Anda di halaman 1dari 15

DMDI

DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA


https://seruanmasjid.com

HUKUMAN
PENISTA
NABI SAW

KHUTBAH PERTAMA

,ُ‫ َو َنسْ َت َعي ُنه‬,ُ‫ َنحْ َم ُده‬,‫ّلِل‬ َ َّ َ َ‫إنَّ ْال َحمْ د‬


‫ُور‬ ُ ْ‫اّلِل َمن‬ ُ ‫ َو َنع‬,ُ‫َو َنسْ َت ْغ َف ُره‬
َ َّ ‫ُوذ َب‬
َ ‫شر‬
‫ت أَعْ َمالَ َنا‬ َ ‫ َو َس ِّي َئا‬,‫أَ ْنفُ َس َنا‬
‫ُض َّل لَهُ‪َ ,‬و َمنْ‬ ‫َمنْ َي ْه َد َه َّ‬
‫َّللاُ َفالَ م َ‬
‫ي لَهُ‪,‬‬ ‫يُضْ لَ ْل َفالَ َها َد َ‬
‫أَ ْش َه ُد أَنْ الَ َالَ َه َاالَّ َّللاُ َوحْ َدهُ‬
‫ْك لَهُ‪َ ،‬ش َها َد َة َمنْ ه َُو َخ ْي ٌر‬ ‫َال َش َري َ‬
‫َّم َقا ًما َوأَحْ َسنُ َن َد ًيا‪.‬‬
‫َوأَ ْش َه ُد أَنَّ َسيِّدَ َنا م َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ‬
‫ارا‬ ‫ار َم َك َب ً‬‫صفُ َب ْال َم َك َ‬ ‫َو َرس ُْولُ ُه ْال ُم َّت َ‬
‫ص َب ًيا‪.‬‬
‫َو َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َس ِّي َد َنا م َُح َّم ٍد‬ ‫اَللَّ ُه َّم َف َ‬
‫صا َد َق ْال َوعْ َد َو َك َ‬
‫ان َرس ُْوالً‬ ‫َك َ‬
‫ان َ‬
‫صحْ َب َه الَّ َذي َْن‬
‫َن َب ًيا‪َ ،‬و َعلَى آلَ َه َو َ‬
‫يُحْ َس ُن ْو َن إَسْ الَ َم ُه ْم َو َل ْم َي ْف َعلُ ْوا َش ْي ًئا‬
‫َف َر ًيا‪،‬‬
َ ‫ َف َيا أَ ُّي َها ْال َح‬،‫أَمَّا َبعْ ُد‬
‫اضر ُْو َن‬
،ُ‫َر َح َم ُك ُم َّللا‬
َ ‫ص ْي َنيْ َن ْف َسيْ َوإَيَّا ُك ْم َب َت ْق َوى‬
،‫َّللا‬ َ ‫ا ُ ْو‬
‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬
َ ‫ َف َق ْد َف‬.
: ‫َقا َل َّللاُ َت َعالَى‬

‫َّللا لَ ُه ْم‬ َ ‫ين ي ُْؤ ُذ‬


َ َّ ‫ون َرسُو َل‬ َ ‫﴿والَّ َذ‬
َ
﴾‫اب أَلَي ٌم‬
ٌ ‫َع َذ‬
Orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi
mereka azab yang pedih (TQS at-Taubah [9]: 61).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, tidak ada


orang yang paling mulia di sisi Allah kecuali orang
yang bertakwa. Taati perintah Allah, tinggalkan
seluruh laranganNya. Jadikan Islam sebagai jalan
hidup. Tinggalkan jalan setan yang mungkin
indah dipandang, tapi menyesatkan.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Mencintai Rasulullah saw. merupakan kewajiban


dan kebaikan yang amat luhur, dan menista
(istihza’) terhadap kemuliaan beliau adalah dosa
besar. Allah SWT berfirman:

‫َّللا لَ ُه ْم‬ َ ‫ين ي ُْؤ ُذ‬


َ َّ ‫ون َرسُو َل‬ َ ‫﴿والَّ َذ‬
َ
﴾‫اب أَلَي ٌم‬
ٌ ‫َع َذ‬
Orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi
mereka azab yang pedih (TQS at-Taubah [9]: 61).

