Anda di halaman 1dari 6

Anestesi

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi
dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan
untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat
medis. Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga
kesehatan profesional.

Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi,
kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun
1846.

Daftar isi

 1Dua kelompok anestesi


 2Tipe anestesi
 3Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan
 4Sejarah anestesi
 5Penggunaan obat-obatan dalam anestesi
 6Gejala siuman (awareness)
 7Pemilihan teknik anestesi
 8Lihat pula
 9Daftar pustaka
 10Pranala luar

Dua kelompok anestesi[sunting | sunting sumber]


Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi.
Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang
yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu
menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya
hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.

Tipe anestesi[sunting | sunting sumber]


Beberapa tipe anestesi adalah:

 Pembiusan total — hilangnya kesadaran total


 Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang
diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh).
 Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih
luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan
spinal atau saraf yang berhubungan dengannya
Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan
sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius
jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak
membuat lama waktu penyembuhan operasi.

Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan[sunting | sunting


sumber]
Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis
anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena
sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:

 Mempertahankan jalan napas


 Memberi napas bantu
 Membantu kompresi jantung bila berhenti
 Membantu peredaran darah
 Mempertahankan kerja otak pasien.

Sejarah anestesi[sunting | sunting sumber]


Eter ([CH3CH2]2O) adalah salah satu zat yang banyak digunakan sebagai anestesi dalam dunia
kedokteran hingga saat ini. Eter ditemukan seorang
ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275. Lullius menamai eter
"sweet vitriol". Eter pertama kali disintesis Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada
tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet
vitriol" menjadi eter pada tahun 1730. Sebelum penemuan eter, Priestly menemukan gas
nitrogen-oksida pada tahun 1777, dan berselang dua tahun dari temuannya
itu, Davy menjelaskan kegunaan gas nitrogen-oksida dalam menghilangkan rasa sakit.
Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak digunakan untuk pesta mabuk-
mabukan. Mereka menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini
membuat orang tertawa dan lupa segalanya.
Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran
sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia
bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasiennya saat
dicabut giginya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John
C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan.
Usahanya diteruskan William Thomas Green Morton.
Morton adalah sesama dokter gigi yang sempat buka praktik bersama Horace Wells pada
tahun 1842. Ia lahir di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1819.
Pada usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk berwirausaha. Beberapa tahun
kemudian mengambil kuliah kedokteran gigi di Baltimore College of Dental Surgery. Morton
meneruskan kuliah di Harvard pada tahun 1844 untuk memperoleh gelar dokter. Namun karena
kesulitan biaya, tidak ia teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Elizabeth
Whitman dan kembali membuka praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat dan
memasang gigi palsu serta cabut gigi. Suatu pekerjaan yang membutuhkan cara menghilangkan
rasa sakit.
Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam praktiknya sebagaimana yang
dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas nitrogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang
ahli kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard. Namun Jackson justru menyarankan eter
sebagai pengganti gas nitrogen-oksida.
Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada
tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah sakit
umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton mengeluarkan gas eter
(atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang
suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan
tertidur. Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher
pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti.
Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. Demonstrasi
Morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-
besaran. Revolusi pembedahan dimulai dan eter sebagai anestesi dipakai hingga saat ini. Ia
bukanlah yang pertama kali menggunakan anestesia, namun berkat usahanyalah anestesia
diakui dunia kedokteran. Wajar jika Morton masuk dalam 100 orang paling berpengaruh dalam
sejarah dunia dalam buku yang ditulis William H. Hart beberapa tahun yang lalu.
Di balik kesuksesan zat anestesi dalam membius pasien, para penemu dan penggagas zat
anestesi telah terbius ketamakan mereka untuk memiliki dan mendapatkan penghasilan
dari paten anestesi yang telah digunakan seluruh dokter di seluruh bagian dunia.
Terjadilah perseteruan di antara Morton, Wells, dan Jackson. Masing-masing mengklaim zat
anestesi adalah hasil penemuannya. Di tempat berbeda, seorang dokter bernama Crawford W.
Long telah menggunakan eter sebagai zat anestesi sejak tahun 1842, empat tahun sebelum
Morton memublikasikan ke masyarakat luas. Ia telah menggunakan eter di setiap operasi
bedahnya. Sayang, ia tidak memublikasikannya, hanya mempraktikkan untuk pasien-pasiennya.
Sementara ketiga dokter dan ilmuwan yang awalnya adalah tiga sahabat itu mulai besar kepala,
dokter Long tetap menjalankan profesinya sebagai dokter spesialis bedah.
Wells, Morton, dan Jackson menghabiskan hidupnya demi pengakuan dari dunia bahwa zat
anestesi merupakan hasil temuannya. Morton selama dua puluh tahun menghabiskan waktu dan
uangnya untuk mempromosikan hasil temuannya. Ia mengalami masalah meskipun ia telah
mendaftarkan hak patennya di lembaga paten Amerika Serikat (U.S. Patent No. 4848, November
12, 1846). Ketika tahun 1847 dunia kedokteran mengetahui, zat yang digunakan adalah eter
yang telah digunakan sejak abad 16, Morton tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk
mendapat keuntungan dari patennya. Jackson juga mengklaim, dirinya juga berhak atas
penemuan tersebut.
Ketika Akademi Kedokteran Prancis menganugerahkan penghargaan Monthyon yang bernilai
5.000 frank pada tahun 1846, Morton menolak untuk membaginya dengan Jackson. Ia
mengklaim, penemuan tersebut adalah miliknya pribadi. Sementara itu, Wells mencoba
eksperimen dengan zat lain (kloroform) sebagai bahan anestesi.
Selama bertahun-tahun Morton menghabiskan waktu dan materi untuk mengklaim patennya. Ia
mulai stres dan tidak memedulikan lagi klinik giginya. Morton meninggal tanggal 15 Juli 1868 di
usia 49 tahun di Rumah Sakit St. Luke's, New York. Begitu juga dengan Jackson yang
meninggal dalam keadaan gila dan Wells yang meninggal secara mengenaskan dengan
cara bunuh diri.(Dewi Marthaningtyas:"Terbius Memburu Paten Gas Tertawa", Cakrawala, 2005).

