuk daerah
menginsersikan palatinal
jarum dengan petugas Mengaspirasi
sudut 45o pada menginsersi kemudian
muccobuccal kan jarum mengeluar
pada mukosa
fold atau 1 – 1 kan
palatinal anestetikum
½ cm dari leher
gigi dengan
PENCABUTAN GIGI
PERMANEN DENGAN
ANESTESI BLOK
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 3/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
bevel jarum
menghadap tulang.
Menarik
16. Memasukkan jarum jarum keluar
1-2 mm, sampai jaringan
menyentuh tulang
dekat region
Menutup
periapikal gigi yang jarum
bersangkutan.
17. Mengaspirasi
kemudian Memprsilah Memasukkan
kan pasien jarum ke
mengeluarkan safety box
menunggu
anestetikum 1 cc
perlahan-lahan.
18. Menarik jarum
keluar dari
jaringan.
19. Untuk
menganestesi
daerah palatinal,
petugas
menginsersikan
jarum pada mukosa
palatinal gigi yang
akan dicabut.
20. Mengaspirasi
kemudian
mengeluarkan
anestetikum 1 cc
perlahan-lahan.
21. Menarik jarum
keluar dari
jaringan.
22. Menutup jarum.
23. Memasukkan jarum
ke safety box.
24. Mempersilahkan
pasien menunggu
beberapa saat.
PENCABUTAN GIGI
PERMANEN DENGAN
ANESTESI BLOK
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 4/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
7. Unit Terkait - BP Umum
- Apotek / Farmasi
8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan Tindakan
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/3
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
1. Pengertian Pencabutan gigi sulung adalah pencabutan gigi
sulung yang sudah terekfoliasi atau goyang
fisiologis derajat 2 atau lebih, persistensi, dan sisa
akar.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan petugas medis dalam melakukan
perawatan/tindakan pencabutan gigi sulung.
2. Mengeliminasi penyebab terjadinya infeksi fokal.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Metro Nomor :
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 2/3
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
mengalami mobility
derajat > 2, anastesi
Memberikan instruksi pasca
menggunakan pencabutan
kloretil dengan cara
disemprotkan ke
Mencuci tangan dengan
kapas yang sabun
ditempelkan ke gusi
dari gigi yang akan
Membuat resep bila
dicabut. diperlukan
6. Buka soket gusi
menggunakan bein
(jika perlu).
7. Posisikan tang
ekstraksi sejauh
mungkin ke dalam
soket, paruh tang
sejajar dengan
sumbu gigi.
8. Gerakan untuk
pencabutan gigi
sulung anterior
adalah luksasi
perlahan kea rah
labio-palatal atau
labio-lingual, diikuti
dengan gerakan
rotasi dan ekstraksi.
9. Gerakan untuk
pencabutan gigi
sulung posterior
adalah luksasi
perlahan kea rah
labio-palatal atau
labio-lingual, diikuti
dengan gerakan
ekstraksi.
10. Pemberian tampon
pada daerah
pencabutan.
11. Berikan instruksi
pasca pencabutan
gigi.
PENCABUTAN GIGI SULUNG
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 3/3
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
12. Mencuci tangan
dengan sabun.
13. Membuat dan
menyerahkan resep
berupa antibiotic
(jika perlu) dan anti
nyeri.
14. Catat pada lembar
rekam medis.
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/3
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
1. Pengertian Kematian pada jaringan pulpa baik sebagian
ataupun seluruhnya dan merupakan kelanjutan
dari proses kariers ataupun trauma.
2. Tujuan Sebagai pedoman untuk penatalaksanaan kasus
gangren pulpa.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Metro Nomor :
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 2/3
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
- Karies sudah
berlanjut, gigi Bila gigi tidak mungkin
tinggal sisa ditumpat lakukan
akar. pencabutan
- Pemeriksaan
vitalitas negatif, Mencatat pengobatan/
gigi sudah non tindakan pada kartu status
vital.
- Perkusi dan Menganjurkan pasien untuk
druk tidak disiplin kontrol ulang
sakit.
c. Tidak ada Menganjurkan
membersihkan gigi teratur
pembengkakan dan benar
pada gusi
.
Bila dilakukan pencabutan,
d. Mencatat hasil
anjurkan pasien untuk
pemeriksaan menggigit tampun ½ jam,
pada kartu dan tidak makan panas.
status.
3. Diagnosa
Dokter gigi
menegakkan
diagnosa dan
mencatat dalam
buku status.
4. Penatalaksanaan
a. Bila gigi masih
memungkinkan
untuk ditumpat
maka dilakukan :
- Sterilisasi, 3
kali kunjungan.