Allah SWT juga berfirman:

‫َّللا َو َرسُولَ ُه لَ َع َن ُه ُم‬ ََّ ‫ون‬ َ ‫ين ي ُْؤ ُذ‬ َ ‫﴿إَنَّ الَّ َذ‬
‫َّللاُ َفي ال ُّد ْن َيا َو ْاْل َخ َر َة َوأَ َع َّد لَ ُه ْم‬َّ
﴾‫َع َذا ًبا م َُهي ًنا‬
Sungguh orang-orang yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya, Allah melaknati mereka di dunia dan
di akhirat serta menyediakan bagi mereka siksaan
yang menghinakan (TQS al-Ahzab [33]: 57).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Lalu apa saja yang terkategori menistakan Nabi


saw.? Apakah menyamakan beliau dengan
manusia biasa, apalagi merendahkan beliau
dibandingkan orang lain, semisal ayah kandung,
termasuk ke dalamnya?
Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah telah menjelaskan
batasan tindakan orang yang menghujat Nabi
Muhammad saw. yaitu: kata-kata yang bertujuan
meremehkan dan merendahkan martabat beliau,
sebagaimana dipahami kebanyakan orang,
terlepas perbedaan akidah mereka, termasuk
melaknat dan menjelek-jelekkan (Lihat: Ibn
Taimiyyah, Ash-Sharim al-Maslul ala Syatimi ar-
Rasul, I/563).
Al-Qadhi Iyadh juga menjelaskan bentuk-bentuk
hujatan kepada Nabi saw. Orang yang menghujat
Rasululah saw. adalah orang yang mencela,
mencari-cari kesalahan, menganggap pada diri
Rasul saw. ada kekurangan; mencela nasab
(keturunan) dan pelaksanaan agamanya; juga
menjelek-jelekkan salah satu sifatnya yang mulia;
menentang atau mensejajarkan Rasululah saw.
dengan orang lain dengan niat untuk mencela,
menghina, mengkerdilkan, menjelek-jelekkan dan
mencari-cari kesalahannya. Orang seperti ini
termasuk orang yang telah menghujat Rasul saw.
(Lihat: Al-Qadhi Iyadh, Asy-Syifa bi Tarif Huquq
al-Musthafa, hlm. 428).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Bagi orang Islam, hukum menghina Rasul jelas


haram. Pelakunya dinyatakan kafir. Hukumannya
adalah hukuman mati. Al-Qadhi Iyadh
menuturkan, ini telah menjadi kesepakatan di
kalangan ulama dan para imam ahli fatwa, mulai
dari generasi sahabat dan seterusnya. Ibn Mundzir
menyatakan, mayoritas ahli ilmu sepakat tentang
sanksi bagi orang yang menghina Nabi saw.
adalah hukuman mati. Ini merupakan pendapat
Imam Malik, Imam al-Laits, Imam Ahmad bin
Hanbal, Imam Ishaq bin Rahawih dan Imam as-
Syafii (Lihat: Al-Qadhi Iyadh, Asy-Syifa bi Tarif
Huquq al-Musthafa, hlm. 428).