Penggunaan obat-obatan dalam anestesi[sunting | sunting sumber]


Dalam membius pasien, dokter anestesi memberikan obat-obatan (suntik, hirup, ataupun
lewat mulut) yang bertujuan menghilangkan rasa sakit (pain killer), menidurkan, dan membuat
tenang (paraytic drug). Pemberian ketiga macam obat itu disebut triangulasi.
Bermacam obat bius yang digunakan dalam anestesi saat ini seperti:

 Thiopental (pertama kali digunakan pada tahun 1934)


 Benzodiazepine Intravena
 Propofol (2,6-di-isopropyl-phenol)
 Etomidate (suatu derifat imidazole)
 Ketamine (suatu derifat piperidine, dikenal juga sebagai 'Debu
Malaikat'/'PCP' (phencyclidine)
 Halothane (d 1951 Charles W. Suckling, 1956 James Raventos)
 Enflurane (d 1963 u 1972), isoflurane (d 1965 u
1971), desflurane, sevoflurane
 Opioid-opioid sintetik baru - fentanyl (d 1960 Paul
Janssen), alfentanil, sufentanil (1981), remifentanil, meperidine
 Neurosteroid

Gejala siuman (awareness)[sunting | sunting sumber]


Sering terjadi pasien ternyata dapat merasa dan sadar dari pengaruh bius akibat obat pembius
yang tidak bekerja dengan efektif. Secara statistik, Dr. Peter Sebel, ahli anestesi dari Universitas
Emory yang dikutip Time terbitan 3 November 1997 mengungkapkan bahwa dari 20 juta pasien
yang dioperasi setiap tahunnya di Amerika Serikat, 40.000 orang mengalami gejala siuman
tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dalam pertemuan tahunan sekitar bulan Oktober
1997, Persatuan Dokter Ahli Anestesi Amerika ditawari suatu alat yang disebut Bispectral Index
Monitor yang akan memberi peringatan bahwa pasien yang sedang dioperasi mengalami gejala
siuman atau menjelang "bangun dari tidurnya".Penemu alat tersebut adalah Dr. Nassib
Chamoun, seorang dokter ahli saraf (neurologist) asal Yordania. Dengan menggunakan prinsip
kerja dari alat yang sudah ada, yaitu peranti yang disebut EEG (Electroencephalography). Alat
yang ditemukan Dr. Chamoun itu mampu memonitor potensi listrik yang ditimbulkan oleh
aktivitas "jaringan otak manusia".
Alat ini dapat menunjukkan derajat kondisi siuman pasien yang sedang menjalani
suatu pembedahan. Angka "100" menunjukkan pasien dalam keadaan "siuman sepenuhnya".
Bila jarum menunjukkan angka "60" berarti pasien dalam kondisi "siap untuk dioperasi". Angka
"0" menandakan pasien mengalami "koma yang dalam".
Dengan mengamati derajat siuman dari alat ini, dokter anestesi dapat menambahkan obat
pembiusan apabila diperlukan, atau memberikan dosis perawatan kepada pasien yang telah
mengalami kondisi ideal untuk dilakukan operasi. Di samping itu, dokter bedah dapat dengan
tenang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Pemilihan teknik anestesi[sunting | sunting sumber]


Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan kesepakatan dan
pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan faktor-faktor pembedahan. Dalam beberapa
kelompok populasi pasien, pembiusan regional ternyata lebih baik daripada pembiusan
total.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko thrombosis vena, emboli
paru, transfusi, pneumonia, tekanan pernapasan, infark miokardial dan kegagalan ginjal.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


 Dokter
 Anestesiologis

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]


 Martaningtyas, Tsemol (2005): "Terbius memburu paten gas
tertawa"
 Suryanto,dr (1998): "Trauma selama dan setelah operasi"

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


 (Inggris) History of anaesthesia society

Kembangkan
Kedokteran

Kembangkan

Kelompok-kelompok obat utama


Kategori:
 Anestesi
 Kedokteran
Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Perubahan tertunda
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu

Lainnya

Pencarian
Cari Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID
Bahasa lain
 English
 Español
 ‫فارسی‬
 हिन्दी
 Jawa
 Minangkabau
 Bahasa Melayu
 ‫اردو‬
 中文
67 lagi
Sunting interwiki
 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons;
ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih
jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai