Menceritakan bahwa dia telah berpacaran dan bahkan bertunangan, namun tiba-tiba
tunangannya memutuskan untuk tidak berlanjut dengan alasan tidak cocok. Sebenarnya dibalik
itu, tunangannya telah berpacaran dengan orang lain.
Seorang coach selalu memulai dengan connect, menggunakan teknik pacing, apakah itu Yes
Set, mirroring, melakukan pharaprasa atau yang lain, supaya terjalin hubungan dengan baik.
Jika kita mengamati pembicaraannya, dia mulai meng-highlight- tujuannya yaitu berhasil
dalam karir dan punya pasangan yang lebih baik. Maka kita ajak lebih fokus pada kehilangan
dan menemukan yang lebih baik.
1
Coachee : Jika saya dapatkan pasangan yang lebih baik dari dia.
(banyak orang memberi nasihat: sekarang lupakan mantanmu! Apa yang ada
dalam pikirannya? Justru semakin mengingatnya. Justru akan membuat dia
semakin sedih. Ini bahaya dan tidak boleh dilakukan oleh coach)
Coach : Menurutmu jika kamu mendapatkan pacar yang lebih baik, apa yang akan
terjadi?
Coachee : Saya bisa melupakan dia dan saya akan bahagia.
Coach : Itu hebat cara berpikirmu. Lantas apa yang akan kamu lakukan untuk
mendapatkan pacar lagi?
Coachee : Saya tidak akan mengurung diri, saya aktif dalam komunitas-komunitas yang
saya kenal, misalnya di lingkungan gereja, di lingkungan amal dan lingkungan
profesi saya.
Coach : Idemu luar biasa, saya senang dengan itu semua. Kapan kamu akan lakukan?
Coachee : Hari Sabtu ada ibadah raya pemuda, saya akan datang, saya tunjukkan wajah
ceria dan sukacita. Tiap selasa minggu pertama selalu ada pertemuan profesi
saya dan saya akan datang.
Coach : Dengan usahamu seperti itu, berapa besar keyakinanmu bahwa goalmu akan
tercapai?
Coachee : 100% pak (ingat jika ybs menjawab 70%, masih ada gap 30%. Gap itu harus
ditanyakan: apa yang masih menghalangi keyakinan itu?)
Coach : Woouuw keren banget. Apa yang menyebabkan kamu yakin 100%?
Coachee : Ada dua hal pak: ora et labora (berdoa dan berusaha), carilah maka kamu akan
mendapatkan. Tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya pak.
Coach : Bisa kamu ulang lagi apa yang menjadi tujuanmu dan langkah tindakanmu?
Coachee : Saya akan melupakan dia dengan goal saya mendapatkan pacar yang lebih baik
pak. Saya akan mengikuti berbagai kegiatan antara lain pemuda, badan amal
dan profesi. Tetap mengandalkan Tuhan.
Coach : Saya senang dengan perkembanganmu. Bagaimana perasaanmu sekarang?
Coachee : Rasanya enteng banget pak, legaa, hidup saya menjadi jelas.
Coach : Baiklah, saya ikut bahagia. Masih ada yang mau dipercakapkan?
Coachee : Cukup pak, mohon saya didoakan.
2
Mike : Boleh aku memelukmu (mereka berpelukan) trus Mike bilang: kamu nanti
dijemput siapa?
James : Jemput mamaku
Mike : Miss, boleh aku nanti ketemu mamanya James?
Miss : Apa yang mau kamu lakukan?
Mike : Aku mau minta maaf.
Miss : Boleh, kamu anak hebat. Siapa lagi yang akan kamu temuin?
Mike : oh iya aku mau ketemu Miss. X di kelas karena sudah buat dia susah dan temen-
temen di kelas yang terganggu.. James yuuk kita ke kelas..
Miss : Kalian anak-anak yang hebat..yuukk miss antar ke kelas.
Banyak orang berpikir anak-anak usia dini (TK) tidak bisa di coaching, pernyataan tersebut
sangat salah. Anak-anak TK sudah bisa diajak menjadi partner, tidak lagi harus dinasihati,
diberi petunjuk, diarahkan dengan paksa, namun cara berpikirnya bisa dikembangkan,
dirangsang untuk mandiri dan berpikiran luas. Mereka sangat-sangat polos dalam berpikir dan
bertindak dan melalui coaching anak-anak kita banyak belajar dari mereka.
CONTOH COACHING - 2
Anak kelas 4 SD yang mengalami kesulitan belajar matematika, hanya bermain-main,
menggambar dan hanya mau bicara dengan guru bahasa Inggris. Pertemuan di restoran, ibu
dan anaknya sudah terlebih dulu datang. Saya datang dan kemudian mengambil tempat duduk
di sebelah kirinya (pacing) dan mulai menyapa (nama anak bukan nama aslinya)
3
Kevin : Dia tuh perhatian…kalo aku gak bisa dia ajarin aku terus..
Pro : Apalagi?
Kevin : Ya dia suka ajak aku ngobrol dan kalo aku gambar tuh..malah dia bilang..
beri nama atau judul dengan bahasa inggris…
Pro : Gambar apa yang paling kamu suka?
Kevin : Banyak…laut, ikan, gunung..robot…aahh banyak dech..
Pro : Yang paling kamu suka?
Kevin : Apa ya…hhhmmm..apa ya…sambil dia mikir…ya..banyak..
Pro : Yang sering Kevin gambar apa?
Kevin : Ya kalo yang sering aku gambar tuh ikan.
Pro : Ikan apa?
Kevin : Hiu yang besar..
Pro : Bisa kamu tunjukkan gambarnya seperti apa?
(Dia minta mamanya kertas dan pencil kemudian gambar ikan)
Pro : Gambarnya bagus banget…
Kevin : Iya ini ikan hiu besar..aku arsir bentar biar lebih bagus
Pro : Tujuan diarsir apa ?
Kevin : Biar gelap kelihatan serem..(nadanya agak tinggi)
Pro : Hiunya mulutnya terbuka..
Kevin : Iya biar kelihatan menakutkan…(nadanya semakin tinggi)
Pro : Hhhmm..ada taringnya…
Kevin : Kalo makan mangsanya biar dikunyah dulu..baru ditelan.. (sambil pencilnya
ditekan dan arsirnya menjadi tebal..kemudian dia bergumam… kayak papa
kalo marah seperti itu..)
Pro : Maksudmu?
Kevin : Iya..papa tuh suka marah-marah, kalo marah sering mulutnya dekat dengan
mukaku...dan kalo nyuruh..aku belum beranjak dia selalu bilang 1, 2…maka aku
lebih baik diam aja..
Pro : Apa yang Kevin inginkan?
Kevin : Aku pengin papa tidak marah-marah apalagi di depan mukaku.. aku pengin dia
juga mau ngajarin aku, kalo mama belum pulang kerja.. mau bermain-main
sama aku..
Seringkali kita sebagai orangtua tidak memikirkan dampaknya ketika bertindak, berucap
terhadap anak-anak. Kevin mengalami peristiwa tersebut di rumah, maka ketika bertemu guru-
guru di sekolah dia menganggap seperti papanya, dan guru yang dia suka hanya mereka yang
mirip mamanya. Seorang anak mencari figur yang disukainya. Seringkali guru-guru tidak
paham atas perilaku murid-murid dan dianggap sebagai murid yang bermasalah.
CONTOH COACHING -3
Anak SMP yang mengalami kesulitan belajar (nama anak bukan nama aslinya)
4
Grace : Tinggal di rumah tidak nyaman, mami dan papi tiap hari ribut dan aku kena marah
Sir : Ya dalam situasi seperti itu banyak anak belajarnya menjadi tidak fokus.
Trus apa yang menjadi prioritasmu?
Grace : Meski situsasi rumah seperti itu, aku tetap ingin belajar supaya tidak tinggal kelas.
Sir : Apa yang mau kamu lakukan
Grace : Gak tahu..Aku bingung Sir.
Sir : Pelajaran apa yang menurutmu paling membutuhkan pemikiran?