- Pengisian,
basis, tumpatan
tetap.
b. Bila gigi tidak
memungkinkan
untuk ditumpat
maka dilakukan
pencabutan.
c. Mencatat
pengobatan/tinda
kan yang
GANGREN PULPA
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 3/3
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
dilakukan pada
kartu status.
5. Penyuluhan
a. Menganjurkan
pasien untuk
disiplin kontrol
ulang sesuai
dengan jadwal
yang telah
ditentukan.
b. Menganjurkan
untuk
membersihkan
gigi secara
teratur dan
benar.
c. Bila dilakukan
pencabutan
menganjurkan
pasien untuk
menggigit
tampun selama
½ jam, dan
tidak makan
yang panas.
7. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Ruang pelayanan gigi dan mulut
3. Apotik
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan Tindakan
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
1. Pengertian Penambalan gigi adalah suatu cara untuk
memperbaiki kerusakan gigi, agar gigi bisa kembali
ke bentuk semula dan berfungsi dengan baik.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan
paramedis dalam melaksanakan ketentuan
tentang persetujuan tindakan medis.
2. Agar pasien mengetahui prosedur penanganan
penyakitnya bisa membahayakan atau tidak.
3. Agar pasien dan keluarga mendapatkan
informasi tentang hal-hal yang perlu
dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan medis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Metro Nomor :
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 2/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
3. Riwayat kesehatan
umum
II.1 Apakah punya Diagnosa berdasarkan :
penyakit : a. Anamnesa
b. Keluhan utama
a. Jantung : Keluar c. Pemeriksaan E.O
keringat dingin, d. Pemeriksaan I.O
berdebar, sesak
nafas, nyeri dada.
Rencana perawatan
b. Kencing manis : Dengan pertimbangan :
keluhan 3P (sering 1. Tumpatan amalgern
kencing, sering 2. Tumpatan konsposit
lapas, sering haus), 3. Tumpatan GIC
bila ada luka tidak 4. Ekstraksi sederana
5. Flesure Sealant
sembuh-sembuh, 6. Skeling
bau mulut khas
(halitosis), radang
jaringan penyangga
(menyebabkan gigi
goyang).
c. Darah tinggi
d. Kehamilan pada
khususnya wanita :
umur kehamilan,
berubungan dengan
pemberian obat
anesthesi, alergi,
asma.
e. TBC
f. Hepatitis : gejala
(rasa mual, munyah,
icterus).
g. HIV/AIDS/Penyakit
Kelamin.
III. Pemeriksaan
E.O : pipi diraba :
dengan empat jari
dengan menekan pipi
secara lembut bila ada
benjolan/
pembengkakan
kekenyalannya/
keras/lunak/ada
fluktuasi/tidak
PENAMBALAN GIGI
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 3/4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
Bibir dilihat : dengan
cara, ditarik dengan 2
(dua) jari (telunjuk dua
jempol), untuk bibit
bawah ditarik ke
bawah, untuk bibir
atas ditarik ke atas.
Diraba : bila ada
perubahan
warna/benjolan diraba
dengan cara ditekan
secara lembut dengan 2
(dua) jari (bila ada
pembengkakan) :
keras/lunak.
Kel. Lymphe : diraba :
ada pembengkakan/
tidak dengan 2 (dua)
jari telunjuk dan jari
tengah.
IO :
1. Pemeriksan pada
gigi yang sakit
dengan : v perkusi :
sama dengan
prosedur perkusi, v
Druk/ditekan : sama
dengan prosedur
druk pada
tumpetan.
2. Pemeriksaan pada
seluruh gigi di
jaringan sekitar gigi.
Meliputi : warna,
posisi (malposisi)
karies dan kelainan-
kelainan lainya.
3. Mukosa
pipi/jaringan
periodontal.
IV. Diagnosa
Ditegakkan
berdasarkan :
PENAMBALAN GIGI
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 4 /4
Puskesmas DANIEL, SKM.,M.Kes
Metro 197808172003121008
1. Anamnesa
2. Keluhan utama
3. Pemeriksaan E.O
4. Pemeriksaan I.O
V. Rencana Perawatan
Rencana perawatan
diputuskan dengan
mempertimbangkan diagnose
dan prognosa perawatan,
antara lain :
1. Tumpatan amalgern
2. Tumpatan konsposit
3. Tumpatan GIC
4. Ekstraksi sederana
5. Flesure Sealant
6. Skeling
7. Unit Terkait Poli Gigi
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan Tindakan