Karena itu jika membandingkan Nabi saw.


dengan orang lain—dengan maksud
merendahkan beliau—sudah termasuk penistaan,
apalagi mempertanyakan kontribusi beliau bagi
negeri ini, jelas merupakan penistaan luar biasa.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Semua ini karena mengimani kenabian


Muhamamad saw. harus diikuti dengan mencintai
dan memuliakan sosoknya. Mencintai Baginda
Nabi saw. bukanlah sebagaimana mencintai
sesama insan. Kecintaan seorang Muslim kepada
beliau harus di atas kecintaan kepada yang lain,
baik itu harta, kedudukan, jabatan, keluarga
bahkan dirinya sendiri. Belum sempurna
keimanan seseorang bila masih ada kecintaan
yang melebihi kecintaan kepada Baginda Nabi
saw.:

« َّ‫ون أَ َحب‬
َ ‫الَ ي ُْؤ َمنُ أَ َح ُد ُك ْم َح َّتى أَ ُك‬
َ ‫إَلَ ْي َه َمنْ َوالَ َد َه َو َولَ َد َه َوال َّن‬
‫اس‬
‫ين‬َ ‫»أَجْ َم َع‬
Belum sempurna iman salah seorang di antara
kalian sampai ia menjadikan aku lebih dicintai
daripada orangtuanya, anaknya dan segenap
manusia (HR al-Bukhari).
Dari hadits inilah mencintai Nabi saw. hukumnya
fardhu.
Bahkan, Allah SWT memberikan ancaman keras
kepada siapa saja yang cintanya kepada Rasul
saw. terpalingkan oleh kecintaan kepada yang
lain:

‫ان آ َباؤُ ُك ْم َوأَ ْب َناؤُ ُك ْم‬


َ ‫﴿قُ ْل إَنْ َك‬
َ ‫َوإَ ْخ َوا ُن ُك ْم َوأَ ْز َوا ُج ُك ْم َو َع َش‬
‫ير ُت ُك ْم‬
‫ارةٌ َت ْخ َش ْو َن‬ َ َ‫َوأ‬
َ ‫مْوا ٌل ا ْق َت َر ْف ُتمُو َها َو َت َج‬
َّ‫ض ْو َن َها أَ َحب‬
َ ْ‫َك َسادَ َها َو َم َسا َكنُ َتر‬
‫َّللا َو َرسُولَ َه َو َج َها ٍد َفي‬ َ َّ ‫إَلَ ْي ُك ْم َم َن‬
‫مْر َه‬َ ‫َّللاُ َبأ‬
َّ ‫ي‬
َ ‫ت‬
َ ْ‫َسبيلَ َه َف َت َر َّبصُوا َح َّتى َيأ‬
َ َ
﴾‫ين‬َ َ‫اسق‬ َّ ‫َو‬
َ ‫َّللاُ َال َي ْه َدي ْال َق ْو َم ْال َف‬
Katakanlah, "Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri kalian, kaum keluarga
kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan,
perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya
dan tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebih
kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta
dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan (azab)-
Nya. Allah tidak memberikan petunjuk kepada
kaum yang fasik (TQS at-Taubah [9]: 24).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Pada zaman Nabi saw. ada seorang pria yang


amat marah kepada istrinya karena terus-menerus
menghina Nabi saw.. Akhirnya, sang suami
membunuh istrinya tersebut. Ketika kabar ini
sampai kepada Baginda Nabi saw. dan pria ini
mengakui perbuatannya, beliau bersabda:

«‫»أَالَ ا ْش َه ُدوا أَنَّ َد َم َها َهدَ ٌر‬


Saksikanlah bahwa darah perempuan yang
tertumpah itu sia-sia (tidak ada tuntutan)! (HR
Abu Dawud).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Karena itu, wahai kaum Muslim, kita tidak boleh