Grace : Pelajaran science Sir
Sir : Bisa ceritakan dimana kesulitannya?
Grace : Sebenarnya gak sulit-sulit banget sih, hanya butuh konsentrasi saat belajar
Sir : Bagaimana supaya bisa konsentrasi belajar?
Grace : Ya aku mau belajar di tempat yang nyaman
Sir : Yang dimaksud tempat yang nyaman seperti apa?
Grace : Tidak seperti di rumah, isinya gaduh mlulu..
Sir : Tempat mana yang sudah kamu pikirkan?
Grace : Perpustakaan
Sir : Ada yang lain?
Grace : Gak ada
Sir : Saat kapan situasi rumah seperti perpustakaan?
Grace : Ya malam hari atau pagi-pagi kalo di kamar juga bisa tenang sih
Sir : Trus apa komitmenmu untuk dapat konsentrasi belajar?
Grace : Baiklah Sir, aku mau fokus belajar di perpustakaan dan kalo di rumah aku belajar
pagi-pagi
Sir : Jam berapa pagi-pagi itu?
Grace : Jam 4.30 aku sudah belajar.
Sir : Mulai kapan kamu melakukan itu?
Grace : Hmmmm mulai besok pagi
Sir : Untuk bisa memulai belajar pk 04.30 apa yang kamu butuhkan?
Grace : Alarm sudah ada di Hp, apa yah.. Semangat Sir
Sir : Semangat dari siapa?
Grace : Dari diri sendiri donk Sir
Sir : Caranya bagaimana?
Grace : Caranya aku tulis di kamar, belajar pagi supaya tidak tinggal kelas..gitu Sir
Sir : Okay baiklah. Ada lagi yang mau dibicarakan?
Grace : Cukup, Thank Sir, kalo aku bingung datang lagi yah..
Sir : Siiippp Sukses yah..
CONTOH COACHING-4
Anak SMA yang mengalami kebingungan lanjut studi (nama anak bukan nama aslinya)
5
John : Biar jadi tukang insiyur hahahahaha….maksud mama biar aku bisa nerusin usaha
papa
Miss : Apa yang menjadi keberatanmu?
John : Aku gak suka bidang teknik, gak tertarik, aku ingin jadi PR, atau kerja di stasiun
TV
Miss : Apa keberatanmu sudah disampaikan ke mamamu?
John : Udah berulangkali sih, mama tetap pada pendiriannya
Miss : Apa ada alasan yang bisa diterima mamamu?
John : Apa yah, mamah itu orangnya harus ada bukti yang akurat baru dia percaya
Miss : Apa yang bisa mendukung keinginanmu?
John : Saya tunjukkan nilai sejak kelas X dan beberapa prestasi saya saat debat, pidato..
Miss : Apa lagi?
John : Apa yah Miss
Miss : Selain prestasi tadi apa ada yang menunjukkan kamu punya talenta kesitu?
John : Yes ada Miss. Kan saat masuk dulu ada test, trus saat aku ikut bimbingan belajar
juga dites bakat..disitu aku lebih menonjol dalam bahasa dan komunikasi.
Miss : Masih ada lagi?
John : Kalo aku nulis sesuatu trus dimuat di koran atau majalah, pasti bisa mendukung
Itu kayaknya sudah cukup Miss..
Miss : Masih ada alternatif lain?
John : HHmmmm ada Miss, ini jurus pamungkas.. Miss jelaskan ke mama hahahahahhaaa
Miss : Kamu memang anak cerdas.
Kapan kamu akan jelaskan itu semua ke mamamu?
John : Cari waktu yang tepat Miss, sabtu atau minggu aja pas papa dan mama santai.
Miss : Ok . Apa yang kamu rasakan selama percakapan tadi?
John : Hehehee banyak keluar ide yang semula aku gak mikir. Jadi rasanya plong.
Miss : Apa ada lagi yang mau kamu sampaikan?
John : Sementara cukup Miss, ntar hasilnya aku beritahu yahh
Miss : Baiklah, sukses yah dan Tuhan memberkatimu
John : Okay Miss terima kasih