Young Entrepreneur PDF
Young Entrepreneur PDF
“Hehehe.”
mungkin sudah meneguk hikmah demi hikmah yang tidak sedikit dari
pengusaha-pengusaha hebat.
musuh bersama.
pengusaha hebat tersebut. Maka wajar kalau disebut hidup itu samudera
hikmah.
Nah, bagaimana dengan kritik? Adakah hikmah saat kita dikritik? Sekecil
apapun, sebenarnya hikmah itu ada. Sayang, tak semua orang mau
Untuk itu, perkenankan di sini saya memboyong sosok anak muda yang
membekali dirinya dengan zest alias semangat yang luar biasa, di mana ia
satu orang paling tajir dan paling tenar di muka bumi ini. Siapakah dia?
Menyikapi Kritik
Parker, pendiri Napster, adalah pihak luar yang turut meyakini visi
dengan merek Facebook dan warna serba biru. Ya, anak muda itu ber-
nama Mark Zuckerberg dan saya yakin sejak awal Anda sudah tahu.
Bukankah begitu?
Dengan rendah hati, kemudian ia mengaku, “Saya memulai situs ini saat
berumur 19 tahun dan saya tidak tahu banyak tentang bisnis pada waktu
dengan cepat dan hancurkan apapun yang menghalangi. Jika Anda gagal
komentarnya:
(great works).
guncang. Itu tidak bagus buat otaknya.” Di lain waktu, seniman bernama
Menyikapi Hinaan
namun kali ini semua ciri itu menjadi penguat karakter. Dan siapa sangka,
ternyata film itu booming. Sejak itu, kariernya terus meroket bagaikan jet,
berjudul Terminator. Sampai di sini, apakah Anda melihat apa yang saya
wati kerikil-kerikil kritikan dan batu-batu hinaan. Itu biasa. Hadapi saja.
Dari aktor, sekarang kita beranjak ke pengusaha traktor. Namanya
membuatnya kecewa alias tidak memuaskan hati. Lalu dia komplen sama
Tak cukup sampai di situ, dengan kalimat yang menohok Enzo Ferrari
mobil yang memukau dan lebih wow. Yang mana ini terbukti pada tahun
loyal dan militan. Lamborghini maju karena hinaan, Ferrari pun melaju
karena kritikan. Terlihat nyata di sini, tak selamanya hinaan dan kritikan
turut melakukan!
Menaklukkan Gengsi
Ada semacam malu, gengsi, dan ego yang membuat orang menunda-
nunda untuk memulai bisnis. Boleh dibilang, mereka tidak suka menjual.
Nah, itu karena malu dan gengsi. Ada juga karena ketidaktahuan dan
terus berjalan, tak terhenti. Padahal, begitu dia memulai, sukses finansial
tengah menanti.
Satu lagi. Biaya hidup dan tanggungan hidup terus meningkat. Anak pun
masuk SD dan SMP. Asal tahu saja, biaya pendidikan di Indonesia naik 2
kali lipat setiap 5 tahun. Inflasi? Tak bisa ditahan. Biaya umrah? Harga
properti? Sama, naik terus, tak bisa ditahan. Sampai di sini, coba Anda
Terus, apa yang penting? Anda memilih dan membuat keputusan. Cuma
itu. Jangan salah, memilih dan membuat keputusan itu perlu keberanian.
Simak saja kisah Mark Zuckerberg, Jack Ma, dan Ferruccio Lamborghini.
Saya tahu, di antara kita, ada yang memilih jadi profesional, ada juga
masing ada konsekuensi. Dan inilah saran saya kepada entrepreneur serta
ujung jari kita. Boleh dibilang, jempol adalah aset yang teramat besar dan
7571. Kesempatan bermitra ini saya berikan hanya kepada mereka yang