diam, marilah bela agama kita! Belalah Nabi kita
yang mulia! Sungguh Nabi kita yang mulia telah
berjuang membela nasib kita agar menjadi
hamba-hamba Allah SWT yang layak
mendapatkan Jannah-Nya kelak. Penistaan
kepada beliau terus terjadi karena diamnya
sebagian besar dari kita terhadap hal ini.
Penistaan terhadap Nabi saw. juga terjadi karena
prinsip kebebasan berbicara yang diberikan
sekularisme-liberalisme yang memberikan
panggung kepada orang-orang yang mendengki
dan terus menyerang Islam. Mereka dilindungi
oleh berbagai peraturan dan orang-orang yang
bersekongkol dengan mereka. Ketahuilah mereka
tak akan pernah berhenti melakukan penyerangan
terhadap agama ini. Kedengkian yang tersimpan
dalam hati mereka jauh lebih besar lagi.
Agama ini sungguh tak akan dapat terlindungi jika
umat tak memiliki pelindung yang kuat. Dulu
Khilafah Utsmaniyah sanggup menghentikan
rencana pementasan drama karya Voltaire yang
akan menista kemuliaan Nabi saw. Saat itu Sultan
Abdul Hamid II langsung mengultimatum
Kerajaan Inggris yang bersikukuh tetap akan
mengizinkan pementasan drama murahan
tersebut. Sultan berkata, “Kalau begitu, saya akan
mengeluarkan perintah kepada umat Islam
dengan mengatakan bahwa Inggris sedang
menyerang dan menghina Rasul kita! Saya akan
mengobarkan jihad akbar!” Kerajaan Inggris pun
ketakutan. Pementasan itu dibatalkan. Sungguh,
saat ini umat membutuhkan pelindung yang
agung itu. Itulah Khilafah! []

[]

َ ْ‫ك َّللا لَي َو َل ُك ْم َفى ْالقُر‬


‫آن‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬
‫ َو َن َف َع َني َوإَيَّا ُك ْم َب َمافَ ْي َه َمن‬،‫ْا َلع َظي َْم‬
‫اْل َي َة َو َذ ْك َر ْال َح َكي َْم َو َت َق َّب َل َّللاُ َم َّنا‬
‫َو َم ْن ُك ْم َتالَ َو َت ُه َوإَ َّن ُه ه َُو ال َّس َم ْي ُع‬
َ ‫ َوأَ ُق ْو ُل َق ْو َلي َه َذا َفأسْ َت ْغ َف ُر‬،‫العلَ ْي ُم‬
‫َّللا‬ َ
‫الع َظ ْي َم إَ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر الرَّ َحيْم‬
َ
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى إَحْ َسا َن َه َوال ُّش ْك ُر لَ ُه‬ ‫ّلِل َع َ‬‫اَ ْل َحمْ ُد َ‬


‫لى َت ْوفَ ْيقَ َه َو َامْ َت َنا َن َه‪َ .‬وأَ ْش َه ُد أَنْ الَ‬
‫َع َ‬
‫ْك لَ ُه‬‫َالَ َه إَالَّ َّللاُ َوَّللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش َري َ‬
‫َوأَ ْش َه ُد أنَّ َس ِّي َد َنا م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ‬
‫إلى َرضْ َوا َن َه‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫اعى َ‬ ‫َو َرس ُْولُ ُه ال َّد َ‬
‫ص ِّل َعلَى َس ِّي َد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى اَلَ َه‬ ‫َ‬
‫َوأَصْ َح َاب َه َو َسلِّ ْم َتسْ لَ ْي ًما َكثي ًْرا‬

‫أَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ َا َّتقُ َ‬


‫واَّللا َف ْي َما‬
‫أَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ لَم ُْوا أَنَّ‬
‫َّللا أَ َم َر ُك ْم َبأَمْ ٍر َبدَ أَ َف ْي َه َب َن ْف َس َه َو َثـ َنى‬
‫َ‬
‫َب َمآل َئ َك َت َه ْالم َُسب َِّح َة َبقُ ْد َس َه َو َقا َل‬
‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬
‫لى‬ ‫َّللا َو َمآل َئ َك َت ُه ي َ‬‫َتعاَلَى إَنَّ َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي َه‬
‫ال َّن َبى يآ اَ ُّي َها الَّ َذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫َو َسلِّم ُْوا َتسْ لَ ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫صلَّى َّللاُ َعلَ ْي َه َو َسلِّ ْم‬‫َس ِّي َد َنا م َُح َّم ٍد َ‬
‫آل َس ِّي َدنا َ م َُح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْن َبيآ َئ َ‬
‫ك‬ ‫َو َعلَى َ‬
‫ض‬‫ك َو َمآل َئ َك َة ْال ُم َقرَّ َبي َْن َوارْ َ‬ ‫َو ُر ُسلَ َ‬
‫اش َدي َْن أَ َبى َب ْك ٍر‬
‫الل ُه َّم َع َن ْال ُخلَ َفا َء الرَّ َ‬
‫َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلي َو َعنْ َبقَ َّي َة‬
‫الص ََّحا َب َة َوال َّت َاب َعي َْن َو َت َاب َعي ال َّت َاب َعي َْن‬
‫ْن َوارْ َ‬
‫ض‬ ‫ان َالَى َي ْو َم ال ِّدي َ‬ ‫لَ ُه ْم َب َاحْ َس ٍ‬
‫ك َيا أَرْ َح َم‬ ‫َع َّنا َم َع ُه ْم َب َرحْ َم َت َ‬
‫الرَّ ا َح َمي َْن‬
‫اغفَرْ لَ ْلم ُْؤ َم َني َْن َو ْالم ُْؤ َم َنا َ‬
‫ت‬ ‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫ت اَالَحْ يآء َم ْن ُه ْم‬ ‫َو ْالمُسْ لَ َمي َْن َو ْالمُسْ لَ َما َ‬
‫َ‬
‫ت الل ُه َّم أ َع َّز ْا َ‬
‫إلسْ الَ َم‬ ‫َو ْاالَ َ‬
‫مْوا َ‬
‫َو ْالمُسْ لَ َمي َْن َوأَ َذ َّل ال ِّشرْ َك َو ْال ُم ْش َر َكي َْن‬
‫ادَك ْالم َُوحِّ َد َّي َة َوا ْنصُرْ‬
‫َوا ْنصُرْ َع َب َ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬
‫َمنْ َن َ‬
‫ْن َواعْ َل‬ ‫ْالمُسْ لَ َمي َْن َو دَ مِّرْ أَعْ دَ ا َء ال ِّدي َ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ‬ ‫ك إَلَى َي ْو َم ال ِّدي َ‬
‫َكلَ َما َت َ‬
‫َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫الزالَ َز َل‬
‫َو ْال َم َح َن َوس ُْو َء ْالفَ ْت َن َة َو ْال َم َح َن َما‬
‫َظ َه َر َم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َبلَ َد َنا‬
‫َا ْن ُدو َني َْسيَّا خآص ًَّة َو َسا َئ َر ْالب ُْل َد َ‬
‫ان‬
‫ْالمُسْ لَ َمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعالَ َمي َْن‪.‬‬
‫َر َّب َنا آ َتنا َ فَى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفَى‬
‫ْاْل َخ َر َة َح َس َن ًة َو َق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن َ‬
‫ار‪.‬‬
‫َر َّب َنا َظلَمْ َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ لَ ْم َت ْغ َفرْ لَ َنا‬
‫اس َري َْن‪.‬‬ ‫لخ َ‬‫َو َترْ َحمْ َنا لَ َن ُك ْو َننَّ َم َن ْا َ‬
‫َّللا َيأْ ُم ُر َنا َباْل َع ْد َل‬
‫َّللا ! إَنَّ َ‬
‫َع َبادَ َ‬
‫بى َو َي ْن َهى‬‫ان َوإَيْتآ َء َذي ْال ُقرْ َ‬ ‫إلحْ َس َ‬ ‫َو ْا َ‬
‫ظ ُك ْم‬ ‫َع َن ْال َفحْ شآ َء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َي َع ُ‬
‫َ‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬
‫َّللا ْال َع َظ ْي َم‬
‫لى َن َع َم َه َي َز ْد ُك ْم‬ ‫َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫َّللا أَ ْك َبرْ‬
‫َولَ َذ ْك ُر َ‬

Anda mungkin juga menyukai